PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kata ‘filsafat’ berasal dari kata Yunani “philosophia”. ‘Philo’ artinya ‘suka
kepada’ dan ‘sophia’ artinya ‘kebijaksanaan’. Jadi philoshopia secara harfiah
artinya ‘suka kepada kebijaksanaan’. Kata ‘filsafat’ atau philosophia pada mulanya
berarti pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
semesta. Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran
manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak
didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen, dan percobaan-percobaan,
tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu,
memberikan argumentasi, dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Filsafat
adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara
kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
1
menyelidiki sebab, asas dan hakekat segala benda yang sebenarnya. Ada beberapa
ciri berfikir filosofi, diantaranya berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir
yang tinggi, berfikir secara sistematis, menyusun suatu skema konsepsi, dan
menyeluruh.
Penemuan-penemuan baru atas dasar pengamatan mengubah pola berpikir
manusia yang cenderung lebih percaya atas kebenaran induktif (atas dasar
pengamatan) dari pada kebenaran filosof yang didasarkan atas pola berpikir
deduktif. Maka philosophia terpecah menjadi tiga aliran :
a. Aliran yang mendambakan kebenaran atas dasar induktif, yang kemudian
menjadi aliran epistemologi yang melahirkan metode ilmiah (apakah yang
dapat saya ketahui?)
b. Aliran yang mendambakan kebenaran yang lebih hakiki sifatnya, yang tak
terjangkau oleh pengalaman manusia. Aliran ini kemudian disebut Metafisika
(apakah sebenarnya hakikat hidup itu?)
c. Antropologi Filsafat (Apakah manusia itu?)
Filsafat merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia karena
tanpa disadari kita telah melakukan proses berfikir dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi. Filsafat itu sendiri adalah sebagai kumpulan ilmu
pengetahuan tentang Tuhan, alam dan manusia. Pentingnya filsafat dalam
kehidupan manusia bertujuan untuk mengembalikan nilai luhur suatu ilmu agar
tidak menjadi boomerang bagi kehidupan manusia itu sendiri. Filsafat memberikan
manfaat dalam kehidupan yaitu sebagai dasar dalam bertindak dan mengambil
keputusan, untuk mengurangi salah paham dan konflik, serta untuk bersiap siaga
menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.
2
berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para ahli. Beberapa
ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu diantaranya:
a. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah
alam semesta badaniah.
b. Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang
sifatnya rohani atau intelegensi.
c. Realisme, aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi
merupakan hakikat yang asli dan abadi.
d. Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap
mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan
manusia.
Menurut tradisi filsafati dari zaman Yunani Kuno, orang yang pertama
memakai istilah philosophia dan philosophos ialah Pytagoras (592-497 S.M.),
yakni seorang ahli matematika yang kini lebih terkenal dengan dalilnya dalam
geometri yang menetapkan a2 + b2 = c2. Pytagoras menganggap dirinya
“philosophos” (pencinta kearifan). Baginya kearifan yang sesungguhnya hanyalah
dimiliki semata-mata oleh Tuhan. Selanjutnya, orang yang oleh para penulis sejarah
filsafat diakui sebagai Bapak Filsafat ialah Thales (640-546 S.M.). Ia merupakan
seorang Filsuf yang mendirikan aliran filsafat alam semesta atau kosmos dalam
perkataan Yunani. Menurut aliran filsafat kosmos, filsafat adalah suatu penelaahan
terhadap alam semesta untuk mengetahui asal mulanya, unsur-unsurnya dan
kaidah-kaidahnya (The Liang Gie, 1999).
Timbulnya filsafat karena manusia merasa kagum dan merasa heran. Pada
tahap awalnya kekaguman atau keheranan itu terarah pada gejala-gejala alam.
Dalam perkembangan lebih lanjut, karena persoalan manusia makin kompleks,
maka tidak semuanya dapat dijawab oleh filsafat secara memuaskan. Jawaban yang
3
diperoleh menurut Koento Wibisono dkk. (1997), dengan melakukan refleksi yaitu
berpikir tentang pikirannya sendiri. Dengan demikian, tidak semua persoalan itu
harus persoalan filsafat.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas
yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan?
2. Apakah yang dimaksud dengan filsafat ilmu pengetahuan?
3. Apakah persamaan dan perbedaan antara filsafat, pengetahuan dan ilmu
pengetahuan?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui maksud dari pengetahuan dan ilmu pengetahuan
2. Mengetahui maksud dari filsafat ilmu pengetahuan
3. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara filsafat, pengetahuan dan
ilmu pengetahuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PENGETAHUAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti
segala sesuatu yang diketahui; kepandaian; atau segala sesuatu yang diketahui
berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Adapun pengetahuan menurut beberapa
ahli adalah :
a. Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas
rangsangannya oleh alam sekitar melalui perentuhan melalui objek dengan
indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan
penginderaan sebuah objek tertentu.
b. Menurut Ngatimin (1990), Pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-
bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat
kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori,
tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan ketrangan yang sesuai.
c. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu
dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera, yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan
segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera
terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses
melihat, mendengar, merasakan dan berpikir yang menjadi dasar manusia bersikap
dan bertindak. Pengetahuan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Pengetahuan biasa/ sehari hari.
b. Pengetahuan ilmiah
c. Pengetahuan filosofis
5
d. Pengetahuan wahyu/ theologis
e. Pengetahuan intuisi
2. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan atau singkatnya ilmu dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Science. Secara etimologis, kata science berasal dari kata
Latin: scio, scire berarti “tahu”. Sedangkan ilmu yang berasal dari bahasa Arab
adalah ‘alima, ya’lamu, dan ‘ilman, kesemua itu artinya mengerti dan memahami
benar benar.. Jadi secara etimologis bahwa ilmu dan science adalah pengetahuan
yang mempunyai ciri-ciri dan syarat syarat khusus. Ada beberapa definisi tentang
ilmu pengetahuan yaitu :
a. Ralph Ross mengatakan bahwa: Science is empirical, rational, general, and
cumulative; and it is all four at one (ilmu ialah yang empiris, yang rasional,
yang umum dan bertimbun bersusun; dan keempat-empatnya serentak).
b. Karl Pearson pengarang karya: Grammar of Science, merumuskan sbb: Science
is the complete and consistent description of the facts of experience in the
simplest possible terms (Ilmu pemgetahuan ialah lukisan atau keterangan yang
lengkap dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang
sesederhana/ sesedikit mungkin).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan
adalah seluruh usaha untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu bukan
sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Ilmu pengetahuan
adalah produk dari istemologepi. Contoh : Ilmu alam hanya bisa menjadi pasti
setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu
alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
6
kapanpun dan dimanapun. Orang yang menekuni bidang ilmu pengetahuan alam
disebut sebagai Sains (Science). Langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan
untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-
gejala alam antara lain :
a. Merumuskan masalah
b. Merancang eksperimen
c. Mengumpulkan data
d. Menganalisis
e. Menyimpulkan data.
Di sekolah Ilmu alam dipelajari secara umum dimata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Tingkat kepastian imu alam relatif tinggi mengingat objek yang
kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti.
7
Karya matematika zaman kuno disempurnakan oleh Descartes di tahun
1600-an kemudian dikembangkan perhitungan deferensial integral oleh Leibniz.
Kepler menemukan hokum-hukum gerak planeter dan newton merumuskan
hokum-hukum umum gerak materi. Pada abad 17 dan 18 lahir teori pembakaran
(Combustion-) dalam ilmu kimia, yaitu jika logam dipanaskan maka bobotnya akan
lebih berat; teori ini disebut teori Phlogestis.
Semua perubahan dan perkembangan dalam alam diingkari, dinegasi. Para
filosof Yunani kuno menyatakann bahwa dunia ini timbul dari kekacauan yang luar
biasa, yaitu sesuatu yang telah berkembang dan telah menjadi. Kant menyatakan
hipotesis Nebular atau kabut bintang, atau bintang berpijar (1755), yang
memandang system surya telah dibentuk dari Nebula, bumi dan seluruh system
solar muncul sebagai sesuatu yang telat menjadi dalam predaran waktu; dan
Laplace menyatakan hipotesis system solar (1835), William Huggins (1865)
membuktikan keberadaan dalam angkasa luar, materi serba gas yang panas yang
serua denagn nebula asli yang disebutkan dalam hipotesis kant dan laplase.
Penemuan Kant itu menjadi titik tolak bagi kemajuan ilmu. Apabila bumi
itu sesuatu yang telah menjadi, maka keadaan geologi, geografi dan Klimatiknya
sekarang, dan tanaman-tanaman dan bintang-bintangnya secara serupa, mestinya
juga sesuatu yang menjadi; yang mestinya mempunyai sesuatu sejarah ko-eksistensi
dalam ruang dan waktu. Mayer di Heilbronn dan Joule di Manchester (1842)
memperagakan transformasi panas menjadi energi mekanikan dan dari energy
mekanikan menjadi panas. Grove dalam bukunya the Correlation of Physical forces
(1846) menjelaskan bahwa semua energy fisik, energy mekanika, panas, cahaya,
listrik, magnetism dan bahkan yang dinamakan energy kimiawi, ditransformasikan
yang satu menjadi yang lainnya dalam keadaan-keadaan tertentu tanpa kehilangan
energy yang timbul; hal itu seperti dikatakan Descartes bahwa kuantitas gerak yang
terdapat didunia adalah tetap, materi bergerak, berubah dan berkembang menjadi
materi lain menurut hokum-hukum tertentu. Ilmu fisika, seperti astronomi adalah
materi yang bergerak.
Dengan terus berkembangnya ilmu-ilmu alam yang ditemukan dan diteliti
oleh para ahli, ilmu-ilmu alam dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni ilmu alam
dan ilmu hayat. Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam
8
semesta, sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk-makhluk hidup didalamnya
ilmu alam kemudian bercabang ladi menjadi fisika, kimia, astronomi, geografi,
geologi, biologi, ilmu bumi, zoology, botani, mineralogy, mekanika dan lain-lain.
Hakikatnya ilmu alam dibangun berbasis peristiwa gejala alam yang dapat
dipengaruhi kehidupan manusia dalam mengelola alam. Kemampuan daya nalar
manusia menata pengalamannya secara sistematis, sistemik, dan dapat
diperbandingkan sepanjang waktu terhadap alam disusun menjadi ilmu alam.
Ilmu alam meneliti perubahan alam, bahwa perubahan itu adalah dari factor
internal atas kontradiksi berbagai unsure dalam alam. Proses gerak alam itu tidak
ada campur tangan manusia; gerak itu murni dari factor internal alam itu sendiri,
oleh sebab itu proses itu dianalisis dengan menggunakan hokum dialektika
(paradigma saling hubung, kontradiksi dan perubahan).
Filsafat meneliti perubahan alam karena campur tangan manusia, ukuran
manusia adalah kemampuannya mengubah alam yang lebih bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam proses itu integensi manusia meningkat,
dan gerak materi atas campur tangan manusia itu harus dianalisis berdasarkan
hokum sebab akibat.
9
3 Setiap penyataan yang secara prinsip tidak dapat dikembalikan pada fakta tidak
mempunyai arti nyata dan tidak masuk akal
4. Hanya hubungan antara fakta-fakta saja yang dapat diketahui
5. Perkembangan intelektual merupakan sebab utama perubahan social
10
diperoleh dari Tuhan (wahyu Illahi). Pengetahuan yang berasal dari usaha sendiri
dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui
metode ilmiah.
2. Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui pikiran, tak
terbatas pada pengamatan panca-indera.
3. Pengetahuan yang tak termasuk golongan satu dan dua.
11
tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan mengindra) yang menghasilkan
ilmu ? Dari landasan ontologis ini adalah dasar untuk mengklasifikasi
pengetahuan dan sekaligus bidang bidang ilmu.
b. Persoalan dalam landasan dimensi epistemologis
Artinya: persoalan bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan
tidak teratur itu menjadi ilmu ?. Bagaimana prosedur dan mekanismenya ?. Hal
hal yang harus diperhatikan agar dapat diperoleh pengetahuan yang benar ?.
Apa yang disebut kebenaran itu sendiri ?. Apa kriterianya ?. Cara/ teknik/
sarana apa yang membantu manusia dalam mendapatkan pengetahuan yang
berupa ilmu ?.
c. Persoalan dalam landasan dimensi aksiologis
Artinya: persoalan untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan
?. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah kaidah
moral ?. Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan pilihan
moral ?. Bagaimana korelasi antara teknik proseduran yang merupakan
operasionalisasi metode ilmiah dengan norma norma moral ?.
12
3. KEDUDUKAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DALAM
FILSAFAT
Tempat kedudukan filsafat ilmu pengetahuan ditentukan oleh dua lapangan
penyelidikan Filsafat Ilmu pengetahuan, yakni :
a. Pertama, sifat pengetahuan ilmiah. Di sini filsafat ilmu berkaitan dengan
epistemologi, artinya: berfungsi menyelidiki syarat-syarat pengetahuan
manusia dan bentuk-bentuknya.
b. Kedua, berkaitan dengan cara-cara mengusahakan dan mencapai
pengetahuan ilmiah, artinya: berkaitan dengan logika dan metodologi
13
sehingga ilmulah secara praktis bagaikan membelah gunung, dan merambah hutan.
Sedangkan filsafat kembali ke laut lepas untuk berspekulasi dan melakukan
eksplorasi lebih jauh. Oleh sebab itu, filsafat sering disebut sebagai induk/ ibu ilmu
penetahuan. Hal ini bisa dimengerti, sebab dari filsafatlah, maka ilmu ilmu modern
dan kontemporer berkembang, sehingga manusia dapat menikmati ilmu dan
sekaligus buahnya, yaitu: teknologi.
14
Tabel. Perbedaan Filsafat, Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Filsafat adalah berpikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi
untuk menyelidiki sebab, asas dan hakekat segala benda yang sebenarnya. Filsafat
merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia karena tanpa disadari
kita telah melakukan proses berfikir dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapi. Filsafat itu sendiri adalah sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang
Tuhan, alam dan manusia.
Berdasarkan rumusan masalah, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari
persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya
merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan dan berpikir
yang menjadi dasar manusia bersikap dan bertindak. Ilmu pengetahuan adalah
seluruh usaha untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu bukan
sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
2. Filsafat Ilmu pengetahuan adalah kajian secara mendalam tentang dasar-
dasar ilmu pengetahuan, sehingga filsafat ilmu pengetahuan dapat menjawab
beberapa persoalan seperti persoalan dalam landasan dimensi Ontologis,
epistomologis dan aksiologis.
3. Persamaan filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan diantaranya:
a. Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek
selengkap-lengkapnya
b. Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada antara
kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab
c. Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang
bergandengan
16
d. Ketiganya mempunyai metode dan system
e. Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya
timbul dari hasrat manusia (objektivitas) akan pengetahuan yang lebih
Perbedaan antara filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan diantaranya :
Filsafat Pengetahuan Ilmu Pengetahuan
Mencoba merumuskan Yang dipelajari terbatas Cenderung kepada hal
pertanyaan atas jawaban, karena hanya sekedar yang dipelajari dari
mencari prinsip-prinsip kemampuan yang ada sebuah buku panduan.
umum, tidak membatasi dalam diri kita untuk
segi pandangannya mengetahui sesuatu hal.
bahkan cenderung
memandang segala
sesuatu secara umum dari
keseluruhan
17
B. Saran
Dengan mengetahui filsafat ilmu pengetahuan maka diharapkan dapat
membantu para pembaca maupun penulis untuk terus belajar mengenai hakikat
filsafat, ilmu pengetahuan serta manfaat filsafat ilmu pengetahuan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Amsal Bakhtiar. 2008. Filsafat Ilmu (edisi revisi). Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
19