Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

REMATIK

Disusun Oleh : Nur Aida Perdani


Kelas : 4A
NIM : C1016031

Prodi S1 Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Rematik


Sub Pokok Bahasan : Pengetahuan Rematik
Sasaran : Ny. R
Tempat : Bulakpacing, Dukuhwaru
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Desember 2019
Waktu : 20 menit
Pengajar : Nur Aida Perdani

A. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, jumlah populasi usia
lanjut (lansia) juga meningkat. Tahun 1999, jumlah penduduk lansia di
Indonesia lebih kurang 16 juta jiwa. Badan Kesehatan Dunia, WHO,
memperkirakan tahun 2025 jumlah lansia di Indonesia 60 juta jiwa, mungkin
salah satu terbesar di dunia.
Dibandingkan dengan jantung dan kanker, rematik boleh jadi tidak
terlampau menakutkan. Namun, jumlah penduduk lansia yang tinggi
kemungkinan besar membuat rematik jadi keluhan favorit. Penyakit otot dan
persendian ini memang sering menyerang lansia, melebihi hipertensi dan
jantung, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta diabetes.
Meski tidak memberikan dampak spontan, rematik pada lansia akan
memberikan dampak penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari. Di antaranya
masalah ketergantungan kepada orang lain dan kualitas hidup penderitanya.
Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling banyak ditemui di
Indonesia. Biasanya terjadi di lutut dan umumnya menyerang wanita usia di
atas 40 tahun. Penyebab utamanya adalah kegemukan dan menurunnya
hormon estrogen.
Rheumatoid arthritis (RA). Jenis penyakit rematik ini kronis, ditandai
nyeri dan pembengkakan sendi yang simetris. Umumnya mengenai sendi-
sendi kecil seperti persendian tangan dan kaki, tetapi juga dapat menyerang
otot, paru-paru, kulit, pembuluh darah, saraf, dan mata. Gejala khas RA
adalah rasa kaku dan lemah di pagi hari yang berlangsung lebih dari satu jam.
Penyakit ini dapat mengenai semua orang di semua kelompok umur,
terutama wanita usia produktif. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara
pasti. Proses penyakit ini dimulai akibat reaksi imun karena kelainan sistem
pertahanan tubuh. Jika sudah sampai tahap ini, konsultasi ke dokter ahli
adalah jalan terbaik dan hindari melakukan pengobatan sendiri karena bisa
berakibat fatal. Diharapkan Anda dapat mengendalikan beberapa gangguan
rematik agar bisa hidup lebih baik dan tidak membebani orang di sekitar
Anda.
B. Tujuan
1. TIU : Ny. R mampu memahami dan menjelaskan pengetahuan mengenai
rematik
2. TIK :
a. Ny.R mampu menyebutkan pengertian rematik
b. Ny.R mampu menyebutkan penyebab penyakit rematik
c. Ny.R mampu menyebutkan tanda gejala rematik
d. Ny.R mampu menyebutkan komplikasi dari rematik
e. Ny.R mampu menyebutkan perawatan penderita rematik
C. Pokok – Pokok Materi
1. Pengertian rematik
2. Penyebab rematik
3. Tanda dan gejala rematik
4. Komplikasi rematik
5. Perawatan Rematik
D. Kegiatan Belajar Mengajar / Pembelajaran

No Tahap & Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Sasaran


1 Pendahuluan, 5 a. Mengucapkan salam a. Menyambut salam
menit b. Menjelaskan waktu dan
tujuan pembelajaran b. Mendengarkan
c. Menyebutkan materi pembelajaran
pembelajaran yang akan
diberikan
2 Penyajian, 10 menit a. Menjelaskan pengertian a. Mendengarkan dan
rematik memperhatikan
b. Menjelaskan penyebab
rematik
c. Menjelaskan tanda
gejala rematik
d. Menjelaskan komplikasi
rematik
e. Menjelaskan perawatan
rematik
3 Penutup, 5 menit a. Memberi kesempatan a. Menjawab dan
Ny.R dan keluarga untuk menjelaskan
bertanya pertanyaan
b. Melakukan tes hasil
belajar pada Ny.R dan b. Mendengarkan dan
keluarga membalas salam
c. Mengucapkan
terimakasih atas peran
serta Ny.R dan keluarga
dalam pembelajaran
d. Mengucapkan salam
penutup

E. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi atau tanya jawab
G. Setting Tempat

2 1

Keterangan : 1 : Pengajar

2 : Ny.R dan keluarga

H. Evaluasi
1. Ny.R mampu menyebutkan pengertian rematik
2. Ny.R mampu menyebutkan penyebab penyakit rematik
3. Ny.R mampu menyebutkan tanda gejala rematik
4. Ny.R mampu menyebutkan komplikasi dari rematik
5. Ny.R mampu menyebutkan perawatan penderita rematik

I. Lampiran Materi
1. Pengertian Rematik
Rematik adalah penyakit sendi,dimana terjadi kerusakan tulang
rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut,
terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.
2. Penyebab/Faktor Resiko Rematik
a. Usia > 40 tahun
b. Jenis kelamin wanita lebih sering
c. Genetik
d. Kegemukan
e. Cedera sendi
f. Kelainan pertumbuhan dan kepadatan tulang
3. Tanda dan Gejala Hypertensi
a. Nyeri sendi
b. Hambatan gerakan pada sendi
c. Kekakuan pada pagi hari
d. Krepitasi (sendi berbunyi)
e. Pembesaran sendi (deformitas)
f. Perubahan gaya berjalan
4. Komplikasi Rematik
a. Perubahan bentuk sendi dan tulang
b. Demam
c. Pengeroposan tulang
d. Kecacatan
e. Nyeri yang semakin meningkat
5. Perawatan Penyakit Rematik
a. Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan kompres pada sendi yang
sakit
b. Latihan fisik atau pergerakan ringan untuk mencegah kekakuan
c. Mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktivitas
d. Mengatur diit untuk menurunkan berat badan teruatama pada
penderita gemuk
e. Melindungi persendiaan yang cedera
f. Gunakan alat bantu seperti tongkat
g. Berobat ke pelayanan kesehatan

Diit Penderita Rematik


Tabel Jenis Makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan.
Makanan yang boleh Makanan yang tidak
diberikan Boleh diberikan
Nasi : Roti, kentang, jagung Jeroan (jantung,hati,
Daging : ayam, ikan, telur, tempe usus, limpa, paru-paru
dan susu, dan otak) , sarden,
Sayur-sayuran tinggi serat (wortel, kerang
labu siam) Buah-buahan Sayur-sayuran (bayam,
kacang polong, kembang
kol, kacang panjang,
buncis dan jamur)
Makanan berlemak dan
mengandung ragi
seperti ; tape, susu tinggi
lemak, daging berlemak
dan mentega

Cara Memberi Kompres Hangat


a. Sediakan air hangat waskom secukupnya
b. Basahkan handuk kecil kedalam air hangat tersebut.
c. Peras handuk tersebut
d. Letakkan handuk tersebut pada daerah nyeri selama 5 – 10 menit

J. Daftar Pustaka
Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI,
Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai