Anda di halaman 1dari 6

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 49%

Date: Monday, December 23, 2019


Statistics: 500 words Plagiarized / 1027 Total words
Remarks: High Plagiarism Detected - Your Document needs Critical Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Nilai Perusahaan dengan Leverage Sebagai


Variabel Moderasi (Studi pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode Tahun 2016-2018) Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu
unit bisnis yang mempunyai tujuan untuk memeroleh laba atau keuntungan dari
aktivitas bisnis yang dilakukan. Setiap perusahaan memerlukan modal atau dana dalam
menjalankan aktivitas yang diinginkan.

Sumber dana perusahaan dapat berasal dari modal sendiri dalam bentuk laba ditahan,
menggunakan hutang ataupun dengan menggunakan ekuitas (saham) dengan cara
menerbitkan saham baru (Midiastuty dkk., 2017). Apabila perusahaan mendapat
pendanaan melalui modal saham, perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan
kinerja agar dapat memaksimalkan kemakmuran shareholders melalui memaksimalkan
nilai perusahaan. Nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh
calon investor seandainya suatu perusahaan akan dijual.

Perusahaan umumnya berusaha meningkatkan nilai perusahaan setiap periode karena


tingginya nilai perusahaan, yang tercermin dalam harga saham. Hal ini memberi dampak
para pemegang saham tetap mempertahankan investasinya dan calon investor tertarik
menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut. Beragam upaya dilakukan
pihak manajemen untuk meningkatkan nilai perusahaan, salah satunya adalah dengan
melakukan pengurangan beban pajak yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
Salah satu cara untuk mengefisienkan beban pajak adalah melalui penghindaran pajak
(tax avoidance).

Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Kemandirian pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat penerimaan pajak.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara dari dalam negeri yang paling
utama untuk mendanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut
LKPP 2018, lebih dari 78% pendapatan negara diperoleh dari pajak.

Dalam APBN setiap tahunnya penerimaan dari sektor pajak memiliki bagian yang paling
besar dalam penerimaan. Setiap tahun target penerimaan dari sektor perpajakan
mengalami kenaikan. Dalam sepuluh tahun terakhir, target pajak mengalami kenaikan
terus-menerus dan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir juga penerimaan pajak
selalu mengalami shortfall atau tak pernah mencapai target. Shortfall tertinggi dalam
sejarah terjadi pada 2016, yaitu Rp249 triliun. Saat itu, penerimaan pajak mencapai
Rp1.106 triliun dari target Rp1.355 triliun. Rasio pajak saat itu, berdasarkan data Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (audited) dari BPK, hanya 8,91%.

Itulah untuk pertama kalinya rasio pajak menyentuh level di bawah 9%. Pada tahun
berikutnya, 2017, rasio pajak mencapai 8,47%, dan tahun berikutnya lagi 2018 mencapai
8,85%. Rasio pajak ini dihitung dari realisasi penerimaan pajak dibandingkan dengan
produk domestik bruto (PDB) nominal.

Terdapat perbedaan kepentingan antara fiskus yang menginginkan penerimaan pajak


yang maksimal dengan perusahaan sebagai wajib pajak yang menginginkan
pembayaran pajak yang minimal karena bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang
akan mengurangi laba bersih. Pemungutan pajak oleh pemerintah akan menjadi risiko
bagi tujuan wealth maximization perusahaan yang akan dimitigasi sedemikian rupa
melalui mekanisme penghindaran pajak, baik dengan cara-cara yang sehat maupun
yang tidak sehat.

Chen (2013) menyebutkan bahwa tidak bisa dipungkiri, praktik penghindaran pajak
memerlukan biaya yang tidak sedikit, beberapa biaya yang berpotensi muncul sering
disebut dengan agency cost (biaya keagenan) dimana biaya keagenan ini muncul karena
adanya agency problem yaitu konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang
saham dimana dari masing-masing pihak hanya mementingkan kepentingan pihak
mereka saja.

Perilaku penghindaran pajak meningkatkan perilaku oportunistik dari seorang manajer


perusahaan, dimana manajer akan melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
kepentingan yang dia inginkan namun dengan mengorbankan kepentingan dari
investor. Resiko dari perilaku oportunistik manajer tersebut tentunya akan
meningkatkan biaya agensi yang dikeluarkan oleh pihak investor sehubungan dengan
perilaku oportunistik mereka. Biaya-biaya tersebut memiliki peran sebagai upaya
pengendalian dari pihak investor terhadap perilaku oportunistik manajer mereka.
Perilaku penghindaran pajak dapat mencerminkan adanya kepentingan pribadi manajer
dengan cara melakukan manipulasi laba yang mengakibatkan adanya informasi yang
tidak benar, kegiatan tersebut tentunya memberikan efek kepada para pemegang
saham dimana mengakibatkan menurunnya kandungan informasi dari laporan
keuangan perusahaan, sehingga akan berpotensi terjadinya asimetri informasi antara
perusahaan dengan para pemegang saham.

Perilaku penghindaran pajak tentunya bertujuan untuk mengurangi beban pajak yang
diperoleh perusahaan dengan cara menurunkan laba perusahaan, dengan kegiatan
tersebut tentunya akan berdampak buruk terhadap nilai perusahaan di mata para
investor. Hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh penghindaran pajak pada
nilai perusahaan tidak konsisten.

Prasiwi (2015) dan Kurniawan & Syafruddin (2017) mendapatkan hasil bahwa
penghindaran pajak berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Penghindaran pajak jika
didefinisikan lebih luas selain untuk meningkatkan laba juga diharapkan mampu
meningkatkan nilai perusahaan (Prasiwi, 2015). Informasi laba bersih yang tinggi akibat
dari aktivitas penghindaran pajak diharapkan mampu menjadi sinyal positif bagi investor
sehingga berdampak positif pada nilai perusahaan yang tercermin dari kenaikan nilai
sahamnya dipasar modal.

Penelitian Ampriyanti & Lely (2016) dan Tarihoran (2016) menemukan tindakan
penghindaran pajak berpengaruh negatif pada nilai perusahaan. Praktik penghindaran
pajak dapat menurunkan nilai perusahaan, penghindaran pajak tidak selalu diinginkan
oleh pemegang saham karena adanya gabungan biaya, yang meliputi biaya yang
berkaitan langsung dan tidak langsung dengan penghindaran pajak (Ampriyanti & Lely,
2016).

Berdasarkan adanya inkonsistensi hasil dari penelitian empiris sebelumnya, maka


peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali tentang pengaruh dari
penghindaran pajak pada nilai perusahaan dengan menambahkan leverage sebagai
variabel moderasi. Alasan peneliti menambahkan leverage sebagai variabel moderasi
adalah karena leverage suatu perusahaan dapat menunjukan instrumen penghindaran
pajak yang digunakan oleh perusahaan adalah dengan memaksimalkan biaya
pengurang pajak (deductible expense) yaitu biaya bunga. PMK No. 169/PMK.010/2015
merupakan peraturan di Indonesia yang mengakui beban bunga sebagai deductible
expense.

Peraturan ini mengatur bahwa bunga utang yang dapat diakui sebagai biaya adalah
sebesar bunga atas utang yang perbandingannya terhadap modal, yaitu
setinggi-tingginya empat banding satu (4:1). Penelitian ini menggunakan perusahaan di
sektor pertambangan sebagai objek penelitian. Menurut Laporan Tahunan DJP 2018,
sektor pertambangan merupakan sektor dengan penerimaan terbesar keempat setelah
sektor industri pengolahan, perdagangan, dan jasa keuangan & asuransi.

Namun, pertumbuhan penerimaan sektor pertambangan menduduki posisi kedua


terendah dalam kurun waktu 2014-2018 dengan rataan pertumbuhan hanya 5,64%.
Setoran paling banyak dalam kurun waktu tersebut terjadi pada tahun 2018 dengan
jumlah 155.328,26 miliar rupiah. Terjadi lonjakan jumlah setoran sebesar 42% dari tahun
sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan peningkatan harga acuan komoditas hasil
tambang.

Menurut BPS, rata-rata hasil produksi sektor pertambangan dan galian meningkat 17,1%
tiap tahunnya selama 2012-2017. / Sumber : Diolah Penulis Berdasarkan grafik di atas
dapat dijelaskan bahwa secara umum rata-rata nilai perusahaan pertambangan terus
menerus mengalami peningkatan. Peningkatan nilai perusahaan merupakan sebuah
anomali terhadap fluktuasi harga acuan hasil tambang di tengah gejolak perekonomian
dunia yang tak menentu.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh pengaruh
penghindaran pajak terhadap nilai perusahaan dengan leverage sebagai variabel

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
1% - http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/akuntansidewantara/article/view/2181
<1% -
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2770/SKRIPSI%20LENGKAP%
20ANGGITA%20PUJI%20SANTOSA%20(A21109257)%20-%20MANAJEMEN%20-FEB%20
UH.docx?sequence=1
<1% - https://manajemenkeuangan.net/manajemen-keuangan-adalah/
1% -
http://eprints.perbanas.ac.id/162/3/DEA%20ARUM%20WIBOWO_8694_BAB%20I.pdf
3% - https://junipurn.blogspot.com/2017/03/peran-etika-bisnis-dalam.html
2% - https://www.coursehero.com/file/17950339/ipi291205/
2% -
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11615/Pengaruh%20Tax%20Avoid
ance%2c%20Leverage%2c%20Struktur%20Modal%20terhadap%20Nilai%20Perusahaan
%20dengan%20Transparansi%20Pe.pdf?sequence=1&isAllowed=y
<1% -
http://www.makalah.co.id/2016/05/makalah-hubungan-pemerintah-pusat-dan.html
<1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Penerimaan_Negara_Bukan_Pajak
1% - https://dhosginting.blogspot.com/2011/05/contoh-proposal-perpajakan.html
1% -
http://repository.beacukai.go.id/download/2015/08/d292f89845ec484f361ca79bea62ec
ae-wbc-edisi-januari-2015.pdf
<1% -
https://hanaftn.blogspot.com/2015/04/perekonomian-indonesia-bab-4-bab-10_28.html
6% -
https://news.ddtc.co.id/misbakhun-shortfall-pajak-tahun-ini-tertinggi-sepanjang-sejarah
-17841
2% - http://eprints.ums.ac.id/54504/11/NASKAH%20PUBLIKASI%20-1.pdf
1% - http://eprints.ums.ac.id/73020/2/NASKAH.pdf
2% - http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/download/9223/5821
1% -
https://tasyaauliai.blogspot.com/2016/06/persaingan-tidak-sehat-dan-contoh_29.html
3% - https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accounting/article/download/9598/9321
2% -
http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/akuntansidewantara/article/download/2181/pdf
1% - https://jurnal.unived.ac.id/index.php/er/article/view/156/147
1% -
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/14007/1/PENGARUH%20INTENSITAS%20ASET%20TE
TAP%20DAN%20SALES%20GROWTH.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/334276814_Pengaruh_Manajemen_Laba_Pada
_Agresivitas_Pajak_dan_Implikasinya_Terhadap_Nilai_Perusahaan
1% - https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jmbs/article/download/3136/1667
1% - https://core.ac.uk/download/pdf/146518455.pdf
8% -
https://www.researchgate.net/publication/334275076_Pengaruh_Penghindaran_Pajak_pa
da_Nilai_Perusahaan_dengan_Kebijakan_Hutang_Sebagai_Variabel_Pemoderasi
2% - http://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/JARA/article/download/85/65/
1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67028/Chapter%20II.pdf?seque
nce=4&isAllowed=y
<1% - http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-05/S57682-Destian%20Fuadi
1% - https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1391661017-2-Tesis%20BAB%20I.pdf
1% -
https://id.123dok.com/document/zx9p5vdz-pengaruh-intellectual-capital-terhadap-nilai
-perusahaan-dengan-profitabilitas-sebagai-variabel-moderasi-perbanas-institutional-re
pository-1.html
1% - https://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/monex/article/download/1328/947
1% -
http://repository.umrah.ac.id/513/1/jurnal%20skripsi%20SARTIKA-130462201125.pdf

Anda mungkin juga menyukai