Bab 1
Bab 2
Sistem sosial
Apakah ada sekolah di daerah itu? Apakah mereka dalam kondisi baik?
Apakah ada taman dan peluang rekreasi di luar ruangan?
Gereja apa yang berada di masyarakat?
Apakah sekolah, pusat komunitas, klinik, atau layanan lain untuk masyarakat
disediakan oleh gereja-gereja?
Apakah masyarakat memiliki angkutan umum yang menyediakan layanan yang
mudah diakses?
Supermarket dan toko apa yang tersedia di lingkungan sekitar?
Apakah ada bukti polisi dan proteksi kebakaran di daerah tersebut?
Adakah lembaga sosial, klinik, rumah sakit, dokter gigi, atau penyedia layanan
kesehatan lainnya?
b. Wawancara informan
Wawancara informan melibatkan warga masyarakat yang merupakan informan
utama atau anggota masyarakat umum. Kunci informan adalah individu di dalam
posisi kekuasaan atau tergabung dalam komunitas, seperti pemimpin dalam
pemerintahan lokal, sekolah, dan keagamaan atau pada komunitas bisinis. Adapun
jenis wawancara umum yang digunakan meliputi wawancara melalui telepon atau
wawancara orang di jalan. Wawancara juga biasanya tidak terstruktur dan
dilakukan untuk mengumpulkan informasi umum.
Perawat yang bekerja di tempat perawatan akut menggunakan wawancara
informan yang setara untuk mendapatkan informasi dari klien, anggota keluarga,
pekerja sosial dan konselor spiritual. Perawat juga dapat menggunakan teknik ini
saat mereka berbicara dengan perawat lain tentang sumber daya potensial di
komunitas yang mungkin sesuai untuk tujuan rujukan. Jika rumah sakit atau
agensi menggunakan telepon panggilan setelah keluar, maka informasi dari
informan tentang sumber rujukan dapat disalahkan.
c. Observasi peserta
Metode ketiga dalam penguumpulan data adalah metode observasi peserta.
Perawat akan mengamati kegiatan masyarakat formal dan informal untuk
menentukan kejadian dan perubahan signifikan yang terjadi. Hal ini menyebabkan
kesimpulan tentang apa yang terjadi pada tempat yang dipilih. Pemilihan tempat
dapat berupa tempat pertemuan formal dan pertemuan informal. Pertemuan formal
meliputi pemerintah, dewan kota, dewan negara dan bangku sekolah. Sedangkan
pertemuan informal terjadi di toko kopi lokal atau kafe, babershop atau sekolah.
Pengamatan peserta dapat bersifat afektif dalam menentukan nilai, norma, dan
kepedulian masyarakat. Hal ini juga memberikan gambaran untuk
mengindentifikasikan sistem kekuasaan dalam masyarakat. Sehingga dapat
mengeetahui bagaiamana pengambilan keputusan dapat memberikan petunjuk
penting dalam perubahan yang tejadi dimasayarakat.
Perawat di tempat rawat inap menggunakan observasi partisipan saat mereka
menonton klien dalam terapi fisik, terapi okupasi, atau kegiatan lain. Observasi
ini bisa memberi tahu perawat tentang nilai perilaku klien dan perawat.Kunjungan
rumah, dilakukan dengan klien setelah berhenti dari perawatan akut untuk menilai
kebutuhan mereka yang sedang berlangsung atau sebelum masuk ke perawatan
akut, adalah contoh pengamatan partisipan. Selama kunjungan di rumah, para
perawat mengumpulkan informasi tentang klien dalam konteks keluarga dan
masyarakat.
d. Data Sekunder
Sumber data sekunder meliputi catatan, dokumen, dan informasi yang
dikumpulkan sebelumnya. tergantung masyarakat. Data demografis yang
melimpah mungkin tersedia untuk menggambarkan status kesehatan anggotanya.
Mungkin ada database dari sekolah, departemen kesehatan di tingkat kota dan
negara bagian, data negara, yayasan swasta, dan universitas negeri. Data
kesehatan yang disimpan oleh negara dapat dianggap sebagai catatan kesehatan
warga negara tersebut. Data sekunder memberikan statistik bahwa itu adalah tanda
vital masyarakat.
e. Constructed Surveys
Constructed surveys dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang
masyarakat. Model ini biasanya memakan waktu dan mahal. Sampel acak dari
populasi yang ditargetkan menanyakan daftar pertanyaan spesifik. data kolega
dianalisis untuk pola dan tren. Jenis penilaian ini berada di luar cakupan buku ini,
namun merupakan aspek penting peran perawat dengan gelar pascasarjana yang
bekerja di lingkungan berbasis masyarakat.
Bab 3
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Rahardjo, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1999),hlm. 30
Note :
Yang metode dapusnya dari dina ya.....