Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI TBC MELALUI MEDIA MONOPOLI


DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PADA DEWASA

OLEH :
KELAS : 3C DAN KELOMPOK : 4
Ade Titin Diantina (211117080)
Elis Maemunah (211117081)
Andika Pratama (211117096)
Wulan Nurtari (211117093)
Puzy Agustiani (211117098)
Annisa Destiani Nurramadhan (211117105)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (D-3)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI TBC PADA DEWASA

A. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TBC) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi
tantangan global. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis. Indonesia merupakan salah satu negara yang
mempunyai beban tuberkulosis yang terbesar diantara 8 negara yaitu India (27%), China
(9%), Indonesia (8%), Philippina (6%), Pakistan (5%),Nigeria (4%), Bangladesh (4%) dan
Afrika Selatan (3%) (Global Tuberculosis Report, 2018).
Jumlah kasus tuberkulosis pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 566.623 kasus,
meningkat bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2017
yang sebesar 446.732 kasus. Jumlah kasus tuberkulosis pada laki-laki lebih tinggi daripada
perempuan yaitu 1,3 kali dibandingkan pada perempuan.
Pada tahun 2018 kasus tuberkulosis terbanyak ditemukan pada kelompok umur 45-54
tahun yaitu sebesar 14,2% diikuti kelompok umur 25-34 tahun sebesar 13,8% dan pada
kelompok umur 35-44 tahun sebesar 13,4%.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah inovasi untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang penyakit TBC yaitu dengan adanya promosi kesehatan melalui media
monopoli untuk usia dewasa awal.
Monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia. Tujuan
permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian,
penyewaan dan pertukaran property dalam system ekonomi yang disederhanakan. Setiap
pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya, dan apabila ia
mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak itu sesuai
harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar uang sewa
yang jumlahnya juga sudah ditetapkan (Syahsiyah, 2008).
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmayatun Najah,2013 bahwa media
Monopoli dapat diterapkan sebagai media promosi kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan remaja mengenai HIV dan AIDS. Media monopoli dikategorikan sangat
layak sebagai media promosi kesehatan mengenai HIV (Humman Immunodeficiensy
Virus) dan AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome). Dengan hasil Persentase hasil
sebesar 80% keefektifan aspek isi/materi, 80% keefektifan aspek penyajian dan uji terbatas
sebesar 97.5% untuk aspek kejelasan tampilan media sehingga dikategorikan sangat layak
sebagai media promosi kesehatan. Nilai probabilitas pada ujicoba eksperimen sebesar P=
0,000 dan nilai α= 0,05 sehingga P >α dan dapat disimpulkan Ho ditolak. (Najah, 2013)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit, mengenai TBC pada dewasa
dapat meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada (sasaran) dapat :
a. Menjelaskan pengertian dan penyebab TBC
b. Menyebutkan gejala TBC
c. Menyebutkan cara penularan
d. Menyebutkan upaya dan pengendalian faktor resiko TBC
e. Mempraktikkan cara pencegahan penularan TBC dengan etika batuk yang benar

C. Tindakan Keperawatan
1. Persiapan
a. Topik : TBC pada dewasa
b. Lingkungan :
1) Tempat yang nyaman dan tidak bising
2) Pencahayaan cukup dan suhu ruangan yang hangat
c. Sasaran : Dewasa
d. Alat dan bahan :
1) Satu set MONOBC
2) Dadu
e. Metode : Ceramah, bermain
f. Media : MONOBC
g. Waktu Dan Tempat
Hari / Tanggal : 26 November 2019
Pukul : 10.30-12.10 WIB
Tempat : Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi
Waktu : 60 Menit
2. Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu
1 Fase Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan pembimbing 5 menit
c. Membuka pembicaraan dengan topik yang umum,
seperti menayakan kabar, menu sarapan pagi, rencana
bekal sehat dan makanan yang disajikan
d. Melakukan evaluasi validasi terhadap temuan yang ada
dan rencana yang akan dilakukan
e. Membuat kontrak (waktu, tempat dan topik)
f. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
2 Fase Kerja
a. Melakukan apersepsi mengenai monopoli
b. Menjelaskan tentang manfaat kegiatan bermain
monopoli
c. Menjelaskan peraturan permainan monopoli 40 menit
d. Menjelaskan prosedur permainan dari tahap awal
hingga evaluasi
e. Melakukan kegiatan bermain
f. Mahasiswa memandu jalannya permainan secara
sistematis :
1) Untuk menentukan pemain awal dan seterusnya
Dilakukan dengan melempar dadu, untuk nilai
tertinggi dari melempar dadu maka dia adalah
pemain pertama begitu sebaliknya.
2) Kemudian setelah itu permainan berlangsung
dengan melempar dadu secara berurutan sesuai
dengan urutan pemain.
3) Bidak dijalankan sesuai nilai dari hasil melempar
dadu.
4) Ketika pemain ingin membeli petak tanah pada
bank, kemudian pemain bisa mendapatkan kartu
sertifikat kepemilikan tanah dan setelah pembeli
mendapatkan sertifikat tanah maka si pemain harus
membacakan dengan keras jawaban dan pertanyaan
yang ada pada sertifikat tanah tersebut.
5) Pada saat pemain berada pada kotak quiztime maka
pemain wajib menjawab pertanyaan yang
disediakan pada kartu quiz time. Apabila pemain
dapat menjawab maka mendapatkan dana
$20.000,-
6) Ketika pemain masuk pada petak for info maka dia
wajib mengambil kartu informasi dan kemudian
membacakannya, sehingga pemain yang lain
mengetahui informasi kesehatan yang ada pada
kartu tersebut.
7) Pada saat pemain B lain memasuki kotak milik
pemain A maka pemain B tersebut wajib menjawab
pertanyaan yang ada pada petak tanah milik si A
8) Selanjutnya pada saat pengambilan kartu
pertanyaan / quiz time akan terdapat kartu dimana
kartu ini berfungsi membebaskan pemain untuk
menjawab pertanyaan yang ada dengan
melemparkan pertanyaan kepemain lainnya dan
apabila pemain lain yang ditunjuk tidak bisa
menjawab maka pemain tersebut harus membayar
denda sebanyak $ 5000,-
9) Pemain ditentukan sebagai pemenang dilihat dari
harta kekayaan, point peserta bisa menjawab
pertanyaan (setiap pertanyaan mendapatkan 5
point), dan merupakan pemain terkaya dari pemain
yang lainnya.
10) Untuk pemain yang dianggap kalah apabila
pinjaman di bank sudah melewati $200.000,- dan
harta disita oleh bank ketika pemain dianggap
gugur.
3 Fase Terminasi 15 menit
a. Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan
mengenai :
1) Pengertian TBC
2) Penyebab TBC
3) Gejala TBC
4) Cara penularan TBC
5) Upaya dan pengendalian faktor risiko
b. Mengkaji respon dewasa
c. Memberikan kesempatan pada dewasa untuk
menyampaikan pertanyaan terkait topik TBC
d. Menjelaskan rencana tindak lanjut
e. Mengakhiri kontrak pertemuan hari ini dan membuat
kontrak untuk pertemuan selanjutnya (topik, waktu dan
tempat)
f. Mengucapkan salam penutup

D. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Dewasa bersedia untuk mengikuti kegiatan penyuluhan tentang TBC
b. Waktu untuk pendidikan kesehatan telah disepakati dengan dewasa
c. Sasaran pada aggregat dewasa hadir sesuai dengan pendistribusian undangan
d. Tersedianya tempat yang kondusif dan nyaman
e. Tersediannya kelengkapan alat dan bahan yang diperlukan
f. Peran dan tugas fasilitator telah dibagi

2. Proses
a. Waktu pelaksananaan kegiatan berjalan sesuai perencanaan
b. Dewasa berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan
c. Dewasa mengikuti kegiatan secara aktif sampai dengan acara selesai
3. Hasil
Terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam mengatasi masalah
TBC pada dewasa diantaranya :
1) Dari 50% meningkat menjadi 80% pengetahuan dewasa meningkat dalam kategori
baik mengenai pengertian, penyebab dan tanda gejala TBC
2) Dari 40% meningkat menjadi 80% sikap dewasa mendukung dalam pencegahan
TBC
3) Dari 30% meningkat menjadi 60% keterampilan dewasa dalam kategori baik
terhadap cara etika batuk yang benar

E. STRUKTUR ORGANSASI
Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan suatu pendekatan Group
dimana setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang, struktur organisasi yaitu sebagai berikut :
1) Leader : Annisa Destiani Nurramadhan
2) Co Leader : Elis Maemunah
3) Fasilitator : 1. Wulan Nurtari
2. Adetitin Diantina
3. Puzy Agustiani
4. Andika Pratama
4) Observer :

F. ALOKASI TEMPAT

Catatan:
Leader
Co-Leader

Fasilitator
Sasaran
Observer

G. MATERI
Terlampir
H. DAFTAR REFERENSI

Global Tuberculosis Report. (2018). 1.


Kemenkes. (2018). Infodatin Tuberkulosis di Indonesia, 5.
Najah, R. (2013). Pengembangan Permainan Monopoli sebagai Media Promosi.
Somantri, I. (2007). Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan pada Pasien
dengan Gangguan Sistem Pernapasa. Jakarta: Salemba Medika.

Cimahi, November 2019

Kelompok 4
LAMPIRAN

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang menyerang paru-paru


yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat jufa
menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe.
(Somantri, 2007)
B. Penyebab

Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang


berukuran panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Mikroorganisme ini adalah
bersifat aerob yakni menyukai daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu, M.
Tuberculosis ini senang tinggal di daerah apeks paru yang kandungannya tinggi.
(Somantri, 2007)

C. Gejala TB

1. Gejala Klinis TB.


Biasanya terduga TB datang ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan berbagai
keluhan dan gejala yang mungkin akan menunjukkan bahwa yang bersangkutan
termasuk terduga TB.
• Gejala utama: batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih.
2. Gejala tambahan yang sering dijumpai.
 Gejala respiratorik: dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas dan rasa
nyeri dada.
 Gejala sistemik: badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa
kurang enak badan (malaise), berkeringat pada malam hari walaupun tanpa
kegiatan, demam meriang yang berulang lebih dari sebulan.

D. Cara Penularan dan pencegahan penularan TB


Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Penularan M. tb melalui udara (airborne) yang
menyebar melalui percik renik (droplet nuclei). Percik renik ini berukuran 1-5 mikron
dan dapat bertahan di udara selama beberapa jam sampai beberapa hari sampai
akhirnya ditiup angin.
Kuman dapat bertahan hidup dalam suhu yang sangat rendah yaitu antara 2ºC
sampai minus 70ºC, namun sangat peka terhadap panas sinar matahari dan ultra violet.
Di dalam dahak pada suhu 30º-37ºC kuman cepat mati dalam waktu seminggu,
sedangkan apabila terpapar sinar ultraviolet secara langsung sebagian besar kuman
akan mati dalam waktu beberapa menit (Tuberculosis, From Basic Science to Patient
Care, 2007).
Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA positif. Pada waktu batuk atau
bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak).
Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama
beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran
napas. Setelah kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, ia dapat
menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem
saluran getah bening atau menyebar langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin
menular pasien tersebut.
Kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi droplet
dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. Kemungkinan seseorang
terinfeksi TB dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsentrasi percik renik di
udara dan jumlah kuman yang terhirup, ventilasi udara serta lamanya pajanan. Makin
dekat dengan sumber infeksi, makin lama waktu terpajan (dalam hari atau minggu)
akan meningkatkan faktor risiko seseorang terinfeksi. Keadaan yang dapat
meningkatkan risiko penularan:
 TB paru atau laringitis TB.
 Batuk produktif.
 Pasien TB dengan BTA positif.
 Pasien TB dengan gambaran kavitas.
 Tidak menutup hidung atau mulut saat batuk dan bersin.
 Tidak mendapat OAT.
 Melakukan tindakan intervensi (induksi sputum, bronkoskopi, suction).

Faktor yang mempengaruhi:


 Frekuensi kontak langsung.
 Masa kerja.
 Kontak dengan pasien yang belum terdiagnosis dan terobati.
Pencegahan penularan TB Penularan M. tb melalui udara (airborne) yang
menyebar melalui percik renik (droplet nuclei) saat seseorang batuk, bersin, berbicara,
berteriak atau bernyanyi.
E. Pencegahan penularan TB
Dapat dilakukan dengan etika batuk yaitu :
1. Tutup mulut dan hidung anda dengan tissue dan saputangan saat anda batuk dan
bersin.
2. Batuk dan bersinlah pada lengan atas baju anda.
3. Tutup mulut anda saat batuk dengan punggung tangan anda.
4. Saat anda flu atau batuk, gunakan masker agar orang lain tidak tertular.
5. Cuci tangan anda dengan sabun dan air mengalir selama 40-50 detik atau bersihkan
dengan pembersih tangan dengan berbahan dasar alkohol.
6. Buang tissu bekas pakai anda ke tempat sampah
F. Upaya dan pengendalian faktor resiko
Pengendalian dan pencegahan faktor resiko TBC dapat di lakukan dengan cara
1. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Membudayakan perilaku etika berbatuk.
3. Melakukan pemeliharaan perbaikan kualitas perumahan dan lingkungannya sesuai
dengan standar rumah sehat.
4. Peningkatan daya tahan tubuh .
5. Penanganan penyakit penyerta TBC.
6. Penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi TBC di fasilitas pelayanan
kesehatan dan di luar fasilitas pelayanan kesehatan. (Kemenkes, 2018)
MEDIA

Papan MONOBC Kartu For Info

Kartu Quiz Time Kartu hak negara

Uang, rumah, hotel, dadu dan orang untuk pemarin

Anda mungkin juga menyukai