Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vika Sarastya Prastiwi

NIM : 1311010057
Prodi : Ekonomi Pembangunan

NAWA CITA, 9 AGENDA PRIORITAS


JOKO WIDODO-JUSUF KALLA

Kebijakan Program Pembangunan yang terdapat dalam Nawa Cita Jokowi Jusuf Kalla
2014 adalah untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana terdapat
dalam UUD 1945 yaitu yang bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Terdapat 9 agenda Perubahan atau jalan perubahan yang akan dilakukan periode 2015 -
2019 dalam Nawa CitaJokowi - JK dalam menyelesaikan permasalah seperti (1)
merosotnya kewibawaan negara, (2) melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional dan (3)
merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian.
1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga Negara
 Menjamin rasa aman dan melindungi segenap bangsa memang hal yang sangat peru
dilakukan terutama keselamatan para peerja migran karena sering terdengar kasus
pelanggaran HAM yang dialami oleh TKI di luar negeri, memberikan rasa aman dimana
saja warga tersebut berdomisil, selain itu secara geografis Negara Indonesia merupakan
Negara kepulauan hampir 50% wilayah Indonesia adalah laut, maka peningkatan
pertahanan kemaritiman sangat perlu dilakukan.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan terpercaya
 Salah satu keberhasilan pembangunan adalah adanya kepercayaan publik kepada
pemerintah, dengan adanya salah satu jalan perubahan untuk memulihkan kembali
kepercayaan publik dengan membangun tara kelola pemerintahan yang bersih, dengan
membangun transparasi tata kelola pemerintah dirasa tepat melihat kondisi sekarang
dimana terjadi krisis kepercayaan pada pemerintah.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara kesatuan.
 Pembangunan daerah timur Indonesia dan daerah pinggiran memang sangat tepat
dilakukan mengingat kesenjangan antara daerah Timur Indonesia dengan pusat
pemerintahan selain itu Desa merupakan salah satu lingkup terkecil dari sebuah Negara,
jika semua desa di Indonesia memiliki sektor unggulan yang merupakan sumber
pendapatan masyarakat maka semua masyarakat Indonesia tentunya akan sejahtera.
Namun pembangunan desa melalui UU Desa tentunya perlu pengawasan.
4. Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi system dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
 Menolak Negara yang lemah dengan salah satu program penguatan lembaga anti korupsi
(KPK), namun pada saat ini malah berbanding terbalik yang ada malah pelemahan
lembaga KPK ini, mulai dari penetapan Kepala Polisi Republik Indonesia (KAPOLRI),
hingga revisi Undang-undang KPK yang dinilai melemahkan KPK.
5. Meingkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui 3 kartu sakti jokowi, Indonesia
Pintar, Indonesia Sehat, dan Indonesia Sejahtera, jika dilihat dari program yang akan
dilakukan peningkatan pendidikan, dan kesehatan sangat erat kaitanya dengan
produktifitas manusia. Namun langkah melalui 3 kartu sakti tersebut perlu ditinjau
kembali apakah dapat berjalan efektif dan merata tepat sasaran ke seluruh masyarakat
Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
 Jika dilihat dari program yang akan dilakukan tersebut, maka seringkali ukuran
keberhasilan pembangunan identik dengan terciptanya laju pertumbuhan infrastruktur,
sarana dan prasana daerah yang bertujuan untuk peningkatan perekonomian. Padahal
kondisi ini akan memperburuk kesenjangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan
karena selama ini pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana hanya terfokus di
kawasan kota hampir diseluruh Propinsi Indonesia. Pembangunan pasar tradisional yang
jauh dari jangkauan konsumen juga pasar tradisional yang dibangun seringkali
terbengkalai begitu saja, serta pembangunan pendidikan terapan pada tingkat Politeknik
dan SMK hanya terfokus di perkotaan sehingga sulit untuk dijangkau oleh masyarakat
ekonomi rendah yang ada di desa.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor ekonomi domestic
 melalui kedaulatan pangan, energy dan keuangan, yang bertujuan untuk dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat Indonesia baik pangan dan energy sehingga tidak bergantung pada
impor bahan pangan maupun energy. Langkah kebijakan untuk mewujudakn
kemandirian ekonomi perlu adanya pengawasan dan pendampingan kepada nelayan,
petani, pelaku usaha UMKM.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
 Untuk melakukan revolusi karakter bangsa bukan hal yang mudah karena karakter yang
telah tertanam sejak lahir tentu sulit untuk diubah, dapat diubah namun memerlukan
waktu yang lama.
9. Memperteguh ke-bhinekaan dan memperkuat restorasi social Indonesia
 Membangun gotong royong sebagai modal social melalui rekonstruksi social, budaya
membangun Negara dengan gotong royong merupakan salah satu pilar keberhasilan
pembangunan Indonesia.

Dalam menyelesaikan 3 masalah yang telah teridentifikasi ; merosotnya kewibawaan


Negara, melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional dan merebaknya intoleransi dan krisis
kepribadian. Melalui Sembilan agenda prioritas yang berdasarkan pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 memang telah sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan, namun kebijakan-
kebijakan di atas tentunya tidak akan bisa rampung dalam jangka waktu 5 tahun atau 1 periode
kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla serta banyak program program yang perlu dikaji ualang
apakah dapat berjalan sesuai rencana dengan efektif dan efisien.
Seperti program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, dan Indonesia Sejahtera atau sering disebut 3
kartu sakti JokoWi ini masih terbengkalai apalagi mengenai Kartu Indonesia Sehat dimana
program tersebut masih berbenturan dengan program BPJS.

Anda mungkin juga menyukai