Pada umumnya masyarakat awam lebih banyak concern dengan ritual-
ritual, dogma-dogma dan istitusi-institusi sedangkan para intelektual lebih menekankan pada sistem pemikiran dan nilai, dan lebih-lebih lagi pada sistem pemikiran. Bagi masyarakat awam agama tidak lain kecuali berarti pelaksanaan akan ritual-ritual tertentu yang telah itetapkan dan garus diperayai dalam dogma- dogma tertentu diformulasikan oleh para intelektual. Bagi mereka, siapa saja yang tidak menjalankan ritual-ritual tersebtu atau memepersoalkan sesuatu dari dogma- dogma tersebut maka ia adalah orang heretic aau kafir yang layak untuk mendapakan hukuman. Dalam sebuah masyarakat dinamis, terdapat banyak peluang bagi dilakukannya rethingking terhadap sistem pemikiran. Dalam sebauh masyarakat yang stagnan dan tertutup, peluang semacam itu lebih kacil. Masyarakat awal sangatlah dinamis dan memiliki vitalitas yang tinggi.
Muslim, Modernitas, dan Perubahan
Sudah menjadi asumsi umum bahwa Islam menentang perubahan dan menolak modernitas. Mereka yang berpikiran demikian dapat ditemui baik dari orang- orang muslim maupun orang-orang non-muslim. Secara faktual perdebatan ini telah memuncak di kalangan orang-orang Islam sejak abad ke-19, yakni sejak masa kolonial dimulai.