Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (GAMBAR) TERHADAP KEMAMPUAN

PENGUASAAN KOSAKATA PADA ANAK AUTIS

Winda Trisnawati 091044209 dan Sujarwanto

(Pendidikan Luar Biasa, FIP, UNESA, e-mail: Pangeran_cakep80@yahoo.com)

Abstract

Language constitutes functioning communication device to pass on think well word-of-


mouth and also written. Language also principal communication device personation in human life.
Language constitutes a period one always be faced by autis's child. One of the ways to help settles about
problem that researcher utilizes visual's media (image) to lexicon mastery ability autis's child at SLB
Arya Satya hati Pasuruan's City. To the effect of observational it is subject to be know to mark sense
influence media purpose influence visual (image) to lexicon mastery on autis's child .
This research utilize quantitative approaching, design experimental pre , one is pretest
posttest design's group. Technics data collecting utilizes tech essay and documentation whereas analisis
data utilizes nonparametrik's statistic. Hereafter data dianalisis utilizes sign quiz formula( sign is test ).
The results showed that an increase in value at the time of the pretest was 63 to 72
Result observationaling to point out that marks sense point step-up upon pretest are 63
become 72 at the moment posttest. Z. table 5% on examination two flank are 1,96. Acquired Zh point
2,05 . So gets to be concluded that there is influence which signifikan visual's media (image) to autis's
child lexicon after utilize visual's media (image) at SLB Arya Satya hati Pasuruan's City.

Keywords: Visual's media, lexicon ability

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi yang memahami bahasa yang terdapat dalam buku-
berfungsi untuk menyampaikan pikiran baik buku pelajaran. Kosakata adalah perbendaharaan
secara lisan maupun tertulis. Bahasa juga berperan kata. Seperti yang diungkapkan Keraf (2000 : 65),
sebagai alat komunikasi terpenting dalam “untuk mudah berkomunikasi dengan anggota
kehidupan manusia. Menurut Sturtevant (dalam masyarakat yang lain setiap orang perlu
Yonohudiyono, 2007 : 3), ”Bahasa adalah suatu memperluas kosakatanya, perlu mengetahui
sistem simbul lisan yang sewenang-wenang, yang sebanyak-banyaknya perbendaharaan kata dalam
dipakai oleh anggota-anggota kelompok sosial bahasanya”. Berlatih keterampilan berbahasa
untuk saling bekerja sama dan saling dapat melatih keterampilan berpikir siswa agar
mempengaruhi”. Sedangkan menurut Keraf (2000 dapat menerima, memahami, mengidentifikasi,
: 1), “bahasa adalah alat komunikasi antara dan mereaksi informasi yang diterimanya
anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang sehingga anak dapat menyampaikan kembali
dihasilkan oleh alat ucap manusia”. informasi tersebut melalui lisan atau tulisan
Arum, (2005:35) menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang dipahami oleh
komunikasi adalah pengiriman pesan atau lawan bicaranya.
informasi dari komunikator (orang yang Anak autis memiliki masalah utama yaitu
mengirimkan pesan kepada komunikan) (orang dalam komunikasi dan bahasa, sehingga
yang menerima pesan). Komunikasi pada manusia mengakibatkan terbatasnya kosakata yang
sesungguhnya merupakan pertukaran informasi diperoleh. Oleh karena itu pembelajaran
tentang apa yang dipikirkan dan apa yang berbahasa bagi anak autis mempunyai posisi
dirasakan. penting. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
Dalam menguasai kemampuan berbahasa dikemukakan oleh Hadis (2006 : 43), bahwa
tidak lepas dari penguasaan kosakata. penguasaan gangguan perkembangan .yang organik dan
kosakata yang memadai akan memperlancar siswa bersifat berat yang dialami oleh anak autistik
dalam berkomunikasi, mempermudah siswa untuk menyebabkan anak mengalami kelainan pada
aspek sosial, bahasa (komunikasi) dan kecerdasan gambar memperlancar pencapaian untuk
sehingga anak sangat membutuhkan perhatian. memahami dan mengingat informasi atau pesan
Autis merupakan gangguan perkembangan yang yang terkandung dalam gambar. Fungsi
berat pada anak. Gejalanya sudah tampak sebelum kompensatoris media pembelajaran terlihat dari
anak mencapai usia tiga tahun. Perkembangan hasil penelitian bahwa media visual yang
mereka menjadi terganggu terutama dalam memberikan konteks untuk memahami teks
komunikasi, interaksi, dan perilaku menurut membantu siswa yang lemah dalam membaca
Maulana (2010:17). Anak autis mengalami untuk mengorganisasikan informasi dalam teks
kesulitan dalam berkomunikasi karena mereka dan mengingatnya kembali.
mengalami hambatan dalam perkembangan Berdasarkan uraian diatas, maka perlu
bahasanya. Sedangkan bahasa merupakan media diadakan penelitian tentang “pengaruh
utama dalam komunikasi menurut Bonny penggunaan media visual (gambar) terhadap
(2003:188). kemampuan pengusaan kosakata pada anak autis
Berdasarkan hasil observasi di SLB Arya di SLB Arya Satya Hati Kota Pasuruan“.
Satya Hati di Kota Pasuruan ada 6 siswa anak
autis yang mengalami gangguan dalam berbahasa, METODE
anak tersebut mengerti kata namun menggunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan
kata secara terbatas. Sehingga untuk kuantitatif. Menurut Arikunto dalam Khulsum
meningkatkan kosakata pada anak autis perlu (2012:40) pendekatan kuantitatif adalah
diberikan program, strategi pendekatan, metode pendekatan yang didasarkan pada penggunaan
atau media. Jika tidak mendapat penanganan, angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran
maka anak autis tersebut akan mengalami data yang digunakan dan hasil dari penelitian
pembendaharaan kata yang sedikit dan sulit tersebut.
berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu Dalam penelitian ini merupakan penelitian
strategi yang mampu mengembangkan kosakata Pra ekperimental dengan desain penelitian “the
anak tersebut adalah menggunakan media visual one group pretest posttest design” yakni sebuah
(gambar). eksperimen yang dilaksanakan pada satu
Media Visual (Daryanto, 1993:27), kelompok tanpa menggunakan kelompok kontrol
artinya semua alat peraga yang digunakan dalam atau pembanding.
proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca- Menurut Sugiyono (2010 : 85), one group
indera mata. Media visual (image atau pretest posttest design ini terdapat pre tes,
perumpamaan) memegang peran yang sangat sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil
penting dalam proses belajar. Media visual dapat perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena
memperlancar pemahaman dan memperkuat dapat membandingkan keadaan sebelum (pre tes)
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat dan sesudah (pos tes) diberi perlakuan. Subyek
siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi yang diteliti diberi pre test terlebih dahulu,
materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan
menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan awal kosakata anak autis tersebut sebelum subyek
pada konteks yang bermakna dan siswa harus diberi perlakuan atau treatment. Setelah diberi pre
berinteraksi dengan visual (image) itu untuk test kemudian subyek diberi perlakuan atau
meyakinkan terjadinya proses informasi. treatment berupa media visual (gambar). Untuk
Fungsi dari media Visual Levie & Lentz mengetahui hasil dari perlakuan atau treatment
(1982) mengemukakan empat fungsi media tersebut, maka perlu dilakukan pengukuran yang
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu kedua yaitu post test. Desain penelitian ini sebagai
fungsi atensi, fungsi efektif, fungsi kognitif, dan berikut :
fungsi kompensatoris. Fungsi atensi media visual
merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan O1 X O2
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau teks materi pelajaran. Keterangan :
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari O1 : pre test, dilakukan untuk mengetahui
tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau kemampuan awal kosakata anak autis
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau sebelum diberi perlakuan atau treatment.
lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap X : perlakuan atau treatment berupa media
siswa, misalnya informasi yang menyangkut visual (gambar).
masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif media O2 : post test, dilakukan untuk mengetahui
visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang kemampuan penguasaan kosa kata anak
mengungkapkan bahwa lambang visual atau
autis setelah diberi perlakuan atau rumus statistik non parametrik dengan
treatment media visual (gambar). menggunakan analisis Sign Test (Uji Tanda)
Variabel dalam penelitian ini adalah : sebagai berikut :
variabel bebas yaitu media visual (gambar). Dan
variabel terikat yaitu kemampuan penguasaan
kosakata pada anak autis.
Sebelum membahas subjek penelitian
terlebih dahulu kita membahas tentang populasi
dan sampel. Menurut Sugiyono (2012:117) HASIL DAN PEMBAHASAN
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan Penelitian ini dilaksanakan di SLB Arya
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Satya Hati Kota Pasuruan.Kegiatan pre-test
untuk dipelajari dan kemudian ditarik dilaksanakan sebelum memberikan perlakuan atau
kesimpulannya. Sedangkan menurut Sandjaja dan intervensi pada siswa autis, sedangkan kegiatan
Hariyanto ( 2006:180) populasi adalah post-test dilaksanakan setelah perlaakuan atau
keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian intervensi. Data yang telah diperoleh dari hasil
penelitian dan tempat untuk temuan penelitian. penelitian selanjutnya akan disajikan dalam
Sampel adalah bagian dari jumlah dan bentuk tabel-tabel. Penelitian dalam bentuk tabel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ini diharapkan dapat memberikan kemudahan
(Sugiyono 2012:118). Sedangkan menurut dalam memehami dan mengartikan data-data hail
Sukandarrumidi (2006:50) sampel adalah bagian penelitian. Berikut hasil paparan pre-test dan post-
dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama test pada saat penelitian serta hasil kerja
dari obyek yang merupakan sumber data perkembangan kemampuan kosakata pada siswa
sebenarnya dalam suatu penelitian. Dapat autis.
disimpulkan sampel adalah bagian dari populasi
untuk mewakili seluruh populasi. NO NAM JENIS UMUR
Pada penelitian ini diambil 6 sampel dari A KELAMIN
seluruh populasi yang ada. Sampel yang diambil 1 CA Laki-laki 10
dalam penelitian ini adalah anak autis yang 2 MI Laki-laki 9
mengerti kata namun menggunakan kata secara
3 JM Laki-laki 7
terbatas. Dari keenam sampel yang ada semuanya
berjenis kelamin laki-laki karena pada dasarnya 4 FH Laki-laki 7
jumlah anak autis laki-laki lebih banyak 5 RW Laki-laki 7
dibanding anak autis berjenis perempuan. Berikut 6 HT Laki-laki 6
daftar anak autis di SLB Arya Satya Hati Kota
Pasuruan :
Teknik pengumpulan data yang digunakan Tabel 4.1
dalam penelitian ini adalah : Hasil Pre-test Kemampuan kosakata pada
Dalam penelitian ini pengumpulan data siswa autis di SLB Arya Satya Hati Kota
yang digunakan adalah 1. Tes. tes kemampuan Pasuruan
penguasaan kosakata berupa menunjukkan, dan No Nama A B Jum Nilai
mengambil kartu bergambar untuk diberikan Menu Menga lah Akhir
kepada guru di SLB Arya Satya Hati Kota njukk mbil (NA)
Pasuruan. Tes ini dilakukan oleh peneliti terhadap an gambar
kemampuan penguasaan kosakata anak autis gamb
sebelum dan sesudah diberi perlakuan atau ar
treatment. 2, Metode dokumentasi. Dalam 1 HT 65 68 133 67
penelitian data yang diperoleh diantaranya adalah 2 CA 68 68 131 66
identitas anak, hasil observasi awal kemampuan 3 RW 53 55 108 54
penguasaan kosakata anak autis, dan foto 4 FH 70 58 128 64
mengenai penerapan media visual (gambar) pada 5 JM 58 58 116 58
anak autis di SLB Arya Satya Hati Pasuruan 6 MI 75 60 135 68
Penelitian ini adalah untuk melihat Rata-rata 63
pengaruh media visual (gambar) terhadap
kemampuan penguasaan kosakata anak autis.
Statistik yang digunakan dalam mengolah data Keterangan :
dari pre test dan post test yaitu statistik non Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa
parametrik. Adapun rumus yang digunakan adalah nilai rata-rata Pre-test siswa autis di SLB Arya
Satya Hati Kota Pasuruan sebelum diberikan 1. Prosedur Analisis
perlakuan atau intervensi adalah 63.
Tabel 4.2
Hasil Pos-test Kemampuan kosakata pada a. Menentukan Mean (µ)
siswa autis di SLB Arya Satya Hati Kota (µ) = n . p
Pasuruan. = 6 . 0,5
No Nama A B Jum Nilai =3
Menu Menga lah Akhir
njukk mbil (NA) b. Menentukan Standat Deviasi (σ)
an gambar
gamb
ar
1 HT 70 70 140 70
2 CA 70 73 143 72 = 1,22
3 RW 78 70 148 74
4 FH 70 75 145 73
c. Pengujian 2 sisi (α= 5%, Z
5 JM 75 68 143 72 tabel= 1,96)
6 MI 68 70 138 69 Diketahui : X = jumlah tanda plus
Rata-rata 72 (+) – p
= 6 – 0,5
Keterangan : = 5,5
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan µ=3
bahwa nilai rata-rata post-test siswa autis di SLB σ = 1,22
Arya Satya Hati Kota Pasuruan sesudah diberikan
perlakuan atau intervensi adalah 72.
Setelah data terkumpul, selanjutnya Dengan uji tanda (sign test)
adalah tahap analisis data. Tahap ini merupakan sebagai berikut :
tahap menganalisis data-data yang diperoleh dari
hasil pre-test dan post-test dengan tujuan untuk
menjawab permasalahan sekaligus menguji
hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh media
visual (gambar) terhadap kemampuan kosakata
pada anak autis di SLB Arya Satya Hati Kota
Pasuruan”. Analisis data menggunakan rumus
statistik non parametrik, yaitu uji tanda atau “sign
test” autisme merupakan gangguan perkembangan
Tabel 4.3 yang berat pada anak dan gejalanya sudah tampak
Tabel Kerja Perubahan Nilai Pre-test dan Pos- sebelum anak mencapai usia tiga tahun.
test Kemampuan kosakata pada siswa autis di Perkembangan mereka terganggu terutama dalam
SLB Arya Satya Hati Kota Pasuruan komunikasi dan bahasa, interaksi, dan perilaku
menggunakan media visual (gambar) Maulana Mirza (2010:17). Bahasa merupakan alat
No Na Nilai Jum Nilai komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan
ma Pretest Postes lah Akhir pikiran baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa
(O1) t (O2) (NA) juga berperan sebagai alat komunikasi terpenting
1 HT 67 70 + dalam kehidupan manusia. Menurut Sturtevant
2 CA 66 72 + (dalam Yonohudiyono, 2007 : 3), ”Bahasa adalah
3 RW 54 74 + suatu sistem simbul lisan yang sewenang-wenang,
4 FH 64 73 + yang dipakai oleh anggota-anggota kelompok
5 JM 58 72 + sosial untuk saling bekerja sama dan saling
6 MI 68 69 + mempengaruhi”. Sedangkan menurut Keraf (2000
Jumlah tanda plus (+) 6 : 1), “bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia”.
Hasil tabel kerja perubahan di atas
Sampel dalam penelitian ini memiliki
kemudian akan diukur denagn rumus uji tanda
hambatan yang sama, yaitu hambatan dalam
atau “sign test”. Adapun rumusnya sebagai
bahasa. Mengingat adanya hambatan tersebut,
berikut:
maka diperlukan adanya sebuah penanganan atau
treatment guna untuk memaksimalkan bahwa media visual (gambar) berpengaruh secara
kemampuan kosakata anak autis tersebut. Salah signifikan terhadap kosakata pada anak autis di
satu treatmen yang diberikan menggunakan media SLB Arya Satya Hati Kota Pasuruan.
visual (gambar). Berdasarkan hasil penelitian
diatas menunjukan bahwa anak autis dapat Saran
mengenal 10 kata berupa nama-nama buah setelah
mendapatkan intervensi atau perlakuan melalui Bedasarkan hasil penelitian yang telah di
media visual (gambar) dan tampak ada perubahan laksanakan, maka penulis menyarankan kepada :
yang lebih baik dari hasil pre tes dan pos tes. Hal Guru atau Terapis, Media visual dapat digunakan
ini menunjukkan bahwa media visual (gambar) salah satu strategi dalam upaya meningkatkan
dalam kegiatan pembelajaran kosakata kemampuan kosakata anak autis. Guru atau
memberikan pengaruh positif terhadap terapis dapat memilih bentuk atau jenis materi
penguasaan kosakata anak autis khususnya pada yang disukai anak. Dalam menggunakan media ini
hal pemahaman kata. Hal ini sesuai pendapat yang tidak hanya dilakukan di sekolah namun dapat
dikemukakan oleh Baugh dalam (Arsyad, 2010 : dilakukan di rumah.
10) bahwa jika proses belajar hanya menggunakan Peneliti yang akan datang, Untuk peneliti
metode membaca saja, maka pengetahuan yang selanjutnya, jika akan meneliti tentang
mengendap hanya 10% saja, jika mendengarkan permasalahan yang sama maka penulis
saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%, menyarankan pada peneliti untuk menggunakan
melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa berbagai macam materi yang lain disarankan pula
50%,mengungkapkan sendiri pengetahuan yang untuk melakukan observsi terlebih dahulu. Media
mengendap bisa 80%. Kemudian mengungkapkan visual (gambar) hanya sebatas untuk melatih
sendiri dan mengulang pada kesempatan lain penguasaan kosakata pada anak.
pengetahuan yang mengendap bisa 90%. Dari
hasil penelitian tersebut dapat diasumsikan bahwa DAFTAR PUSTAKA
pengulangan dapat memberikan hasil yang cukup
baik dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
khususnya materi kosakata. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Data hasil kemampuan kosakata pada siswa Cipta.
autis sebelum dilaksanakan perlakuan atau
intervensi menggunakan media visual (gambar) Charifa, Prisyafandafif. 2011. Penerapan
menunjukkan nilai dengan rata-rata rendah. Algoritma Dept-First Search dan
Waktu perlakuan atau intervensi adalah 13 kali Backtracking dalam Program Pembentuk
pertemuan, setiap pertemuan 1 X 30 menit. Maze. Jurnal Teknik Informatika, (online),
Tempat pelaksanaan penelitian ini di SLB Arya (http://ebookbrowse.com/makalahif30512009
Satya Hati Kota Pasuruan. Hal ini menunjukkan -001-pdf-d351524405, diakses 5 Desember
bahwa siswa mengalami kesulitan dalam 2012
penguasaan kosakata. Dari 13 kali pertemuan
yang diberikan serta dilihat dari hasil pre-test Decaprio, Richard. 2013. Aplikasi Pembelajaran
dengan rata-rata 63 dan hasil pos-test dengan nilai Motorik Di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
rata-rata 72.
Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak
Tunagrahita Suatu Pengantar Dalam
PENUTUP Pendidikan Inklusi (Child With
Developmental Impairment). Bandung:
Simpulan Refika Aditama

Terjadinya peningkatan kemampuan Fadhli, Aulia. 2010. Koleksi Games Seru dan
penguasaan kosakata anak autis dari nilai rata-rata Kreativ untuk Meningkatkan IQ dan ESQ.
pre-test 63 sebelum diberikan intervensi dengan Yogyakarta : Pustaka Marwa
menggunakan media visual (gambar) menjadi 73
pada rata-rata pos-test atau sesudah diberikan Hartati, S.C.Y. dkk. 2012. Permainan Kecil (Cara
intervensi menggunakan media visual (gambar). efektif mengembangkan fisik, motorik,
keterampilan sosial dan emosional). Malang:
Media visual (gambar) terhadap kemampuan Wineka Media.
penguasaan kosakata pada anak autis, dengan
perhitungan hasil uji tanda dengan nilai Zh=2,05
> Z tabel 5%=1,96 maka dapat disimpulkan
Khomariyah, R.L. 2012. Penerapan Permainan
Maze Berintangan untuk Meningkatkan Handojo. 2003. Autisma: petunjuk praktis
Kemampuan Fisik Motorik Anak Kelompok
A Di TK ABA 6 Kota Malang. Jurnal
dan pedoman materi untuk mengajar
Pendidikan, (online),(http://library.um.ac.id/ anak normal, autis, dan perilaku
ptk/index.php?mod=detail&id=53697,diakses lain. Jakarta barat: Bhuana ilmu populer.
11 Desember 2012).
Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi
Mahmudah & Sujarwanto. 2008. Terapi Okupasi
untuk Anak Tunagrahita dan Tunadaksa.
antarpribadi dan medianya. Yogyakarta:
Surabaya: Unesa University Press. Graha ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Hurlock, Elizabeth B. 2006.


Penelitian Suatu Pendekatan Perkembangan Anak (Jilid 1). Jakarta :
Praktik (Edisi Revisi). Jakarta : PT Erlangga
Rineka Cipta.

Arikunto, suharsimi. 2010. Prosedur Keraf, Gorys. 2000. Komposisi Sebuah


penelitian suatu pendekatan praktik. Pengantar Kemahiran Bahasa.
Jakarta: Semarang : Bina Putera.
Rineka cipta.
Maulana, mirza. 2010. Anak autis:
Arum, wahyu sri ambar. 2005. Perspektif mendidik anak autis dan gangguan
pendidikan luar biasa dan implikasinya mental lain
bagi penyiapan tenaga menuju anak cerdas dan sehat.
kependidikan. Jakarta: Direktorat Jogjakarta: Katahati.
pembinaan pendidikan tenaga
kependidikan dan ketenagaan Peeters, theo. 2004. Panduan autisme
perguruan tinggi. terlengkap: hubungan antara
pengetahuan
Bondy, andy. Frost, Lori. 2011. A teoritis dan intervensi pendidikan
picture’s: PECS and other visual bagi anak autis. Jakarta: Dian rakyat.
communication srategies in
autism. United states of america: Rakhmat, Jalaluddin. 2012. Psikologi
Woodbine house. komunikasi. Bandung: Remaja
rosdakarya.
Daryanto. 1993. Media Visual untuk
Pengajaran Teknik. Tarsito Bandung. Sadiman, Arief. 1984. Media Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Delphie, bandi. 2009. Pendidikan anak
autistik. Sleman: Intan sejati klaten. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung :ALFABETA CV
Danuatmaja, bonny. 2003. Terapi anak Sugiyono, 2012. Metode penelitian
autis di rumah. Jakarta: Puspa swara. pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif,
Hadi, purwaka. 2005. Modifikasi dan R&D. Bandung: Alfabeta.
perilaku. Jakarta: Direktorat
pembinaan pendidikan tenaga Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1997.
kependidikan dan kenegaan Media Pengajaran. Bandung: SinarBaru.
perguruan tinggi.
Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo

Saleh, Samsubar. 1996. Statistik


Nonparametrik Edisi 2.
Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.

Sunanto, Juang. Rakeuci, Koji. Nakata,


Hideo. 2005. Pengantar penelitian
dengan subyek tunggal. Tsukuba:
CRICED University oftsukuba japan.

Sunardi dan Sunaryo. 2007. Intervensi


dini anak berkebutuhan khusus. Jakarta:
Direktorat jenderal pendidikan
tinggi.

Susanti, Ratna. 2009. Penguasaan


Kosakata Dan Kemampuan
Membaca Bahasa Inggris
(Online), Vol. 1, No. 01,
(www.bpkpenabur.or.id diakses
25 November 2013).

Setiadi, Alam. 2008. Upaya


Pengembangan Vocabulary Siswa
Dengan Media Wordwall
(Online),
(alamsetiadi08.blogspot.com
diakses 25 November Januari
2013).

Tarigan, H. G. 2010. Menulis sebagai Suatu


Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa

Tarigan, H. G. 2011. Pengajaran Kosakata.


Bandung: Angkasa

Tim penyusun. 2006. Panduan penulisan


dan penilaian skripsi Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya: Unesa
university press.

Anda mungkin juga menyukai