MASYARAKAT
Kelompok : (4 )
Di Susun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian,
yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul ini ( masyarakat desa dan masyarakat kota ) sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Melihat dari berbagai aspek yang ada, baik kita lihat secara langsung ataupun
melalui media informasi, baik cetak maupun media elektronik, bahwa betapa
fenomena hidup yang ada dipedesaan mulai mengalami pergeseran nilai,
norma serta adat istiadat yang tidak lagi dihiraukan oleh banyak penduduk
desa yang ingin merasa kehidupannya berubah, baik ekonomi maupun status
sosialnya. Serta fenomena kehidupan perkotaan yang mempunyai motto
hidup “Biar tekor asal Tersohor” menjadi sebuah gaya hidup serba boleh,
walaupun itu melabrak norma-norma hukum lebih-lebih norma agama.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Masyarakat
Dalam Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti
“kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya
“bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran
hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh
unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan
kesatuan2
2
Sosiologi 3 SMU 1994, hal. 68
3
Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, 2003, Hal.241
Dalam kamus sosiologi kata tradisional dari bahasa Inggris, Tradition
artinya Adat istiadat dan kepercayaan yang turun menurun dipelihara, dan
ada beberapa pendapat yang ditinjau dari berbagai segi bahwa,
pengertian desa itu sendiri mengandung kompleksitas yang saling
berkaitan satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yang sebenarnya desa
masih dianggap sebagai standar dan pemelihara sistem kehidupan
bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban,
persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat
, kesenian kehidupan moral susila dan lain-lain yang mempunyai ciri yang
jelas.
Menyimak realitas diatas, memang benar bahwa yang selama ini terjadi
sesungguhnya adalah “Pembangunan di desa” dan bukan pembangunan
untuk, dari dan oleh desa. Desa adalah unsur bagi tegak dan eksisnya
sebuah bangsa (nation) bernama Indonesia.
tetapi belum dituangkan ke dalam buku yang khusus dan lengkap. Inilah
tantangan yang harus segera dijawab.
4
Kompas, Minggu 12 November 2006 (Jangan bunuh desa kami) oleh Marwanto
menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat,
intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
C. Masyarakat Perkotaan
a. Pengertian Kota
i. Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen,
dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
5
Sosiologi 3 SMU 1994, hal. 70
iii. Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
c). Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu
pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk
Universalisme.
6
H..E Kosim, STBA Yapari Bandung, 1996, Hal. 97
d). Prestasi
e). Heterogenitas
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-
masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri,
dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda,
bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri antara kedua
sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai
berikut:
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
5) stratifiksi sosial
7
Rr. Tjahjani Busono, MS Barliana, dan Johar Maknun, Perubahan Sosial di Desa Asal
Migran Tenaga Kerja Wanita, Hal. 2-3
6) mobilitas sosial
8) solidaritas sosial
b) Sebab-sebab Urbanisasi
8
H.E Kosim, STBA Yapari Bandung, 1996, Hal. 99
c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa
tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan
suatu cara hidup yang monoton.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ahmadi, Abu, Drs. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineke Cipta.