Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Harga Diri Rendah
Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Harga Diri Rendah
“Disusun guna memenuhi salah satu tugas Keperawatan Kesehatan Jiwa II”
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Keperawatan
Kesehatan Jiwa II “Asuhan Keperawatan pada Klien yang Mengalami Harga Diri Rendah”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul Halaman .................................................................................................................
Kata Pengantar …………………………………………………………………………
Daftar isi ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan makalah ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa ituyang dimaksud harga diri rendah
2. Untuk mengetahui faktor predeposisi apa saja yang dapat menyebabkan harga diri
rendah
3. Untuk mengetahui faktor presipitasi apa saja yang dapat menyebabkan harga diri
rendah
4. Untuk mengetahui diagnose keperawatan dan pohon masalah tentang harga diri
rendah
5. Untuk memahami agar tau tentang stategi pelaksanaan pasien yang mengalami
harga diri rendah
6. Untuk memahami strategi pelaksanaan keluarga yang mengalami harga diri
rendah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Harga diri merupakan salah satu aspek penting dalam psikologi. Harga diri
meningkat saat anak dapat mengembangkan hubungan yang bermakna dan menguasai
tuga pengembangan. Sementara itu, masa remaja awal adalah masa risiko untuk harga
diri karena remaja berusaha untuk mendefinisikan sebuah identitas dan rasa diri dalam
kelompok sebaya (Boyd dalam Carpenito-Moyet).
Harga diri seseorang dapat mengalami penurunan akibat evaluasi negative
terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negative inilah yang disebut dengan
harga diri rendah (low self-esteem). Individu dengan harga diri rendah memandang
diri mereka sendiri sebagai seseorang yang tidak kompeten, tidak dicintai, tidak aman,
dan tidak layak (Towsend, 2009). Anak-anak dan remaja obesitas, misalnya berisiko
tinggi mengalami gangguan harga diri.
Meskipun demikian, harga diri yang rendah lebih mungkin terjadi pada anak-
anak yang percaya bahwa mereka bertanggung jawab atas kelebihan berat badan
mereka dibandingkan dengan mereka yang mengaitkan kelebihan berat badan mereka
dengan penyebab eksternal. Harga diri yang rendah juga ditemukan pada anak-anak
yang percaya bahwa kelebihan berat badan mereka menghambat interaksi sosial
mereka (Pierce & Wardle dalam Carpenito-Moyet, 2009).
Harga diri rendah terdiri dari dua yaitu harga diri rendah situasional dan harga
diri rendah kronis. Harga diri rendah kronis (chronic low self-esteem) merupakan
perasaan yang timbul akibat evaluasi diri atau perasaan tentang diri atau kemampuan
diri negative yang sudah berlangsung lama (Townsend, 2009).
Harga diri rendah kronis juga merupakan evaluasi diri atau kemampuan diri
yang negative dan dipertahankan dalam waktu yang lama (NANDA, 2016)
Situasi transisi peran, adalah bertambah atau berkurangnya orang penting dalam
kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang.
Transisi sehat-sakit, yaitu peran yang diakibatkan oleh keadaan sehat atau
keadaan sakit. Transisi ini dapat disebabkan :
Kehilangan bagian tubuh.
Perubahan ukuran dan bentu, penampilan atau fungsi tubuh.
Perubahan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan.
Prosedur pengobatan dan perawatan.
Pohon masalah :
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Harga diri merupakan salah satu aspek penting dalam psikologi. Harga diri meningkat
saat anak dapat mengembangkan hubungan yang bermakna dan menguasai tuga
pengembangan. Sementara itu, masa remaja awal adalah masa risiko untuk harga diri
karena remaja berusaha untuk mendefinisikan sebuah identitas dan rasa diri dalam
kelompok sebaya (Boyd dalam Carpenito-Moyet).
Dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina hubungan saling
percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan tenaga medis (dokter dan
perawat), keluarga dan juga lingkungan (tetangga dan masarakat) terapeutik, agar semua
maksud dan tujuan klien dirawat maupun perawat yang merawat tercapai..
3.2 Saran
Perawat hendaknya menguasai asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
perilaku kekerasan sehingga bisa membantu klien dan keluarga dalam mengatasi
masalahnya.
Perawat yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan tentang kegawatdaruratan
psikiatrik pada perilaku kekerasan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
sehingga kepuasan klien dan perawat secara bersama-sama dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan jiwa; Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publising.
Keliat, Budi Anna., & Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC.
Afnuhazi, Ridhyalla 2014. Komunikasi terapeutik dalam keperawatan jiwa. Jakarta: Gosyen
Publishing.
Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan jiwa (aplikasi praktik klinik) edisi pertama.
Yogyakarta : Graha ilmu,