2. Sel saraf motorik adalah sel saraf ini mempunyai dendrit yang
pendek dan akson yang panjang.
3. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di
dalam otak dan sumsum tulang belakang.
c Durameter
Durameter merupakan lapisan terluar yang padat dan keras serta menyatu
dengan tengkorak.
Rongga antara lapisan arakhnoid dan piameter terisi cairab serebrospinal.
Cairan ini berfungsi sebagai bantalan bagi otak untuk melindungi otak
terhadap benturan pada tengkorak.
2.2.1. OTAK
Otak merupakan pusat saraf utama dan terletak didalam rongga
tengkorak.Volume otak orang dewasa sekitar 1500 cm3. Pada waktu
embrio, otak manusia dapat debedakan menjadi 3 bagian, yaitu otak
depan, otak tengah, dan otak belakang. Seiring dengan pertumbuhannya,
otak manusia pun berkembang. Otak depan berkembang dan membentuk
otak besar (sereburm). Otak tengah berukuran kecil dan merupakan
penghubung antara otak depan dengan otak belakang. Otak belakang
terdiri dari otak kecil (serebelum) dan sumsum lanjutan.Pada orang
dewasa, yang tampak adalah bagian otak besar, otak kecil dan sumsum
lanjutan.
a Otak besar
Otak besar atau serebrum merupakan bagian terbesar dari otak
manusia.Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan
kanan.Belahan kiri mengatur dan melayani tu buh bagian
kanan.Sebaliknya, belahan kanan mengatur dan melayani tubuh bagian
kiri. Jika otak besar belahan kiri terganggu maka tubuh bagian kanan
akan lumpuh. Otak besar tersusun atas 2 lapisan, yaitu lapisan luar
(korteks) dan lapisan dalam.
1. Lapisan luar merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu. Lapisan
ini berisi badan sel saraf. Permukaan lapisan korteks berlipat-lipat,
7
b. Sistem saraf kepala (kranial), terdiri atas 12 pasang saraf otak yang keluar
dari otak dan menuju ke alat tubuh atau otot tertentu. Misalnya menuju ke
indera pendengar, penglihatan, pembau, pengecap dan kulit.
c. Sistem saraf tulang belakang (spinal), terdiri atas 31 pasang saraf sumsum
tulang belakang yang keluar secara berpasangan dari sela-sela ruas tulang
belakang. Saraf sumsum tulang belakang merupakan gabungan saraf
sensorik dan saraf motorik dan menjadi satu berkas saraf. Tiap saraf
menghubungkan sumsum tulang belakang dengan alat tubuh, misalnya
tangan dan kaki.
d. Sistem saraf tak sadar (autonom)
Sistem saraf tak sadar bekerja secara otomatis dan tidak dibawah kehendak
saraf pusat.Saraf tak sadar terletak isumsum tulang belakang.Sistem saraf
autonom terdiri atas sistem saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik.
1. Sistem saraf simpatetik
Sistem saraf simpatetik terdiri dari 25 pasang simpul saraf (ganglion).
Ganglion terletak disepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai dari
ruas tulang leher sampai dengan tulang ekor. Ganglion-ganglion itu
bersambungan membentuk 2 deretan, yaitu deretan kiri dan deretan
kanan.Pada sistem saraf simpatetik ini, tiap tiap ganglion memepunyai
urat saraf yang keluar menuju ke paru-paru, ginjal, jantung, pembuluh
darah dan alat pencernaan.
Fungsi sistem saraf simpatetik adalah :
a. Mempercepat denyut jantung
b. Memperkecil diameter
c. Memperbesar pupil mata
d. Menghambat kerja lambung
e. Memperbesar bronkus
f. Menghambat penkreas
2. Sistem saraf parasimpatetik
10
Bintik kuning merupakan bagian yang paling peka terhadap cahaya karena
banyak mengandung sel-sel penglihat.
g. Bintik buta
Bintik buta merupakan tempat masuk dan membeloknya berkas saraf
menuj otak. Bintik buta tidak memiliki sel-sel penglihat sehingga tidak
bisa menanggapi rangsangan cahaya.
2. Telinga
Merupakan indra pendengar yang peka terhadap rangsang yang berupa
gelombang suara sebab telinga memiliki sel-sel reseptor yang berupa
fonoreseptor. Telinga manusia dapat menerima suara dengan frekuensi antara
20 sampai 20.000 hz.
Bagian-bagian telinga
1. Bagian luar terdiri atas daun telinga dan saluran pendengaran.
2. Bagian tengah terdiri atas selaput gendang dan tiga tulang kecil, yaitu
tulang-tulang osikula (malleus,inkus, dan stapes).
3. Bagian dalam terdiri atas kokle yang berbentuk rumah sifut, saluran
setengah lingkaran, dan rongga-ronggalain yang berisi cairan.
4. Hidung
Bau dapat dikenali melalui indra penciuman, di dalam rongga hidung. Bau
yang terhirup kedalam rongga hidung akan diterima ujung-ujung saraf
pencium (epithelium olpaktori )yang di lapisi oleh mucus (lendir bening). Sel
saraf penciuman memiliki rambut-rambut getar (silia) yang menjulur ke dalam
mukus untuk menerima rangsang bau.
3. Kulit
Melalui kulit kita dapat merasakan suatu benda kasar, halus, panas, atau
dingin. Kulit memiliki kemampuan tersebut karena kulit memiliki jutaan indra
peraba atau sel-sel reseptorberupa mekanoreseptor atau termoreseptor.
12
4. Lidah
Indra pengecap merupakan stuktur berupa kuncup atau tonjola yang umumnya
terdapat pada permukaan lidah . sel-sel reseptor pada lidah paka terhadap zat-
zat kimia sehingga disebut komoreseptor. Kehadiran zat-zat kimia
merangsang sel-sel reseptor pada permukaan lidah dan mwnimbulkan impuls-
impuls saraf.selanjutnya impuls saraf dikirim ke otao dan otak mengolahnya
sehingga kita dapat mengenal rasa.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput
mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat
jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwan
yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk
neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut
neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang
tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier
dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
d. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
e. Nukleus yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
f. Selubung Mielin berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung
mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus
ranvier.
g. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk
neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
h. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya
nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus
yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:
1. Sel saraf sensorik
14
Sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat
indera.
2. Sel saraf motorik
Sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari
otak dan sumsum tulang belakang.
3. Sel saraf penghubung
Sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel
saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang
belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf
motorik.
Apabila impuls telah lewat, maka sementara waktu serabut syaraf tidak bisa
dilalui oleh impuls karena terjadi perubahan dari potensial kerja menjadi potensial
istirahat. Agar dapat berfungsi kembali diperlukan waktu kira-kira 1/500 sampai
1/1000 detik untuk pemulihan. Rangsangan yang dapat menimbulkan impuls
harus sama atau di atas ambang batas. Rangsangan yang memiliki kekuatan di
bawah ambang batas tidak akan menghasilkan impuls yang dapat mengubah
potensial listrik. Kecepatan merambatnya impuls pada mamalia tertentu dapat
lebih dari 100 meter per detik sedangkan pada beberapa hewan tingkat rendah
kira-kira 0,5 meter per detik.
16
Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan impuls syaraf yaitu
selaput myelin dan diameter serabut saraf. Pada serabut syaraf yang bermielin,
berpolarisasi hanya terjadi pada nodus ranvier, sehingga terjadi lompatan
potensial kerja, akibatnya impuls syaraf lebih cepat merambat.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan
gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.
Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai
dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat
saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak
langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu
otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat
dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak,
misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks
sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum
tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
3. Fungsi Saraf
Kita sering melakukan gerak secara spontan dan tanpa kita sadari. Misalnya jika
tiba-tiba menginjak paku, kama dengana cepat kita mengangkat kaki. Gerakan
seperti ini dilakukan tanpa disadari dan kita baru menyadarinya setelah terjadi.
Gerakan seperti ini dinamakan dengan gerak refleks. Berlari, makan, menari
merupakan gerak yang disengaja. Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran kita
dinamakan geraksadar atau gerak biasa. Gerakan itu terkadang berlangsung secara
spontan. Mula-mula gerak sadar akhirnya menjadi gerak refleks. Didalam tubuh
kita berlangsung proses penghematan (efisiensi). Otak tidak memerintah terus-
menerus agar tidak terjadi kelelahan.
2. Telinga
a. Daun telinga berfungsi untuk enerima dan mengumpulkan getaran suara yang
masuk.
b. Bagian tengah terdiri atas selaput gendang dan tiga tulang kecil, telinga
tengah berfungsi untuk meneruskan getaran bunyi dari telinga luar ke telinga
dalam.
c. Bagian dalam terdiri atas kokle yang berbentuk rumah sifut, saluran setengah
lingkaran, dan rongga-ronggalain yang berisi cairan.
20
3. Hidung
Bau dapat dikenali melalui indra penciuman, di dalam rongga hidung. Bau
yang terhirup kedalam rongga hidung akan diterima ujung-ujung saraf pencium
(epithelium olpaktori )yang di lapisi oleh mucus (lendir bening). Sel saraf
penciuman memiliki rambut-rambut getar (silia) yang menjulur ke dalam mukus
untuk menerima rangsang bau. Mukus berfungsi melarutkan molekul bau
sehingga dapat diterima oleh rambut-rambut getar.
4. Kulit
Melalui kulit kita dapat merasakan suatu benda kasar, halus, panas, atau
dingin. Kulit memiliki kemampuan tersebut karena kulit memiliki jutaan indra
peraba atau sel-sel reseptorberupa mekanoreseptor atau termoreseptor. Secara
umum indra peraba peraba kita peka terhadap lima macam rangsangan, yaitu
berupa sentuhan, panas, dingin, tekanan, dan nyeri (sakit). Masing-masing indra
peraba hanya mendeteksi rangsangan tertentu sesuai dengan struktur atau
susunan saraf indra peraba, terutama susunan bagian ujung saraf. Susunan ujung
saraf indra pertaba ada dua macam, yaitu:
21
a. Ujung saraf bebas ,yaitu indra peraba yang bertanggung jawab atas
rasa nyeri atau sakit ;
b. Ujung saraf yang berselaput (berpapila), yaitu korpuskulu pacini
(reseptor bertekanan kuat);
c. Korpuskulu ruffini (ujung saraf peraba dan reseptorpanas);ujung saraf
Krause(reseptor dingin); korpuskuluer (reseptor sentuhan).
5. Lidah