Dari tabel diatas dapat dilihat, bahwa Distrik Kwamki Narama merupakan
Distrik dengan luas wilayah terkecil, yaitu 12,89 Km² atau 0,06% dari total wilayah
Kabupaten Mimika. Sedangkan Distrik dengan luas wilayah terbesar adalah distrik
Tembagapura dengan luas wilayah 2.586,86 Km² atau 11,76% dari total wilayah
Kabupaten Mimika, jauh lebih luas dari Distrik Kwamki Narama.
2.1.2. Topografi
Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan dataran
rendah distrik yang bertopografi dataran tinggi adalah Tembagapura, Agimuga, Hoya,
Alama dan Jila. Distrik-distrik selain ketiga Distrik tersebut merupakan Distrik-distrik
yg memiliki topografi dataran rendah yaitu: Distrik Mimika Baru dan Kuala Kencana,
Distrik Tembagapura dan Jila adalah distrik yang tidak memiliki pantai sedangkan
Distrik Mimika Barat, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Mimika Tengah,
Mimika Timur, Mimika Timur Jauh,, dan Jita merupakan sebagian wilayah-wilayahnya
berbatasan dengan laut, sehingga distrik-distrik ini memiliki pantai.
Tabel 2. 2: Tinggi Wilayah Kabupaten Mimika menurut Kecamatan
No Distrik Ibu Kota Distrik Tinggi (mdpl)
1 Agimuga Kiliarma 500
2 Amar Amar 4
3 Alama Alama 2800
4 Hoya Hoya 2800
5 Iwaka Iwaka 40
6 Jila Jila 2800
7 Jita Sempan Timur 400
8 Kuala Kencana Kuala Kencana 13
9 Kwamki Narama Kwamki Narama 40
10 Mimika Barat Kokonao 4
11 Mimika Barat Jauh Potowayburu 2
12 Mimika Barat Tengah Kapiraya 2
13 Mimika Baru Timika 40
14 Mimika Tengah Arua 5
15 Mimika Timur Mapuru Jaya 10
16 Mimika Timur Jauh Ayuka 5
17 Tembagapura Tembagapura 1900
18 Wania Kamoro Jaya 30
Sumber: Kabupaten Mimika Dalam Angka 2018
2.1.3. Geologi
Sungai di wilayah Kabupaten Mimika terbentang dari wilayah Distrik Mimika
Barat hingga distrik Agimuga serta beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti DAS
Ombo, Aykwa, Minajerwi, Otakwa, Agimuga, dan Cemara yang semuanya bermuara di
pantai perairan Arafura. Lebar sungai di bagian hilir berkisar antara 100-150 meter
dengan kedalaman pada musim kemarau antara 36 meter atau 58 meter pada musim
hujan.
35.0 27.5
30.0 27.0
25.0 26.5
20.0 26.0
15.0 25.5
10.0 25.0
5.0 24.5
0.0 24.0
Februa Agustu Septem Oktobe Novem Desem
Januari Maret April Mei Juni Juli
ri s ber r ber ber
Maks 32.2 32.4 32.6 31.4 30.5 28.8 28.2 29.4 29.7 31.0 32.1 32.9
Min 23.5 23.4 23.7 23.8 23.5 23.1 23.1 23.1 23.1 23.1 23.9 24.4
Series 3 26.6 26.9 27.1 26.7 26.2 25.2 25.4 25.4 25.5 26.4 27.0 27.0
120.0 95.0
100.0 90.0
80.0
85.0
60.0
80.0
40.0
20.0 75.0
0.0 70.0
Februa Agustu Septe Oktobe Novem Desem
Januari Maret April Mei Juni Juli
ri s mber r ber ber
Maks 97.0 97.0 96.0 94.0 98.0 99.0 99.0 98.0 95.0 98.0 93.0 97.0
Min 64.0 63.0 61.0 64.0 72.0 76.0 78.0 71.0 68.0 66.0 62.0 64.0
Series 3 87.0 85.0 83.0 87.0 80.0 93.0 89.0 89.0 89.0 86.0 85.0 85.0
27 27
26
25
23
22
21
19 19
18
17
2.1.5. Demografi
Penduduk Kabupaten Mimika berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018
sebanyak 205.591 jiwa yang terdiri atas 115.309 jiwa penduduk laki-laki dan 90.282
jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun
2015, penduduk mimika mengalami pertumbuhan sebesar 1,19. Sementara itu besarnya
angka rasio jenis kelamin tahun 2017 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan
sebesar 127,72.
60-64
50-54
40-44
30-34
20-24
10-14
Gambar 2. 5: Piramida Penduduk Kabupaten Mimika Tahun 2018
Sumber: Kabupaten Mimika Dalam Angka, 2019
Dengan Luas Wilayah 21.695 Km2, kepadatan penduduk di kabupaten Mimika
hanya 9-10 jiwa per km2. Kepadatan tertinggi terjadi di Distrik Kwamki Narama, yakni
547-548 jiwa per km2. Sedangkan kepadatan terendah terjadi di Distrik Agimuga, yakni
hanya 1 jiwa per km2
Tabel 2. 5: Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Mimika Tahun 2018
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk (Ribu)
Penduduk Per tahun
2010- 2015-
Distrik 2010 2015 2018
2018 2018
1. Agimuga 831 930 998 20.10 7.31
2. Amar 1.671 1.891 2.023 21.07 6.98
3. Alama 1.579 1.733 1.850 17.16 6.75
4. Hoya 1.118 1.214 1.300 16.28 7.08
5. Iwaka 6.343 6.940 7.405 16.74 6.70
6. Jila 1.111 1.208 1.285 15.66 6.37
7. Jita 1.373 1.521 1.626 18.43 6.90
8. Kuala Kencana 15.154 16.575 17.676 16.64 6.64
9. Kwamki Narama 6.316 6.920 7.369 16.67 6.49
10. Mimika Barat 2.316 2.507 2.680 15.72 6.90
11. Mimika Barat Jauh 1.812 1.985 2.119 16.94 6.75
12. Mimika Barat Tengah 2.063 2.215 2.351 13.96 6.14
13. Mimika Baru 91.373 100.957 108.003 18.20 6.98
14. Mimika Tengah 3.060 3.311 3.525 15.20 6.46
15. Mimika Timur 6.544 7.166 7.651 16.92 6.77
16. Mimika Timur Jauh 3.023 3.367 3.611 19.45 7.25
17. Tembagapura 17.003 18.448 19.642 15.52 6.47
18. Wania 20.801 22.789 24.379 17.20 6.98
Mimika 183.491 201.677 215.493 17.44 6.85
Sumber: Kabupaten Mimika Dalam Angka 2019
Tabel 2. 6: Produk Domestik Bruto Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2015 (dalam
juta rupiah)
Kategori Uraian 2015 2016 2017
A Pertanian, Kehutanan, dan 1.226.129,1 1.375.921,6 1.445.546,4
Perikanan
B Pertambangan dan 45.381.171,8 58.983.075,4 66.890.102,4
Penggalian
C Industri Pengolahan 95.960,8 108.429,8 122.749,8
D Pengadaan Listrik dan Gas 8.607,9 9.865,0 11.493,0
E Pengadaan Air, Pengelolaan 6.266,0 6.513,9 6.773,7
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
F Konstruksi 1.602.856,7 1.938.749,7 2.172.158,9
G Perdagangan Besar dan 1.499.862,8 1.735.881,3 1.963.340,4
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan 838.662,3 966.366,6 1.081.195,0
Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi dan 182.904,3 205.429,5 231.412,0
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 1.161.678,0 1.279.124,5 1.437.214,3
K Jasa Keuangan dan Asuransi 306.837,9 330.581,6 352.387,3
L Real Estate 436.507,0 500.993,1 577.877,8
M,N Jasa Perusahaan 283.674,4 305.348,8 330.742,9
O Administrasi Pemerintahan, 908.868,1 1.095.845,5 1.162.900,7
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 118.270,5 128.660,5 140.457,4
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 106.449,3 125.530,5 138.779,2
Sosial
R,S,T,U Jasa lainnya 157.955,5 177.005,7 199.165,5
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 54.322.662,3 69.273.322,8 78.264.296,8
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 54.322.662,3 69.273.322,8 78.264.296,8
TANPA MIGAS
Table PDRB Atas Dasar Harga Berlaku diatas menunjukkah bahwa struktur
perekonomian di kabupaten Mimika di dominasi oleh 4 (tiga) sektor utama, yaitu 1) Industri
Pengolahan 2) Konstruksi 3) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dan 4) Perdagangan Besar
dan Eceran. Hampir seluruh PDRB Kabupatn Mimika disumbang oleh bidang
pertambangan dan penggalian sebesar 85%. Selanjutnya bidang kontruksi hanya
memberikan kontribusi pada PDRB sebesar 3%. PDRB dari bidang perdagangan besar
dan eceran, reprarasi mobil dan sepeda motor sebesar 3% dan pertanian, kehutanan, dan
perikanan hanya sebesar 2%.
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
2%
Lain-lain
Perdagangan Besar dan
7%
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
3%
Konstruksi
3%
Pertambangan dan
Penggalian
85%
9.48
6.48
5.59
-0.55
2013 2014 2015 2016 2017
Rp160,000,000
Rp140,000,000 Rp64,562,351
Rp57,214,520
Rp120,000,000 Rp54,028,312 Rp53,731,051
Rp100,000,000
Rp80,000,000 Rp64,562,351
Rp54,028,312 Rp53,731,051 Rp57,214,520
Rp60,000,000
Rp40,000,000
Rp20,000,000
Rp0
2013 2014 2015 2016
PDRB non Migas Rp54,028,312 Rp53,731,051 Rp57,214,520 Rp64,562,351
PDRB Rp54,028,312 Rp53,731,051 Rp57,214,520 Rp64,562,351
13.69
7.79
1.23
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, jumlah pencari kerja
terdaftar pada tahun 2015 sebanyak 10.22 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 79,58%
laki-laki dan 20,42% perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikannya, 63,98% pencari
kerja berpendidikan SMA dan 15,95% Diploma/Sarjana.
2.2.1.5. Indeks Desa Membangun
Indeks Desa Membangun mengklasifikasi Desa dalam lima (5) status, yakni: (1)
Desa Sangat Tertinggal; (2) Desa Tertinggal; (3) Desa Berkembang; (4) Desa Maju; dan
(5) Desa Mandiri. Klasifikasi Desa tersebut untuk menunjukkan keragaman karakter
setiap Desa dalam rentang skor 0,27 – 0,92 Indeks Desa Membangun. Klasifikasi dalam
5 status Desa tersebut juga untuk menajamkan penetapan status perkembangan Desa
dan sekaligus rekomendasi intervensi kebijakan yang diperlukan. Status Desa
Tertinggal, misalnya, dijelaskan dalam dua status Desa Tertinggal dan Desa Sangat
Tertinggal di mana situasi dan kondisi setiap Desa yang ada di dalamnya membutuhkan
pendekatan dan intervensi kebijakan yang berbeda. Menangani Desa Sangat Tertinggal
akan berbeda tingkat afirmasi kebijakannya di banding dengan Desa Tertinggal.
Dengan nilai rata-rata nasional Indeks Desa Membangun 0,566 klasifikasi status
Desa ditetapkan dengan ambang batas sebagai berikut:
Desa Berkembang terkait dengan situasi dan kondisi dalam status Desa
Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal dapat dijelaskan dengan faktor kerentanan.
Apabila ada tekanan faktor kerentanan, seperti terjadinya goncangan ekonomi, bencana
alam, ataupun konflik sosial maka akan membuat status Desa Berkembang jatuh turun
menjadi Desa Tertinggal. Dan biasanya, jika faktor bencana alam tanpa penanganan
yang cepat dan tepat, atau terjadinya konflik sosial terus terjadi berkepanjangan maka
sangat potensial berdampak menjadikan Desa Tertinggal turun menjadi Desa Sangat
Tertinggal. Sementara itu, kemampuan Desa Berkembang mengelola daya, terutama
terkait dengan potensi, informasi / nilai, inovasi / prakarsa, dan kewirausahaan akan
mendukung gerak kemajuan Desa Berkembang menjadi Desa Maju. Kabupaten Mimika
memiliki sangat sedikit desa yang berstatus desa mandiri berjumlah 1 desa dengan
persentase 0,7%. Selanjutnya Kabupaten Mimika masih memiliki banyak desa yang
berstatus desa berkembang dan tertinggal yang berjumlah 101 desa dengan persentase
76% untuk desa berkembang dan 31 desa dengan persentase 31% dengan status desa
tertinggal.
Tabel 2. 9: Indeks Pembangunan Desa Kabupaten Mimika 2018
peringkat Distrik Desa IPD Status
1 WANIA MONOKAU JAYA 77,95 Mandiri
2 WANIA KADUN JAYA 73,05 Berkembang
3 WANIA NAWARIPI 70,53 Berkembang
4 IWAKA NAENA MUKTIPURA 66,54 Berkembang
5 IWAKA LIMAU ASRI 65,36 Berkembang
129 JILA AMUAOGOM 18,79 Tertinggal
130 JITA YAITAK 18,71 Tertinggal
131 JITA BULUMEN 18,16 Tertinggal
132 JITA WACAKAM 17,53 Tertinggal
133 JILA DIOLA II 16,71 Tertinggal
79.23
78.56
72.42
71.64
71.56
71.13
70.97
68.64
70.5
68.09
67.11
66.64
64.99
64.08
64.1
61.23
63.1
60.59
59.09
58.05
2016 2017
Gambar 2.10 : Indeks Pembangun Manusia per Kabupaten Provinsi Papua 2017
Sumber : Kabupaten Mimika dalam Angka 2018
Indeks pembangunan manusia Kabupaten Mimika tergolong sebagai tinggi
dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Papua. Indeks pembangunan manusia
Kabupaten Mimika Menduduki peringkat ke 2 dari seluruh kabupaten di Provinsi
Papua. Meskipun perolehan IPM Kabupaten Mimika baik, namun laju pertumbuhannya
cenderung melamban. Laju petumbuhan IPM Kabupaten Mimika hanya pada angka
0,78 sedangkan apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan IPM dengan
Kabupaten/ Kota Lainnya di Provinsi Papua bisa dikatakan Kabupaten Mimika
cenderung melamban. Berikut grafik Laju Pertumbuhan IPM di Kabupaten/Kota
Provinsi Papua.
Gambar 2.11 : Laju Pertumbuhan Indeks Pembangun Manusia per Kabupaten Provinsi
Papua 2017
1.33
1.31
1.25
1.18
1.04
1.03
0.78
16
15.5
14.89
15 14.72
14.5
14
13.5
2014 2015 2016 2017
Persentase 16.11 16.2 14.72 14.89
Persentase penduduk miskin pada tahun 2014 yang berada pada 16,11%,
selanjutnya pada tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 16,20%. Pada tahun 2016
mengalami penurunan yang sangat signifikan menjadi 14,72%, namun pada tahun 2017
mengalami peningkatan menjadi 14,89% meskipun persentase penduduk miskin masih
berada dibawah dari tahun 2014.
2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM
2.3.1. Fokus Urusan Pelayanan Wajib
2.3.1.1. Pendidikan
Pada umumnya sarana pendidikan kurang tersebar merata ke semua Distrik.
Kebanyakan sarana pendidikan terbanyak di pusat Kota Timika (Distrik Mimika Baru
dan Kuala Kencana). Kedua distrik tersebut merupakan pusat perekonomian,
pemerintahan, dan pusat jasa, kedepan perlu dilakukan peningkatan penyebaran sarana
pendidikan yang merata sesuai pertumbuhan penduduk. Untuk diketahui bahwa dalam
APBD tahunan, pembangunan dibidang pendidikan diarahkan untuk operasional dan
pengembangan gedung sentra pendidikan, penambahan ruang kelas TK, SD, SMP,
SMA/SMK. Pembangunan gedung kantor dan pembangunan rumah dinas kepala
sekolah, guru dan penjaga sekolah, penambahan ruang guru, pengadaan meubelair
sekolah, pengadaan perlengkapan sekolah, rehabilitasi lapangan upacara SD, SMP,
SMA/SMK. Rehabilitasi sedang/ berat bangunan sekolah dan ruang kelas TK, SD,
SMP, SMA/SMK.
Tabel 2. 13: Jumlah Sekolah, Ruang Belajar, Murid, dan Guru Kabupaten Mimika
2009-2013
Ruang
Tahun Sekolah Murid Guru
Belajar
Mimika Tengah
Mimika Baru
Kwamki Narama
Iwaka
0 5 10 15 20
Mimika Kwamki Kuala Mimika Mimika Mimika Mimika
Iwaka
Barat Narama Kencana Baru Baru Tengah Timur
Rasio Guru-Murid 14.72 15 13.5 17.2 18.62 18.62 16 17.28
Rasio Guru-Murid
68.98
63.28
88.02
74.82
73.15
92.51
92.39
91.87
119.56
125.32
122.58
96.23
98.64
109.53
109.57
104.14
94.16
92.74
97.87
83.04
84.22
93.56
78.23
100
100
300
250
200
158
150
100
50 28 23 31
0
2018
32
2323 32
88
Gambar 2.18: Panjang Jalan Menurut Kondis Jalan di Kabupaten Mimika (Km) 2014-
2017
lingkungan pemukiman serta sarana dan prasarana perumahan pemukiman agar fasilitas
umum tersebut dapat dinikmati /difungsikan oleh masyarakat sesuai dengan target yang
diharapkan secara optimal.
626,764
592,289
592,289
489,946
345,951
278,341
278,341
275,768
169,920
129,099
126,526
126,526
2.3.2.2. Pangan
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok atau primer dalam kehidupan
manusia selain sandang dan papan. Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan
berkelanjutan dengan berdasarkan pada Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan
Ketahanan Pangan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan Bab I pasal 1, Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi
negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat
hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
2017 938
1028
904
2016 615
668
175
615
2015 668
175
20
0 3 2
2.3.2.9. Persandian
Urusan persandian ditujukan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintah dengan kebijakan pemantapan struktur organisasi dan tata kerja yang efektif
dan efisien, penyediaan sarana dan prasarana, peningkatan pengelolaan administrasi
daerah, peningkatan kapasitas lembaga perwakilan daerah dan peningkatan
pengendalian serta pengawasan pembangunan.
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan
Informasi di Lingkungan Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/Kota, bahwa
persandian adalah kegiatan di bidang pengamanan data/informasi yang dilaksanakan
dengan menerapkan konsep, teori, seni, dan ilmu kripto beserta ilmu pendukung lainnya
secara sistematis, metodologis, dan konsisten serta terkait pada etika profesi sandi.
Selain itu, penyelenggaraan urusan persandian juga merupakan amanat Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 menetapkan bahwa urusan persandian adalah urusan
pemerintahan konkuren yang bersifat wajib bagi seluruh pemerintah daerah di tingkat
provinsi, kabupaten, dan kota. Dalam pengaturannya secara jelas diamanatkan bahwa
instansi pusat wajib melakukan pembinaan dan pengawasan teknis kepada pemerintah
provinsi, selanjutnya pemerintah provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan
kepada kabupaten/kota di bawahnya. Selama ini, Lembaga Sandi Negara sebagai
instansi pemerintah yang bertugas di bidang persandian sudah secara aktif melakukan
pembinaan persandian secara nasional, baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah provinsi dan kabupaten/kota.
2.3.2.10. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sarana belajar yang terdapat berbagai macam koleksi
buku dan majalah, saat ini perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat
penyimpanan buku dan majalah saja akan tetapi juga sebagai tempat penyimpanan map,
hasil seni, CD, dan lain sebagainya. Perpustakaan saat ini merupakan tempat yang
disediakan pada setiap instansi pembelajaran hal ini didukung agar system pembelajaran
lebih mudah terkait fokus-fokus pembelajaran.
2.3.2.11. Kearsipan
Arsip merupakan salah satu unsur penting dalam perencanaan sebagai bentuk
pengorganisasian informasi guna mencapai tujuan dalam proses pembangunan. Hal
tersebut dikarenakan arsip merupakan naskah yang dibuat sebagai bukti autentik atas
kinerja suatu organisasi, berbagai jenis kegiatan yang direncanakan, dilaksanakan dan
hasil evaluasi atas kinerja sebuah organisasi terekam dalam sebuah arsip. Arsip
merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima
oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
85.53
80.52
33.11
23.3
12.05
2.3.3.2. Kehutanan
Hutan terluas yang ada di Kabupaten Mimika adalah hutan produksi. Hutan
Perairan
0% Hutan APL
Hutan Lindung 3%
Gambar 2.23: Luas
14% Hutan menurut Peta Kawasan Hutan di Kab. Mimika 2012
produksi yang paling banyak berada di Distrik Mimika Barat. Distrik Tembagapura
memiliki hutan lindung dan hutan APL (Areal Penggunaan Lain) yang terluas
dibandingkan dengan distrik lainnya.
Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Mimika
2.3.3.3. Kelautan dan Perikanan
Di bidang perikanan, alat penangkapan ikan yang banyak digunakan para
nelayan adalah alat pancing lainnya dan jaring insang. Penggunaan jarring insang
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Sedangkan perahu yang digunakan
untuk menangkap ikan sebagian besar menggunakan perahu tanpa motor dengan jumlah
yang menurun dari tahun sebelumnya. Dari sisi produksi ikan, kabupaten ini mengalami
penurunan produksi dari tahun sebelumnya.
Sektor Perikanan laut di Kabupaten Mimika masih menjadi penyumbang
produksi perikanan dengan kuantitas terbanyak di bandingkan dua sektor lainnya yaitu
perikanan umum dan darat, Sehingga perikanan laut terutama di laut Arafuru di sebelah
selatan Kabupaten Mimika memiliki banyak sumberdaya perikanan yang sangat baik.
2.3.3.4. Perindustrian
Jumlah Industri di kabupaten Mimika pada tahun 2011 adalah 23 unit usaha,
turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 31 unit usaha. Penurunan jumlah unit
usaha juga menyebabkan menurunnya jumlah tenaga kerja yang diserap dari 147 tenaga
kerja pada tahun 2010 menjadi 106 tenaga kerja pada tahun 2011.
Di Kabupaten Mimika terdapat kegiatan pertambangan non migas dan
penggalian. Pertambangan non migas yang diusahakan oleh perusahaan PT Freeport
Indonesia menghasilkan tembaga dan emas. Pada tahun 2011 produksi tambang PT
Freeport Indonesia mencapai 846 juta pound tembaga dan 1272 ribu ons emas. Jika
dibandingkan dengan produksi tahun 2010, produksi tahun 2011 mengalami penurunan
sebesar 33,85 persen untuk komoditi emas dan 74,01 persen untuk komoditi tembaga .
Penurunan sangat tajam terjadi pada kuartal ke 4, disebabkan terjadi pemogokan
karyawan PT. Freeport Indonesia dalam rangka menuntut kenaikan upah.
2.3.3.5. Perdagangan
Jumlah penerbitan surat ijin perdagangan tahun 2012 adalah SIUP tercatat 450
surat ijin, dan SITU tercatat 1.355 suat ijin yang dibuat oleh Dinas Koperrasi,
Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kabupaten Mimika. Volume beras yang masuk
dan keluar dari gudang DOLOG Kabupaten Mimika pada tahun 2012 berturut-turut
adalah 8.190 ton dan 8.190 ton beras. Arus masuk dan keluarnya beras DOLOG ini
bervariasi dari bulan ke bulan. Volume beras masuk terbesar terjadi pada bulan Oktober
yakni sebesar 1.663 ton dan yang terendah yakni pada bulan Januari 2012 yakni 0 ton
beras. Sedangkan untuk bulan Oktober dimana terjadi pemasukan beras tertinggi
selama tahun 2012 ternyata tidak menduduki posisi tertinggi pula untuk kategori
pengeluaran beras (penyaluran), tetapi penyaluran tertinggi terjadi pada bulan April
yaitu 1.240 ton, dan posisi penyaluran yang terendah terjadi dibulan Februari sebesar
170 ton. Jumlah BBM yang disalurkan pada tahun 2012 secara umum naik dibanding
tahun 2010.
Tabel 2.14: Jumlah Penerbitan Surat Ijin Perdagangan oleh Dinkopindag dan UKM
Mimika menurut Bulan, 2009-2012
JENIS SURAT IJIN
BULAN
SIUP SITU SIUP SITU SIUP SITU
Januari 45 147 45 145 48 174
Februari 45 164 45 123 38 128
Maret 59 189 59 159 50 122
April 167 140 167 93 27 150
Mei 36 167 36 115 36 141
Juni 48 237 48 93 69 115
Juli 32 174 32 85 12 89
Agustus 61 141 61 101 35 84
September 28 65 28 67 37 85
Oktober 32 16 32 90 50 84
November 21 103 21 92 37 128
Desember 31 94 31 57 11 55
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kab. Mimika
60-64
50-54
40-44
30-34
20-24
10-14
0-4
Jumlah Jumlah
Bonus demografi terjadi manakala jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi
dibandingkan dengan penduduk usia produktif. Akan menjadi bonus investasi sumber
daya manusia apabila Pemerintah Kabupaten Mimika dapat mengelola dengan baik
kondisi yang ada, sehingga akan menjadi suatu momentum/asset yang menguntungkan.
Bonus demografi akan menjadi ancaman bagi daerah, manakala keberadaan usia
produktif tidak memiliki kompetensi dan daya saing, sehingga menjadi pengangguran
dan beban daerah. Perlu adanya kebijakan pemerintah melalui program dan dukungan
untuk menciptakan generasi muda yang responsif terhadap pasar tenaga kerja dengan
tetap memegang nilai-nilai kearifan lokal.
Kemajuan pembangunan manusia dapat dilihat dari pertumbuhan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Angka IPM Kabupaten Mimika tahun 2009 sebesar
68,49, tahun 2010 naik sebesar 69,08, tahun 2011 meningkat menjadi 69,68 dan pada
tahun 2012 naik lagi menjadi 70,28. Komponen pembentuk IPM yang mendukung
peningkatan IPM Kabupaten Mimika juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya. Tahun 2009 Angka Harapan Hidup (AHH) berada pada 69,87, tahun 2010
Angka Harapan Hidup sebesar 70,20, tahun 2011 meningkat menjadi 70,53 dan pada
tahun 2012 AHH menigkat lagi menjadi 70,86. Angka Melek Huruf (AMH) tahun 2009
berada di 87,29%, tahun 2010 naik sebesar 87,96, tahun 2011 meningkat menjadi 88,19
dan pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 8,72%.