Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode kepustakaan

(literer). Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu

penelitian yang memberikan gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu

tentang keadaan dan gejala yang terjadi (Koentjaraningrat, 1993, hal. 89). Menurut Sugiyono,

(2003, hal. 14), penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema, dan gambar.
Pada penelitian ini, meneliti siswa dari kemampuan reabilitas yang dimiliki masing-

masing siswa yang dilihat bagaimana cara penyelesaian tugas mandiri yang mereka dapatkan

nantinya. Menurut Sugiyono, (2013, hal. 4-5), mengenai jenis-jenis metode penelitian dapat

diklarifikasi berdasar tujuan dan tingkat kealamiahan objek yang diteliti. Berdasarkan uraian di

atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa jenis penelitian ini digunakan karena analisis

datanya tertulis atau lisan dan mempertimbangkan hasil wawancara yang nantinya dilaksakan.

3.2 Data
Data yang dijelaskan dalam penelitian ini, yaitu:
3.2.1 Data hasil wawancara guru bidang studi Matematika
Hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika, bahwa siswa yang memiliki

kemampuan berpikir reversibilitas dalam memecahkan masalah matematika sangat minim. Siswa

yang mengerjakan dengan kemampuan reversibilitas termasuk dalam siswa yang pandai dan

sedang dalam mata pelajaran matematika.


3.2.2 Data hasil penyelesaian soal matematika
Hasil penyelesaian soal matematika yang dikerjakan oleh siswa pada saat studi

pendahuluan dari 29 siswa terdapat 5 siswa yang mengerjakan dengan kemampuan berpikir

reversibilitas.
3.2.3 Data hasil wawancara
Hasil wawancara dengan siswa, dalam mengerjakan soal studi pendahuluan yang telah

dilakukan di sekolah. Menurut siswa, pada saat mengerjakan, kesulitan yang terjadi dalam

menentukan apa yang diketahui, ditanya dan dijawab, sebab soal yang diberikan berbentuk soal

cerita. Siswa beranggapan mengerjakan soal cerita matematika sangat membingungkan, karena

masih harus mengira-ngira apa yang ditanyakan dalam soal cerita tersebut.

3.3 Sumber Data

Menurut Moleong (2001, hal. 112), pencatatan sumber data melalui wawancara atau

pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya.

Berdasarkan penelitian kualitatif, kegiatan penelitian ini dilakukan dengan sadar saat wawancara,

terarah menurut daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, dan senantiasa memperoleh

sebuah informasi yang diperlukan. Berbagai sumber data yang akan dimanfaatkan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

3.3.1 Data Primer


Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi:


a. Informasi dari guru
b. Informasi dari siswa
3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh bukan secara langsung dari

sumber, tetapi melalui lembar jawaban siswa dan data yang terkait lainnya mengenai masalah

kemampuan reversibilitas siswa.

3.4 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian yaitu di SMP Negeri 2 Rambipuji. Waktu penelitian dilaksanakan pada

semester genap tahun ajaran 2018/2019.


3.5 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut.
3.5.1 Metode Tes atau Tugas Mandiri

Dalam penelitian ini, tes atau tugas mandiri digunakan untuk mengukur pemahaman

siswa terhadap tes atau tugas yang telah diberikan dilihat dari kemampuan reversibilitas masing-

masing. Tes atau tugas mandiri tersebut diberikan kepada siswa guna untuk mendapatkan data

kemampuan siswa tersebut. pada hasil dari tes atau tugas mandiri tersebut dapat digunakan untuk

mengetahui proses kemampuan reversibilitas siswa dalam memecahkan masalah matematika

pada materi pecahan.

3.5.2 Wawancara

Wawancara dalam penelitia ini dilaksanakan setelah siswa selesai memecahkan masalah

matematika yang sesuai dengan pedoman wawancara dan berupa pertanyaan yang akan diajukan

agar memperoleh data tentang kemampuan reversibilitas siswa. Saat pelaksaanan wawancara

diperlukan alat perekam untuk merekam saat berlangsungnya wawancara. Alat perekam ini

nantinya bertujuan agar informasi yang diperoleh saat wawancara menjadi lengkap dan data yang

diperoleh dapat dijamin keabsahannya.

3.6 Instrumen Pengumpulan data


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
3.6.1 Instrumen Utama
Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti .
3.6.2 Instrumen Pendukung I (Tes atau tugas mandiri kemampuan reversibilitas siswa)
Intrumen ini bertujuan untuk mengetahui pemecahan masalah matematika siswa dari

kemampuan reversibilitas secata tertulis dan lisan. Sebelum soal tes atau tugas mandiri diberikan

kepada siswa, terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing kemudian diperiksa

kevalidannya oleh guru bidang studi matematika. Bila valid maka, instrumen siap digunakan dan
diberikan kepada siswa. Apabila belum valid maka, instrumen diperbaiki sehingga instrumen

tersebut valid.
3.6.3 Instrumen Pendukung II (pedoman wawancara)
Instumen ini berupa pedoman wawancara kemampuan reversibilitas siswa secara lisan.

Dilaksanakan setelah siswa selesai menyelesaikan tes atau tugas mandiri yang telah diberikan

oleh peneliti. Sebelum melakukan wawancara, pedoman wawancara yang telah disusun atau

dibuat, terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen serta diperiksa kevalidannya oleh guru

bidang studi matematika. Bila valid maka, instrumen siap digunakan dan diberikan kepada siswa.

Apabila belum valid maka, instrumen diperbaiki sehingga instrumen tersebut valid.

3.7 Teknik Penganalisisan Data


Miles dan Huberman (dalam, Sugiyono 2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Langkah-langkah analisis data kualitatif menurut Miles

dan Huberman ada tiga langkah. Langkah-langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut:
3.7.1 Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari pola dan temanya.


3.7.2 Penyajian Data
Penyajian data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar katagori dan lain sebagainya.


3.7.3 Kesimpulan
Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

3.8 Teknik Pengujian Kesahihan Data


Trianggulasi adalah cara yang paling umum digunakan dalam penjaminan validitas data

dalam penelitian kualitatif. Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekkan data atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Menurut Sigiyono(2006, hal. 267), Validitas merupakan, ”derajat
ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh

peneliti”. Menurut Hamidi (2004, hal. 82-83), ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk

mengetahui validitas data, yaitu:


1. Teknik trianggulasi atas sumber data, teknik pengumpulan data, dan pengumpulan data

yang dalam hal terakhir ini peneliti akan berupaya mendapatkan rekan atau pembantu

dalam penggalian data diri siswa di sekolah.


2. Pengecekkan kebenaran informasi kepada para informan yang telah ditulis oleh peneliti

dalam laporan penelitian (member check).


3. Akan mendiskusikan dan menyeminarkan dengan teman sejawat di jurusan tempat

penelitian belajar, termasuk koreksi dibawah para pembimbing.


4. Perpanjangan waktu penelitian. Cara ini akan ditempuh selain untuk memperoleh bukti

yang lebih lengkap juga untuk memerika konsistensi tindakan para informan.
Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini berupa observasi serta wawancara secara

langsung dan dokumen yang berisi catatan terkait dengan data yang diperlukan oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai