Anda di halaman 1dari 20

BAB III

Gambaran Keuangan Daerah


Gambaran Keuangan daerah disusun dengan menganalisis capaian kinerja keuangan

pada periode sebelumnya dan memberikan proyeksi yang tepat mengenai kemampuan

daerah dalam mendanai rencana pembangunan pada periode mendatang. Analisis keuangan

daerah yang tepat akan melahirkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan keuangan

daerah. Selanjutnya belanja daerah sebagai komponen keuangan daerah dalam kerangka

ekonomi makro diharapkan dapat memberikan dorongan atau stimulan terhadap

perkembangan ekonomi daerah secara makro ke dalam kerangka pengembangan yang lebih

memberikan efek yang lebih besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih merata.

Berdasar peraturan yang mendasarinya, pengelolaan keuangan daerah bertujuan

untuk mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang tertib, taat pada peraturan

perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, bertanggung jawab, adil, patut,

dan bermanfaat. Kerangka pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Mimika secara

garis besar terdiri dari penyusunan anggaran daerah, penatausahaan dan

pertanggungjawaban. Kemampuan keuangan periode sebelumnya (2012-2017) pada

Pemerintah Kabupaten Mimika perlu dianalisis, baik kinerja keuangan masa lalu maupun

kebijakan yang melandasi pengelolaannya. Sehingga berdasarkan hal tersebut dapat

diproyeksikan pendapatan, belanja, dan pembiayaan sebagai kerangka pendanaan di masa

yang akan datang.

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

III-1
Seluruh kegiatan Pemerintah Daerah akan terlaksana dengan baik apabila beriringan

dengan kinerja keuangan daerah yang baik. Keuangan daerah adalah semua hak dan

kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai

dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak

dan kewajiban daerah. Hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud diwujudkan dalam

bentuk rencana kerja pemerintah daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja,

dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah.

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan

daerah.

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, bahwa ruang lingkup keuangan daerah meliputi:

1. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan

pinjaman;

2. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar

tagihan pihak ketiga;

3. Penerimaan daerah;

4. Pengeluaran daerah;

5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,

piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan

yang dipisahkan pada perusahaan daerah; serta

6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka

penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.

III-2
Kinerja keuangan Kabupaten Mimika periode tahun 2012–2017 berdasarkan pada data

kinerja keuangan tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 yang diperoleh dari beberapa

dokumen seperti Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Mimika dan LKPj

Pemerintah Kabupaten Mimika periode sebelumnya.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD

Pada sub pembahasan ini diuraikan perkembangan pendapatan dan belanja tidak

langsung, proporsi sumber pendapatan, pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran

realisasi belanja daerah. Seluruhnya merupakan bagian dari kinerja pelaksanaan APBD

Kabupaten Mimika

A. Pendapatan

Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurangan

nilai kekayaan bersih. Pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah, dana

perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Kapasitas Keuangan Daerah akan

menentukan kemampuan pemerintah Daerah dalam menjalankan pembangunan dan

pembiayaan. Realisasi pendapatan Kabupaten Mimika secara lebih rinci dapat dilihat pada

tabel 3.1. Prosentase rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan diasumsikan dihasilkan

berdasarkan perhitungan total dari selisih anggaran setiap tahun dibagi tahun dasar

dikalikan 100%. Setelah pemaparan tabel tersebut nantinya akan dipaparkan komponen

komponen pendapatan daerah Kabupaten Mimika yang menjadi perhatian anggaran

pendapatan, sehingga dapat dianalisis perencanaan keuangan kedepanya. Terdapat

III-3
beberapa catatan dalam komponen pendapatan daerah Kabupaten Mimika. Berikut

merupakan Tabel 3.1 yang menjelaskan secara terperinci hal tersebut:

III-4
REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI Rata-rata
URAIAN
2012 2013 2014 2015 2016 Pertumbuhan

Tabel 3.1 Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Mimika Tahun 2012-2016

III-5
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pendapatan Pajak Daerah


Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah
PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - Dana
Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
(Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya

Dana Otonomi Khusus


Dana Penyesuaian
Transfer Pemerintah Provinsi

Pendapatan Bagi Hasil Pajak


LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG
SAH
Pendapatan Lainnya
Bantuan Keuangan Desa

III-6
B. Belanja

Belanja Daerah merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai

pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang

mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun

anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Klasifikasi

belanja menurut jenis belanja sebagaimana dimaksud terdiri dari: Belanja pegawai,

Belanja bunga, Belanja subsidi, Belanja hibah, Belanja bantuan sosial, Belanja bagi hasil

kepada provinsi/ kabupaten/kota/ desa, Belanja bantuan keuangan kepada

provinsi/kabupaten/ kota dan pemerintahan, Belanja tidak terduga.

Sedangkan Belanja Langsung meliputi Belanja pegawai, Belanja barang dan jasa,

Belanja modal. Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berlandaskan pada anggaran

kinerja (Performance budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian

hasil atau kinerja tersebut mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik,

yang berarti belanja daerah harus berorientasi pada kepentingan publik.

III-5
Tabel 3.2 Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Mimika

2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata


Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Belanja
Belanja Tidak
Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan
Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak
Terduga
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang
dan Jasa
Belanja Modal

III-6
C. Pembiayaan

Pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar

kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun – tahun

anggaran berikutnya. Begitu pula dengan pengeluaran pembiayaan yaitu pengeluaran

yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun

pada tahun – tahun anggaran berikutnya. Sumber pembiayaan pemerintahan daerah

dalam rangka perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

diperoleh berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Dengan ditetapkannya kebijakan otonomi daerah, penyelenggaraan pemerintahan di

daerah dilaksanakan dengan lebih berorientasi kepada kepentingan daerah yang

diimplementasikan dalam bentuk program kegiatan OPD.

Tabel 3.3 Pembiayaan Daerah Kabupaten Mimika 2012-2016


Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

Penerimaan
Daerah
Penggunaan
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
(SiLPA)
Pengeluaran
Daerah
Penyertaan
Modal
(Investasi)
Pemerintah
Daerah
Pembayaran
Pokok Utang
Pembiayaan
Netto
SISA LEBIH
PEMBIAYAAN
ANGGARAN
(SILPA)

III-7
3.1.1 Neraca Daerah

Salah satu aspek dalam mendeskripsikan kinerja keuangan masa lalu adalah

pertumbuhan neraca daerah. Neraca Daerah adalah laporan yang menyajikan

informasi posisi keuangan pemerintah yaitu Aset, Utang, dan Ekuitas Dana pada

tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan

ekuitas. Kesehatan keuangan suatu pemerintah daerah dapat diindikasikan dengan

sehatnya neraca daerah. Berikut merupakan neraca keuangan daerah Kabupaten

Mimika 2012-2016.

Tabel 3.4 Neraca Keuangan Daerah Kabupaten Mimika 2012-2016

Rata-rata
2012 2013 2014 2015 2016
No Uraian pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
1
ASET
1.1.
ASET LANCAR
1.1.1.
Kas
Kas di Kas
Daerah
Kas di
Bendahara
Penerimaan
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
Kas di Badan
Layanan
Umum Daerah
1.1.2.
Piutang

Piutang Pajak
Piutang
Retribusi
Piutang Lain-
lain
1.1.3.
Persediaan

1.2.
ASET TETAP
1.2.1.
Tanah
1.2.2.
Peralatan dan
Mesin
1.2.3.
Gedung dan
Bangunan

III-8
Rata-rata
2012 2013 2014 2015 2016
No Uraian pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)
1.2.4.
Jalan, irigasi,
dan Jaringan
1.2.5.
Aset Tetap
Lainnya
1.2.6. Konstruksi
Dalam
Pengerjaan
1.2.7.
dst……………….

1.3.
ASET LAINNYA
1.3.1. Tagihan
Penjualan
Angsuran
1.3.2. Tagihan
tuntutan Ganti
Kerugian
Daerah
1.3.3. Kemitraan
Dengan Pihak
Kedua
1.3.4.
Aset Tak
Berwujud
1.3.5.
dst………….

JUMLAH ASET
DAERAH

2
KEWAJIBAN
2.1. KEWAJIBAN
JANGKA
PENDEK
2.1.1. Utang
Perhitungan
Pihak Ketiga
2.1.2. Uang Muka
Dari Kas
Daerah
2.1.3. Pendapatan
Diterima
Dimuka
2.1.4.
dst……………..

3
EKUITAS DANA
3.1.
EKUITAS DANA
LANCAR
3.1.1.
SILPA
3.1.2.
Cadangan
Piutang
3.1.3.
Cadangan
Persediaan
3.1.4.
dst………………

III-9
Rata-rata
2012 2013 2014 2015 2016
No Uraian pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(%)

3.2.
EKUITAS DANA
INVESTASI
3.2.1. Diinvestasikan
Dalam Aset
tetap
3.2.2. Diinvestasikan
Dalam Aset
Lainnya
3.2.3.
dst………….
JUMLAH
KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
DANA

3.2Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran

A. Proprosi Anggaran Pendapatan

B. Proporsi Penggunaan Anggaran Belanja

Tabel 3.5 Proporsi Belanja Kebutuhan Pegawai Tahun 2012-2016 Kabupaten Mimika

Total pengeluaran
Total belanja untuk
(Belanja + Pembiayaan
pemenuhan kebutuhan Prosentase
No Uraian Pengeluaran)
(Rp)
(Rp)
(a) (b) (a)/(b) x 100%
1 Tahun anggaran 2012
2 Tahun anggaran 2013
3 Tahun anggaran 2014
4 Tahun anggaran 2015
5 Tahun anggaran 2016

III-10
III-11
3.2.2 Analisis Pembiayaan

Dalam menyalurkan surplus dan menutup defisit, dalam penganggaran dikenal adanya pembiayaan daerah. Pembiayaan daerah

adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/ atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran

yang bersangkutan maupun pada tahun tahun anggaran berikutnya.

Pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua

penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun – tahun anggaran berikutnya.

Begitu pula dengan pengeluaran pembiayaan yaitu pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun pada tahun – tahun anggaran berikutnya. Berikut merupakan tabel berkenaan dengan defisit riil anggaran

Kabupaten Mimika Tahun 2012 sampai dengan tahun 2016:

2018 2019 2020 2021 2022


Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Realisasi Pendapatan Daerah


Dikurangi realisasi:
Belanja Daerah
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Defisit riil
Ditutup oleh
Realisasi Penerimaan Pembiayaan

III-12
2018 2019 2020 2021 2022
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)


Tahun Anggaran sebelumnya

Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan


Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman


Daerah
Penerimaan Piutang Daerah

Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan


Daerah

Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun


berkenaan

SILPA menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 merupakan selisih lebih realisasi penerimaan dan

pengeluarananggaran selama satu periode anggaran. Berkaitan dengan keberadaan SiLPA (sisa lebih pembiayaan anggaran) tersebut

dapat bermakna positif ataupun negatif. Bermakna positif Jika SiLPA tersebut merupakan hasil dari efektifnya penerimaan PAD sehingga

terjadi over target dan dibarengi oleh efisiensi anggaran belanja pemerintah daerah. Sedangkan SiLPA bermakna negatif bila berasal dari

tertundanya belanja langsung program dan kegiatan pada Pemerintah Daerah. SiLPA yang terdapat pada APBD Kabupaten Mimika

sebagian besar berasal dari tertundanya belanja langsung program dan Kegiatan

III-13
3.3Kerangka Pendanaan

3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja

A. Proyeksi Pendapatan

Data Tahun Proyeksi


Dasar Tingkat
URAIAN
Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

PENDAPATAN
PENDAPATAN
ASLI DAERAH
Pendapatan
Pajak Daerah
Pendapatan
Retribusi
Daerah
Pendapatan
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-lain
Pendapatan
Asli Daerah
yang Sah
PENDAPATAN
TRANSFER
Transfer
Pemerintah
Pusat - Dana
Perimbangan
Dana Bagi
Hasil Pajak

III-14
Data Tahun Proyeksi
Dasar Tingkat
URAIAN
Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Dana Bagi
Hasil Bukan
Pajak (Sumber
Daya Alam)
Dana Alokasi
Umum
Dana Alokasi
Khusus
Transfer
Pemerintah
Pusat - Lainnya
Dana Otonomi
Khusus
Dana
Penyesuaian
Transfer
Pemerintah
Provinsi
Pendapatan
Bagi Hasil
Pajak
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
YANG SAH
Pendapatan
Lainnya
Bantuan
Keuangan Desa

III-15
B. Proyeksi Belanja

Data Tahun Proyeksi


Tingkat
URAIAN Dasar
Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Belanja

Belanja
Tidak
Langsung

Belanja
Pegawai

Belanja
Bunga

Belanja
Subsidi

Belanja
Hibah

Belanja
Bantuan
Sosial
Belanja
Bagi
Hasil
Belanja
Bantuan
Keuangan

Belanja
Tidak
Terduga

Belanja
Langsung

III-16
Data Tahun Proyeksi
Tingkat
URAIAN Dasar
Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Belanja
Pegawai

Belanja
Barang
dan Jasa

Belanja
Modal

III-17
3.3.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan

Proyeksi
Tingkat
Data tahun dasar
Uraian pertumbuha 2018 2019 2020 2021 2022
(Rp)
n (%) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Pendapatan
Pencairan dana
cadangan
(sesuai Perda)
Sisa Lebih Riil
;nmPerhitunga
n Anggaran
Total
penerimaan
Dikurangi:
Total Belanja
Wajib dan
Pengeluaran
Yang Wajib
Mengikat Serta
Prioritas Utama
Kapasitas riil
kemampuan
keuangan

III-18

Anda mungkin juga menyukai