pada periode sebelumnya dan memberikan proyeksi yang tepat mengenai kemampuan
daerah dalam mendanai rencana pembangunan pada periode mendatang. Analisis keuangan
daerah yang tepat akan melahirkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan keuangan
daerah. Selanjutnya belanja daerah sebagai komponen keuangan daerah dalam kerangka
perkembangan ekonomi daerah secara makro ke dalam kerangka pengembangan yang lebih
memberikan efek yang lebih besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih merata.
untuk mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang tertib, taat pada peraturan
Pemerintah Kabupaten Mimika perlu dianalisis, baik kinerja keuangan masa lalu maupun
III-1
Seluruh kegiatan Pemerintah Daerah akan terlaksana dengan baik apabila beriringan
dengan kinerja keuangan daerah yang baik. Keuangan daerah adalah semua hak dan
kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai
dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah. Hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud diwujudkan dalam
bentuk rencana kerja pemerintah daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja,
dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah.
daerah.
1. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan
pinjaman;
3. Penerimaan daerah;
4. Pengeluaran daerah;
5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,
piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan
6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
III-2
Kinerja keuangan Kabupaten Mimika periode tahun 2012–2017 berdasarkan pada data
kinerja keuangan tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 yang diperoleh dari beberapa
dokumen seperti Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Mimika dan LKPj
Pada sub pembahasan ini diuraikan perkembangan pendapatan dan belanja tidak
realisasi belanja daerah. Seluruhnya merupakan bagian dari kinerja pelaksanaan APBD
Kabupaten Mimika
A. Pendapatan
Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurangan
nilai kekayaan bersih. Pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah, dana
perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Kapasitas Keuangan Daerah akan
pembiayaan. Realisasi pendapatan Kabupaten Mimika secara lebih rinci dapat dilihat pada
berdasarkan perhitungan total dari selisih anggaran setiap tahun dibagi tahun dasar
dikalikan 100%. Setelah pemaparan tabel tersebut nantinya akan dipaparkan komponen
III-3
beberapa catatan dalam komponen pendapatan daerah Kabupaten Mimika. Berikut
III-4
REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI Rata-rata
URAIAN
2012 2013 2014 2015 2016 Pertumbuhan
Tabel 3.1 Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Mimika Tahun 2012-2016
III-5
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
III-6
B. Belanja
pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun
anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Klasifikasi
belanja menurut jenis belanja sebagaimana dimaksud terdiri dari: Belanja pegawai,
Belanja bunga, Belanja subsidi, Belanja hibah, Belanja bantuan sosial, Belanja bagi hasil
Sedangkan Belanja Langsung meliputi Belanja pegawai, Belanja barang dan jasa,
kinerja (Performance budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian
hasil atau kinerja tersebut mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik,
III-5
Tabel 3.2 Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Mimika
Belanja
Belanja Tidak
Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan
Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak
Terduga
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang
dan Jasa
Belanja Modal
III-6
C. Pembiayaan
kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun – tahun
yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
Penerimaan
Daerah
Penggunaan
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
(SiLPA)
Pengeluaran
Daerah
Penyertaan
Modal
(Investasi)
Pemerintah
Daerah
Pembayaran
Pokok Utang
Pembiayaan
Netto
SISA LEBIH
PEMBIAYAAN
ANGGARAN
(SILPA)
III-7
3.1.1 Neraca Daerah
Salah satu aspek dalam mendeskripsikan kinerja keuangan masa lalu adalah
informasi posisi keuangan pemerintah yaitu Aset, Utang, dan Ekuitas Dana pada
tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan
Mimika 2012-2016.
Rata-rata
2012 2013 2014 2015 2016
No Uraian pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
1
ASET
1.1.
ASET LANCAR
1.1.1.
Kas
Kas di Kas
Daerah
Kas di
Bendahara
Penerimaan
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
Kas di Badan
Layanan
Umum Daerah
1.1.2.
Piutang
Piutang Pajak
Piutang
Retribusi
Piutang Lain-
lain
1.1.3.
Persediaan
1.2.
ASET TETAP
1.2.1.
Tanah
1.2.2.
Peralatan dan
Mesin
1.2.3.
Gedung dan
Bangunan
III-8
Rata-rata
2012 2013 2014 2015 2016
No Uraian pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
1.2.4.
Jalan, irigasi,
dan Jaringan
1.2.5.
Aset Tetap
Lainnya
1.2.6. Konstruksi
Dalam
Pengerjaan
1.2.7.
dst……………….
1.3.
ASET LAINNYA
1.3.1. Tagihan
Penjualan
Angsuran
1.3.2. Tagihan
tuntutan Ganti
Kerugian
Daerah
1.3.3. Kemitraan
Dengan Pihak
Kedua
1.3.4.
Aset Tak
Berwujud
1.3.5.
dst………….
JUMLAH ASET
DAERAH
2
KEWAJIBAN
2.1. KEWAJIBAN
JANGKA
PENDEK
2.1.1. Utang
Perhitungan
Pihak Ketiga
2.1.2. Uang Muka
Dari Kas
Daerah
2.1.3. Pendapatan
Diterima
Dimuka
2.1.4.
dst……………..
3
EKUITAS DANA
3.1.
EKUITAS DANA
LANCAR
3.1.1.
SILPA
3.1.2.
Cadangan
Piutang
3.1.3.
Cadangan
Persediaan
3.1.4.
dst………………
III-9
Rata-rata
2012 2013 2014 2015 2016
No Uraian pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
3.2.
EKUITAS DANA
INVESTASI
3.2.1. Diinvestasikan
Dalam Aset
tetap
3.2.2. Diinvestasikan
Dalam Aset
Lainnya
3.2.3.
dst………….
JUMLAH
KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
DANA
Tabel 3.5 Proporsi Belanja Kebutuhan Pegawai Tahun 2012-2016 Kabupaten Mimika
Total pengeluaran
Total belanja untuk
(Belanja + Pembiayaan
pemenuhan kebutuhan Prosentase
No Uraian Pengeluaran)
(Rp)
(Rp)
(a) (b) (a)/(b) x 100%
1 Tahun anggaran 2012
2 Tahun anggaran 2013
3 Tahun anggaran 2014
4 Tahun anggaran 2015
5 Tahun anggaran 2016
III-10
III-11
3.2.2 Analisis Pembiayaan
Dalam menyalurkan surplus dan menutup defisit, dalam penganggaran dikenal adanya pembiayaan daerah. Pembiayaan daerah
adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/ atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
Pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun – tahun anggaran berikutnya.
Begitu pula dengan pengeluaran pembiayaan yaitu pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun – tahun anggaran berikutnya. Berikut merupakan tabel berkenaan dengan defisit riil anggaran
III-12
2018 2019 2020 2021 2022
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
SILPA menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 merupakan selisih lebih realisasi penerimaan dan
pengeluarananggaran selama satu periode anggaran. Berkaitan dengan keberadaan SiLPA (sisa lebih pembiayaan anggaran) tersebut
dapat bermakna positif ataupun negatif. Bermakna positif Jika SiLPA tersebut merupakan hasil dari efektifnya penerimaan PAD sehingga
terjadi over target dan dibarengi oleh efisiensi anggaran belanja pemerintah daerah. Sedangkan SiLPA bermakna negatif bila berasal dari
tertundanya belanja langsung program dan kegiatan pada Pemerintah Daerah. SiLPA yang terdapat pada APBD Kabupaten Mimika
sebagian besar berasal dari tertundanya belanja langsung program dan Kegiatan
III-13
3.3Kerangka Pendanaan
A. Proyeksi Pendapatan
PENDAPATAN
PENDAPATAN
ASLI DAERAH
Pendapatan
Pajak Daerah
Pendapatan
Retribusi
Daerah
Pendapatan
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-lain
Pendapatan
Asli Daerah
yang Sah
PENDAPATAN
TRANSFER
Transfer
Pemerintah
Pusat - Dana
Perimbangan
Dana Bagi
Hasil Pajak
III-14
Data Tahun Proyeksi
Dasar Tingkat
URAIAN
Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Dana Bagi
Hasil Bukan
Pajak (Sumber
Daya Alam)
Dana Alokasi
Umum
Dana Alokasi
Khusus
Transfer
Pemerintah
Pusat - Lainnya
Dana Otonomi
Khusus
Dana
Penyesuaian
Transfer
Pemerintah
Provinsi
Pendapatan
Bagi Hasil
Pajak
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
YANG SAH
Pendapatan
Lainnya
Bantuan
Keuangan Desa
III-15
B. Proyeksi Belanja
Belanja
Tidak
Langsung
Belanja
Pegawai
Belanja
Bunga
Belanja
Subsidi
Belanja
Hibah
Belanja
Bantuan
Sosial
Belanja
Bagi
Hasil
Belanja
Bantuan
Keuangan
Belanja
Tidak
Terduga
Belanja
Langsung
III-16
Data Tahun Proyeksi
Tingkat
URAIAN Dasar
Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang
dan Jasa
Belanja
Modal
III-17
3.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan
Proyeksi
Tingkat
Data tahun dasar
Uraian pertumbuha 2018 2019 2020 2021 2022
(Rp)
n (%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Pendapatan
Pencairan dana
cadangan
(sesuai Perda)
Sisa Lebih Riil
;nmPerhitunga
n Anggaran
Total
penerimaan
Dikurangi:
Total Belanja
Wajib dan
Pengeluaran
Yang Wajib
Mengikat Serta
Prioritas Utama
Kapasitas riil
kemampuan
keuangan
III-18