Hati merupakan unsur yang sangat berarti bagi diri manusia, tidak hanya yang
bersifat materi, lebih-lebih yang immateri. Dalam hal ini Nabi memperingatkan kepada
kita: “ Ketahuilah, didalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila segumpal
daging itu baik,baiklah tubuh seluruhnya, dan apabila daging itu rusak, rusaklah tubuh
seluruhnya. Ketahuilah olehmu, bahwa segumpal daging itu adalah qalbu (hati)” (H.R.
Bukhari).
Dalam al-quran Allah S.W.T berfirman dalam surah al-baqarah yang artinya
“Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit tersebut, dan
mereka akan mendapatkan siksa yang pedih akibat apa yang mereka dustakan“. (Qs.
al-Baqarah: 10). Banyak sekali penyakit hati yakni ada marah, iri hati, sombong, egois
dan ghibah. Pengertian Ghibah sendiri adalah menggunjing atau membicarakan aib
orang lain, dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa rasulullah bersabda : “Tahukah
kamu, apakah menggunjing itu? “Sahabat berkata: Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui. Lalu Nabi bersabda : “Yaitu kamu menceritakan tentang saudaramu
mengenai hal-hal yang dibencinya. Kemudian sahabat bertanya lagi: “Bagaimana, jika
yang saya katakan itu sebetulnya terdapat pada saudara tersebut ? Nabi menjawab:
“Jika yang kamu katakan itu ada padanya, berarti kamu telah menggunjingnya, dan jika
tidak seperti apa yang kamu katakan itu, sungguh kamu telah berbuat dusta tentang
dirinya (kamu telah memfitnah). (H.R. Muslim, Abu Daud, Tirmizi dan Nasa’i).
Dalam al-quran juga disebutkan dalam surah al-hujurat yang artinya “Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena
sebagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al Hujurat [49] : 12). Dalam quran surah al-hujurat
disebutkan bahwa mereka yang suka menggunjing itu diibaratkan seperti orang yang
memakan bangkai saudaranya sendiri, sedangkan di jaman modern ini ghibah seperti
jadi tren di kalangan remaja akhir yakni katergori remaja yang berkuliah. Ghibah
sangat sangat popluer bahkan seperti menjadi budaya di kalangan remaja tingkat ini,
bahkan ada pernyataan seperti ini “Kumpul ora ghibah ora afdal” atau dalam Bahasa
Indonesia yang berarti, “Kumpul tidak ghibah tidak afdal”.