LK KPD 1
LK KPD 1
Ruang/ RS :
03 Oktober 2107
20.00 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 25 detik
20.30 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 30 detik
21.00 4 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 detik
21.30 5 kali dalam 10 menit dengan durasi 45 detik
3. DJJ :
03 Oktober 2107
20.00 125 x/menit
20.15 130 x/menit
20.30 135 x/menit
20.45 132 x/menit
21.00 140 x/menit
21.15 145 x/menit
21.30 150 x/menit
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kenaikan berat badan selama hamil 10 kg. BB sebelum hamil 54 kg, BB
setelah hamil 64 kg.
b. Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,3ºC
RR : 18 x/menit
c. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfa dan kelenjar tiroid
d. Kepala :
Mata : sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Hidung : tidak ada secret dan tidak ada polip
Mulut : mulut bersih, mukosa bibir lembab
Telinga : pendengaran baik
e. Dada :
Jantung
Inspeksi : normal
Perkusi : pekak
Palpasi : teraba iktus kordis
Auskultasi : BJ I – II regular
Paru-paru :
f. Pemeriksaan abdomen
1. Abdomen membesar karena hamil strie grafidari ada, bekas operasi
tidak ada, perut jatuh ke sisi kiri, terdapat linea nigra..
2. Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah prosesus sifoideus, TFU dalam
centimeter 29 cm.
3. Leupold I : TFU 3 jari di bawah px (29 cm), pada fundus teraba lunak,
tidak melenting berarti bokong bayi.
4. Leopold II : Pada bagian kiri teraba datar, memanjang, ada tahanan
berarti punggung bayi dan pada bagian kanan teraba bagian kecil-kecil
janin berarti ektremitas bayi.
5. Leopold III : Pada bagian bawah teraba bulat, keras, melenting dan
sudah tidak dapat digoyangkan, presentasi kepala.
6. Leopold IV : Divergen (mengembang) berarti kepala bayi sudah masuk
PAP
7. Kesimpulan Leopold :
Janin tunggal, letak bayi memanjang, punggung di sebelah kiri,
presentasi kepala, sudah masuk PAP, titik PMI (Point Maximum of
Intensity) ada pada kuadran kiri bawah.
g. Ektremitas
Ekstremitas bawah kaki tidak udem, tidak ada varises, tidak ada kekakuan
pad sendi kaki.
h. Pemeriksaan Genetalia
Pemeriksaan VT (vaginal touce) dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2017
jam 21.00, vulva vagina warna merah kecoklatan, porsio lunak dan tipis,
pembukaan 9 cm, ketuban pecah, presentasi kepala, posisi presentasi ubun-
ubun kecil di kiri depan, penyusupan kepala (molase) 0/5.
DO :
Air ketuban pecah jam 02.00 WIB,
berwarna jernih dan berbau amis.
H. DIAGNOSIS
1. Nyeri persalinan b.d dilatasi serviks
2. Resiko infeksi b.d pecah ketuban dini
I. INTERVENSI
No Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
1. 3 Oktober Nyeri Selama proses persalinan 1. Motivasi ibu untuk
2017 persalinan b.d nyeri ibu berkurang dengan melakukan teknik
dilatasi serviks kriteria hasil : relaksasi nafas dalam jika
Nyeri berkurang nyeri datang
Cemas klien berkurang 2. Memposisikan ibu miring
kiri
3. Melakukan massage
dengan menekan daerah
sacrum
J. IMPLEMENTASI
No Waktu Diagnosa Implementasi Respon TTD
1. 3 Oktober Dx 1 1. Motivasi ibu untuk ibu melakukan teknik relaksasi
2017 melakukan teknik relaksasi nafas dalam ketika nyeri datang
Jam 20.00 nafas dalam jika nyeri
datang
Jam 20.10 2. Memposisikan ibu miring ibu mau untuk miring ke kiri
kiri
Jam 20.15 3. Melakukan massage dengan klien merasa nyeri berkurang
menekan daerah sacrum
Jam 22.00 Resiko infeksi b.d pecah ketuban S : Ibu mengatakan merasa
dini mules-mules hari Senin
jam 05.00 dan hari Selasa
jam 02.00 keluar ketuban
berwarna jernih dan berbau
amis.
O:
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,3ºC
RR : 18 x/menit
DJJ bayi : 130 x/menit
Kualitas his kuat
Kuantitas his 3 kali dalam 10 menit
dengan durasi 30 detik
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi