Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah penyalahgunaan NAPZA semakin banyak dibicarakan baik
di kota besar maupun kota kecil diseluruh wilayah republik Indonesia.
Peredaran NAPZA sudah sangat mengkhawatirkan sehingga cepat atau
lambat penyalahgunaan NAPZA akan mengahancurkan generasi bangsa atau
disebut dengan lost generation (Joewana, 2005).
Faktor individu yang tampak lebih pada kepribadian individu tersebut
faktor keluarga lebih pada hubungan individu dengan keluarga misalnya
kurang perhatian keluarga terhadap individu, kesibukkan keluarga dan
lainnya faktor lingkungan lebih pada kurang positifnya sikap masyarakat
terhadap masalah tersebut misalnya ketidakpedulian masyarakat tentang
NAPZA. Hal ini ditunjukkan dengan makin banyaknya individu yang dirawat
dirumah sakit karena penyalahgunaan dan ketergantungan yaitu mengalami
intoksikasi at dan withdrawal. Peran penting tenaga kesehatan dalam upaya
menanggulangi penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA di rumah sakit
khususnya upaya terapi dan rehabilitasi sering tidak disadari, kecuali mereka
yang berminat pada penanggulangan NAPZA.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Manajemen Kasus NAPZA?
2. Apa Saja Tujuan Manajemen Kasus NAPZA ?
3. Bagaimana Prinsip – Prinsip Manajemen Kasus NAPZA ?
4. Apa Saja Langkah – Langkah Penerapan Kasus NAPZA ?
5. Bagaimana Cara Penanggulangan Masalah NAPZA ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa pengertian Manajemen Kasus NAPZA?
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Tujuan Manajemen Kasus NAPZA ?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Prinsip – Prinsip Manajemen Kasus
NAPZA ?
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Langkah – Langkah Penerapan Kasus
NAPZA ?
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Penanggulangan Masalah NAPZA ?

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi Penulis
Mengembangkan kemampuan penulis dalam hal menyusun makalah serta
menambah pengetahuan penulis mengenai manajemen kasus
penyalahgunaan NAPZA.
2. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan pembaca mengenai manajemen kasus
penyalahgunan NAPZA.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Manajemen kasus merupakan suatu pendekatan dalam pemberian
pelayanan yang ditujukan untuk menjamin agar klien yang mempunyai
masalah ganda dan kompleks dapat memperoleh semua pelayanan yang
dibutuhkannya secara tepat. Kasus di sini adalah orang dalam situasi meminta
atau mencari pertolongan dalam masalah penyalahgunaan NAPZA.
2.2 Tujuan manajemen kasus
Tujuan atau peranan manajemen kasus secara umum adalah untuk
mengupayakan agar pelayanan kepada individu dan keluarga tetap berlanjut
melalui proses menghubungkan klien kepada sumber pelayanan yang sesuai
selain melakukan koordinasi diantara pelayanan-pelayanan yang diberikan.
Dalam kasus ini klien diberikan pelayanan oleh lembaga yang menguasai
yaitu BNN.
Peranan ini dimulai dari :
a. Mengidentifikasi pelayanan apa yang dibutuhkan oleh klien,
b. Mencarikan jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi,
c. Membela klien dengan menghubungkannya dengan pihak terkait,
d. Memberikan pelayanan langsung sampai dengan memonitor ketercapaian
pelayanan.
2.3 Prinsip-prinsip manajemen kasus(Gerhart, 1990)
a. Individualisasi pelayanan (Individualization of services)
b. Pelayanan yang komprehensif (comprehensiveness of services)
c. Pelayanan yang teratur (parsimonious services)
d. Kemandirian (fostering autonomy)
e. Keberlanjutan pelayanan (continuity of care)
2.4 Langkah-langkah penerapan manajemen kasus.
1. Mengakses lembaga yang dibutuhkan klien ( dalam kasus penyalah
gunaan napza ini, lembaga yang di bisa membantu adalah BNN. Yang
melakukan tugas pemerintahan di bidang pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika , prekursor, dan bahan
adiktif lainnya kecuali bahanadiktif untuk tembakau dan alkohol.
2. Tahap awal masuk (intake)
a. Pada tahap ini, manajer kasus atau pekerja sosial perlu menggali atau
mengeksplorasi masalah dan kebutuhan klien serta membantu klien
memenuhi persyaratan (elijibilitas) untuk mendapatkan pelayanan.
b. Selanjutnya, manajer kasus memberikan informasi tentang pelayanan
yang disediakan oleh organisasi atau lembaga pelayanan dan
memberitahu tentang bagaimana mengisi formulir-formulir yang
diperlukan.
3. Assesment
Istilah Assessment atau penilaian sendiri sangat dekat dengan istilah
evaluasi yang merupakan metode untuk mengetahui hasil dari tindakan
yang telah diberikan oleh lembaga sosial (BNN). Jadi, proses assessment
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sebaik respon atau hasil
dari para penyalahguna napza.
4. Merumuskan tujuan pelayanan
Tujuan sering dirumuskan dalam bentuk tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang, misal; menyembuhkan gejala fisik dan mental ( bb
menurun, mata merah, bibir kehitam-hitaman, tangan bintik-bintik merah,
sembelit dll. Dan untuk gejala mental yaitu dapat juga berupa halusinasi
yang bisa berakibat pada gangguan jiwa berat atau skizofre ) membangun
harga diri, dan lain- lain.
5. Merencanakan intervensi dan mengidentifikasi sumber
a. Langkah ini bersifat ganda sebab merencanakan intervensi (misalnya:
melayani konseling atau terapi dan perencanaan pelayanan lainnya)
berhubungan dengan mengkaitkan klien dengan sumber-sumber.
b. Mengidentifikasi sumberdaya dapat dilakukan melalui telpon atau
kontak pribadi dengan lembaga-lembaga pelayanan yang dituju.
6. Menghubungkan klien
Manajer kasus merancang bagaimana lembaga sosial (BNN) dapat
mengkaitkan klien dengan sumber pelayanan yang dibutuhkan. Yaitu
menangani klien sesuai dengan kebutuhan untuk menyembuhkan dari
penggunaan napza contonya dengan metode rehabilitasi.
7. Monitor dan reassement
a. Tujuan tahap ini adalah untuk menentukan apakah rancangan yang
telah dilaksanakan dapat mengatasi masalah klien atau belum.
b. Manajer kasus memonitor dan melakukan pengukuran terhadap
perkembangan klien
8. Evaluasi
Evaluasi hasil dilakukan dengan menentukan tingkat pencapaian tujuan
(misal; jaminan perawatan kesehatan, dapat mengendalikan untuk tidak
menggunakan napza secara secara mandiri).
2.5 Penanggulangan Masalah NAPZA
Penanggulangan masalah NAPZA dilakukan mulai dari pencegahan,
pengobatan sampai pemulihan (rehabilitasi)
1. Pencegahan Pencegahan dapat dilakukan, misalnya dengan:
a. Memberikan informasi dan pendidikan yang efektif tentang NAPZA.
Bisa dengan cara penyuluhan yang dilakukan oleh, guru, perawat
maupun pihak kepolisian.
b. Deteksi dini perubahan perilaku. Menolak tegas untuk mencoba (“Say
no todrugs”) atau “Katakan Tidak pada narkoba”
2. Pengobatan Terapi pengobatan bagi klien NAPZA misalnya dengan
detoksifikasi. Detoksifikasi adalah upaya untuk mengurangi atau
menghentikan gejala putus zat, dengan dua cara yaitu:
a. Detoksifikasi tanpa subsitusi Klien ketergantungan putau (heroin)
yang berhentimenggunakan zat yang mengalami gajala putus zat tidak
diberi obat untuk menghilangkan gejala putus zat tersebut.Klien hanya
dibiarkan saja sampai gejalaputus zat tersebut berhenti sendiri.
Metode ini berpusatpada diri klien sendiri untuk mengendalikan rasa
kecanduannya terhadap NAPZA.
b. Detoksifikasi dengan substitusi Putau atau heroin dapat disubstitusi
dengan memberikan jenis opiat misalnya kodein, ufremorfin, dan
metadon. Substitusi bagi pengguna sedatif-hipnotik dan alkohol dapat
dari jenis anti ansietas, misalnya diazepam. Pemberian substitusi
adalah dengan cara penurunan dosis secara bertahap sampai berhenti
sama sekali. Selama pemberian substitusi dapat juga diberikan obat
yang menghilangkan gejala simptomatik, misalnya obat penghilang
rasa nyeri, rasa mual, dan obat tidur atau sesuai dengan gejala yang
ditimbulkan akibat putus zat tersebut. Metode ini bisa juga disebut
dengan menghilangkan kecanduan terhadap NAPZA dengan bertahap.
3. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan
terpadu melalui pendekatan non medis, psikologis, sosial dan religi agar
pengguna NAPZA yang menderita sindroma ketergantungan dapat
mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin. Tujuannya
pemulihan dan pengembangan pasien baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.Sarana rehabilitasi yang disediakan harus memiliki tenaga
kesehatan sesuai dengan kebutuhan (Depkes, 2001). Sesudah klien
penyalahgunaan/ ketergantungan NAPZA menjalani program terapi
(detoksifikasi) dan konsultasi medik selama 1 (satu) minggu dan
dilanjutkan dengan program pemantapan (pascadetoksifikasi) selama 2
(dua) minggu, maka yang bersangkutan dapat melanjutkan ke program
berikutnya yaitu rehabilitasi (Hawari, 2003).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah penyalahgunaan NAPZA semakin banyak dibicarakan baik di kota
besar maupun kota kecil diseluruh wilayah republik Indonesia. Peredaran
NAPZA sudah sangat mengkhawatirkan sehingga cepat atau lambat
penyalahgunaan NAPZA akan mengahancurkan generasi bangsa atau disebut
dengan lost generation (Joewana, 2005).
Manajemen kasus merupakan suatu pendekatan dalam pemberian pelayanan
yang ditujukan untuk menjamin agar klien yang mempunyai masalah ganda
dan kompleks dapat memperoleh semua pelayanan yang dibutuhkannya
secara tepat. Kasus di sini adalah orang dalam situasi meminta atau mencari
pertolongan dalam masalah penyalahgunaan NAPZA.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, kami mempunyai beberapa saran, diantaranya
adalah :
a. Agar pembaca dapat mengenali tentang pengertian manajemen NAPZA
b. Agar pembaca dapat menerapkan asuhan keperawatan NAPZA pada
klien dengan penyalahgunaan NAPZA.
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan
semesta alam yang telah memberikan rahmat serta karunianya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan HIV/AIDS ini.
Didalam makalah ini berisi tentang manajemen kasus pada klien
penyalahgunaan NAPZA. Makalah ini di buat sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan,
pengetahuan, dan pengalaman yang kami miliki. Namun demikian banyak pula
pihak yang sudah membantu dengan menyediakan sumber sumber informasi serta
memberikan masukan pemikiran.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang, semoga makalah ini dpat
bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

COVER
Kata Pengantar ........................................................................................................1
3.1 Daftar Isi .............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................3
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan ...............................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN ...............................................................................................4
3.2 Pengertian Manajemen pada Kasus NAPZA ........................................................
3.3 Tujuan Manajemen Kasus NAPZA .....................................................................6
3.4 Prinsip – Prinsip Manajemen Kasus NAPZA .........................................................
3.5 Langkah – Langkah Penerapan Kasus NAPZA ......................................................
3.6 Penanggulangan Masalah NAPZA ........................................................................
BAB III PENUTUP
3.7 Kesimpulan ...........................................................................................................
3.8 Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/409509894/manajemen-kasus-penyalahgunaan-
napza-dox
https:prezi.com/m/hcl7xkr2ggph/manajemen-kasus/
https:www.academia.edu/29939318/bu_lia_fix_napza

diakses pada hari sabtu, 03 Agustus 2019 jam 14.53 WIB

Anda mungkin juga menyukai