Anda di halaman 1dari 16

Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi

Wireline Log (Metode Kualitatif)

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Dalam pekerjaan eksplorasi minyak dan gasbumi, log mekanik merupakan salah
satu kriteria utama sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan geologi
pada eksplorasi migas.
Dalam pekerjaan eksplorasi biaya logging diperkirakan hanya sekitar 5% dari total
biaya eksplorasi sebuah sumur, sehingga kurang bijaksana bila tahap yang penting
ini tidak dilaksanakan dengan baik.
Log digunakan untuk melakukan korelasi zona-zona prospektif, sumber data untuk
pembuatan peta kontur struktur isopach, menentukan karakteristik fisik batuan
seperti litologi, porositas, geometri pori dan permeabilitas. Data logging juga
digunakan untuk mengedentifikasi zona-zona produktif, menentukan ketebalan dan
kedalaman zona-zona produktif, menentukan kandungan fluida dalam reservoar
(apakah gas, minyak, atau air), serta memperkirakan cadangan hidrokarbon.
Log merupakan suatu gambaran terhadap kedalaman (kadang-kadang terhadap
waktu) dari suatu perangkat kurva yang mewakili paremeter-parameter yang biasa
dukur adalah sifat kelistrikannya (spontaneous potentional), tahanan suara (sonic/
akustik). Metode perekamannya dengan cara menurunkan suatu sonde atau
peralatan ke dalam lubang sumur.

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Dengan data log dapat diketahui karakteristik fisik batuan, khususnya batuan
reservoir meliputi porosity, lithologi, permeabilitas, kedalaman zona produktifnya,
juga dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam korelasi log antar sumur.
Selain itu dengan data log, kita dapat mengetahui karakteristik dari fluida yang
terkandung dalam batuan, apakah hidrokarbon (minyak dan gasbumi) atau air.

NAMA : Diajeng Mustika 1


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

BAB II
DASAR TEORI

Resistivitas merupakan sifat kelistrikan suatu material yang diukur dalam ohm-
meter (Ωm). Secara matematis nilai resisitivitas berbanding terbalik dengan
konduktivitas C. Dalam evaluasi formasi berbagai pengukuran/perhitungan dilakuakan
untuk mengetahui type resistivitas, diantaranya adalah resistivitas air formasi Rw yang
merupakan fungsi dari salinitas dan temperatur. Rw yang semakin rendah disebabkan
oleh karena salinitas dan temperatur yang semakin tinggi. Selain Rw, resistivitas batuan
jenuh air (R0) dan resistivitas formasi batuan yang sesungguhnya (Rt) juga perlu
diketahui dengan tepat. Harga R0 yang lebih besar dari harga Rw menunjukkan harga
hantaran listrik sesungguhnya dari formasi batuan yang mengandung air, gas, minyak
atau kombinasi dari ketiganya. Dalam suatu formasi harga Rt bisa lebih tinggi atau sama
dengan harga R0 tergantung fluida yang terkandung di dalam batuan tersebut.
Jika parameter-parameter tersebut diketahui, maka akan didapatkan factor
resisitivitas formasi (F) yaitu perbandingan antara resistensi spesifik dari formasi porous
jenuh larutan ionic Ro dengan resitensi spesifik larutan ionik tersebut Rw. Dalam suatu
evaluasi formasi, F merupakan suatu faktor yang sangat penting dan sifat itu didekati
dengan pendekatan yang berbeda untuk formasi bersih (tidak mengandung shale)
dengan formasi yang mengandung shale. Pendekatan F pada formasi shaly bersifat lebih
kompleks.

A. MACAM EVALUASI FORMASI


Dalam mengevaluasi suatu formasi, dilakukan dengan 2 macam evaluasi yaitu :
1. Evaluasi Kualitatif
2. Evaluasi Kuantitatif.
B. EVALUASI KUALITATIF
Pada evaluasi kualitatif ini parameter yang digunakan adalah :
 Zona batuan reservoir
 Jenis lithologi
 Jenis cairan pengisi formasi
 Mobilitas hidrokarbon

NAMA : Diajeng Mustika 2


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

a. Zona Batuan Reservoir


Batuan reservoir yang sarang dapat dibedakan dengan zona batuan kedap dengan
melihat bentuk-bentuk kurva log. Adapun perbedaan kenampakan antara lapisan
batuan kedap dengan lapisan batuan sarang pada log adalah :
Ciri zona batuan kedap :
- Harga kurva sinar gamma yang tinggi
- Tidak terbentuk kerak lumpur pemboran, diameter lubang kadang membesar
(tidak selalu).
- Adanya separasi negatif pad microlog.
- Harga tahanan jenis pada zona terusir (Rxo) hampir sama dengan harga
tahanan jenis formasi (Rt)
- Harga porositas neutron lebih tinggi daripada porositas densitas.
Ciri zona batuan reservoir yang sarang :
- Harga kurva sinar gamma rendah
- Harga kurva SP menjauhi garis dasar serpih
- Terbentuknya kerak lumpur pemboran
- Adanya separasi positif pada microlog
- Mempunyai harga porositas menengah sampai tinggi

b. Jenis Lithologi
Dapat ditentukan berdasarkan kenampakan defleksi log tanpa melakukan
perhitungan. Kenampakan tersebut adalah :
Batupasir pada log dicirikan :
o Defleksi sinar gamma rendah
o Terjadi separasi positif pada kurva tahanan jenis mikro
o Kadang-kadang mempunyai diameter lubang bor yang relatif lebih kecil
Batugamping pada lig dicirikan :
o Defleksi sinar gamma rendah
o Terjadi separasi positif pada kurva tahanan jenis mikro bila batugamping
tersebut porous, dan terjadi separasi negatif bila tidak porous
o Kurva netron berhimpit dengan kurva lig densitas dan kadang lubang bor
membesar.

NAMA : Diajeng Mustika 3


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

c. Jenis Cairan Pengisi Formasi


Untuk membedakan jenis cairan yang terdapat di dalam formasi, apakah air,
minyak atau gas dapat ditentukan dengan melihat log tahanan jenis dan gabungan
log netron-densitas. Zona hidrokarbon ditunjukkan oleh adanya separasi antara
harga tahanan jenis zona terusir dengan harga tahanan jenis formasi.
Zona gas oleh harga porositas netron yang jauh lebih kecil dari harga porositas
densitas sehingga akan ditunjukkan oleh separasi kurva log neutron densitas yang
lebih besar. Dalam zona minyak kurva neutron dan kurva densitas membentuk
separasi positif yang lebih sempit daripada zona gas. Pada zona lempungan kurva
neutron dan densitas berhimpit atau membentuk separasi negatif. Zona air akan
menunjukkan harga tahanan jenis formasi yang lebih tinggi daripada zona air.

d. Mobilitas Hidrokarbon
Dapat ditentukan secara kualitatif dengan menggunakan log di-overlaykan. Dalam
zona yang mengandung hidrokarbon yang dapat bergerak ditunjukkan adanya
separasi antara kurva tahanan jenis dalam (mengukur Rt), kurva tahanan jenis zona
terusir (mengukur Rxo), dan kurva F. Dalam zona ini harga tahanan jenis formasi
lebih besar dari tahanan jenis zona terusir dan lebih besar dari harga kurva F. Zona
hidrokarbon yang tidak dapat bergerak ditunjukkan oleh harga Rt yang hampir sam
dengan Rxo dan lebih besar dari harga kurva F.

C. EVALUASI KUANTITATIF
Dalam melakukan evaluasi kuantitatif parameter-parameter yang harus
diidentifikasikan adalah :
 Lithologi
 Tahanan jenis air formasi (Rw)
 Tahanan jenis cairan lumpur (Rmf)
 Porositas
 Tahanan jenis formasi (Rt)
 Kejenuhan air pada zona terusir (Sxo)
 Kejenuhan air formasi (Sw)

NAMA : Diajeng Mustika 4


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

1. Lithologi
Untuk menentukan lithologi suatu formasi yang menarik digunakan log sonic, log
densitas dan log neutron. Untuk identifikasi lithologi dapat dignakan 2 metode :
a. Plot M-N
b. Plot M/D
a. Plot M-N
Metode ini dengan log sonic, log neutron dan log densitas. Log tersebut digunakan
untuk menghitung harga variable M dan N yang berguna untuk menentukan matrik
dan formasi.

Harga M dan N dihitung dengan persamaan Schlumberger, 1972, yaitu :


Δtf Δt
M = x 0,01
ρb ρf
φNf φN
N =
ρb ρf
Keterangan :
∆tf = Interval waktu lewat cairan (189 untuk lumpur tawar)
∆t = Interval waktu lewat zona yang menarik (dibaca dari log sonic)
ρf = Densitas cairan (1,0 untuk lumpur tawar)
ρb = Densitas bulk zona yang menarik (dibaca dari log densitas)
ФN = Porositas neutron zona yang menarik (dibaca dari log neutron)
ФNf = Porositas neutron cairan (1,0)
Harga M dan N tersebut kemudian dimasukkan kedalam suatu chart (CP-8) dan

akan didapatkan komposisi mineral matriks batuan.

b. Plot M/D
Seperti Plot M-N metode ini menggunakan log sonic, log densitas dan log neutron.
Prosedur identifikasi lithologi dengan plot M/D adalah :
1. Melakukan cross plot antara log neutron dengan log densitas untuk mendapatkan
harga porositas total semu (tS1) menggunakan chart CP- I (Schlumberger, 1985).

NAMA : Diajeng Mustika 5


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

2. Cross plot antara log sonic dan log neutron untuk mendapatkan harga porositas
total semu (tS2) menggunakan chart CP- 2 (Schlumberger, 1985).
3. Dengan Charrt CP – 14 dilakukan cross plot harga ρb (dibaca dari log densitas)
dengan harga porositas semu (ФtS1) dan cross plot antara harga interval waktu
lewat (dibaca dari log sonic) dengan harga porositas total semu (ФtS2) untuk
mendapatkan harga pmax (densitas matrik semu) dan harga ∆t max (interval
waktu lewat matriks semu).
4. Cross plot antara pmax dan harga ∆t max untuk identifikasi matriks batuan
dengan menggunakan chart CP-15 (Schlumberger, 1985).

2. Tahanan Jenis Air Formasi (Rw)


Merupakan tahanan jenis air yang terdapat dalam formasi sebelum formasi tersebut
ditembus oleh bit pemboran. Air yang ada di formasi sebelum ditembus oleh bit
pemboran ini disebut Connate water.
Tahanan jenis air formasi (Rw) ditentukan dengan :
a. Metode Rwa
Dalam suatu zona yang bersih berlaku :
RtxФem
Rw = Rwa (min) =
α
Dimana : Rw = Tahanan jenis air formasi
Rt = Tahanan formasi yang sesungguhnya
α = Factor perbandingan (0,81=batuan lunak, 1= batuan keras)
m = Faktor sementasi (=2)
b. Metode SP
Dalam suatu zona bersih yang basah berlaku :
Rmfe
SP = -K log
Rwe
Dimana : SP = Harga kurva SP dari formasi
K = suhu (faktor dasar)
Rmfe = Ekuivalen tahanan jenis cairan lumpur
Rwe = Ekuivalen tahanan jenis air formasi

NAMA : Diajeng Mustika 6


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

Prosedur penentuan harga Rw dengan metode SP adalah :


 Memilih zona yang bersih lempung, basah dan bersifat sarang.
 Pembacaan nilai kurva SP pada kedalaman dimana terjadi defleksi
maksimum dari zona yang dipilih.
 Menentukan suhu formasi pada kedalaman dimana terjadi defleksi
maksimum kurva SP dengan menggunakan chart Schlumberger Gen – 6.
Atau dengan persamaan :
(T max Ts )
Tf = Ts + Df
(D max)
Dimana : Tf = suhu formasi
Ts = suhu permukaan
Df = kedalaman formasi
Dmax = kedalaman maksimum pemboran
Tmax = suhu maximum
 Melakukan konversi harga Rmf dari suhu permukaan kedalam suhu formasi
dengan Chart Schlumberger Gen – 9 atau dengan persamaan :
(Tt + 6,67)
Rmf = Rt
(T max + 6,67)
Dimana : Rmf = Tahanan jenis formasi yang dicari
Rt = Tahanan jenis pada suhu tertentu, harganya sudah diketahui
Tmax = Suhu formasi
Tt = Suhu tertentu yang sudah diketahui
 Melakukan konversi harga Rmf pada suhu formasi kedalam harga Rmfeq.
Dalam konversi ini berlaku ketentuan :
1. Jika Rmf pada suhu 750 F > 0,1 ohm – m, berlaku Rmfeq = 0,85 Rmf.
2. Jika Rmf pada suhu 750 F < 0,1 / sama dengan 0,1 ohm – m, langsung
digunakan chart SWS SP-1 akan didapatkan harga Rweq.
 Dengan menggunakan harga SP, suhu formasi dan Rmfeq, yaitu dengan
memasukkan harga-harga tersebut kedalam chart SWS SP-1 akan didapatkan
harga Rweq.
 Mengkonversikan harga Rweq kedalam harga Rw dengan menggunakan
chart SWS SP-2

NAMA : Diajeng Mustika 7


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

 Dengan menggunakan chart Gen-9 / dengan persamaan seperti di atas akan


didapatkan harga Rw pada suhu yang dikehendaki.
c. Rw dari Test Produksi
Harga Rw ditentukan dengan cara mengukur secara langsung tahanan jenis air
formasi.
d. Rw ditentukan dari Harga Yang Sudah Diketahui
Harga tahanan jenis air formasi dari suatu sumur ditentukan dengan melihat harga
tahanan jenis air dari sumur yang berdekatan yang telah diketahui harga tahanan
jenis air formasi.

3. Tahanan Jenis Cairan Lumpur (Rmf)


Secara lengsung pada cairan lumpur dari contoh lumpur yang akan disirkulasikan.
Hasil pengukuran tersebut dituliskan pada kepala log.

4. Kesarangan (Porositas)
Didefinisikan sebagai volume pori-pori persatuan volume dari suatu formasi.
Nilainya dapat ditentukan dari log neutron, densitas dan sonic.
Perhitungan mencari harga kesarangan adalah :
a. Dengan Log Densitas
Untuk formasi yang bersih berlaku :
ρma ρb
ФD =
ρma ρf
Untuk formasi lempungan berlaku :
Ф Dc = Ф D – (Ф DLP x Vlp )
Dimana : Ф D = Kesarangan dari log densitas
ρma = Densitas matrik batuan
2,65 : Batupasir
2,71 : Batugamping
2,87 : Dolomit
ρf = densitas cairan lumpur
1,0 : lumpur tawar
1,1 : lumpur garam

NAMA : Diajeng Mustika 8


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

ρb = densitas bulk formasi


Ф DLP = porositas densitas formasi lempung
Vlp = volume lempung dalam formasi
b. Dengan Log Neutron
Untuk formasi bersih lempung harga porositas dapat dibaca dari log kemudian
dikoreksi terhadap jenis lithologi. Untuk formasi lempungan harga tersebut harus
dikoreksi dengan persamaan :
Ф Nc = Ф N – (Ф Nlp – Vlp )
Dimana : Ф Nc = porositas neutron terkoreksi
Ф Nlp = porositas netron zona lempungan
Vlp = volume lempung
c. Dengan Log Sonic
Untuk formasi bersih, harga menggunakan persamaan dari wyline / Hunt – Raymer
Δt Δtma 1
ФS = x (Wyllie vida krygowki, 1986)
Δtf Δtma Bcp

5 Δt Δtma
ФS = x (Hunt – Raymer vide Krygowski, 1986)
8 Δt
Untuk formasi lempungan harga tersebut harus dikoreksi terhadap volume dengan
persamaan :
Ф Sc = Ф S – (Ф Slp – Vlp)
Dimana : Ф S = porositas zonic zona yang diteliti
∆t = waktu tempuh gelombang suara dalam matriks batuan
∆tma = waktu tempuh gelombang suara dalam matriks batuan
51,1 – 55,5 (batupasir)
49,0 (batugamping)
13,5 (dolomit)
Bcp = koreksi kompaksi = aserpih/100
Ф Sc = porositas sonic terkoreksi
Ф Slp = porositas sonic dari zona lempung
Vlp = Volume lempung

NAMA : Diajeng Mustika 9


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

d. Tahanan Jenis Formasi (Rt)


Merupakan harga tahanan jenis dari formasi yang cukup jauh dari lubang bor dan
tidak terpengaruh oleh pemboran/invasi, sehingga tahanan jenis tersebut
merupakan harga yang actual. Harga tahanan jenis ini dapat langsung dibaca pada
log tahanan jenis dengan alat yang dalam (LLD/Laterolog deep) / dari log induksi
(ILD/Inductio Log Deep).
e. Tahanan Jenis Zona Terusir (Rxo)
Harganya dapat dibaca pada log MSFL (Michrosphericaly Focused Log) . dari log
MLL (Mikro Laterolog)
f. Kejenuhan Air Zona Terusir (Sxo)
Dapat ditentukan dengan persamaan :
1 Rxo
Sxo =
(1 Vlp / 2) Φl
Vlp +
Rlp a.Rmf
Dimana : Sxo = kejenuhan air zona terusir
Rxo = tahanan jenis air formasi
Фl = porositas batuan rata2 telah dikoreksi lempung terhadap zona lempung
7ΦlDC + 2ΦNC
ФI =
9
Rmf = tahanan jenis cairan lumpur
a = faktor pembanding
a= 1 (batugamping)
a= 0,8 (batupasir)
g. Kejenuhan Air Formasi (Sw)
Dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan Schlumberger (1972) /
persamaan modifikasi Simandoux (1986) :
1 / Rt
Sw =
(1 Vlp / 2) Φ
Vlp +
Rlp a.Rw
Dimana : Rt = tahanan jenis formasi
Ф = kesarangan yang sesungguhnya
Rw = tahanan jenis air formasi

NAMA : Diajeng Mustika 10


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

a = faktor jenis air formasi


0,8 (batupasir)
1 (batugamping)

Cara mencari harga kesarangan sesungguhnya dengan persamaan :


Ф = ФI-∆Ф.ФI
Dimana : ∆ Ф = 0,10 Shr
Shr = 1 – Sxo

Jadi : Ф = Ф I - ∆ Ф . ∆ I
= Ф I . (1 - ∆ Ф)
= Ф I . (1 – 0,10 Shr)
Dimana : Ф = kesarangan sesungguhnya
Ф I = kesarangan rata2 dari log neutron dan log densitas
7ΦDC + 2.ΦNC
ФI =
9
∆ Ф = harga sesungguhnya
Shr = harga kejenuhan hidrokarbon sisa
h. Index Mobilitas Hidrokarbon
Harga yang terakumulasi dalam suatu formasi dapat ditentukan dari harga Sw dan
Sxo. Jika didapatkan Sw/Sxo = 1, maka minyak yang terdapat di dalam batuan
reservoir termasuk minyak yang tidak dapat bergerak.Sw/Sxo < 1, maka termasuk
hidrokarbon yang dapat bergerak, dan suatu akumulasi hidrokarbon akan komersial
jika Sw/Sxo < 0,7.
i. Kejenuhan Hidrokarbon yang Dapat Bergerak
Kejenuhan hidrokarbon yang dapat bergerak adalah sebesar : kejenuhan
hidrokarbon (Sh) dari formasi dikurangi harga kejenuhan sisa (Shr) / sama dengan
harga kejenuhan air pada zona terusir (Sxo) dikurangi harga kejenuhan formasi
(Sw).
j. Volume hidrokarbon yang Dapat Bergerak
Dengan mengetahui harga kejenuhan hidrokarbon yang dapat bergerak, akan dapat
ditentukan juga besarnya volume hidrokarbon yang dapat naik ke permukaan.

NAMA : Diajeng Mustika 11


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

Volume hidrokarbon yang dapat naik ke permukaan dirumuskan :


V = Ф (Sh – Shr)
= Ф (1 – Sw) – (1 – Sxo)
= Ф (Sxo – Sw)
Dimana : V = Volume hidrokarbon yang dapat bergerak
Ф = porositas sesungguhnya
Sxo = kejenuhan air pada zona tertembus
Sw = kejenuhan air formasi
Sh = kejenuhan air hidrokarbon
Shr = kejenuhan hidrokarbon sisa
Dengan mengetahui prosentase volume hidrokarbon yang dapat bergerak ini, akan
dapat diketahui ekonomis tidaknya suatu cadangan hidrokarbon dalam reservoir.

NAMA : Diajeng Mustika 12


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

BAB III
PEMBAHASAN

NAMA : Diajeng Mustika 13


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

NAMA : Diajeng Mustika 14


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

BAB IV
KESIMPULAN

Dalam perhitungan hidrokarbon pada suatu formasi sebaiknya dilakukan pada bagian
yang diperkirakan merupakan daerah yang prospek terdapat hidrokarbon.

Pada evaluasi kualitatif ini parameter yang digunakan adalah :


 Zona batuan reservoir
 Jenis lithologi
 Jenis cairan pengisi formasi
 Mobilitas hidrokarbon

Dalam melakukan evaluasi kuantitatif parameter-parameter yang harus diidentifikasikan


adalah :
 Lithologi
 Tahanan jenis air formasi (Rw)
 Tahanan jenis cairan lumpur (Rmf)
 Porositas
 Tahanan jenis formasi (Rt)
 Kejenuhan air pada zona terusir (Sxo)
 Kejenuhan air formasi (Sw)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikerjakan diperoleh harga pada Sw/Sxo yang
dituunjukkan pada formasi tersebut diperoleh harga indeks mobilitas hidrokarbon yang
terakumulasi bernilai <0.7 yang di nilai komersial terhadap hidrokarbon. Dengan data
sbb:
Menurut intepretasi yang terdapat pada kedalaman berdasarkan data perhitungan yang
diperoleh rmerupakan daerah yang baik untuk sebagai reservoir Hidrokarbon yang
bernilai ekonomis.

NAMA : Diajeng Mustika 15


NIM : 111 080008
PLUG : 14
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Wireline Log (Metode Kualitatif)

DAFTAR PUSTAKA

Widada, Sugeng., Jatmiko, Teguh., Syaifudin, M., 2007, Petunjuk Praktikum Geologi
Minyak dan Gas Bumi, Jurusan Teknik Geologi UPN “Veteran”,
Yogyakarta.

NAMA : Diajeng Mustika 16


NIM : 111 080008
PLUG : 14

Anda mungkin juga menyukai