Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

Modulus Young

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Praktikum Fisika Dasar I

Disusun Oleh:

Nama : Winny Desty Lathifah

NPM : 20191220009

Partner : Ismi Puspita

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA

BANDUNG

2019
A. Judul Percobaan
Modulus Young
A. Tujuan Percobaan
Menentukan Modulus Young pada suatu benda
B. Alat – Alat
1. Dua utas kawat,
2. Perangkat baca skala utama dan nonius,
3. Seperangkat beban,
4. Mistar panjang,
5. Mikrometer sekrup,
6. Kertas grafik mm.
C. Dasar Teori

Modulus young merupakan besaran yang menyatakan sifat elastis suatu bahan
tertentu dan bahan menunjukkan langsung seberapa jauh sebuah batang atau kabel
atau pegas yang bersangkutan mengalami perubahan akibat pengaruh beban f = kx.
Konstanta k atau perbandingan gaya terhadap perpanjangan disebut konstanta gaya
atau kekuatan pegas. Bilangannya sama dengan gaya yang diperlukan untuk
menghasilkan perpanjangan satuan ( Zemansky, 1982 : 261-262 ).
Menurut Hooke, regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang
dimaksud dengan regangan adalah presentasi perubahan dimensi. Tegangan adalah
gaya-gaya yang merenggang persatuan luas pemampang yang dikenainya (Soedojo,
2004 : 33)
Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika
gaya sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah.
Sesuai dengan Hukum Hooke, yang berbunyi “ Jika gaya tarik tidak melampaui batas
elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan
gaya tarik “ (Young, 2002).
Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula
setelah gaya yang diberikan pada benda dihentikan. Dengan kata lain, semakin besar
gaya tarik semakin besar pertambahan panjang pegas. Perbandingan besar gaya tarik
(F) terhadap pertambahan panjang pegas yang bernilai konstan. Sesuai dengan rumus
yang dikemukakan oleh Robert Hooke dan dikenal dengan hukum hooke,yaitu
sebagai berikut : F∕∆x=k,f=∆x=k ( Anonim,2012 ).
Sifat elastisitas suatu bahan biasa dinyatakan dalam hubungan antara besaran-
besaran tegangan dan regangan. Sebatang logam berada dalam kesetimbangan bila
ditarik oleh gaya-gaya F1 dan F2 yang sama besar (F1=F2=F) seperti pada Gambar 1.

F1 F2

Gambar 1, Ilustrasi sifat elastisitas benda.


Bayangkan batang dipotong sejajar salah satu sisinya. Karena bagian ini mula-
mula dalam keadaan setimbang, maka pada bagian ini bekerja gaya F yang tersebar
merata (uniform) di seluruh permukaan penampang yang dinyatakan oleh anak-anak
panah yang kecil pada Gambar 2.

Gambar 2. Penyebaran gaya sesuai gambar 1


Bila luas penampang adalah A, maka tegangan tarik adalah F/A. Bila panjang
batang mula-mula adalah Lo dan akibat gaya tarik F panjang batang menjadi L maka
regangan tarik adalah
𝐿 − 𝐿𝑜 𝛥𝐿
=
𝐿𝑜 𝐿𝑜
Batang disebut elastis bila gaya F berhenti bekerja pada batang, panjang
batang kembali ke panjang asal (Lo). Hubungan antara tegangan dan regangan tarik
disebut modulus young (E)
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑘 𝐹/𝐴
𝐸= =
𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑘 𝛥𝐿 / 𝐿𝑜
Hubungan antara tegangan dan regangan tarik pada umumnya linier Dalam
daerah hubungan ini dikatakan hukum Hooke dipenuhi.
Bahan mempunyai batas elastisitas yang berarti bila tegangan tarik ditambah
hingga ke suatu harga tertentu atau melebihinya, kemudian gaya berhenti bekerja
maka panjang bahan tidak kembali ke panjang asal.

D. Prosedur Percobaan
Untuk mencatat pertambahan panjang suatu kawat yang ditarik dengan suatu
beban, diperlukan kawat lain yang sejenis dan sama panjangnya. Panjang asal dari
kedua kawat itu dapat dilihat pada kedudukan skala nonius dan skala utama,
kemudian salah satu kawat diberi beban-beban, sehingga kedudukan nonius akan
berubah terhadap skala utama. Perubahan kedudukan ini menunjukkan pertambahan
panjang yang terjadi.
Dengan mengubah-ubah massa beban, dapat dicatat pertambahan panjang
yang ditimbulkannya, dan didapatkan grafik hubungan antara massa beban tarikan
dan pertambahan panjang kawat.
Dalam mengubah ubah massa beban harus diperhatikan beban tak melebihi
batas elastisitas. Bila beban melebihi batas elastisitas, kawat tak kembali ke asal dan
hubungan antara tegangan dan regangan tarik tidak lagi linier.
E. Tugas Pendahuluan
1. Apakah satuan modulus Young dalam satuan SI?
2. Definisikan tegangan tekan, regangan tekan, dan modulus Young untuk peristiwa
tekan ini.
3. Sebutkan hukum Hooke dengan kata - kata sendiri!
4. Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan umum antara tegangan terhadap
tarik. Pada daerah mana hukum Hooke masih berlaku?
5. Bagaimana kira - kira bentuk grafik tersebut dan bagaimana cara menentukan
modulus young dari grafik tersebut?
Jawaban:
1. Satuan modulus young dalam satuan SI yaitu N/m2
2. Definisi dari:
a. Tegangan tekan
Tegangan tekan adalah tegangan yang terjadi di dalam suatu batang apabila
gaya-gaya luar yang bekerja padanya adalah gaya-gaya tekan.
b. Regangan tekan
Regangan merupakan perubahan relatif ukuran atau bentuk suatu benda yang
mengalami tegangan.
c. Modulus young
Modulus young merupakan besaran yang menyatakan sifat elastis suatu
bahan tertentu dan bahan menunjukkan langsung seberapa jauh sebuah
batang atau kabel atau pegas yang bersangkutan mengalami perubahan
akibat pengaruh beban.
3. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu
fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya
gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak
pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus matematis dapat
digambarkan sebagai berikut:
F=-kx
Keterangan:
F = gaya (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x =jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (m)
4. Grafik hubungan umum antara tegangan terhadap tarik.

5. Grafik untuk menentukan modulus young

Anda mungkin juga menyukai