IMMORTALITY OF H18RIDISASI
Ketika membahas masalah sosial maka penyikapan dengan pola pikir yang berbeda akan
kita juga perlu untuk membahas berbagai ben- menimbulkan konsep solutif yang berbeda pula.
tuk dari kesalahan pemikiran yang digunakan Ketika perubahan sosial itu tidak lagi terkendali dan
manusia dalam memperlakukan masalah sosial harapan (das Sollen) masyarakat tidak sesuai
yang disebut oleh para ilmuwan dengan dengan kenyataan (das Sein), maka akan men-
sebutan intellectual cul-de-sac yang menggam- imbukan masalah social.
barkan kebuntuan pemikiran. Penulis
mengungkapkan ada dua jenis kesalahan ber- Rekayasa sosial merupakan sebuah proses yang
pikir, yakni intellectual cul-de-sac yang terjadi direncanakan, dipetakan pelaksanaannya guna men-
akibat penggunaan logika yang tidak benar dan gadakan perubahan struktur dan kultur berbasis pa-
mitos, yaitu sesuatu yang tidak benar, tetapi da sosial masyarakat. Rekaysaa sosial merupakan
dipercayai oleh banyak orang termasuk oleh alat untuk mencapai sebuah tujuan, merupakan cam-
para ilmuwan. Dua bentuk kesalahan ini acap- pur tangan atau seni memanipulasi sebuah gerakan
kali menghampiri kita dan membuat pema- ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk
haman kita terhadap masalah sosial yang mempengaruhi perubahan sosial, bisa berupa ke-
dikritisi menjadi tidak tepat dan pada akhirnya baikan maupun keburukan dan juga bisa berupa ke-
tidak bisa menemukan solusi tepat. jujuran, bisa pula berupa kebohongan
Kehidupan di dunia tidaklah bersifat statis ♦ Secara umum, intellectual cul-de-sac terbagi atas
dan tetap, tetapi bersifat dinamis dan selalu beberapa jenis, yaitu:
berubah seperti halnya perubahan kedudukan
1. Fallacy of Dramatic Instance
roda saat berputar. Begitu juga dengan ke-
hidupan bermasyarakat yang senantiasa men- Pemikir jenis ini biasa melakukan apa yang
galami dinamika perubahan sosial. Terdapat disebut penulis sebagai over-generalisation, yakni
empat hal yang terkait dengan perubahan so- penggunaan satu atau dua kasus untuk menggam-
sial itu sendiri yaitu: perkembangan teknologi, barkan kondisi sebara umum (general). Padahal se-
konflik sosial, kebutuhan adaptasi dengan sis- tiap masalah meskipun memiliki kesamaan tipe
tem sosial dan pengaruh dari idealisme dan pastilah berbeda secara kondisional. Kita tidak ja-
ideologi pada aktivitas sosial. Hal ini tentunya rang melakukan over-generalisation ini saat me-
akan mempengaruhi cara berfikir masyarakat mandang dan menilai seseorang atau sesuatu.
dalam menyikapi masalah sosial yang ada. Se-
Lanjutan di https://drive.google.com/
hingga tidak dapat dipungkiri jika dari cara folderview?id=1-Sqy-t0iVMdqbv97wifgjF-
Hb0z0KNX9
Buletin Aspirasi
BELUM EPILOG KAWAN
Jurnalistik
-edelwon
Selesai sudah.
Kamu punya karya tulis,
Berakhir sudah.
tapi bingung publikasinya
dimana? Kirim aja ke Tim Terbayarkan sudah jerih payah selama ini.
Redaksi Barium
Ini bukan soal kisah yang menjumpai epilognya.
analisishmjkimia@gmail.com Bukan pula soal perjuangan yang mencapai titik
akhirnya.
Dmitri Mendeleev
Penemu Tabel Periodik
Dmitri Mendeleev (lahir di Verkhnie Aremzyani,
Kekaisaran Rusia, 8 Februari 1834 – meninggal di St. Peters-
burg, Kekaisaran Rusia, 2 Februari 1907 pada umur 72 ta-
hun) ialah seorang ahli kimia dari Kekaisaran Rusia yang men-
ciptakan tabel periodik berdasarkan peningkatan bilangan at-
om. Bilangan ini menunjukkan jumlah proton yang terdapat da-
lam inti atom. Jumlah proton sama dengan jumlah elektron
yang mengelilingi atombebas.
Dia merumuskan hukum periodik, menciptakan versi sendiri
dari tabel periodik dari unsur-unsur , dan menggunakannya untuk
memperbaiki sifat-sifat beberapa unsur yang sudah ditemukan dan juga untuk memprediksi
sifat-sifat unsur yang belum ditemukan.
Dmitri Mendeleev menemukan Tabel periodik sewaktu menyiapkan sebuah buku pela-
jaran untuk mahasiswanya. Ia menemukan bahwa jika ia menata unsur-unsur menurut kenaikan
massa atom, unsur dengan sifat yang mirip akan muncul dengan selang yang berskala. Ia ber-
hasil menyajikan hasil kerja pada himpunan kimia Rusia di awal 1869.
Penemuan tersebut memberi keuntungan baginya karena di akhir tahun yang sama,
seorang kimiawan lain dari Jerman, Julius Lothar Meyer, juga berhasil menyusun tabel yang
sama, namun karena berhasil lebih dulu, Mendeleevlah yang dianggap sebagai penemu daftar
berkala.
Pelindung: Ketua Jurusan Kimia FMIPA UNM; Penanggung Jawab: Ketua Umum HMJ KIMIA FMIPA
UNM Dewan Redaksi: Hilda Ningsih, Nur Ahmad, Nila Ardia Cahyani; Pimpinan Umum : Nurseptiani
A.; Sekretaris Umum: Amelia Kartika; Bendahara Umum: Atikah Salsabila; Tim Redaksi: Pudji Astuti,
Annisa Tiara Ayu, Asriana; Reporter: Nur Septiani A., Amelia Kartika, Atikah Salsabila, Rahimah
Rahmah, Risdaniar, Miftahul Rizky, Pudji Astuti, Annisa Tiara Ayu, Asriana.