Anda di halaman 1dari 17

TUGAS BLOK 21 KEDOKTERAN KELUARGA

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN


PUSKESMAS TANJUNG KARANG

Oleh
M. Agung Restu Maulana H1A 013 037
Ni Wayan Septika Verga B. H1A 013 046
Putu Arthana Putra H1A 013 051
Ristania Ellya John H1A 013 055

Pembimbing Fakultas
dr. Ni Ketut Wilmayani

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM


PUSKESMAS TANJUNG KARANG KABUPATEN LOMBOK BARAT
2017
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

PUSKESMAS TANJUNG KARANG

I. Latar Belakang
1. Profil Puskesmas
Puskesmas Tanjung Karang adalah salah satu Puskesmas di Kota Mataram,
letaknya diapit antara Puskesmas Karang pule dan puskesmas Ampenan. Adapun
batas-batas administrasi adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Kelurahan Ampenan


 Sebelah Selatan : Kelurahan Jempong Baru
 Sebelah Timur : Kelurahan Karang Pule
 Sebelah Barat : Selat Lombok
Wilayah Puskesmas Tanjung Karang adalah 746 Km2, yang termasuk dalam 2
kecamatan yaitu kecamatan Sekarbela yang terdiri dari Kelurahan Tanjung Karang,
Kelurahan Tanjung Karang Permai, dan Kekalik Jaya, serta kecamatan Ampenan
yang terdiri dari Kelurahan Ampenen Selatan, Kelurahan Banjar dan Kelurahan
Taman sari. Berdasarkan hasil survei tahun 2015, jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Karang tercatat 58.418 jiwa.
Rata-rata kepadatan penduduk adalah 6.846 jiwa/Km². Jika dirinci menurut
kelurahan maka kelurahan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah kelurahan
Ampenan selatan dengan kepadatan penduduk sebesar 8.592 jiwa/Km² sedangkan
Kelurahan yang kepadatan penduduknya paling rendah adalah kelurahan banjar
sebesar 5.474 Jiwa/Km².
Berdasarkan perhitungan menggunakan life table, diperoleh angka harapan
hidup di Wilayah Kerja Puskesmas tanjung Karang pada tahun 2015 mencapai 67,62
tahun. Artinya bahwa apabila ada bayi yang dilahirkan pada saat ini, maka dia
berpeluang untuk hidup selama 67,62 tahun yang akan datang.
Salah satu keberhasilan program pembangunan kesehatan adalah meningkatnya
Usia Harapan Hidup (UHH), meningkatnya UHH berdampak terhadap meningkatnya
populasi lansia. Program kesehatan lansia bertujuan meningkatkan derajat kesehatan
dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dalam masyarakat.
Untuk Puskesmas Tanjung Karang tahun 2015 Cakupan pelayanan kesehatan usia
lanjut baru mencapai 6,70% dari total usia lanjut 3.582 orang.
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di
Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan
penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin
meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang
harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia. Hasil
Pemantauan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Puskesmas Tanjung Karang pada
tahun 2015 dijelaskan pada tabel dibawah ini:

No Nama Penyakit Th 2014 Th 2015

1 Hipertensi 1320 689

2 Diabetes Mellitus 491 211

3 Obesitas 109 47

4 Struma 0 3

5 Thyrotoksikosis 0 0

6 Stroke 28 26

7 Asma 490 289

8 PPOK Klinis 22 13

9 Osteoporosis 417 0

10 Penyakit Ginjal Kronik 8 5

11 Gagal Jantung 0 22

12 Kecelakaan Lalu Lintas 1097 420

13 Tumor Payudara 9 9

14 Tumor Kulit 0 0

15 Tumor Pada Retina Mata 0 0

16 Tumor Pada Bibir Rongga Mulut 3 0

17 Tumor Genetalia Externa 0 0

18 Tumor Serviks 0 0

Tumor Genetalia interna 0


19 0
Perempuan (kecuali Cervik)
20 Angina Pektoris 9 0

2. Program/Kegiatan pada bidang Penyakit Tidak Menular (PTM)


Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegitan Posbindu PTM diharapkan
dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor risiko PTM
sehingga peningkatan kasus PTM dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditujukan
dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan
fasilitas pelayanan Kesehatan tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada saat
keadaan sehat. Peserta Posbindu pada Puskesmas Tanjung Karang adalah warga
dengan usia 15 – 55 tahun. Untuk warga yang memiliki usia di atas 55 tahun (lansia)
akan mengikuti program turunan dari Posbindu yaitu Posyandu Lansia.

Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan program Posbindu PTM antara lain :


1. Pemeriksaan Tekanan Darah
2. Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan
3. Pengukuran Lingkar Perut
4. Pemeriksaan Gula Darah dan Kolesterol

Ada pun rincian kegiatan Posbindu adalah :


1. Deteksi Hipertensi dengan memeriksa Tekanan Darah
2. Deteksi kemungkinan kekurangan gizi dan obesitas dengan memeriksa
Tinggi Badan dan Berat Badan
3. Deteksi kemungkinan Diabetes Militus dengan cek Gula Darah

3. Identitas Keluarga
Tabel Data Anggota Keluarga

Anggota Keluarga 1 Keterangan


Nama Ny. S Nenek (Responden yang
Diajukan dari Puskesmas), Ibu
Ny. M
Umur 90 tahun (±)
Agama Islam
Pendidikan Tidak Sekolah
Pekerjaan -
Status Menikah (Suami sudah
meninggal)
Kepemilikan Ya, yaitu BPJS (PBI)
Kartu Jaminan
Kesehatan
Anggota Keluarga 2 Keterangan
Nama Tn. A Menantu Ny. S, Suami Ny. M
Umur 70 tahun (±)
Agama Islam
Pendidikan SD
Pekerjaan Buruh
Status Menikah
Kepemilikan Ya, BPJS (PBI)
Kartu Jaminan
Kesehatan
Anggota Keluarga 3 Keterangan
Nama Ny. Ms Anak Ny. S, Istri Tn. A
Umur 70 tahun (±)
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Status Menikah
Kepemilikan Ya, BPJS (PBI)
Kartu Jaminan
Kesehatan
Anggota Keluarga 4 Keterangan
Nama Tn. Mw Cucu Ny. S, Anak Tn. A dan
Ny. Ms, Suami Ny. U. S., Ayah
Mz
Umur 35 tahun
Agama Islam
Pendidikan SD
Pekerjaan Buruh
Status Menikah
Kepemilikan Tidak, karena belum sempat untuk
Kartu Jaminan mengurus dan takut diminta untuk
Kesehatan membayar
Anggota Keluarga 5 Keterangan
Nama Ny. U. S Istri Tn. Mw, Ibu Mz
Umur 26 tahun
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Status Menikah
Kepemilikan Tidak, karena belum sempat untuk
Kartu Jaminan mengurus dan takut diminta untuk
Kesehatan membayar
Anggota Keluarga 6 Keterangan
Nama Mz Anak Tn. Mw dan Ny. U. S.
Umur 6 tahun
Agama Islam
Pendidikan TK
Pekerjaan Pelajar
Status Belum Menikah
Kepemilikan Ya, KIS (dibuatkan di puskemas)
Kartu Jaminan
Kesehatan
Anggota Keluarga 7 Keterangan
Nama Tn. Z Cucu Ny. S, Anak Tn. A dan
Ny. Ms, Suami Ny. Y., Ayah Y.
Z
Umur 22 tahun
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Wiraswasta
Status Menikah
Kepemilikan Ya, KIS
Kartu Jaminan
Kesehatan
Anggota Keluarga 8 Keterangan
Nama Ny. Y Istri Tn. Z, Ibu Y. Z.
Umur 20 tahun
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Status Menikah
Kepemilikan Ya, KIS
Kartu Jaminan
Kesehatan
Anggota Keluarga 9 Keterangan
Nama Y. Z. Anak Tn. Z dan Ny. Y
Umur 14 bulan
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Kepemilikan Tidak, karena belum sempat
Kartu Jaminan diurus dan usianya yang masih
Kesehatan kecil
Anggota Keluarga 10 Keterangan
Nama Nn. Mh Cucu Ny. S, Anak Tn. A dan
Ny. Ms
Umur 26 tahun
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Kepemilikan Ya, BPJS
Kartu Jaminan
Kesehatan

4. Genogram/Pohon keluarga
Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

: Meninggal

: Tinggal satu rumah


II. Data Status Kesehatan Keluarga
Tabel Data Kesehatan Keluarga

Aspek Nenek (Pasien) Menantu Anak


Ny. S Tn. A Ny. Ms
Pemeriksaan

BB 57 kg 65 kg 55 kg

TB/PB 148,7 cm 173 cm 152 cm

Status Gizi Normal Normal Normal

Aspek Cucu Cucu Menantu Cicit


Tn. Mw Ny. U. S Mz
Pemeriksaan

BB 67 kg 49 kg 17 kg

TB/PB 172 cm 150 cm 105 cm

Status Gizi Normal Normal Normal

Aspek Cucu Cucu Menantu Cicit


Tn. Z Ny. Y Y. Z.
Pemeriksaan

BB 65 kg 48 kg 8,3 kg

TB/PB 170 cm 152,5 cm 75 cm

Status Gizi Normal Normal Normal

Aspek Cucu
Nn. Mh
Pemeriksaan

BB 46 kg

TB/PB 151 cm

Status Gizi Normal

III.Kondisi Faktor Risiko Lingkungan, Sosial, Ekonomi dan Budaya Keluarga


a. Uraikan kondisi rumah dan lingkungan sekitar rumah (lengkapi dengan denah rumah
serta foto, ukuran rumah, jarak dengan rumah tetangga, dll)

 Kondisi rumah sangat padat dan tidak ada jarak yang cukup dengan tetangga.
 Akses ke rumah keluarga ini cukup sulit, harus memasuki gang-gang kecil.
 Ventilasi beberapa ruangan dalam rumah sangat buruk, ruangan dalam rumah
pengap.
 Terdapat jamban namun tidak bersih
 Dapur kurang bersih.

Contoh:

Gambar 3.1 Denah Rumah

Gambar 3.2 Kondisi Luar Rumah


Gambar 3.3 Kondisi Dalam Rumah

b. Uraikan bagaimana kondisi sosial, ekonomi dan budaya (tingkat pendidikan, penghasilan
keluarga, budaya/tradisi yang masih dipegang teguh terkait dengan kesehatan

 Tingkat pendidikan pada keluarga ini masih rendah. Masih banyak anggota
keluarga yang hanya memiliki pendidikan sekolah dasar. Bahkan ada yang tidak
sekolah.
 Penghasilan keluarga termasuk ke dalam menengah ke bawah, di mana 2 orang
kepala keluarga bekerja sebagai buruh dan 1 orang kepala keluarga bekerja
sebagain wiraswasta dengan penghasilan yang tidak tentu.
 Pada keluarga ini budaya pernikahan dini masih terjadi di mana, terdapat anggota
keluarga yang menikah pada usia kurang dari 20 tahun
 Tidak ada budaya/ tradisi yang masih dipengang teguh terkait kesehatan

IV. Identifikasi dan Analisis terhadap masalah keluarga serta rencana upaya intervensi

Tabel Masalah Kesehatan Keluarga dan Rencana Upaya Intervensi


No. Anggota Masalah Kemungkinan Faktor Rencana Upaya Intervensi
Keluarga Kesehatan Risiko
1. Ny. S Hipertensi - R  Memberikan penjelasan
grade II iwayat hipertensi mengenai kondisi/ penyakit yang
keluarga tidak diderita yaitu hipertensi.
diketahui  Memberikan penjelasan
- U mengenai hipertensi, meliputi
sia penyebab, faktor resiko,
- S pencegahan, pengobatan,
ering minum kopi komplikasi dan upaya
pengontrolan
 Menekankan untuk usaha
mengontrol tekanan darah
melalui pola hidup dan
pengobatan
 Menyarankan untuk mengurangi
konsumsi makanan yang
mengandung garam, daging
merah, dan kopi
 Menganjurkan lebih banyak
konsumsi sayur-sayuran, buah,
dan air putih
 Mengurangi hal-hal yang
menjadi beban pikiran secara
psikologis
 Menganjurkan untuk rutin
latihan fisik
2. Tn. A Belum Sering minum kopi  Menganjurkan untuk
diketahui Usia mengurangi konsumsi kopi,
karena dapat menjadi penyebab
penyakit hipertensi apalagi
dengan usia pasien yang sudah
70 tahun
 Menganjurkan pasien untuk
memeriksakan diri ke posbindu
atau posyandu lansia
lingkungan setempat untuk
mengidentifikasi penyakit
degeneratif yang kemungkinan
dapat dialami
3. Ny. Ms Diabetes - R  Memberikan penjelasan
Mellitus, iwayat Hipertensi pada mengenai kondisi/ penyakit yang
Hipertensi keluarga (ibu) diderita yaitu diabetes mellitus
Grade 2 - R dan hipertensi
iwayat Diabetes  Memberikan penjelasan
Mellitus pada keluarga mengenai diabetes mellitus dan
tidak diketahui hu\ipertensi, meliputi penyebab,
- U faktor resiko, pencegahan,
sia pengobatan, komplikasi dan
- S
upaya pengontrolan
ering minum kopi
 Menekankan untuk usaha
mengontrol tekanan darah dan
gula darah melalui pola hidup
dan pengobatan
 Menekankan untuk usaha
mengontrol tekanan darah dan
gula darah melalui pola hidup
dan pengobatan
 Menyarankan untuk mengurangi
konsumsi makanan yang
mengandung garam, banyak gula
dan karbohidrat, daging merah,
dan kopi
 Menganjurkan lebih banyak
konsumsi sayur-sayuran, buah,
dan air putih
 Mengurangi hal-hal yang
menjadi beban pikiran secara
psikologis
 Menganjurkan untuk rutin
latihan fisik
4. Tn. Mw Riwayat Hipertensi dan  Menjelaskan bahwa pasien
Diabetes Mellitus memiliki resiko hipertensi dan
pada keluarga diabetes mellitus (secara genetik)
Sering Minum Kopi  Menganjurkan pola hidup sehat
Tidak memiliki BPJS  Menjelaskan prosedur
pendaftaran BPJS secara PBI
agar pasien dapat segera
mendaftarkan diri
5. Ny. U.S. - Sering Minum Kopi  Menganjurkan pola hidup sehat
Tidak memiliki BPJS  Menjelaskan prosedur
pendaftaran BPJS secara PBI
agar pasien dapat segera
mendaftarkan diri
6. Mz - - -

7. Tn. Z - Riwayat Hipertensi dan  Menjelaskan bahwa pasien


Diabetes Mellitus memiliki resiko hipertensi dan
pada keluarga diabetes mellitus (secara genetik)
 Menganjurkan pola hidup sehat

8. Ny. Y - -  Menganjurkan pola hidup sehat

9. Y. Z. - Tidak memiliki BPJS  Meminta orang tua untuk


mendaftarkan Y. Z. Untuk
memperoleh BPJS/ KIS
10. Nn. Mh Skoliosis, Riwayat pernah jatuh  Menjelaskan bahwa pasien harus
Curiga saat masih kecil mendapatkan penangan lebih
Spondilitis mengakibatkan lanjut di rumah sakit
TB kelainan pada tulang
belakang pasien
(menurut penuturan
keluarga)
Sudah 1 bulan pasien
tidak bisa bangun dari
tempat tidur

V. Upaya Kesehatan yang Telah Dilakukan Keluarga


Upaya kesehatan yang telah dilakukan keluarga (care seeking behavior) sudah baik.
Apabila terdapat anggota keluarga yang sakit, akan langsung dibawa oleh keluarga ke
puskesmas. Tidak ada budaya yang dipegang keluarga yang mengganggu care seeking
behavior keluarga ini.
VI. Referensi
Profil Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Puskesmas
tahun 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
VII. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai