Anda di halaman 1dari 2

LBM 3: Aspek Legal dalam Komunikasi Medis

STEP 1

1. Resep obat : alat komunikasi antara dokter dengan apoteker lalu menghasilkan obat
untk pasien
2. Surat komplain : surat yang dibuat oleh suatu instansi untuk menyampikan
ketidaknyamanan.
3. Rekam medis : berkas yang berisi identitas, tindakan dan pelayanan lain untuk pasien (di
UU pelayanan Kesehatan)
4. Pasien kritis : pasien yang beresiko tinggi untuk kesehatan yang sampai mengancam jiwa
dan membutuhkan terapi intensif.
5. Rontgen : sebuah tinakan mengambil gambar bagian dalam tubuh dengan
menggunakan radiasi sinar
6. Complain handling : penanganan feedback/ umpan balik dari pelanggan yang cenderung
bersifat negatif
7. DPHO : Daftar Plafon Harga Obat
8. Rujuk : Pemindahan pasien untuk mendapat perawatan yang lebih intensif/baik
(syarat, tata cara,

STEP 2

1. Apa kegunaan rekam medis?


2. Apa tujuan dan fungsi rekam medis?
3. Apa tujuan dilakukannya rontgen?
4. Mengapa rumah sakit tidak memberikan hasil rekam medis pada keluarga pasien?
5. Apa pelayanan kesehatan yang seharusnya diterima pasien sesuai dengan UU pelayanan
kesehatan?
6. Siapa saja pihak yang dilibatkan dalam complain handling?
7. Bagaimana cara melakukan complain handling yang tepat dan terarah?
8. Apa yang harus dilakukan oleh dokter ketika dia akan meresepkan obat yang tidak ada di
DPHO?
9. Bagaimana cara komunikasi yang baik antar profesi kesehatan?
10. Bagaimana cara merujuk pasien yang benar?

STEP 3

1. Apa kegunaan rekam medis? (contoh bentuk rekam medis) (jenis Catatan Medis) (bagian-
bagian Catatan Medis)
- Alat komunikasi antar dokter dan tenaga kesehatan lain yang akan merawat pasien
- Dasar menentukan pengobatan yang akan diberi
- Bukti tertulis atas segala tindakan yang diberi pada pasien (di bagian apa)
2. Apa tujuan dan fungsi rekam medis?
Fungsi: dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, bahan pembuktian dalam
perkara hukum, kepentingan penelitian, menyiapkan statistik kesehatan,
3. Apa tujuan dilakukannya rontgen?
Untuk mengetahui penyakit yang diderita dalam tubuh manusia (pasien), untuk mendeteksi
penyakit yang tidak terlihat secara langsung,
Contoh: pembengkakan, kerusakan organ dalam, keretakan tulang, tersumbatnya pembuluh
darah, mengetahui benda asing yang masuk dalam tubuh, kanker.
4. Mengapa rumah sakit tidak memberikan hasil rekam medis pada keluarga pasien?
Karena pelayanan rumah sakitnya buruk
Karena terjadi kesalahan pada pelayanan kesehatan sehingga pihak rumah sakit tidak
memberi rekam medis untuk menutupi kesalahannya
Karena hasil rekam medis digunakan kembali untuk pemeriksaan lain
5. Siapa yang berhak melihat catatan rekam medis menurut UU pelayanan kesehatan?
Wali pasien, tenaga kesehatan, pasien,
6. Apa pelayanan kesehatan yang seharusnya diterima pasien? (sesuai dengan UU pelayanan
kesehatan)
7. Siapa saja pihak yang dilibatkan dalam complain handling?
- Pihak keluarga (
- Pihak rumah sakit (dokter peyakit dalam, dokter jaga, perawat, dokter radiologi, petugas
rontgen,
- Pihak yang menengahi (instansi hukum, media massa)
8. Bagaimana cara melakukan complain handling yang tepat dan terarah?
- Menerima komplainnya
- Mengklarifikasi apakah benar atau tidak
- Penyaluran pengaduan
- Penyelesaian pengaduan
9. Apa yang harus dilakukan oleh dokter ketika dokter akan meresepkan obat yang tidak ada di
DPHO? ( Aturan Peresepan Obat di BPJS)
- Menginformasikan tentang obat tersebut pada keluarga pasien bahwa obat tersebut
tidak ditanggung oleh Jamkesmas
10. Bagaimana cara komunikasi yang baik antar profesi kesehatan?
- Jika terjadi masalah dengan pasien, membuat grup komunikasi beserta ahlinya untuk
membicarakan masalah
- Jika menggunakan media (resep) , penjelasannya ditulis secara rinci (jelas) dan terbaca
11. Bagaimana cara merujuk pasien yang benar?
12. Bagaimana cara melakukan teamwork yang baik antar tenaga kesehatan? (dari mengetahui
kompetensi, kewenangan, dll.)

STEP 4

Anda mungkin juga menyukai