DO:
KU : lemah
TD : 75/53 mmHg, HR : 105 x/mnt, RR : 26x/mnt, S : 36,3oC, SpO2 : 93%
Hasil pemeriksaan EKG :ST depresi V1-V4, Depresed II,III AVF
Primary Survey :
Airway/ Jalan Nafas & Spine Protection
Tidak terdapat secret, tidak terdapat perdarahan, tidak terdapat benda asing pada
jalan nafas klien
Breathing/ Pernafasan
Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, terdapat retraksi dinding dada,
pernafasan vesikuler, suara nafas ronkhi
Circulation/ Sirkulasi
Nadi perifer dan karotis teraba kuat, capillary refill < 2 detik, tidak terdapat
sianosis, akral hangat, jumlah nadi 105x/menit, SPO2 93%
Disability
Alert : tidak ada
Verbal : tidak ada kesulitan untuk berbicara, bicara jelas
Pain : respon terhadap nyeri positif
Unresponsive : anggota tubuh merespon rangsangan
Exposure
Tidak ada lesi atau trauma pada tubuh klien
Secondary Survey :
AMPLE
1) Riwayat alergi :
Klien tidak memiliki riwayat alergi
2) Konsumsi obat-obatan :
Tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu sebelumnya
3) Penyakit Sebelumnya/ Riwayat Kesehatan Terdahulu :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
4) Makan Terakhir:
Klien makan nasi dan sayur ±3 jam sebelum dibawa sebelum masuk rumah
sakit
5) Kronologi Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Dr. Moewardi pukul 09.00 WIB dengan keluhan nyeri
dada pada dada sebelah kiri tembus sampai ke punggung, terasa menjalar sampai ke
tangan, dirasakan seperti ditindih, klien juga mengeluh dada terasa panas serta lemas
dirasakan setelah pasien berolahraga pagi, pada saat di IGD klien mendapatkan
perawatan dengan pemasangan infus RL 20tpm , O2 kanul 4 lpm, pemeriksaan EKG
dengan hasil Depresi : ST V1-V4 ST, Depresi: 2,3 AVF, dan mendapat beberapa
obat obatan antara lain : omeprazole 1 amp/12 jam, ketorolac 1 amp/12 jam, Sulfras
atropin 2amp/8jam, Arixtra 2.5/24 jam, ISDN 3x1, CPG 1x300 mg, Asfilet 1x320
mg.
No Tanda
Implementasi Evaluasi tangan
Dx
1. Memantau TTV klien S: Irfan
Klien mengatakan nyeri dada
Memberikan O2 nasal kanul menjalar sampai ke punggung
masih terasa, lemas, dada terasa
Menganjurkan untuk tirah baring panas
P: lanjutkan intervensi
- Monitor TTV klien
- Anjurkan posisi tirah baring
dan banyak istirahat
- Berikan O2 sesuai kebutuhan
klien
- Kolaborasi pemberian obat