Anda di halaman 1dari 9

Kisah-kisah Al-Quran

Kelompok 8
1.Pengertian Kisah Al-Quran

A. Kisah Berasal dari kata al-qassu yang berati mencari atau mengikuti jejak.
Dikatakan

Artinya saya mengikuti atau mencari jejaknya. Kata Al-

qasas adalah bentuk masdar. Qasas berarti berita yang berurutan. FirmanAllah :



sesungguhnya ini adalah berita yang benar
Dan Firman-Nya:


( Yusuf[12]:111)

sesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
berakal.

Sedangkan al-qissah berarti urusan, berita, perkara dan keadaan. Qassas Al-Quran
adalah pemberitaan al quran tentang halih walumatter dahulu, nubuwat (kenabian)
yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Quran banyak mengandung
keterangan tentang kejadian pada masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-
negeri dan peninggalan atau jejaksetiap umat. Ia menceritakan semua keadaan mereka
dengan cara menarik dan mempesona.
2. Macam-macam kisah Al-Quran
Dalam mabahis fi Ulum Al-quran berkata bahwa kisah-kisah yang terdapat dalam al-quran
tebagi ke dalam tiga macam.
A. Kisah-kisah para Nabi (Qisosul Anbiyai), kisah ini mengandung dakwah (ajakan) para Nabi
kepada kaumnya, mukjizat-mukjizat yang memperkuat dakwahnya, sikap orang-orang yang
menentangnya, tahapan-tahapan (marhalah) dalam berdakwah dan perkembangannya, serta
akibat bagi orang yang menerimanya, mempercayainya dan mendustakannya. Misalnya,
Kisah Nabi Ibrohim, Nuh, Isa dan lainnya.
B. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan
orang-orang yang tidak dipastikan kenabiannya. Misalnya, kisah Talut dan Jalut, Ashabu as-
sabti (orang-orang yang menangkap ikan pada hari Sabtu), kisah ashabul kahfi, kisah Qarun,
Luqman, Maryam, ashabu al-fil, dan kisah-kisah yang lainnya.
C. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
Rasululloh, seperti perang Badar, perang Uhud, perang Hijrah, Isra, dan kisah yang lainnya.
3.Tujuan Kisah Al-Quran

Pada akhir perkataanya Al-Katib sampai pada kesimpulan bahwa tujuan kisah adalah ajakan kepada ajaran Allah.
1. Membuktikan kerasulan Muhammad Saw dan Al-qurn adalah wahyu.
2. Menunjukkan bahwa agama-agama lain berasal dari Allah dan semua mukmin adalah satu umat.
3. Menunjukkan bahwa semua gama itu berasas tunggal, yaitu Iman kepada Allah Yang Esa dan beribadah kepada-Nya.
4. Menjelaskan bahwa cara para Nabi dlam berdakwah sama dan sikap kaumnya pun terhadap mereka mirip.
5. Sebagai pemberitaan Allah bahwa pada akhirnya Allah selalu menolong para Nabi(kelompok yang benar) dan menghancurkan
musuh-musuhNya(kelompok yang jahat).
6. Mengungkapkan janji dan ancaman Allah, dan menunjukkan betapa besarnya nikmat Allah yang diberikan kepada Nabi-Nya,
seperti kisah Nabi Sulaiman dan Dawud.
7. Memperingatkan bani adam akan tipu daya dan godaan syaiton, serta ,menunjukkan adanya permusuhan abadi.
8. Menunjukkan bahwa Allah telah membuat hal-hal yang luar biasa untuk menolong Nabi-Nabi-Nya.
4.Pengulangan Kisah dan Hikmahnya
. Al-Qattan(2000:438) dan Hasbi Ash-Shidiqy dalam tulisannya, menyimpulkan bahwa
pengulangan kisah dalam Alquran mengandng hikmah sebagai berikut.
Menandaskan atau menjelaskan bahwa balagoh dalam Al-qurn dalam bentuk atau tingkat
yang paling tinggi. Keistimewaan balagoh adalah mengungkapkan suatu makna dalam berbagai
macam susunan atau bentuk gaya bahasa (uslub) yang berbeda sehingga orang tidak bosan,
bahkan dalam jiwanya timbul makna-mana baru yang tidak didapatkan di tempat lain. Dengan
demikian, Al-Qurn akan selalu terasa lezat dan nikmat jika dibaca dan didengarkan.
Menampakkan kekuatan ijaz (kemukjizatan Al-qurn), sebab menyebutkan suatu makna dalam
berbagai bentuk susunan perkataan yang tidak dapat dilakukan oleh sastrawan Arab. Hal ini
menjadi bukti bahwa Al-Qurn itu benar-benar dari Allah, bukan dari yang lain.
Memberikan perhatian penuh kepada suatu kisah, mengulang-ulang kisah untuk menguatkan
(takid) yang artinya memberi perhatian besar. Hal ini karena pengulangan merupakan salah
satu cara pengukuhan dan indikasi betapa besarnya perhatian. Misalnya, kisah Musa dan Firun.
Kisah ini menggambarkan secara sempurna pergulatan sengit antara kebenaran dan kebatilan.
Dan sekalipun kisah itu sering diulang-ulang, tetapi pengulangannya tidak pernah terjadi dalam
sebuah surah.
Karena berbeda tujuan, suatu kisah di suatu tempat diterangkan sebagian, karena itu saja yang
diperlukan sedangkan di tempat-tempat yang lain disebutkan secara sempurna. Artinya, kisah
yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan.
5. Faedah Kisah Al-Quran
Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syariat yang dibawa oleh para nabi.







Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada
Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (Al-anbiya[21]:25)
Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad atas agama Allah, memperkuat kepercayaan orang
mukmin tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta hancurnya kebatilan dan para pembelanya.







Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan
dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman
(Hud[11]:120)
Membenarkan para Nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka serta mengabadikan jejak dan
peninggalannya.
Menampakkan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya dengan apa yang diberitakannya tentang hal ihwal
orang-orang terdahulu di sepanjang kurun dan generasi.
Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan petunjuk yang mereka
sembunyikan, dan menantang mereka dengan isi kitab mereka sendiri seblum kitab itu diubah dan diganti. Misalnya
Firman Allah :










Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Yaqub) untuk dirinya sendiri
sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat),
maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar". (Ali Imran[3]:93)
Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan memantapka pesan-
6. Kisah dalam Al-Quran adalah Kenyataan bukanlah Khayalan
Allah adalah Tuhan Yang Hak:








Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya
apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, DialahYang
Maha Tinggi lagi Maha Besar (Al-hajj[22]:62)
Dia mengutus Rasul-Nya dengan Hak pula:





Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada
padanya seorang pemberi peringatan. (Fatir[35]:24)
Dan semua apa yang dikisahkan Allah dalam Alqurn adalah Hak pula:


...

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar... (al-Kahfi[18]:13)






Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Firaun dengan benar untuk orang-
orang yang beriman. (Al-Qasas[28]:3)
7.Pengaruh Kisah Al-Quran dalam Pendidikan
dan Pengajaran
Dalam kisah-kisah qurani terdapat lahan subur yang dapat membantu kesuksesan
para pendidik dalam melaksanakan tugasnya dan membekali mereka dengan
bekal kependidikan berupa perihidup para Nabi, berita-berita tentang umat
dahulu, sunnatullah dalam kehidupan masyarakat dan ihwal bangsa-bangsa. Dan
semua itu dikatakan dengan benar dan jujur. Para pendidik hendaknya mampu
menyuguhkan kisah-kisah qurani dengan uslub bahasa yang sesuai dengan
tingkat nalar pelajar dalam segala tingkatan. Sejumlah kisah keagamaan yang
disusun oleh Ust.Sayid Qutub dan Ust.as-Sahhar telah berhasil memberikan bekal
bermanfaat dan berguna bagi anak-anak kita, dengan keberhasilan yang tiada
bandingnya. Demikian pula Al-Jarim telah menyajikan kisah-kisah Al-Qurani
dengan gaya sastra yang indah dan tinggi, serta lebih banyak analisis mendalam.
Alangkah baiknya andaikata orang lain pun mengikuti dan meneruskan metode
baik ini.
NUHUN
SABANDUNGEUN

Anda mungkin juga menyukai