Anda di halaman 1dari 6

G.

Pemeriksaan Diagnostik
1. Kartu mata snellen /mesin telebinokuler : mungkin terganggu dengan kerusakan
kornea, lensa, akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit system saraf,
penglihatan ke retina.
2. Lapang Penglihatan : penuruan mungkin karena massa tumor, karotis, glaukoma.
3. Pengukuran Tonografi : TIO (12 – 25 mmHg)
4. Pengukuran Gonioskopi : membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma.
5. Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe glaukoma.

H. Penatalaksanaan
1. Pencegahan
Disarankan agar banyak mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C, vitamin B2, vitamin A dan vitamin E. Selain itu, untuk mengurangi
pajanan sinar matahari (sinar UV) secara berlebih, lebih baik menggunakan
kacamata hitam dan topi saat keluar pada siang hari.
2. Penatalaksanaan medis
Ada dua macam teknik yang tersedia untuk pengangkatan katarak :
a. Ekstraksi katarak ekstrakapsuler
Merupakan tehnik yang lebih disukai dan mencapai sampai 98%
pembedahan katarak. Mikroskop digunakan untuk melihat struktur mata selama
pembedahan. Prosedur ini meliputi pengambilan kapsul anterior, menekan
keluar nucleus lentis, dan mengisap sisa fragmen kortikal lunak menggunakan
irigasi dan alat hisap dengan meninggalkan kapsula posterior dan zonula lentis
tetap utuh. Selain itu ada penemuan terbaru pada ekstrasi ekstrakapsuler.
b. Fakoemulsifikasi
Lensa keruh diangkat dan diganti dengan lensa buatan yang ditanam secara
permanen. Dokter spesialis mata melakukan prosedur ini dengan menggunakan
peralatan operasi berteknologi tinggi dengan teknik fakoemulsifikasi. Pada
teknik inihanya diperlukan irisan yang sangat kecil (2,7 mm) di kornea. Getaran
ultrasonik digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin phako
akan menyedot massa katarak yangtelah hancur tersebut sampai bersih dan lensa
yang dapat dilipat ditanamkan untuk menggantikan lensa yang katarak tersebut.
Prosedur ini rata-rata berjalan selama 15 menit.
c. Ekstraksi katarak intrakapsuler
Pengangkatan seluruh lensa sebagai satu kesatuan. Setelah zonula
dipisahkan, lensa diangkat dengan cryoprobe yang diletakkan secara langsung
pada kapsula lentis. Ketika cryoprobe diletakkan secara langsung pada kapsula
lentis, kapsul akan melekat pada probe. Lensa kemudian diangkat secara lembut.
Namun, saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.
Pengangkatan lensa memerlukan koreksi optikal karena lensa kristalina
bertanggung jawab terhadap sepertiga kekuatan focus mata.
A. Komplikasi
1. Glaucoma
2. Uveitis
3. Kerusakan endotel kornea
4. Sumbatan pupil
5. Edema macula sistosoid
6. Endoftalmitis
7. Fistula luka operasi
8. Pelepasan koroid
9. Bleeding
D. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan merupakan langkah keempat dalam tahap proses keperawatan dengan
melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah
direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan. Dalam pelaksanaan rencana
tindakan keperawatan terdapat dua jenis tindakan, yaitu tindakan jenis mandiri dan
tindakan kolaborasi (Hidayat, 2008)

E. Evaluasi Keperawatan
1. Tidak terjadi penurunan ketajaman penglihatan , ketajaman penglihatan stabil
2. Cedera tidak terjadi
3. Kebutuhan pengetahuan terpenuhi
4. Kecemasan berkurang atau terkontrol
5. Peningkatan aktivitas perawatan diri
6. Infeksi tidak terjadi
7. Nyeri berkurang atau terkontrol

F. Perawatan Pasien Post Op Katarak

1. Pasien pasca operasi katarak tidak boleh batuk, mengedan, merokok, mengangkat
beban berat lebih dari 5 kg, membungkuk, ketika melakukan sholat disarankan dilakukan
dengan cara tidur, dan tidak boleh melakukan aktivitas seksual minimal 1 minggu.

2. Mata pasien yang pasca operasi bedah mata katarak tidak boleh sampai terkena air, di
kucek- kucek dan ketika tidur disarankan untuk menggunakan pembungkus rambut ketika
hendak tidur agar rambut anda tidak mengganggu mata. Adapun untuk pelindung mata setelah
2-3 hari pasca operasi dapat mengenakan kacamata hitam untuk sehari-hari.

3. Pasien disarankan untuk menggunakan obat tetes mata dengan 2 jenis seperti yang telah
disebutkan diatas, yakni Cendo Xitrol ( antibiotik dan steroid ) dan Floxa ( antibiotik steril )
gunakan pada jam-jam berikut : 15.00, 18.00, 21.00. Hari-hari selanjutnya diteteskan 6 kali
sehari yaitu pada jam : 06.00, 09.00, 12.00, 15.00, 18.00, dan terakhir pada jam 21.00.

4. Minum obat sesuai resep dokter setiap hari


5. Biasanya pasien juga akan menjalani pemeriksaan kembali atau kontrol rutin sesuai waktu
yang telah ditentukan oleh dokter.

6. Konsultasikan kembali kepada dokter ahli mata, apabila terjadi suatu gangguan atau masalah
terkait pasca operasi mata katarak.

Waktu perawatan setelah operasi mata katarak tergantung pada jenis katarak dan jenis operasi
yang dilakukan. Pemulihan setelah operasi mata katarak biasanya 1 – 1,5 bulan. Kedisiplinan dan
perhatian anda dalam menjaga mata merupakan faktor pendukung yang sangat penting untuk
menentukan lamanya masa perawatan.

Anda mungkin juga menyukai