Anda di halaman 1dari 14

1

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANGGOTA KOMUNITAS 3C


TERHADAP ANAK DENGAN KANKER

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Mencapai Gelar S-1 Ilmu Komunikasi

RITA CAHYATI

L100110080

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015
2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102
Telp. (0271) 717417 – Fax. (0271) 715448

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH


Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi /tugas akhir:
Nama : Palupi, MA dan Nur Latifa Umi Satiti, MA

Telah membaca, mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan


ringkasan skripsi /tugas akhir dari mahasiswa:
Nama : Rita Cahyati
NIM : L10011008
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi : KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANGGOTA
KOMUNITAS 3C TERHADAP ANAK DENGAN
KANKER (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi
Antarpribadi Anggota Childhood Cancer Care (3C)
Solo Terhadap Anak Dengan Kanker Di RSUD. Dr.
Moewardi Dalam Upaya Memotivasi Diri)

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.


Demikian persetujuan yang dibuat, sehingga dapat dipergunakan sepenuhnya.

Pembimbing I Pembimbing II

(Palupi,MA) (Nur Latifa Umi Satiti,MA)


NIK. 1169 NIK. 1182
3

Komunikasi Antarpribadi Anggota Komunitas 3C terhadap Anak dengan


Kanker

Rita Cahyati (ritacahyati3@gmail.com)


Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak
hanya menyerang orang dewasa, namun anak-anak juga berpotensi terkena kanker. Upaya
pengendalian kanker pada anak di Solo dilakukan oleh sekelompok pemuda yang
terbentuk dalam sebuah komunitas Childhood Cancer Care (3C) Solo. Penelitian ini ingin
mengetahui bagaimana komunikasi antarpribadi anggota komunitas 3C terhadap anak
dengan kanker dalam memotivasi diri. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif, yang
pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Informan dipilih berdasarkan purposive sampling. Analisis data yang diperoleh
menggunakan model Miles dan Huberman, dan keabsahan data itu sendiri diuji
menggunakan triangulasi sumber. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa komunikasi
antarpribadi antara anggota 3C terhadap anak dengan kanker sama halnya komunikasi
pada anak umumnya. Anggota 3C dalam menjalin hubungan dengan anak harus
mengetahui karakteristik anak, memperhatikan mood anak, mengikuti keinginan anak,
menggunakan bahasa yang halus, sopan dan sederhana agar mudah dimengerti. Hal
tersebut salah satu upaya dalam memotivasi diri anak dengan kanker.

Kata kunci : komunikasi antarpribadi, komunikasi dengan anak, motivasi diri, anak
dengan kanker

A. PENDAHULUAN dan 7,6 juta diantaranya meninggal

Kanker merupakan salah satu dunia (www.depkes.go.id, 2014).

penyakit pembunuh terbesar di dunia. Di Kota Solo sendiri tercatat

Kanker tidak hanya menyerang orang sebanyak 271 anak menderita kanker

dewasa, namun anak-anak juga dan hanya 50 anak yang bersedia

berpotensi terkena kanker. Di menjalani perawatan kemoterapi di

Indonesia, penyakit kanker sudah RSUD Dr. Moewardi

menjadi permasalahan yang cukup (www.timlo.net).

besar. Setiap tahun diperkirakan 12 Melihat jumlah anak dengan

juta orang di dunia menderita kanker kanker yang tidak sedikit, diperlukan
4

penanganan serius untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

mengendalikan penyakit tersebut. Mengakibatkan anak dengan kanker

Upaya pengendalian kanker pada anak memiliki keterbatasan pada semua

di Kota Solo dilakukan oleh aktivitas dan perubahan kepribadian

sekelompok pemuda yang terbentuk anak (Pertiwi, 2014). Untuk itu perlu

dalam komunitas Childhood Cancer adanya dukungan dari orang

Care (3C). Komunitas peduli kanker disekitarnya. Dukungan tersebut dapat

sudah banyak terbentuk di kota-kota dilakukan dengan mengajak anak

lain akan tetapi di kota Solo baru ada bermain dan belajar yang bertujuan

3C, pembentukkan komunitas ini untuk mengalihkan rasa sakit yang

bertujuan untuk mendampingi anak mereka derita.

dengan kanker dalam memberikan Demi melaksanakan kegiatan

motivasi kepada anak dengan kanker. dalam mewujudkan masa depan anak

Kanker pada anak merupakan dengan kanker, maka perlu adanya

suatu masalah penting yang harus komunikasi antarpribadi yang harus

diperhatikan, karena pada fase ini dibangun anggota komunitas 3C

anak merasa cemas akan perubahan terhadap anak dengan kanker.

yang terjadi dalam tubuhnya. Anak Komunikasi tersebut dapat dilakukan

dengan kanker yang menjalani dengan memberikan informasi dan

kemoterapi merasakan kecemasan dan pemahaman mengenai penyakit yang

kegelisahan yang cukup tinggi. mereka derita. Karenanya, harus

Mereka cenderung mengalami ditanamkan dalam benak mereka

depresi, penarikan diri dan stress mengenai kebenaran informasi dari

sosial. Selain itu, mereka memiliki penyakit yang dideritanya.

waktu yang kurang untuk bermain dan Memberikan pengertian dengan


5

menggunakan bahasa dan sikap yang Ananta, anggota 3C juga melakukan

baik sesuai apa yang sudah mereka kunjungan ke bangsal anak dengan

pahami. Selain informasi mengenai kanker.

penyakitnya, perlu adanya pengertian Peneliti memilih judul ini

bahwa mereka dapat seperti orang lain dimaksudkan guna mengetahui

yang memiliki masa depan yang bagaimana komunikasi antarpribadi

mereka inginkan (cita-cita). Sebab yang dilakukan pihak eksternal yaitu

informasi tersebut akan memberikan komunitas 3C terhadap anak dengan

efek positif kepada mental anak. kanker dalam upaya memotivasi diri.

Sebab setiap anak membutuhkan Sebab penderita membutuhkan

ketentraman, perasaan aman dan tidak banyak motivasi dan dukungan dari

dibohongi (Priyanto, 2009). Selain berbagai pihak untuk menumbuhkan

informasi tersebut, perlu adanya semangat dan keceriaan pada anak

motivasi yang diberikan untuk setiap harinya. Tidak hanya dokter

menumbuhkan semangat dan saja dalam upaya tersebut, partisipasi

membuat mereka selalu ceria di setiap orang-orang disekitarnya juga

harinya. dibutuhkan.

Penelitian ini akan difokuskan

pada divisi Daily Activity, karena B. TINJAUAN PUSTAKA

divisi ini melakukan interaksi 1. Komunikasi Antarpribadi

langsung dengan anak-anak penderita Komunikasi antarpribadi

untuk memberikan dukungan dan merupakan komunikasi yang

motivasi melalui kegiatan belajar dan paling efektif sebab terjadi

bermain. Selain memberikan kontak pribadi antara

pembelajaran di ruang bermain Maya komunikator dan komunikan


6

dalam kegiatan merubah sikap, DeVito (1995) menyatakan

kepercayaan, opini, dan perilaku bahwa komunikasi antarpribadi

komunikan. Maka dari itu memiliki sedikitnya lima tujuan

komunikasi antarpribadi yaitu, poses belajar, untuk

digunakan dalam komunikasi membangun hubungan, untuk

persuasif. Komunikasi persuasif mempengaruhi, untuk bermain,

yaitu teknik komunikasi secara untuk menolong (Maulana, 2013:

psikologis manusiawi yang 77).

sifatnya halus, luwes, berupa 2. Komunikasi Dengan Anak

ajakan, bujukan atau rayuan Berkomunikasi dengan

(Effendy, 2000: 63). anak tentu berbeda saat

Hartley (1999) berkomunikasi yang dilakukan

mengemukakan bahwa terdapat dengan orang dewasa. Selain

tujuh karakteristik yang dapat memperhatikan pedoman dalam

mendefinisikan komunikasi berkomunikasi dengan anak, saat

antarpribadi, yaitu adanya tatap berbicara denga anak harus

muka, melibatkan dua orang mengetahui beberapa teknik

dengan peran yang berbeda, komunikasi dengan anak. Ada

bersifat dua arah, melibatkan berbagai teknik komunikasi

pembentukkan dan pertukaran dengan anak yang dapat

makna, adanya tujuan (intensi), diterapkan, yakni teknik

merupakan proses yang sedang komunikasi verbal dan nonverbal

berlangsung, dan berakumulasi (Machfoedz, 2009:128).

seiring dengan waktu 3. Hubungan Antarpribadi Anggota

3C Terhadap Anak Dengan Kanker


7

Menurut Pearson (1993) menarik perhatian anak untuk

manusia adalah mahkluk sosial, berkomunikasi. Hubungan yang

artinya kita tidak dapat menjalin dibangun pada anak bertujuan

hubungan sendiri, kita selalu untuk menjalin kedekatan antara

menjalin hubungan dengan orang anggota 3C dan anak dengan

lain. Mencoba untuk mengenali kanker. Melalui kedekatan diantara

dan memahami kebutuhan satu keduanya memudahkan dalam

sama lain, membentuk interaksi, memberikan motivasi untuk selalu

serta berusaha mempertahankan semangat mengerjakan segala

interaksi tersebut. Hubungan sesuatu serta menumbuhkan

antarpribadi adalah hubungan yang keceriaan pada anak setiap

terdiri atas dua orang atau lebih, harinya.

yang memiliki ketergantungan satu 4. Motivasi Diri Anak Dengan

sama lain dan menggunakan pola Kanker

interaksi yang konsisten. Ketika Motivasi merupakan

akan menjalin hubungan dorongan atau rangsangan yang

antarpribadi, akan terdapat suatu diberikan pada seseorang, atau

proses dan biasannya dimulai membangkitkan sesuatu pada diri

dengan daya tarik antarpribadi seseorang. Dimana seseorang

(Sarwono, 2011: 67). memberikan pengaruh yang kuat

Hubungan antarpribadi dengan tujuan tertentu kepada

anggota 3C terhadap anak dengan orang lain. Untuk memperoleh

kanker dapat dilakukan dengan pengaruh yang kuat dan bertahan

cara berinteraksi secara langsung lama, motivasi tersebut harus

dimana anggota 3C berusaha bermanfaat bagi semua pihak yang


8

terlibat didalamnya (Clegg, 2001: jangan memberikan komentar

2). tentang karakter atau kepribadian

Tidak hanya orang dewasa anak tetapi dapat dilakukan dengan

saja yang butuh motivasi namun cara memberikan arahan dengan

anak-anak juga memerlukan. bahasa yang halus (Dowshen,

Motivasi dapat dilakukan dengan 2009).

adanya terbentuknya sebuah C. METODE PENELITIAN

hubungan dekat dan bermakna Penelitian ini merupakan

terlebih dahulu. Memberikan penelitian kualitatif dengan

motivasi pada diri anak dapat pendekatan analisis deskriptif.

dilakukan dengan cara Pendekatan tersebut dipilih untuk

memberikan informasi pada anak memperoleh penjelasan mengenai

terkait informasi yang sebenarnya. komunikasi antarpribadi antara

disampaikan dengan bahasa yang komunitas 3C (Childhood Cancer

baik dan mudah dipahami oleh Care) Solo dengan anak dengan

anak. Selain itu penekanan kanker dalam upaya memotivasi diri

menggunakan kalimat-kalimat anak dengan kanker.

positif dan bukan negatif. Subjek penelitian ini adalah 3

Selain memberikan orang anggota Childhood Cancer Care

informasi, dapat dilakukan dengan Solo bernama Oktania Imas

menggambarkan sebuah Widyasmoro, Raka Bagaskara,

permasalahan yang dilihat dengan Annisa Dyan Meitasari. Informan

sikap yang baik, agar anak tidak dipilih menggunakan purposive

merasa cemas akan sebuah sampling.

permasalahan yang terjadi. Dan


9

Metode pengumpulan data yang D. PEMB AHASAN

dipakai adalah wawancara dan Upaya memotivasi diri anak

observasi. Wawancara semi terstuktur dengan kanker di Kota Solo


dipakai dengan menggunakan daftar dilakukan oleh sekelompok
wawancara agar tetap fokus pada
pemuda yang terbentuk pada
topik penelitian. Observasi disini
sebuah komunitas Childhood
mengamati bagaimana anggota
Cancer Care (3C) Solo. Komunitas
komunitas 3C melakukan komunikasi
ini berupaya memotivasi diri anak
kepada anak dengan kanker melalui
dengan kanker melalui komunikasi
berbagai kegiatan yang dilakukan.
antarpribadi.
Teknik validitas data

menggunakan trianggulasi sumber Komunikasi antarpribadi

yaitu peneliti menggunakan berbagai antara anggota 3C terhadap anak

sumber data seperti hasil wawancara dengan kanker bersifat persuasif.

ketiga informan, dokumen, serta hasil Anggota 3C dalam berkomunikasi


observasi.
terhadap anak dengan kanker
Teknik analisi data penelitian
menggunakan nada bicara yang
ini yaitu dengan cara mencatat hasil
halus, rendah dan menggunakan
wawancara dan observasi, kemudian
bahasa sederhana agar mudah
mengolah dan mengkatagorisasikan
dimengerti.
hasil wawancara dan observasi
Tujuan dari komunikasi
tersebut, selanjutnya menarik sebuah
antarpribadi yang dilakukan
kesimpulan dari hasil wawancara dan

observasi yang sudah dilihat di anggota komunitas 3C yaitu untuk

lapangan.
10

menjalin hubungan terhadap anak waktu serta intensitas dalam

dengan kanker. berkomunikasi.

Upaya tersebut pada Berkomunikasi dengan anak

dasarnya harus melakukan berbeda dengan yang dilakukan

pedekatan terlebih dulu. Kedekatan dengan orang dewasa. Selain

yang terjalin antara anggota 3C hanya bercanda dan bermain,

dengan penderita kanker berbicara dengan anak harus

mempermudah dalam komunikasi. mengetahui beberapa teknik

Pendekatan tersebut dapat komunikasi dengan anak.

dilakukan dengan cara mengajak Komunikasi yang dilakukan

mereka belajar dan bermain. antara anggota 3C terhadap anak

Setelah terbangun hubungan dengan kanker menggunakan

diantara keduanya, maka akan teknik verbal dan non verbal.

mempermudah untuk Teknik verbal yaitu dengan cara

mempengaruhi mereka dalam mengajak ngobrol, bernyanyi, dan

memotivasi diri anak dengan bercerita pada anak. Sedangkan

kanker. Tanpa adanya pendekatan teknik nonverbal dengan cara

yang terjalin, akan sulit dalam mengajak anak-anak dengan

mengajak mereka berkomunikasi kanker bermain, menggambar, dan

dan mempengaruhinya. Kedekatan belajar. Hal tersebut dilakukan

tersebut dapat dilakukan secara untuk pengalihan rasa sakit yang

bertahap dan seiring berjalannya diderita anak dengan kanker.


11

Namun dalam komunikasi remaja akan lebih aktif

terhadap anak-anak dengan kanker mendengarkan. Sebab anak remaja

hal yang harus diperhatikan adalah akan lebih tenang dengan

mengerti karakter si anak. Selain menceritakan apa yang

itu harus memperhatikan mood dirasakannya. Maka anggota 3C

mereka, anggota 3C tidak dapat akan lebih aktif mendengarkan

memaksakan anak-anak dengan dibanding berbicara. Anggota 3C

kanker melakukan sesuatu yang berusaha menjadi teman sebaya

diinginkan anggota. Namun mereka yang mengerti akan

anggota 3C harus mengikuti apa perasaan yang sedang dihadapi.

keinginan dari si anak sendiri. Komunikasi dengan anak

Sebab mood anak dapat berubah- bertujuan untuk memberikan

ubah begitu saja. motivasi kepada mereka. Motivasi

Selain itu komunikasi merupakan dorongan atau

dengan anak harus memperhatikan rangsangan yang diberikan pada

tingkat perkembangannya yaitu seeorang, atau membangkitkan

masa bayi, masa pra sekolah, masa sesuatu pada diri seseorang.

usia sekolah dan masa remaja. Dorongan untuk memotivasi diri

Sebab akan ada perbedaan anak dengan kanker dilakukan

komunikasi pada anak beda usia. dengan mengadakan wisuda

Komunikasi pada anak pra sekolah survivor. Kegiatan ini bertujuan

anggota 3C akan lebih aktif bicara untuk memberikan motivasi pada

sedangkan komunikasi pada anak anak. Jadi, anak-anak yang


12

mengikuti kemoterapi diibaratkan dengan kanker sama halnya

sekolah. Mereka diajak belajar dan berkomunikasi pada anak kecil

bermain selayaknya anak-anak umumnya.

sekolah pada umumnya. Setelah Komunikasi terhadap anak

mereka selesai kemoterapi, berarti dengan kanker dilakukan

lulus sekolah yang mana wajib secara antarpribadi. Hal

untuk mengikuti wisuda. Adanya pertama dalam menjalin

kegiatan ini agar mereka komunikasi antarpribadi yaitu

beranggapan kalau sedang belajar membangun hubungan antara

dan bermain di sekolahnya, bukan anggota 3C terhadap anak

sedang berobat karena penyakit untuk membangun kedekatan.

yang dideritanya. Dengan Selain itu anggota 3C harus

demikian mereka akan mengenal karakteristik anak,

bersemangat untuk mengikuti memperhatikan mood anak,

kemoterapi. mengikuti keinginannya, serta

E. PENUTUP mengunakan bahasa yang

1. Kesimpulan halus, sopan dan sederhana


Berdasarkan hasil agar mudah dimengerti oleh
penelitian yang telah penulis anak.
jabarkan dalam bab-bab Komunikasi antarpribadi
sebelumnya maka dapat yang dilakukan anggota 3C
disimpulkan bahwa terhadap anak dengan kanker
komunikasi terhadap anak merupakan upaya pengalihan
13

rasa sakit agar anak selalu untuk menjadi anggota

merasa gembira. Pengalihan tetap dan selalu

rasa sakit tersebut dilakukan mendampingi anak

dengan mengadakan berbagai dengan kanker.

kegiatan antara lain mengajak b. Bagi penelitian selanjutnya

anak bermain, bercerita, Penelitian ini hanya

mendengarkan musik, berfokus pada satu pihak

menyanyi, mengambar serta saja yaitu anggota

belajar. komunitas Childhood

2. Saran Cancer Care Solo.

a. Bagi Komunitas Childhood Kedepannya dapat menjadi

Cancer Care (3C) Solo referensi bagi peneliti

1) Komunitas Childhood selanjutnya untuk meneliti

Cancer Care Solo komunikasi antarpribadi

diharapkan agar dari dua sisi yaitu anggota

memberikan 3C dan anak dengan

pengetahuan dan kanker. serta meneliti

ketrampilan bagaimana komunikasi antarpribadi

komunikasi pada anak dalam upaya memotivasi

dengan kanker kepada diri dilihat dari dua sisi

setiap anggota. juga yaitu anggota 3C dan

2) Anggota lebih keluarga (orang tua).

mengukuhkan komitmen
14

F. PERSANTUNAN Maulana, Herdiyan. Gumelar,


Gumgum. 2013. Psikologi
1. Ibu Palupi, MA., selaku Komunikasi Dan Persuasi.
Jakarta: Kademia.
pembimbing I yang telah
Pawito. 2008. Penelitian Komunikasi
membimbing dan membantu hingga
Kualitatif. Yogyakarta : PT.
selesainya penulisan skripsi ini. Lkis Pelangi Aksara.

2. Ibu Nur Latifa Umi Satiti, MA., Priyanto, Agus. 2009. Komunikasi Dan
Konseling Aplikasi Dalam
selaku pembimbing II yang telah Sarana Pelayanan Kesehatan
memabantu dan membimbing Untuk Perawat Dan Bidan.
Jakarta : Salemba Medika.
hingga selesainya penulisan skripsi
ini. Sarwono, Sarlito W. Meinarno, Eko A.
3. Komunitas Childhood Cancer Care 2011. Psikologi Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
(3C) Solo.

DAFTAR PUSTAKA Internet :


Buku : Khalik, Achmad. (2013). Dari 271
Anak Penderita Kanker Di
Clegg, Brian. 2001. Instant Motivation. Solo, Hanya 50 yang
Jakarta: Erlangga. Kemoterapy.
http://www.timlo.net/baca/687
Dowshen MD, Steven. Dkk. 2009.
19519592/dari-271-anak-
Cerdas Menjalin Komunikasi
penderita-kanker-di-solo-
Dengan Anak: Panduan
hanya-50-yang-kemoterapy/.
Praktis Dalam Memahami
Diakses tanggal 24 Maret
Perkembangan Jiwa Dan
2015 pukul 13.00 WIB.
Mental Anak. Yogyakarta:
Pionir Media Pusat Komunikasi Publik Sekretariat
Jendral Kementrian Kesehatan
Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu,
RI. (2014).
Teori Dan Filsafat
http://www.depkes.go.id/artik
Komunikasi. Bandung: Citra
el/print/201405300005/menke
Aditya Bakti.
s-luncurkan-program-
Machfoedz, Mahmud. 2009. pengobatan-gratis-kanker-
Komunikasi Keperawatan pada-anak-oleh-tahir-
Komunikasi Terapeutik. foundation.html. diakses
Yogyakarta: Ganbika. tanggal 24 Maret 2015 pukul
10.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai