Anda di halaman 1dari 3

AL-QUR’AN: MENDASARI KEBUDAYAAN

Al-Qur’an bukanlah sebuah teks buku yang berbicara sebagaimana buku teks ilmiah

ataupun mengenai teori suatu ilmu pengetahuan. Artinya, al-Qur’an bukanlah buku panduan

yang mengungkap setiap persoalan secara rinci dan siap pakai, sebab jika al-Qur’an merupakan

teks buku sebagaimana umumnya, maka ia pun hanya akan memuat pikiran-pikiran yang

bersendi pada takaran ilmiah sebagaimana konsep ilmuan, seperti pikiran platonic yang bercerita

tentang Islam.

Sebaliknya, al-Qur’an mengarahkan manusia untuk dapat mengkonstruk objek yang

mampu terpikirkan mengenai semua system kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat yang

mengarahkan itu, seperti:

﴾ ‫ف ُخ ِلقَ إت‬ ِ ‫﴿أَفَ ََل يَىظُ ُسونَ ِإ َلى إ‬


َ ‫ٱۡل ِب ِل ك إَي‬

﴾ ‫ف ُزفِ َع إت‬ َّ ‫﴿و ِإلَى ٱل‬


َ ‫س َمآءِ ك إَي‬ َ

da nada seperti di surat yang lain misalnya untuk kita dapat melihat sejarah di masa lampau:

﴾ َ‫ع ِقبَتُ إٱل ُم َك ِرّ ِبيه‬ ِ ‫ِيسواْ فِي إٱۡل َ إز‬


َ ‫ض َفٱوظُ ُسواْ ك إَي‬
َ َٰ َ‫ف َكان‬ ُ ‫فَس‬

Ali-Imran: 137

Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang

yang mendustakan (rasul-rasul).

َۚ ُ‫س ِّللَّرِيهَ َيتَّق‬ٞ ‫َّاز إٱۡلٓخِ َسة ُ خ إَي‬


﴾ َ‫ىنَ أ َ َف ََل ت َعإ ِقلُىن‬ ٞ ‫﴿و َما إٱل َح َي َٰىة ُ ٱلد إُّو َيا ٓ ِإ ََّّل لَع‬
ُ ‫ى َولَلد‬ٞۖٞ ‫ِب َولَهإ‬ َ

Al-An’am: 32

Oleh karena itu, al-Qur’an menjadi pendorong utama perubahan beradaban manusia, bahkan al-

Qur’an meraksi kebudayaan yang sudah ada, jika itu tidak bersebelahan maka tetap dilanjutkan.
Dengan demikian, al-Qur’an menciptakan inti masyarakat utau umat kerena manusia sebelumnya

terkotak-kotak dan terpecah dalam kelas yang tidak rasional dan diskriminatif. Di samping itu,

al-Qur’an juga mendasari terciptanya tatanan dunia beru yang dibangun atas dasar nilai-nilai al-

Qur’an.

Sebagaimana yang kita lazim mendengar ayat yang disampaikan oleh para penceramah, yakni

Surat al-Hujurat ayat 13.


َۚ
﴾ ‫يس‬ٞ ِ‫علِي ٌم َخب‬ َ َّ ‫ٱَّلل أ َ إتقَ َٰىكُمإَۚ إِ َّن‬
َ ‫ٱَّلل‬ ُ ‫﴿ َٰيَٓأَيُّ َها ٱل َّى‬
َ َ‫اس إِوَّا َخلَ إق َٰىَكُم ّمِه ذَك َٖس َوأُوث َ َٰى َو َجعَ إل َٰىَكُمإ شُعُىبٗ ا َوقَبَآئِ َل ِلتَع‬
ِ َّ َ‫ازفُ ٓىاْ إِ َّن أ َ إك َس َمكُمإ عِىد‬

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang

yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Apabila ditemkan pengabaian terhadap al-Qur’an dalam kehidupan umat, maka hal ini

dimungkinkan akibat umat telah diracuni oleh kaum propagandis atau pemimpin muslim sendiri

yang tidak memprioritaskan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupannya. Akibatnya, nilai-

nilai Islam semakin kabur dan tujuan ideologis Islam menegakan kebenaran dan mencegahkan

kemungkaran menjadi tujuan untuk mencapai kemenangan kelompok.

Salah seorang cendikiawan Iran, namanya Mahmud M. Ayyub, beliau mengatakan: “Al-

Qur’an bukan hanya sebuah kitab atau dokumen sejarah, tetapi sebagai sebuah kenyataan hidup

dan berlaku dalam kehidupan umat Islam. Ia memberikan harapan dan kekuatan di hadapan

keajaiban serta menentukan nasib manusia di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu, ,al-Qur’an

harus dihadirkan dalam setiap dimensi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai