Anda di halaman 1dari 9

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan cara agar penelitian dapat dilakukan dengan

efektif dan efisien. Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian

ini adalah studi korelasi (correlation study) dengan menggunakan pendekatan

cross sectional. Studi korelasi ini pada hakikatnya merupakan penelitian atau

penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan

gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel yang lain. Untuk

mengetahui korelasi antara suatu variabel dengan variabel lain tersebut

diusahakan dengan mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu objek,

kemudian diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada objek yang sama dan

dilihat apakah ada hubungan antara keduanya (Notoatmodjo, 2012).

B. Variabel penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki anggota-anggota suatu

kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain

(Notoadmodjo, 2010).

Penelitian ini memiliki 2 (dua) Variabel. Variabel Independen dan

Variabel Dependen. Berikut uraian variabel-variabel dalam penelitian:

1. Variabel Independen

Merupakan variabel yang menjadi sebab berubahnya variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga

25
26

2. Variabel Dependen

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan

tranfusi

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
VARIABEL INDEPENDEN
1. Dukungan Dukungan keluarga - Kuisioner - Mengisi 1. Baik (Jika Ordinal
Keluarga adalah sikap, dukungan lembar skor >48-64)
tindakan dan keluarga kuisioner 2. Kurang (Jika
penerimaan keluarga skor 16-≤48)
terhadap anggotanya

VARIABEL DEPENDEN
2. Kepatuhan suatu bentuk perilaku Kuisioner Mengisi 1. Patuh Nominal
Tranfusi yang timbul akibat (MARS) lembar 2. Tidak Patuh
adanya interaksi 2016 yang kuisioner
antara petugas dimodifikasi MARS
kesehatan dan pasien menjadi
yaitu trafusi darah. Kepatuhan
Tranfusi

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari objek dan subjek yang di teliti

(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah 161 pasien

thalasemia di RSUD Pringsewu dari bulan Januari s.d Oktober 2018

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat


27

mewakili populasi (Nursalam, 2013). Pengambilan sampel menggunakan

tehnik Purposive Sampling yaitu suatu tekhnik penempatan sampel dengan

cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki

peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi

yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2013).

Pada penelitian ini jumlah sampel ditetapkan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut (Nursalam, 2013):

𝑁
n=
1+𝑁(𝑑2 )

Keterangan :

n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : Derajat kemaknaan / tingkat kesalahan yang dipilih 0,1. (umumnya

yang digunakan yaitu 1% atau 0,01, 5% atau 0,05 dan 10% atau 0,1)

(Nursalam, 2013).

Perhitungan sampel :

161
n=
1+161(0,12 )

161
n=
2,61

n =61,6

Maka besar sampel dalam penelitian ini adalah 62 responden, untuk

menghindari dropout sampel maka perlu cadangan sampel sebesar 10%

yaitu 6. Sehingga jumlah sampel penelitian 68 orang.


28

3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, maka

sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria inklusi

dan kritaria eksklusi (Notoatmojo, 2010).

a. Kriteria Inklusi

1) Pasien dengan Thalassemia di Ruang Anak RSUD Pringsewu

2) Pasien dan keluarga yang bersedia menjadi responden

3) Pasien thalassemia dengan kesadaran komposmentis yang

kooperatif saat penelitian

b. Kriteria Eksklusi

1) Pasien dan keluarga yang tidak bersedia menjadi responden. Commented [MOU1]: BUkan hanya bolak balik inklusi dan
eksklusi, tetapi lebih kepada konten

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat akan dilakukanya penelitian yaitu di RSUD Pringsewu

F. Etika Penelitian

Etika penelitian yaitu hak obyek penelitian dan yang lainnya harus

dilindungi (Nursalam, 2008). Beberapa prinsip dalam pertimbangan etika

meliputi : bebas eksplorasi, kerahasiaan, bebas dari penderita, bebas menolak

menjadi responden, dan perlu surat persetujuan (Informed Consent).

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada setiap responden yang menjadi

subyek penelitian dengan memberikan penjelasan tentang maksud dan

tujuan dari penelitian serta menjelaskan akibat-akibat yang akan terjadi


29

bila bersedia menjadi subyek penelitian. Apabila responden tidak bersedia

maka peneliti wajib menghormati hak-hak pasien tersebut (Nursalam,

2008).

Penelitian yang baik, mempertimbangkan aspek etika dalam

pelaksanaannya, dimana perlindungan terhadap subyek penelitian dan

menghargai hak-hak subyek merupakan hal yang mutlak dilakukan.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Anonymity merupakan tindakan merahasiakan nama peserta terkait dengan

partisipasi mereka dalam suatu obyek riset (Arikunto, 2006). Pada

penelitian ini kerahasiaan identitas subyek sangat diutamakan, sehingga

peneliti sengaja tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan

data.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset (Alimul, 2009). Penulis melindungi privasi dan kerahasiaan identitas

atau jawaban yang diberikan. Subyek berhak untuk tidak mencantumkan

identitasnya dan berhak mengetahui kepada siapa saja data tersebut

disebarluaskan.

4. Respect for Justice an Inclusiveness (Keadilan dan Keterbukaan)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa


30

semua subyek penelitiaan memperoleh perlakuan dan keuntungan yang

sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis dan sebagainya (Milton

dalam Notoatmodjo, 2010)

5. Balancing Harm and Benefits (Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian

yang ditimbulkan)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya dan subyek penelitian pada khususnya.

Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan

bagi subyek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah

atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres maupun kematian

subyek (Milton dalam Notoatmodjo, 2010).

G. Instrumen Penelitian dan Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah pengumpulan data dengan cara apapun

dan selalu di perlukan suatu alat (Notoatmodjo, 2010). Instrument dalam

penelitian ini yaitu lembar kuisioner dukungan keluarga dan lembar

kuisioner kepatuhan tranfusi. Untuk kuisioner dukungan keluarga diambil

dari kuisioner Wahyuni (2009) dengan kriteria baik (Jika skor >48-64) dan

kurang (Jika skor 16-≤48) sedangkan untuk kuisioner kepatuhan yang

digunakan adalah modifikasi MARS (Medication Adherence Rating Scale)

2016.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan dilakukan yaitu dengan cara

memberikan lembar informed concent kepada calon responden/keluarga


31

calon responden yang kemudian dilanjutkan dengan pengisian lembar

kuisioner.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas

adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar benar

mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Uji validitas

dinyatakan valid dengan nilai r > r table.

b. Reliabilitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas

(ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap hal

yang sama dan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010). Setelah

dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan

membandingkan nilai r table dengan nilai r hasil (Cronbach’s

Coefficient-Alpha)

H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting untuk

memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan

yang baik (Arikunto, 2006). Data yang telah dikumpulkan kemudian akan

dilakukan tahap pengolahan data sebagai berikut (Notoadmodjo, 2010).


32

1. Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan dan perbaikan isian

data yang diperoleh.

2. Coding

Untuk memudahkan dalam pengolahan data dan pengisian dilakukan

berdasarkan kode yang dibuat.

3. Processing

Setelah semua data yang dibutuhkan terisi dengan benar dan juga

telah melewati proses coding serta pemberian skor terhadap item”

yang perlu diberi skor, selanjutnya adalah memproses data yang sudah

dientri dapat dianalisis, pemrosesan dapat dilakukan dengan cara

mengentri data kepaket program computer. Kemudian menghitung

atau mencatat data yang telah terkumpul, selanjutnya diolah dengan

menggunakan tabel distribusi frekuensi.

4. Cleaning

Mengecek kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan saat

meng-entry kekomputer.

2. Analisa Data

a. Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian

(Notoadmodjo, 2010). Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan

dan mendiskripsikan karakteristik dari setiap variable penelitian.


33

Analisis univariat pada penelitian ini, yaitu usia, jenis kelamin.

Analisis ini menggunakan komputerisasi.

b. Analisa Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua

variable yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoadmodjo,

2010). Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

variabel dependen (kepatuhan tranfusi) dan independen (dukungan

keluarga) untuk melihat hubungan dua variabel tersebut. Penelitian ini

untuk mengetahui hubungan dari variabel independen dengan

dependen menggunakan uji chi square, dengan menggunakan derajat

kepercayaan 95%. Bila nilai p < 0,05 maka hasil perhitungan statistik

bermakna. Kemudian dilakukan perhitungan Odds Ratio (OR), nilai

OR merupakan estimasi resiko terjadinya outcome sebagai pengaruh

adanya variabel independen.

Anda mungkin juga menyukai