OLEH :
DWITA KEMALA
NPM : 200910319020
2019
BAB I
PENDAHULUAN
layak. Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H Ayat (1)
meyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan, pada Pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang
kesehatan. Salah satu bidang kesehatan yang dimaksud adalah rumah sakit.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran adalah sebuah rumah
sakit yang melayani perawatan gigi dan pemberian sarana edukasi guna meningkatan
derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia, khususnya daerah Jawa
Barat. Selain sebagai tempat pelayanan kesehatan Rumah Sakit Gigi dan Mulut juga
berfungsi sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit
yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan
secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan/atau kedokteran gigi, pendidikan
Co-Ass Dokter Gigi atau Dokter Gigi Muda adalah mahasiswa profesi
Rekam medis merupakan sumber data dan informasi yang memuat riwayat
penyakit pasien, terapi yang diberikan dan perkembangan perawatan. Rekam Medis
juga digunakan untuk merencanakan evaluasi terapi pasien dan sebagai alat
komunikasi antar dokter dan penyedia pelayanan kesehatan lainnya di rumah sakit.
Rekam medis merupakan bukti tertulis mengenai proses pelayanan yang diberikan
kepada pasien oleh Dokter dan tenaga kesehatan lainnya, yang mana dengan adanya
serta keakuratan rekam medis dan ini akan bermanfaat sekali untuk perawatan dan
pengobatan pasien, bukti hukum bagi rumah sakit maupun kepentingan penelitian
medis dan administratif. Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 menyebutkan bahwa
manajemen rumah sakit. Berkaitan dengan isi dari rekam medis yang mencatat semua
riwayat perjalanan penyakit pasien, rencana perawatan dan perawatan yang telah
diberikan kepada pasien, maka rekam medis dapat dijadikan sarana untuk mengukur
perjalanan penyakit pasien, rencana perawatan dan perawatan yang telah diberikan
kepada pasien, rekam medis juga dapat dijadikan sarana untuk mengukur tingkat
mahasiswa profesi kedokteran gigi menjadi satu indikator penting dalam tercapainya
pencatatan rekam medis, tenaga kesehatan tidak menyadari sepenuhnya manfaat dan
kegunaan rekam medis, baik pada sarana kesehatan maupun pada praktik perorangan,
akibatnya rekam medis sering dibuat tidak lengkap, tidak jelas dan tidak tepat waktu.
Seperti contohnya tenaga kesehatan tidak menuliskan secara lengkap anamnesis dan
farmakoligis dan non farmakologis apa yang telah diberikan kepada pasien, sehingga
tenaga medis tersebut tidak dapat menilai perkembangan dari pasien dan
kedisiplinan pencatatan rekam medis oleh mahasiswa profesi dokter gigi terhadap
keberhasilan perawatan gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran.
kedisiplinan pencatatan rekam medis oleh mahasiswa profesi dokter gigi terhadap
keberhasilan perawatan gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran.
keahlian dan kedisiplinan pencatatan rekam medis oleh mahasiswa profesi dokter gigi
Secara praktis, setelah diketahui peran serta rekam medis dalam keberhasilan
gigi memiliki keahlian dan kedisiplinan dalam melakukan pencatatan rekam medis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar dalam menentukan tindakan
lebih lanjut dalam upaya pelayanan medis maupun tindakan medis lainnya yang
diberikan kepada seorang pasien. Atau menurut teknis medis, rekam medis adalah
keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesis,
penentuan fisik laboratorium, diagnosis segala pelayanan dan tindakan medik uang
diberikan kepada pasien serta pengobatan yang rawat inap, rawat jalan, dan pelayanan
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam
medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Sesuai Permenkes Rekam Medis Pasal 2 ayat (1) dan (2), rekam medis harus
fisik laboratorium, diagnose segala pelayanan dan tindakan medik yang memberikan
kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
tentang Kedokteran
Kedokteran, rekam medis adalah suatu berkas berisi catatan yang harus dilengkapi
setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan, yang harus dibubuhi nama,
waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. Rekam
medis adalah suatu berkas yang didalamnya memuat segala sesuatu yang telah
diberikan oleh dokter kepada pasien berupa pengobatan dan tindakan medis. Berkas
tersebut yang nantinya akan disimpan oleh sarana pelayanan kesehatan untuk
untuk kepentingan hukum jika suatu saat timbul sengketa medis antara pasien dan
dokter. Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai alat bukti dalam proses
penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakan etika
Isi rekam medis diatur dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang-
dan/atau tindakan; h) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien; i) Untuk
pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik; dan j) Persetujuan tindakan
bila diperlukan.
Ayat (2): Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari
Nama dan tanda tangan dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu;
Ayat (3): Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurangkurangnya
Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayan unit gawat darurat dan
rencana tindak lanjut;j) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga
yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan
Ayat (4): Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana, selain memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditambah dengan: a) Jenis bencana
dan lokasi dimana pasien ditemukan; b) Kategori kegawatan dan nomor pasien
data administrasi dan data klinis. Data pasien dapat dibedakan/ dikelompokkan ke
dalam 2 bagian, yaitu data sosial dan data medis. Data sosial didapatkan pada saat
pasien mendaftarkan diri pada bagian penerimaan/ pendaftaran, sedangkan data medis
baru diperoleh dari pasien apabila pasien telah masuk pada unit pelayanan kesehatan.
menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang kedua kali dan
malpraktek.
Bagi Fasilitas Layanan Kesehatan, terdiri atas: a. Memiliki data yang dipakai
untuk pekerja profesional kesehatan; b. Dapat berfungsi sebagai bukti atas biaya
daya.
Berguna untuk membantu dokter dalam menyediakan data perawatan yang bersifat
berkesinambungan pada berbagai tingkatan pelayanan kesehatan; c. Berguna untuk
Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis baik dan benar tertib
Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan upaya
bertujuan untuk mendapatkan catatan atau dokumen yang akurat dari pasien,
mengenai kehidupan dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit di masa lalu dan
pelayanan kesehatan. Rekam medis dibuat untuk tertib administrasi di rumah sakit
yang merupakan salah satu faktor penentu dalam rangka upaya peningkatan
Kedokteran.
Pemeliharaan Rumah Sakit dimana antara lain disebutkan bahwa guna menunjang
terselenggaranya rencana induk yang baik, maka setiap rumah sakit diwajibkan: a)
Mempunyai dan merawat statistik yang Up to date. b) Membina medical record yang
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum di mana antara lain disebutkan bahwa salah satu
Medis
kerahasiaannya maka dibuat ketentuan bahwa hanya petugas rekam medis yang
dapat mengutip sebagian atau seluruh isi rekam medis. Serta perawat pasien
bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan isi rekam medis pasien selama pasien
dirawat. Rumah sakit memiliki tanggung jawab untuk melindungi informasi yang ada
memasukkan data yang ada di dalam rekam medis atau dipergunakan oleh orang yang
semestinya tidak diberi izin. Adapun tanggung jawab itu dibebankan kepada: 1.
Tanggung jawab dokter yang merawat Tanggung jawab utama akan kelengkapan
rekam medis terletak pada dokter yang merawat. Dia mengemban tanggung jawab
terakhir akan kelengkapan dan kebenaran isi rekam medis; Tanggung jawab petugas
rekam medis Petugas rekam medis, membantu dokter yang merawat dalam
mempelajari kembali rekam medis. Analisa dari kelengkapan isi rekam medis
dimaksudkan untuk mencari hal-hal yang kurang dan masih diragukan.Dalam rangka
membantu dokter dalam penganalisaan kembali dari rekam medis, personil rekam
medis harus melakukan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif; 3. Tanggung jawab
pimpinan rumah sakit Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab menyediakan
fasilitas unit rekam medis yang meliputi ruang, peralatan, dan tenaga yang memadai.
Dengan demikian tenaga di bagian rekam medis dapat bekerja secara efektif
memeriksa kembali dan memuat indeks, penyimpanan dari semua sistem medis
dalam waktu singkat; 4. Tanggung jawab mahasiswa praktik Dalam kegiatan praktik
kerja lapangan (PKL) diwajibkan semua mahasiswa baik itu dari fakultas kedokteran,
kerahasiaan akan isi dokumen rekam medis milik pasien di rumah sakit tersebut.
Untuk menjaga kerahasiaan tersebut, maka setiap mahasiswa perekam medis wajib
berjanji untuk menjunjung tinggi kode etik profesi dalam menjaga rahasia informasi
medis.
tenaga kesehatan dokter gigi. Mahasiswa profesi kedokteran gigi melakukan tindakan
kedokteran gigi dibawah bimbingan dan pengawasan dari dosen sebagai penanggung
dalam melakukan tindakan kedokteran gigi sebagai upaya peningkatan kesehatan gigi
dan mulut.
2.3 Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan
pelayanan kepada pasien, diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan
masalah kesehatan, baik bersifat bedah maupun non bedah (Aditama, 2004).
Berdasarkan Undang- Undang no. 44 tahun 2009, Rumah Sakit adalah institusi
paripurna yang menyediakan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut
surat keputusan Menteri Kesehatan RI no. 983/ Menkes / 17/ 1992 tentang pedoman
organisasi rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
dapat disediakan yaitu rumah sakit kelas A, Kelas B ( Pendidikan dan Non
Pendidikan ) kelas C dan Kelas D. Rumah sakit adalah organisasi dan manajemen
dengan ciri khas, memberikan layanan medis yang dilakukan oleh tenaga medis, dan
para medis profesional seperti: dokter, dokter gigi, dan paramedis yang didukung
oleh tenaga-tenaga non medis, tenaga administrasi dan tenaga teknis lainnya yang
memberikan pelayanan umum beserta sarana dan prasarana yang diperlukan (Djoko
Wijono,2008). Peraturan tentang rumah sakit menyatakan bahwa fungsi rumah sakit
administrasi dan manajemen, juga dapat digunakan sebagai pendidikan, pelatihan dan
kedokteran atau kedokteran gigi disebut sebagai rumah sakit pendidikan (teaching
pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dan merupakan sarana pendidikan dan penelitian
tenaga kesehatan gigi tingkat S1, Profesi, Spesialis, S2 dan S3, dan dapat digunakan
untuk berbagai bidang kesehatan khususnya dan bidang lain pada umumnya. Sesuai
memiliki Rumah Sakit Gigi dan Mulut dalam upaya untuk meningkatkan kualitas
bidang kesehatan gigi dan mulut dari tingkat dasar sampai spesialistik sesuai dengan
dan kedokteran gigi serta menjadi sarana upaya rujukan. RSGM pendidikan
melaksanakan pendidikan, pelayanan dan penelitian kesehatan gigi dan mulut dengan
laboratorium klinik, laboratorium teknik gigi dan pelayanan radiologi gigi (Depkes,
2005).
Sejarah pendirian Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjadjaran (RSGM FKG Unpad) tidak dapat terlepas dari sejarah
didirikan pada tahun 1959 dengan kampus pertama berlokasi di JI. Cisangkuy 4
Bandung. Tahun 1963 mahasiswa angkatan pertama FKG Unpad mencapai tahapan
klinik, pada saat itu kerja klinik mahasiswa dilakukan di Bagian Gigi RS Hasan
Sadikin, Dinas Kesehatan Gigi Kotamadya Bandung, serta di Klinik Gigi TNI
tahun 1969 kampus FKG Unpad dipindahkan ke JI. Maulana Yusuf 12 Bandung.
sendiri sebagai tempat kerja praktek mahasiswa, di Kampus Maulana Yusuf yang
dimulai dengan beberapa klinik sederhana yaitu, Klinik Gigi Tiruan, Klinik
Teknik Gigi. Pada tahun 1979 Kampus FKG Unpad kembali pindah ke tempat yang
baru yaitu JI. Sekeloa Selatan I Bandung, menempati sebuah gedung baru berlantai
tiga. Di lantai pertama gedung ini dibuka Klinik Kerja Mahasiswa yang melayani
perawatan gigi dari seluruh sub ilmu kedokteran gigi; kecuali Bedah Mulut masih
itu kampus sekeloa hanya diisi oleh aktivitas Klinik Kerja Mahasiswa. Tahun 2002
Gigi dan Mulut (RSGM) kepada FKG Unpad melalui Surat Keputusan Menteri
Operasional RSGM sendiri baru dimulai pada Bulan Maret 2003 sesuai dengan Surat
RSGM, selain gedung lama berlantai tiga, mulai tahun 2006 ditambah dengan dua
gedung baru; yang pertama berlantai empat yang kedua berlantai 2, dan rencananya
pada tahun 2008 akan ditambah lagi dengan gedung berlantai tiga bekas Program
Pasca Sarjana.
Radiologi, Kedokteran Gigi Anak dan Konservasi Gigi. Setiap departemen memiliki
Ortodontik adalah cabang ilamu dalam kedokteran gigi yang menangani masalah
pada bentuk dan posisi tulang rahang maupun gigi. Pengembalian posisi tulang
rahang dan gigi pada posisi idealnya menjadi nilai keberhasilan perawatan ortodontik.
periodontik.
akan dinilai optimal bila didapat keserasian antara pemeriksaan obyektif yang
komplikasi sangat tinggi. Resiko yang ditanggung pasien setelah dilakukan tindakan
bedah antara lain infeksi pada daerah bedah, perdarahan hingga infeksi penyakit
menular dari satu pasien ke pasien yang lain. Keberhasilan tindakan bedah mulut
dapat dilihat dengan tidak adanya komplikasi setalah dilakukan tindakan bedah
terhadap pasien.
yang diderita oleh pasien yang bersangkutan. Penyakit yang erat kaitannya dengan
penyakit mulut adalah HIV/AIDS dan penyakita kelamin lainnya seperti sifilis.
Penyakit berbahaya tersebut bisa menular melalui cairan tubuh penderita seperti
darah dan air liur. Keberhasilan perawatan dari penyakit mulut adalah mampu
mengobati manifestasi oral dalam rongga mulut tanpa menginfeksi pasien lain
suatu penyakit atau kelainan pada rongga mulut. Pancaran radiasi dari radiologi ini
Kedokteran Gigi Anak, menjaga kesehatan gigi anak dan merawat gigi anak
adalah ranah dari kedokteran gigi anak. Kriteria keberhasilannya adalah merawat dan
menjaga kesehatan gigi anak tanpa menimbulkan trauma kepada anak tersebut.
konservasi gigi. Ilmu konservasi gigi adalah mempertahan gigi yang sudah rusak
yang biasa disertai dengan rasa nyeri agar fungsinya bisa kembali seperti semula.
Kriteria keberhasilannya adalah jika gigi yang masih hidup atau sudah mati dapat
bertahan dalam rongga mulut dalam keadaan steril sehingga tidak menghilangkan
oleh pasien setalah dilakukan perawatan. Selain tidak ada keluhan yang menyertai
setelah dilakukan perawatan, salah satu kepuasan pasien juga dapat dilihat dari aspek
pasien sangat diperlukan dalam suatu instansi terkait dengan pelayanan dan
perawatan gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran. Keberhasilan
perawatan dinilai dari tingkat kepuasan pasien terhadap perawatan gigi yang
diberikan. Penelitian ini akan menganalisis hubungan pengisian rekam medis dengan
keberhasilan perawatan yang di ukur dari tingkat kepuasan pasien terhadap perawatan
gigi yang dierima. Metode penelitian ini umumnya dilakukan dengan pengisian
berikut:
yang mendukung objek (favourable) dan pernyataan yang tidak mendukung objek
skala yang berarti terdapat empat alternatif jawaban yaitu, sangat setuju, setuju,
Populasi penelitian adalah pasien yang sudah lebih dari dua kali datang ke
RSGM dan sedang dirawat giginya oleh mahasiswa profesi kedokteran gigi periode
Juli-Agustus 2020.
Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sample. Sampel pada penelitian ini adalah pasien di Klinik Integrasi A, B,
1) Kriteria Inklusi:
(1) Pasien yang sudah datang lebih dari dua kali untuk menerima perawatan
2) Kriteria Ekslusi:
(1) Pasien yang belum menerima perawatan gigi dari mahasiswa profesi
kedokteran gigi.
Validitas Alat Ukur Suatu alat ukur harus memperhatikan validitas agar
mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat
tujuan pengukuran (Azwar, 2012). Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini
disebut analisis faktor. Analisis faktor adalah kumpulan prosedur matematik yang
hubungan tersebut dalam bentuk kelompok variabel terbatas yang disebut faktor
(Azwar, 2012).
waktu ke waktu. Reliabilitas dari alat ukur akan mempengaruhi hasil dari
pengukuran. Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel,
yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran yang kecil
(Azwar, 2012). Teknik reliabilitas yang akan digunakan dalam skala ini yaitu
cronbach alpha.
3.7 Alur Penelitian
Analisis data
penelitian ini adalah uji korelasi Product Moment dari Spearman. Non Parametric
adalah suatu metode analisis data yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah ada atau tidak ada hubungan antara variabel bebas (x) dengan variabel
tergantung (y). Analisis data korelasi non parametric dari Spearman dapat diperoleh
dengan menggunakan bantuan aplikasi statistik komputer, yaitu Statistic Package for