Anda di halaman 1dari 9

Handayani, Ika Martyana.; Pujiastuti, Emi.

; dan Suhito
Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik

JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334


Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES
Volume 5 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2014

Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD


terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik SMP

Handayani, I.M.1; Pujiastuti, E.; dan Suhito


Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
email: 1chamar_jocam354@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran model pembelajaran Audi-
tory intellectually Repetition (AIR) berbantuan LKPD terhadap kemampuan penalaran matematis
peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Blado
tahun pelajaran 2012/2013. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dila-
kukan pada dua kelas yang memiliki kemampuan setara dengan model pembelajaran yang berbe-
da. Berdasarkan pemilihan secara acak terpilih dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang
diterapkan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran AIR dan kelompok
kontrol yang diterapkan model pembelajaran STAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
belajar peserta didik pada aspek kemampuan penalaran matematis yang diajar menggunakan mo-
del pembelajaran AIR mencapai ketuntasan klasikal, persentase hasil belajar peserta didik pada
aspek kemampuan penalaran matematis pada kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok
kontrol, rata-rata hasil belajar peserta didik pada aspek kemampuan penalaran matematis pada
kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpul-
kan bahwa pembelajaran menggunakan model AIR berbantuan LKPD efektif terhadap kemam-
puan penalaran matematis peserta didik.

Kata kunci: Auditory Intellectually Repetition; Keefektifan; Kemampuan Penalaran.

Abstract
The purpose of this study was to determine learning using the Auditory Intellectually Repetition
model approaches effective to student’s reasoning ability. The population in this study was stu-
dents of grade VIII SMP N 1 Blado academic year 2012/2013. This research method is an exper-
imental research that applied on two classes who have similar abilities with different learning
models. Based on the random selection of two groups chosen experimental applied mathematics
learning using learning model AIR and the control group were applied learning model. The re-
sults showed that the learning outcomes of students in reasoning ability aspects using the AIR
model approach can achieve individual and classical mastery learning, the percentage of learn-
ing outcomes of student’s reasoning ability in experiment class in control class, the average of
learning outcomes of student’s reasoning ability in experiment class in control class. So, the
conclusion is learning using AIR model approaches effective to student’s reasoning ability.

Keywords: Auditory Intellectually Repetition; Effectiveness; Reasoning Ability.

Informasi Tentang Artikel


Diterima pada : 20 Januari 2014
Disetujui pada : 15 April 2014
Diterbitkan : Juni 2014

1
Handayani, Ika Martyana.; Pujiastuti, Emi.; dan Suhito
Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik

PENDAHULUAN Matematika merupakan pembelajar-


Matematika adalah salah satu materi an yang mencakup wawasan yang sangat
pembelajaran yang sangat dekat hubungan- luas, salah satunya yaitu geometri. Materi
nya dengan dunia nyata. Selain matemati- geometri, khususnya geometri ruang juga
ka dikatakan dekat dengan dunia nyata. telah diajarkan sejak SD, namun ternyata
Matematika juga sering dipandang sebagai kemampuan peserta didik dalam menyele-
cara bernalar, karena matematika memuat saikan soal-soal dimensi tiga masih ren-
cara pembuktian yang sahih dan valid, ser- dah. Hasil survey Programme for Inter-
ta sifat penalaran matematika yang siste- national Student Assesment (PISA) 2000/
matis. Depdiknas sebagaimana dikutip o- 2001 menunjukkan bahwa peserta didik le-
leh Shadiq (2004) menyatakan bahwa ma- mah dalam geometri. Materi volum dan lu-
teri matematika dan penalaran matematika as permukaan balok, kubus, prisma serta
merupakan dua hal yang tidak dapat dipi- limas adalah salah satu materi yang diajar-
sahkan, yaitu materi matematika dapat di- kan di tingkat SMP. Sesuai dengan standar
pahami melalui penalaran dan penalaran isi dan standar kompetensi, peserta didik
dipahami dan dilatihkan melalui belajar SMP harus mempelajari dan menguasai
materi matematika. Kemampuan bernalar materi volume dan luas permukaan bangun
tidak hanya dibutuhkan para peserta didik ruang. Namun kenyataannya, masih ba-
pada saat pembelajaran matematika atau- nyak peserta didik SMP yang masih meng-
pun mata pelajaran lainnya, namun sangat alami kesulitan dalam materi tersebut.
dibutuhkan ketika peserta didik dituntut Berdasarkan hasil wawancara de-
untuk memecahkan masalah dan mengam- ngan guru matematika SMP Negeri 1 Bla-
bil kesimpulan dalam permasalahan hidup do dan hasil observasi pada bulan maret
(Shadiq, 2004). 2013, peserta didik di sekolah ini masih
Kemampuan penalaran yang tertuang mengalami kesulitan pada materi volume
dalam permendiknas No. 22 tahun 2006 dan luas permukaan bangun ruang yaitu
tentang standar isi (SI) merupakan salah pada Kubus dan Balok. Hal ini dapat dili-
satu dari kompetensi yang harus dimiliki hat dari nilai ulangan harian pada tahun
oleh peserta didik. Menurut Shadiq seba- pelajaran 2011/2012 hanya 37,9% dari
gaimana dikutip oleh Wardhani (2008) pe- keseluruhan kelas VIII yang bisa mencapai
nalaran merupakan suatu kegiatan, suatu ketuntasan belajar dengan Kriteria Ketun-
proses atau suatu aktivitas berpikir untuk tasan Minimal (KKM) yaitu 65. Adapun
menarik kesimpulan atau membuat suatu faktor yang diduga menjadi penyebabnya
pernyataan baru yang benar berdasarkan adalah (1) peserta didik masih terfokus pa-
beberapa pernyataan yang kebenarannya da rumus; (2) peserta didik tidak mampu
telah dibuktikan atau diasumsikan sebe- memahami soal; (3) peserta didik tidak
lumnya. Penalaran dibedakan menjadi dua mempunyai minat untuk mempelajari ma-
yaitu penalaran induktif dan penalaran de- teri; (4) penyampaian materi yang kurang
duktif. bisa diterima peserta didik. Menurut guru
Mencermati begitu pentingnya ke- mata pelajaran matematika kelas VIII SMP
mampuan penalaran pada pembelajaran N 1 Blado, model pembelajaran yang dite-
matematika, maka peserta didik dituntut rapkan di kelas adalah model pembelajaran
untuk memiliki kemampuan ini. Namun STAD dan pembelajaran kooperatif. Na-
berdasarkan informasi yang peneliti pero- mun, waktu yang sedikit dan materi yang
leh dari salah satu guru mata pelajaran ma- banyak menjadi pertimbangan untuk me-
tematika di SMP Negeri 1 Blado, bahwa nerapkan model pembelajaran kooperatif.
rata-rata kemampuan penalaran matematis Analisis peneliti, kemungkinan model be-
peserta didik kelas VIII tahun 2012/2013 lajar yang digunakan belum sesuai dengan
masih tergolong rendah. materi yang diajarkan, sehingga pembela-
jaran belum efektif. Untuk mengatasi ma-

2
Handayani, Ika Martyana.; Pujiastuti, Emi.; dan Suhito
Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik

salah tersebut, perlu dilakukan suatu upaya Model pembelajaran AIR ini juga di-
yaitu dengan mengimplementasikan suatu harapkan bisa meningkatkan kemampuan
model pembelajaran yang inovatif dan pe- bernalar peserta didik. Karena dalam mo-
manfaatan media pembelajaran yang me- del AIR ini terdapat bagian Intellectual
mungkinkan terjadinya kegiatan belajar yang berarti kemampuan berpikir peserta
mengajar yang kondusif, menyenangkan didik perlu dilatih melalui latihan bernalar,
dan tepat digunakan pada materi geometri, mencipta, memecahkan masalah, meng-
khususnya materi Kubus dan Balok. konstruksi, dan menerapkan.
Auditory Intellectually Repetition (A- Model pembelajaran AIR ini diha-
IR) adalah salah satu alternatif model pem- rapkan menjadi lebih baik jika diterapkan
belajaran yang bisa dipraktekan dalam dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LK-
pembelajaran matematika. Model ini mirip PD). LKPD merupakan salah satu bentuk
dengan SAVI, bedanya hanyalah pada re- bahan ajar. Dengan bantuan LKPD ini di-
petisi yaitu pengulangan yang bermakna harapkan bisa lebih mengaktifkan peserta
pendalaman, perluasan, pemantapan de- didik karena aktifitas peserta didik bertam-
ngan cara peserta didik dilatih dengan cara bah, tidak hanya mendengarkan dan meli-
pemberian tugas atau kuis (Suyatno, hat tapi juga bisa melakukan kegiatan yaitu
2009). Model pembelajaran AIR mengang- menulis. Menurut Sinambela (2008) akti-
gap bahwa suatu pembelajaran akan efektif vitas merupakan prinsip yang sangat pen-
jika memperhatikan tiga hal, yaitu Audito- ting dalam interaksi mengajar dan belajar.
ry, Intellectual dan Repetition. Auditory Selama proses mengajar belajar berlang-
berarti indra telinga digunakan dalam bela- sung, peserta didik tidak hanya mende-
jar dengan cara menyimak, berbicara, pre- ngarkan sejumlah teori-teori secara pasif
sentasi, argumentasi, mengemukakan pen- melainkan terlibat aktif dan sungguh-sung-
dapat, dan menanggapi. Intellectual berarti guh dalam semua kegiatan pembelajaran.
kemampuan berpikir perlu dilatih melalui Selain itu menurut Mahajan (2012), Multi-
latihan bernalar, mencipta, memecahkan media adalah salah satu alat yang sangat
masalah, mengkonstruksi, dan menerap- kuat untuk mengaktifkan peserta didik.
kan. Repetition berarti pengulangan diper- Oleh karena itu LKPD sebagai salah satu
lukan dalam pembelajaran agar pemaha- media bisa dimanfaatkan untuk lebih
man lebih mendalam dan lebih luas, peser- membuat peserta didik aktif dalam pembe-
ta didik perlu dilatih melalui pengerjaan lajaran.
soal, pemberian tugas atau kuis (Maulana, Berdasarkan uraian di atas, kajian
2012). mengenai keefektifan model pembelajaran
Model pembelajaran AIR ini diha- AIR yang dibantu dengan media LKPD
rapkan cocok untuk diterapkan pada pem- terhadap kemampuan penalaran matematis
belajaran matematika materi geometri ka- peserta didik pada materi geometri penting
rena dalam pelaksanaanya model pembe- untuk dilakukan.
lajaran AIR bisa memanfaatkan semua in-
dra, sehingga bisa mempermudah peserta METODE
didik untuk belajar tentang objek-objek ge- Penelitian ini merupakan penelitian
ometri yang abstrak. Pada pembelajaran eksperimen. Penelitian ini diawali dengan
matematika dengan model pembelajaran menentukan populasi dan memilih sampel
AIR ini kita bisa menggunakan alat peraga dari populasi yang ada. Materi pokok yang
sebagai media pendukungnya. Media alat digunakan dalam penelitian ini adalah vo-
peraga ini akan cocok jika diterapkan pada lume dan luas kubus dan balok. Populasi
materi geometri karena seperti yang telah dalam penelitian ini adalah semua peserta
diketahui bahwa alat peraga sangatlah ber- didik kelas VIII SMP N 1 Blado tahun pe-
kaitan erat dengan geometri. lajaran 2012/2013. Sampel yang terpilih
dalam penelitian ini adalah peserta didik

3
Handayani, Ika Martyana.; Pujiastuti, Emi.; dan Suhito
Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik

kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan an ini dan data nilai ulangan akhir semes-
kelas VIII B sebagai kelas kontrol, serta ter gasal peserta didik kelas VIII SMP N 1
kelas VIII D sebagai kelas untuk uji coba Blado tahun pelajaran 2012/2013 untuk
soal. Variabel dalam penelitian ini yakni mengetahui kondisi awal populasi peneliti-
pemberian perlakuan pembelajaran yaitu an dengan melakukan uji normalitas, uji
model pembelajaran AIR dan model pem- homogenitas dan uji kesamaan rata-rata
belajaran STAD sebagai variabel indepen- pada sampel. Metode tes digunakan untuk
den (bebas) dan variabel kemampuan pe- memperoleh data tentang kemampuan pe-
nalaran peserta didik sebagai variabel de- nalaran peserta didik materi luas dan vo-
penden (terikat). Tabel desain penelitian lume kubus dan balok dari peserta didik
dapat dilihat pada Tabel 1. yang menjadi sampel penelitian. Tes yang
akan digunakan adalah tes bentuk uraian.
Tabel 1. Desain Penelitian Metode observasi digunakan untuk menda-
Kelas Tahap Perlakuan Test patkan data tentang aktivitas peserta didik
dan guru. Observasi dilakukan secara lang-
Eksperimen X
Kontrol sung oleh pengamat pada setiap pembela-
jaran. Pengisian lembar observasi dilaku-
Keterangan :
: Post-test untuk kelompok eksperimen kan dengan menggunakan check list.
dan kelompok kontrol Setelah dikenai model pembelajaran
: Model pembelajaran AIR berbantuan yang berbeda selama tiga kali pertemuan,
LKPD (Sugiyono, 2010) maka diadakan tes kemampuan penalaran
terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen
Penelitian ini diawali dengan menen- dan kelas kontrol. Kemudian data hasil tes
tukan populasi dan memilih sampel dari tersebut diuji normalitas menggunakan uji
populasi yang lakukan dengan memilih ke- Chi-Kuadrat dan juga dilakukan uji homo-
las secara random. Sampel diambil dua ke- genitas menggunakan distribusi F. Kemu-
las, yaitu kelas VIII A sebagai kelas ekspe- dian data tersebut diuji ketuntasan belajar
rimen dan kelas VIII B sebagai kelas kon- klasikal menggunakan uji proporsi dan uji
trol. Untuk kelas uji coba dipilih satu kelas kesamaan dua rata-rata satu pihak meng-
selain kelas eksperimen dan kelas kontrol, gunakan uji t.
yaitu kelas VIII D. Pada kelas eksperimen
diterapkan model pembelajaran AIR sed- HASIL
angkan pada kelas kontrol diterapkan mo- Analisis data tahap awal terdiri dari
del pembelajaran STAD. Setelah menda- uji normalitas, uji homogenitas dan uji ke-
patkan perlakuan yang berbeda, pada ke- samaan dua rata-rata untuk memperoleh
dua kelas diberikan tes dengan materi yang simpulan populasi mempunyai kemampu-
sama untuk mengetahui kemampuan pena- an awal yang sama atau tidak. Data awal
laran matematis peserta didik di kedua ke- yang digunakan adalah nilai UAS terakhir.
las tersebut. Soal tes yang diberikan pada Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan
kedua kelas sampel adalah soal yang telah adalah sebagai berikut.
diuji cobakan pada kelas uji coba. Data-da- Uji normalitas data pada penelitian i-
ta yang diperoleh dianalisis dengan statis- ni menggunakan Uji Chi Kuadrat .
tik yang sesuai. Analisis data dilakukan Dari daftar tabel Chi-Kuadrat, diperoleh
untuk menguji hipotesis yang diajukan. nilai = 11,07 untuk taraf kesalahan
Data yang diperlukan dalam peneli- sebesar 5%, dan derajat kebebasan
tian ini diperoleh dengan metode doku- (dk) = 6 – 1 = 5. Nilai yang di-
mentasi, metode tes, dan metode observasi. peroleh untuk kelas kontrol adalah 9,23.
Metode dokumentasi digunakan untuk
Oleh karena maka
memperoleh data nama-nama peserta didik
yang akan menjadi sampel dalam peneliti- diterima, artinya data berdistribusi normal.

4
Handayani, Ika Martyana.; Pujiastuti, Emi.; dan Suhito
Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik

Nilai yang diperoleh untuk kelas eksperimen adalah 9,47. Oleh karena
eksperimen adalah 9,84. Oleh karena maka diterima, arti-
maka diterima, ar- nya data berdistribusi normal. Dari perhi-
tinya data berdistribusi normal. Dari perhi- tungan uji homogenitas diperoleh nilai
tungan uji homogenitas diperoleh nilai . Untuk
Sedangkan dengan , ,
dan diperoleh nilai = 1,80.
, Oleh karena maka kedua
, kelas mempunyai varians yang sama. Ka-
rena kedua kelas mempunyai varians yang
dan , diperoleh . Kare- sama maka kedua kelas itu dikatakan ho-
na , maka kedua kelas memi- mogen. Berdasarkan uji normalitas dan uji
liki varians yang sama atau kedua kelas homo- homogenitas data kemampuan penalaran,
gen. Uji kesamaan rata-rata pada penelitian diperoleh kesimpulan bahwa data tersebut
ini menggunakan uji . Untuk = 5%, pe- normal dan homogen. Setelah itu dilaku-
luang yang digunakan adalah kan uji hipotesis yang pertama yaitu uji
dan derajat kebebasan Ketuntasan klasikal dengan menggunakan
, didapatkan nilai uji proporsi satu pihak yaitu pihak kanan.
. Dari hasil perhitungan uji t, diper- Dalam penelitian ini, pembelajaran dikata-
oleh . Oleh karena kan tuntas apabila persentase peserta didik
yang mendapat nilai mencapai .
berada pada daerah penerimaan , maka
dapat disimpulkan bahwa rata-rata data a- Kriteria pengujiannya adalah ditolak a-
wal antara kelas eksperimen dan kelas pabila . Berdasarkan hasil
kontrol tidak berbeda secara signifikan. perhitungan uji ketuntasan klasikal, pada
Setelah diberi perlakuan yang berbe- kelas eksperimen diperoleh
da pada kelas eksperimen dan kelas kon- dan dengan taraf
trol, kemudian dilakukan tes kemampuan nyata Karena
penalaran. Data akhir yang digunakan pada maka ditolak, artinya rata-rata kemam-
penelitian ini yaitu data nilai tes evaluasi puan penalaran pada kelas yang diajar me-
kemampuan penalaran matematis peserta nggunakan model pembelajaran AIR ber-
didik dan hasil pengamatan aktivitas peser- bantuan LKPD mencapai ketuntasan klasi-
ta didik dan guru. Sebelum dilakukan uji kal.
proporsi dan uji t, data kemampuan pena- Uji hipotesis selanjutnya yaitu uji
laran diuji normalitas dan homogenitasnya. perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan dua
Hasilnya yaitu sebagai berikut. rata-rata dilakukan dengan menggunakan
Uji normalitas data pada penelitian uji t. Hipotesis yang diuji yaitu
ini menggunakan Uji Chi Kuadrat .
Tes evaluasi ini diikuti oleh 38 peserta di- H0: dan H1: .
dik pada kelas kontrol dan 38 peserta didik
pada kelas eksperimen. Dari daftar tabel Kriteria yang digunakan adalah tolak H0 ji-
Chi-Kuadrat, diperoleh nilai = ka . Berdasarkan
11,07 untuk taraf kesalahan sebesar hasil perhitungan menunjukkan bahwa:
5%, dan derajat kebebasan (dk) = 6 – 1 =
5. Nilai yang diperoleh untuk , dan
kelas kontrol adalah 10,46. Oleh karena
maka diterima, arti-
nya data berdistribusi normal. Nilai Pada = 5% adalah 1,674. Karena
yang diperoleh untuk kelas sehingga hipotesis H0 di-

5
Handayani, Ika Martyana.; Pujiastuti, Emi.; dan Suhito
Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik

tolak, artinya rata-rata kemampuan pena- PEMBAHASAN


laran kelas yang diajar dengan model pem- Berdasarkan hasil perhitungan dapat
belajaran AIR berbantuan LKPD lebih dari disimpulkan bahwa hasil belajar peserta
kelas yang diajar diajar dengan model didik dalam aspek kemampuan penalaran
pembelajaran STAD. Berdasarkan hasil pada kelas eksperimen dapat mencapai Ke-
pengamatan mengenai aktivitas guru sela- tuntasan klasikal yang ditetapkan. Aktivi-
ma pembelajaran pada kelas eksperimen tas-aktivitas peserta didik yang menyebab-
berlangsung, diperoleh data sebagimana kan hasil belajarnya dapat yaitu (1) latihan
tersaji pada Gambar 1. diberikan kepada peserta didik secara ke-
lompok dalam bentuk soal-soal, peserta di-
dik berdiskusi dalam kelompoknya untuk
memecahkan masalah, tidak hanya me-
nunggu jawaban dari guru atau dari teman
lainnya; (2) peserta didik diberi kesempa-
tan untuk bertanya sedangkan guru mela-
kukan pengulasan atau pembahasan terha-
dap kesulitan-kesulitan yang dialami pe-
serta didik; (3) kuis yang diadakan d iakhir
pertemuan membuat peserta didik lebih
fokus dalam mengikuti pembelajaran; (4)
Gambar 1. Diagram Persentase Aktivitas Guru peserta didik diberi kesempatan untuk me-
ngemukakan pendapatnnya.
Kemudian mengenai aktivitas peserta di- Berdasarkan hasil perhitungan dapat
dik selama pembelajaran saat berlangsung disimpulkan bahwa persentase hasil belajar
di kelas, diperoleh data sebagimana tersaji peserta didik pada aspek kemampuan pe-
pada Gambar 2. nalaran pada kelas eksperimen lebih baik
daripada persentase hasil belajar peserta
didik pada aspek kemampuan penalaran
pada kelas kontrol. Pembelajaran pada ke-
las eksperimen memuat langkah-langkah
yang dapat memudahkan peserta didik me-
ngerjakan soal.
Berdasarkan hasil perhitungan dapat
disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar
peserta didik pada aspek kemampuan pe-
nalaran pada kelas eksperimen lebih baik
daripada rata-rata hasil belajar peserta di-
Gambar 2. Diagram Persentase Aktivitas Peserta
Didik
dik pada aspek kemampuan penalaran pa-
da kelas kontrol. Faktor yang menyebab-
Berdasarkan hasil pengamatan tam- kan yaitu pembelajaran pada kelas eksperi-
pak bahwa persentase kualitas pembela- men terdapat tahap intellectually, dimana
jaran meningkat dari pertemuan satu ke pada tahap ini peserta didik diajak untuk
pertemuan dua. Hal ini berarti bahwa akti- berpikir dan memecahkan masalah. Pada
vitas guru yang telah berlangsung di kelas tahapan ini, kegiatan peserta didik adalah
eksperimen memenuhi kriteria baik. Ke- mengerjakan LKPD dan tugas kelompok
mudian berdasarkan hasil pengamatan, ra- secara berkelompok. Meier (2003) menya-
ta-rata persentase aktivitas peserta didik takan bahwa Intellectualy menunjukkan
kelas eksperimen dengan kelas control itu apa yang dilakukan pembelajaran dalam
hampir sama. pemikiran suatu pengalaman dan mencip-
takan hubungan makna, rencana dan nilai

6
Handayani, Ika Martyana.; Pujiastuti, Emi.; dan Suhito
Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik

dari pengalaman tersebut. Pada model AIR Tingginya hasil tes akhir kemampu-
juga terdapat tahap repetition, dimana pada an penalaran peserta didik kelas eksperi-
tahap ini peserta didik diberikan pengula- men disebabkan oleh adanya perbedaan
ngan. Pada pembelajaran yang dilakukan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas
peneliti, pengulangan berupa pemberian kontrol. Pada kelas eksperimen diberi
soal kuis di akhir pembelajaran dan tugas pembelajaran dengan model AIR yang le-
untuk latihan di rumah. Teori yang men- bih memberikan tempat kepada peserta di-
dukung hal ini adalah Teori Thorndike dik dalam proses pembelajaran, peserta di-
(Suherman, 2001) yang salah satunya me- dik pada akhirnya mampu membangun
ngungkapkan the law of exercise (hukum konseptualisasi dan kemampuan penalaran
latihan) yang pada dasarnya menyatakan mereka sendiri. Meskipun demikian, terda-
bahwa stimulus dan respon akan memiliki pat beberapa kendala saat dilakukan pene-
hubungan satu sama lain secara kuat jika rapan model pembelajaran AIR. Beberapa
proses pengulangan seing terjadi. Semakin kendala tersebut yakni: (1) masih ditemu-
banyak kegiatan pengulangan dilakukan kan beberapa peserta didik yang tidak ber-
maka hubungan yang terjadi semakin ber- partisipasi aktif dalam kegiatan pembela-
sifat otomatis. jaran. (2) Beberapa peserta didik masih su-
Berdasarkan hasil analisis data diper- lit untuk berdiskusi dengan teman kelom-
oleh fakta bahwa peserta didik pada kelas poknya. Hal ini terlihat dari beberapa pe-
eksperimen yang pembelajarannya meng- serta didik mengerjakan sendiri tugas yang
gunakan model AIR berbantuan LKPD te- diberikan guru dan ada pula beberapa pe-
lah mencapai ketuntasan klasikal yaitu se- serta didik yang mengobrol dengan teman
besar 75% dengan banyaknya peserta didik satu kelompoknya.
yang tuntas sebesar 94,73%. Berdasarkan Oleh karena itu, dilakukan beberapa
hasil uji ketuntasan dapat disimpulkan usaha untuk mengatasi kendala tersebut
bahwa peserta didik pada kelas eksperimen dengan cara: (1) meningkatkan frekuensi
yaitu yang dikenai model pembelajaran peneliti untuk berkeliling memonitor kegi-
AIR mencapai ketuntasan klasikal. Penca- atan diskusi pada kelompok-kelompok, (2)
paian hasil pada penelitian ini sesuai de- mengajak peserta didik untuk selalu fokus
ngan faktor-faktor yang mempengaruhi ke- dan semangat dalam mengikuti kegiatan
berhasilan belajar menurut Slameto (20- pembelajaran dan berdiskusi bersama ang-
10), yaitu (1) jasmaniah, meliputi faktor gota kelompoknya.
kesehatan dan kesiapan peserta didik seca- Berdasarkan uraian pembahasan di
ra fisik untuk mengikuti pembelajaran; (2) atas, dapat disimpulkan bahwa model pem-
psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, belajaran AIR jika diterapkan dapat mem-
minat, bakat, motif, kematangan, dan kesi- buat kemampuan penalaran peserta didik
apan secara psikis. Pada awal pembelajar- menjadi lebih baik, dapat membuat ke-
an peneliti memusatkan perhatian dan me- mampuan penalaran peserta didik menca-
nanyakan kesiapan peserta didik untuk be- pai ketuntasan belajar dan terdapat penga-
lajar, memberikan motivasi dengan mence- ruh aktivitas terhadap kemampuan penalar-
ritakan masalah yang berkaitan dengan an peserta didik. Fakta lain, dapat dibukti-
materi yang dipelajari serta menampilkan kan dengan hasil tes akhir kemampuan pe-
gambar kontekstual dan video; (3) sekolah, nalaran materi kubus dan balok peserta di-
mencakup metode mengajar, kurikulum. dik dengan menggunakan model pembela-
Dalam penelitian ini digunakan model jaran AIR lebih baik dibanding hasil tes a-
pembelajaran AIR berbantuan LKPD un- khir kemampuan penalaran materi segiem-
tuk menciptakan pembelajaran yang aktif, pat peserta didik dengan menggunakan
kooperatif, intellectual dan menarik perha- model pembelajaran STAD.
tian peserta didik untuk belajar.

7
Handayani, Ika Martyana.; Pujiastuti, Emi.; dan Suhito
Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik

SIMPULAN guru dapat memberi penugasan kepada pe-


Berdasarkan hasil penelitian yang serta didik untuk membuat alat peraga.
dilakukan di SMP Negeri 1 Blado maka
dapat disimpulkan sebagai berikut. (1)
Kemampuan penalaran matematis peserta DAFTAR PUSTAKA
didik kelas VIII SMP Negeri 1 Blado Ka- Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Sa-
bupaten Batang pada materi luas dan vo- tuan Pendidikan Standar Kompeten-
lume kubus dan balok yang memperoleh si dan Kompetensi Dasar. Jakarta:
pembelajaran dengan model pembelajaran Depdiknas.
AIR berbantuan LKPD dapat memenuhi Mahajan, G. 2012. Multimedia in Teacher
KKM klasikal yaitu ≥75% dari banyaknya Education: Perception & Uses, arti-
peserta didik tersebut dengan ketuntasan kel dalam Journal of Education and
klasikal mencapai 94,73%; (2) kemampu- Practice, Vol. 3(1), pp. 5-13, online
an penalaran matematis peserta didik kelas journal di http://www.iiste.org/
VIII SMP Negeri 1 Blado Kabupaten Ba- Journals/
tang pada materi luas dan volume kubus Makinde. 2012. Some Methods of Ef-
dan balok yang memperoleh pembelajaran fective Teaching and Learning of
dengan model pembelajaran AIR berban- Mathematics, artikel dalam Journal
tuan LKPD lebih baik dibanding kemam- of Education and Practice, Vol. 3(7),
puan penalaran matematis peserta didik pp. 53-55. online journal di
yang memperoleh pembelajaran dengan http://www.iiste.org/Journals/
model pembelajaran STAD. Maulana, A. 2012. Model Pembelajaran
Berdasarkan penelitian yang telah AIR Untuk Meningkatkan Kemam-
dilakukan, saran yang dapat direkomenda- puan Komunikasi Matematika Siswa.
sikan peneliti agar dapat meningkatkan ha- Bandung: FMIPA UPI.
sil belajar siswa adalah sebagai berikut. (1) Meier, D. 2003. The Accelerated Learning
Guru yang hendak menerapkan model Handbook: Panduan Kreatif &
pembelajaran AIR berbantuan LKPD seba- Efektif Merancang Program Pendi-
iknya memanfaatkan tahap auditory de- dikan dan Pelatihan: Penerjemah,
ngan menggunakan alat peraga yang lebih Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa.
banyak, sehingga semua peserta didik bisa Nirawati, N. 2009. Pengaruh Model AIR
mengikuti kegiatan dengan lebih baik dan (Auditory Intellectually Repetition)
peserta didik juga bisa memahami konsep dalam Pembelajaran Matematika
dengan lebih baik. Pemahaman konsep Terhadap Kompetensi Strategi (Stra-
yang matang diharapkan dapat mening- tegic Competence) Siswa SMP. Ban-
katkan kemampuan penalaran peserta di- dung: FMIPA UPI.
dik; (2) Guru yang hendak menerapkan Shadiq, F. 2004. Penalaran, Pemecahan
model pembelajaran AIR berbantuan LK- Masalah dan Komunikasi Dalam
PD sebaiknya mempertimbangkan LKPD Pembelajaran Matematika. Makalah
yang akan digunakan supaya lebih bisa disajikan pada Diklat Instruktur/ Pe-
menarik perhatian peserta didik dan juga ngembang Matematika SMP Jenjang
bisa mempermudah peserta didik untuk Dasar Tanggal 10-23 Oktober 2004.
memahami materi yang disampaikan; dan PPPG Matematika. Yogyakarta
(3) Kendala yang dihadapi sekolah karena Sinambela, P. 2008. Faktor-Faktor Penen-
kekurangan alat peraga dapat diatasi de- tu Keefektifan Pembelajaran dalam
ngan guru bersama peserta didik meman- Model Pembelajaran Berdasarkan
faatkan benda-benda di lingkungan sekitar Masalah (Problem Based Instruc-
sebagai alat peraga agar pembelajaran tion), artikel dalam Generasi Kam-
menjadi lebih bersifat konstekstual atau pus, Vol. 1(2), pp.74-85.

8
Handayani, Ika Martyana.; Pujiastuti, Emi.; dan Suhito
Keefektifan Auditory Intellectually Repetition Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Penalaran Peserta Didik

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Wardhani, S. 2008. Analisis SI dan SKL
yang Mempengaruhinya. Jakarta: Ri- Mata Pelajaran SMP/ MTs Untuk
neka Cipta. Optimalisasi Pencapaian Tujuan.
Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Pusat Pengembangan dan Pemberda-
Matematika Kontemporer. Bandung: yaan Pendidik dan Tenaga Kependi-
JICA. UPI. dikan Matematika: Yogyakarta.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran
Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana
Pustaka

Anda mungkin juga menyukai