A. WINSHIELD SURVEY
No
Variabel Deskripsi
.
1. Demografi Jumlah penduduk RW 03 sebesar 2.852 jiwa dengan terbagi
menjadi 9 RT (706 KK) terdiri dari:
- RT 01: 80 KK
- RT 02: 84 KK
- RT 03: 68 KK
- RT 04: 103 KK
- RT 05: 85 KK
- RT 06: 80 KK
- RT 07: 100 KK
- RT 08: 63 KK
- RT 09 : 43 KK
Laki-laki : 1.418 jiwa, perempuan : 1.434 jiwa
Lansia : Laki – Laki : 95 orang, Perempuan : 99 orang.
Balita : Laki – Laki : 50 orang, Perempuan : 51 orang.
Nilai dan keyakinan agama adalah Islam dan Kristen
2. Lingkungan fisik Batas Wilayah RW 03 :
Batas Barat : Berbatasan dengan RW 07 yang dibatasi oleh
1. Perumahan jalan Tol.
Batas Timur : Berbatasan dengan RW 02
a. Luas rumah, Batas Selatan : Berbatasan dengan RW 05
Jenis rumah Batas Utara : Berbatasan dengan dengan kelurahan gemah
b. Ventilasi, yang dibatasi oleh jembatan.
keadaannya
c. Pencahayaan, Hasil observasi perumahan :
keadaannya RT 01 :
d. Jenis lantai, - Jumlah rumah : 65 rumah
keadaannya - Permanen : 60 rumah
e. Kebersihan - Semi permanen : 5 rumah
dalam dan luar - Rumah kosong : -
rumah - Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa rumah
f. Kepadatannya warga di RT 01 bervariasi yaitu tipe 72 m2 dan 90 m2
g. Vector dengan mayoritas rumah permanen. Mayoritas ventilasi
rumah tidak sesuai standart (tidak baik). Pencahayaan
rumah tidak cukup. Jenis lantai sebagian besar keramik
dan terdapat beberapa rumah yg masih menggunakan
ubin dengan kondisi lantai bersih. Keadaan di dalam
dan diluar rumah mayoritas bersih. Jarak rumah satu
dengan yang lainnya tampak sempit bahkan ada yang
berdempetan. Terdapat vector nyamuk disekitar sungai
yang terdapat dibelakang rumah RT 01.
RT 02 :
- Jumlah rumah : 68 rumah
- Permanen : 61 rumah
- Semi permanen : 7 rumah
- Rumah kosong : -
- Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa rumah
warga di RT 02 bervariasi yaitu tipe 72 m2 dan 90 m2
dengan mayoritas rumah permanen. Terdapat kurang
lebih 10 rumah warga hanya mempunyai ventilasi
diatas pintu rumah saja dan jendela selalu ditutup.
Pencahayaan rumah tidak cukup. Sebagian lantai rumah
warga keramik dan terdapat lantai plester dengan
keadaaan kotor dan berdebu dan ada beberapa rumah
berlantai plester dengan keadaan lembab, serta ada 2
rumah yang masih berlantaikan tanah. Keadaan di
dalam dan diluar rumah tampak kotor dan berdebu.
Jarak rumah satu dengan rumah yang lainnya sangat
berdekatan dengan jarak kurang dari 1 m. Terdapat
vector nyamuk, lalat dan tikus di saluran air limbah.
RT 03 :
- Jumlah rumah : 55 rumah
- Permanen : 51 rumah
- Semi permanen : 3 rumah
- Rumah kosong : 1 rumah
- Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa rumah
warga di RT 03 bervariasi yaitu tipe 72 m2 dan 90 m2
dengan mayoritas rumah permanen. Sebagian ventilasi
rumah warga tidak sesuai standart (tidak baik).
Pencahayaan rumah tidak cukup. Mayoritas lantai
rumah warga keramik dengan kondisi lantai bersih.
Keadaan di dalam dan diluar rumah bersih. Jarak antara
rumah satu dengan yang lainnya sangat berdempetan
kurang dari 1 m. terdapat vector nyamuk.
RT 04 :
- Jumlah rumah : 80 rumah
- Permanen : 72 rumah
- Semi permanen : 6 rumah
- Rumah kosong : 2 rumah
- Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa rumah
warga di RT 04 bervariasi yaitu tipe 72 m2 dan 90 m2
dengan mayoritas rumah permanen. Sebagian ventilasi
rumah warga tidak sesuai standart (tidak baik).
Pencahayaan rumah tidak cukup. Sebagian rumah
warga berlantaikan keramik dan sebagian rumah
berlantaikan plester dengan keadaan lantai yang kotor.
Keadaan di dalam dan diluar rumah kotor. Jarak antara
rumah satu dengan yang lainnya sangat berdekatan
bahkan hingga berdempetan. Terdapat vector lalat,
nyamuk, tikus.
RT 05 :
- Jumlah rumah : 72 rumah
- Permanen : 63 rumah
- Semi permanen : 3 rumah
- Rumah kosong : 6 rumah
- Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa rumah
warga di RT 05 bervariasi yaitu tipe 72 m2 dan 90 m2
dengan mayoritas rumah permanen. Sebagian ventilasi
rumah warga tidak sesuai standart (tidak baik).
Pencahayaan rumah tidak cukup. Sebagian rumah
warga berlantaikan keramik dan sebagian rumah
berlantaikan plester dengan keadaan lantai yang kotor.
Keadaan di dalam dan diluar rumah kotor. Jarak antara
rumah satu dengan rumah lainnya sekitar 1 m. Terdapat
vector lalat, nyamuk, tikus.
RT 06 :
- Jumlah rumah : 68 rumah
- Permanen : 64 rumah
- Semi permanen : 4 rumah
- Rumah kosong : -
- Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa rumah
warga di RT 06 bervariasi yaitu tipe 72 m2 dan 90 m2
dengan mayoritas rumah permanen. Sebagian ventilasi
rumah warga tidak sesuai standart (tidak baik).
Pencahayaan rumah tidak cukup. Mayoritas lantai
rumah warga keramik dan ada yang berlantaikan plester
dengan kondisi lantai kotor. Sebagian rumah dengan
keadaan di dalam dan diluar rumah kotor. Jarak antara
rumah satu dengan yang lainnya sangat berdempetan
kurang dari 1 m. Terdapat vector nyamuk,lalat dan tikus
di saluran air limbah.
RT 07 :
- Jumlah rumah : 86 rumah
- Permanen :80 rumah
- Semi permanen : 6 rumah
- Rumah kosong : -
- Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa rumah
warga di RT 07 bervariasi yaitu tipe 72 m2 dan 90 m2
dengan mayoritas rumah permanen. Sebagian ventilasi
rumah warga tidak sesuai standart (tidak baik).
Pencahayaan rumah tidak cukup. Mayoritas lantai
rumah warga keramik dan ada yang berlantaikan plester
dengan kondisi lantai kotor. Sebagian rumah dengan
keadaan di dalam dan diluar rumah kotor. Jarak antara
rumah satu dengan yang lainnya sangat berdempetan
kurang dari 1 m. Terdapat vector nyamuk dan lalat di
tempat sampah.
RT 08 :
- Jumlah rumah : 55 rumah
- Permanen : 53 rumah
- Semi permanen : 2 rumah
- Rumah kosong : -
- Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa rumah
warga di RT 08 bervariasi yaitu tipe 72 m2 dan 90 m2
dengan mayoritas rumah permanen. Sebagian ventilasi
rumah warga tidak sesuai standart. Pencahayaan rumah
tidak cukup. Sebagian rumah warga berlantaikan
keramik dan ada yang berlantaikan plester dengan
keadaan sebagian lantai kotor dan sebagian bersih.
Sebagian rumah dengan keadaan di dalam dan diluar
rumah bersih. Jarak antara rumah satu dengan yang
lainnya sangat berdempetan kurang dari 1 m. Terdapat
vector nyamuk dan lalat di tempat sampah.
RT 09 :
- Jumlah rumah : 39 rumah
- Permanen : 37 rumah
- Semi permanen : 2 rumah
- Rumah kosong : -
- Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa rumah
warga di RT 09 bervariasi yaitu tipe 72 m2 dan 90 m2
dengan mayoritas rumah permanen. Sebagian ventilasi
rumah warga tidak sesuai standart (tidak baik).
Pencahayaan rumah tidak cukup. Mayoritas rumah
warga berlantaikan keramik dengan keadaan bersih.
Sebagian rumah dengan keadaan di dalam dan diluar
rumah bersih. Jarak antara rumah satu dengan yang
lainnya sangat berdempetan kurang dari 1 m. Terdapat
vector nyamuk dan lalat di tempat sampah dan tikus di
saluran air limbah.
RT 01
RT 02
RT 04
RT 07
- Berdasarkan hasil observasi di RT 07 didapatkan ada 5
tempat sampah diluar rumah yang terbuka dengan
kondisi banyak lalat.
- Ditemukan 6 halaman rumah dengan keadaan banyak
barang – barang bekas seperti tumpukan kayu, kardus
dan pakaian.
- Ditemukan 3 rumah yang memeilhara burung dan
ayam.
- Ditemukan 3 warga yang membakar sampah dihalam
rumah.
- Ditemukan 2 penjual makanan dengan kondisi makanan
tidak tertutup di pinggir jalan dan kondisi tempat yang
kotor.
- Ditemukan 3 lahan kosong, 1 lahan digunakan untuk
anak – anak bermain bola dan tempat pembakaran
sampah salah satu warga dan 2 lahan terdapat banyak
pohon pisang dan tumpukan sampah yang berserakan.
- Ditemukan 1 rumah kosong dengan kondisi yang tidak
terawat, didalam rumah terdapat semak – semak dan
tidak beratap.
RT 08
- Berdasarkan hasil observasi di RT 08 didapatkan bahwa
semua rumah memiliki tempat sampah untuk
menampung sampah hasil rumah tangga yang terletak
didalam rumah dengan kondisi terbuka. Dari 40 rumah,
ada 2 rumah yang tempat sampahnya di hinggapi lalat.
RT 09
RT 01
RT 02
RT 03
RT 04
RT 05
RT 07
RT 08
RT 09
RT 01 :
RT 02 :
RT 03 :
RT 04 :
RT 05 :
RT 06 :
RT 07 :
RT 08 :
RT 09 :
b. Kepemilikan
c. Keadaannya
5. Pembuangan
sampah
a. Cara
pembuangan
sampah
b. Keadaan tempat
pembuangan,
terbuka/tertutup
d. Kebiasaan
membuang
sampah
e. Polusi
6. Jalan
7. Saluran air
RT 02 :
Berdasarkan hasil observasi beberapa masyarakat di RT 02
memiliki usaha seperti toko sembako, bengkel dan salon.
Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat,
mayoritas status ekonomi di RT 02 adalah wiraswasta dan
pekerja pabrik sehingga dapat dikategorikan sebagai
menengah kebawah. Terdapat pensiunan PNS sekitar 3
warga. Mayoritas penghasilan RT 02 adalah sesuai UMR
Semarang.
RT 03 :
Berdasarkan hasil observasi beberapa masyarakat di RT 02
memiliki usaha seperti toko sembako, warung makan dan
bengkel . Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh
masyarakat, mayoritas status ekonomi di RT 02 adalah
wiraswasta dan pekerja pabrik sehingga dapat dikategorikan
sebagai menengah keatas. Mayoritas penghasilan RT 02
adalah sesuai UMR Semarang.
RT 04 :
Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa di RT 04
terdapat 2 toko sembako. Berdasarkan wawancara dengan
ketua RT warga RT 04 status ekonomi menengah kebawah
karena mayoritas bekerja di pabrik swasta berpenghasilan
cukup sesuai UMR Kota Semarang.
RT 05 :
Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa di RT 05
terdapat 2 toko sembako. Berdasarkan wawancara dengan
ketua RT warga RT 05 status ekonomi menengah kebawah
karena mayoritas bekerja di pabrik swasta berpenghasilan
cukup sesuai UMR Kota Semarang.
RT 06 :
Berdasarkan hasil obeservasi di RT 06 didapatkan 5 penjual
makanan seperti mie ayam.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT 06
didapatkan bahwa mayoritas warga bekerja sebagai
wiraswasta, PNS dan ibu rumah tangga. Mayoritas warga
berpenghasilan sesuai UMR Semarang.
RT 07 :
Berdasarkan hasil observasi di RT 07 didapatkan 1 toko
sembako, dan 2 warung makan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT 07
didapatkan bahwa mayoritas warga bekerja sebagai
wiraswasta, PNS dan ibu rumah tangga. Mayoritas warga
berpenghasilan sesuai UMR Semarang.
RT 08 :
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT 08
didapatkan bahwa mayoritas status ekonomi warga
menengah ke atas dan bekerja sebagai karyawan swasta.
Terdapat 2 warga pensiunan. Mayoritas penghasilan warga
sesuai UMR Kota Semarang.
RT 09 :
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT 09
didapatkan bahwa mayoritas status ekonomi warga
menengah ke atas dan bekerja sebagai karyawan swasta.
Mayoritas penghasilan warga sesuai UMR Kota Semarang.
5 Keamanan: Lingkungan RW III dibatasi oleh sungai dimana tepatnya
Sistem keamanan di RT 02.
yang ada Sistem keamanan
Sanitasi RT 01
- Di dalam lingkungan RT 01 tidak ada portal.
- Terdapat 1 pos ronda dan kegiatan ronda masih
aktif.
RT 02
- Didalam lingkungan RT 02 tidak terdapat portal
maupun CCTV.
- Kegiatan ronda malam masih aktif.
RT 03
- Didalam lingkungan RT 03 tidak terdapat portal
maupun CCTV.
- Kegiatan ronda malam masih aktif.
RT 04
- Di dalam lingkungan RT 04 Terdapat 1 portal dan
ada 1 pos ronda
- Kegiatan ronda malam aktif hanya dibulan
romadhon.
RT 05
- Di dalam lingkungan RT 05 Terdapat 1 portal dan
ada 1 pos ronda
- Kegiatan ronda malam aktif hanya dibulan
romadhon.
RT 06
- Di dalam lingkungan RT 06 tidak terdapat portal.
- Tidak tedapat pos kamling/ronda. Kegiatan ronda
malam tidak aktif.
RT 07
- Di dalam lingkungan RT 07 terdapat pos kamling
berhadapan dengan RW 05. Kegiatan ronda malam
tidak aktif.
RT 08
- Di dalam lingkungan RT 08 Terdapat 1 portal dan 1
pos ronda.
- Ketua RT mengatakan untuk ronda malamnya
kurang aktif karena warga kebanyakan bekerja.
RT 09
- Di dalam lingkungan RT 09 terdapat pos kamling.
- Ronda malam aktif di pos kamling.
Transportasi:
Jenis transportasi Masyarakat kelurahan Sendangguwo RW III menggunakan
yang digunakan kendaraan pribadi seperti menggunakan sepeda motor
oleh masyarakat maupun mobil pribadi untuk bepergian.
Pelayanan - Pelayanan transportasi umum yang dapat diakses yaitu
transportasi, kondisi Ojek online.
jalan - Semua jalan di RW III beraspal dan paving di RT 06 dan
Transportasi RT 07 namun ada yang tidak rata dan berlubang di RT
pelayanan kesehatan 02.
Kondisi jalan - Disetiap jalan di RW III terdapat polisi tidur untuk
membatasi kecepatan laju kendaraan.
Politik:
Sistem organisasi - Di RW III sudah memiliki struktur organisasi.
Kegiatanmasyarakat
Wawancara
“Hasil wawancara yang dilakukan pada ketua RW III
terdapat system organisasi di setiap RT Sendangguwo. Di
RW juga terdapat kegiatan PKK, Karang taruna yang aktif.
Dalam pemilihan organisasi seperti ketua RW di RW III
dilakukan seperti pencoblosan siapa suara terbanyak maka
dia yang jadi ketua RW.”
6 Sistem pemerintahan Hasil observasi tidak terdapat aktifitas politik di RW III.
Wawancara
“hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu ketua
RT mengatakan bahwa wargannya tidak ada yang menjadi
calon legistatif”
7 Komunikasi Dari hasil observasi yang dilakukan di RW III menggunakan
bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Alat komunikasi yang
digunakan yaitu handphone.
Wawancara
“Hasil wawancara dengan ketua RW III dan salah satu
ketua RT menyatakan bahwa jenis komunikasi yang
digunakan untuk sarana informasi dengan media
handphone (Grub Whatsapp)”.
8 Rekreasi Hasil observasi terdapat Fasilitas rekreasi di RW III yang
berada di RT 09 yaitu lahan kosong yang biasa digunakan
untuk didirikan area permainan anak dan digunakan untuk
voli, gedung untuk tenis meja di RT 05 dll.
Wawancara
“Hasil wawancara dengan ketua RW 03 mengatakan bahwa
masyarakat memanfaatkan lahan kosong di RT 09 untuk
area bermain anak dan rumah bekas bank sampah di RT 05
untuk olah raga permainan tenis meja”
9 Pendidikan Sarana pendidikan yang ada di RW III adalah SD/MI Al
Hikmah RT 05, PAUD Tunas Bangsa III di RT 05, PAUD
Tunas Bangsa di RT 03, TK AN-nuriyah di RT 01, SD N 2
Sedangguwo di RT 03.
Wawancara :
“Hasil wawancara dengan ketua RW III menyatakan bahwa
di RW ada sarana pendidikan formal yaitu SD/MI Al
Hikmah RT 05, PAUD Tunas Bangsa III di RT 05, PAUD
Tunas Bangsa di RT 03, TK ANnuriyah di RT 01, SD N 2
Sedangguwo di RT 03”
B. ANGKET
Data didapatkan dari kuesioner yang dibagikan kepada 399 warga dengan
pendampingan langsung dari mahasiswa :
1) Data Demografi
Object 3
Object 5
Object 11
Object 13
Object 15
Object 17
Object 23
Object 25
Object 27
Object 30
Object 32
Hasil data diatas menunjukkan lantai rumah yang baik di RW III Kelurahan
Sendangguwo yaitu Jawaban Salah dengan presentase 67% (100 dari 399 warga),
Kurang dengan presentase 11% (50 dari 399 warga) dan Benar dengan presentase
22% (249 dari 399 warga).
Object 34
Object 36
Object 38
Object 40
Object 42
Object 44
Object 48
Berdasarkan data distribusi frekuensi diatas didapatkan hasil bahwa sikap
warga yang tidak setuju tentang pencahayaan matahari harus masuk kedalam
ruangan sebanyak 0% (0 orang dari 399 warga), warga yang kurang setuju 3%
(11 orang dari 399 warga) dan warga yang setuju sebanyak 97% (388 dari 399
warga).
Object 50
Object 52
3. Perilaku
Object 54
Object 56
Object 58
Object 60
Object 62
Object 64
Object 66
Object 68
Object 70
Object 73
Object 77
Object 79
Object 84
Object 86
b. Pengetahuan
a) Distribusi Pengetahuan Mengenai Pengertian ISPA
Object 93
Hasil data diatas menunjukkan bahwa warga RW III Kelurahan
Sendangguwo terdapat 128 warga (32%) tidak mengetahui tentang pengertian
ISPA, dan 272warga (68%) mengetahui tentang pengertian ISPA.
Object 96
Object 98
Object 100
Object 103
Object 106
Object 108
Object 110
Object 112
Object 114
Object 117
Object 120
Object 122
Hasil data diatas menunjukkan lingkungan di dalam rumah di RW III
Kelurahan Sendangguwo sebagian besar terbuka dengan presentase 65% ( 259
dari 399 waga) sedangkan kategori tertutup 35% ( 139 dari 399 warga).
Object 124
Object 127
Object 132
Object 134
Object 137
Object 140
Object 142
Object 144
Object 147
Object 150
Object 152
Object 154
Object 157
Object 160
Object 164
Object 166
Object 168
Object 170
Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diketahui bahwa lansia RW III
Kelurahan Sendangguwo yang sering mengkonsumsi makanan asin adalah
60% (79 dari 131 lansia) sedangkan yang jarang mengkonsumsi makanan asin
adalah 40% (52 dari 131 lansia).
Object 176
Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diketahui bahwa lansia RW III
Kelurahan Sendangguwo yang sering mengkonsumsi jeroan adalah 33% (43 dari
131 lansia) sedangkan yang jarang mengkonsumsi jeroan adalah 67% (88 dari
131 lansia).
Object 180
Object 183
Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diketahui bahwa lansia RW III
Kelurahan Sendangguwo yang sering merokok adalah 40% (53 dari 131 lansia)
sedangkan yang jarang merokok adalah 14% (18 dari 131 lansia), dan lansia yang
tidak pernah merokok adalah 46% (60 dari 131 Lansia).
c. Sikap
a) Distribusi Sikap Lansia Terkait Minum Obat Secara Teratur
Distribusi Frekuensi Warga Berdasarkan Sikap Lansia Terkait Minum
Obat Secara Teratur Di RW III Kecamatan Sendangguwo Tahun 2019
Object 186
Object 188
Object 190
Object 192
Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diketahui bahwa lansia RW III
Kelurahan Sendangguwo yang memiliki riwayat merasa sakit kepala dan pusing
saat tekanan darah tinggi adalah adalah 73% (96 dari 131 lansia) sedangkan yang
tidak memiliki riwayat merasa sakit kepala dan pusing saat tekanan darah tinggi
adalah 27% (35 dari 131 lansia).
b) Distribusi Riwayat Lansia Merasa Tengkuk dan Leher Belakang Terasa Tegang
dan kaku
Distribusi Frekuensi Warga Berdasarkan Riwayat Lansia Yang Merasa
Tengkuk dan Leher Belakang Terasa Tegang dan Kaku Di RW III Kecamatan
Sendangguwo Tahun 2019
Object 195
Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diketahui bahwa lansia RW III
Kelurahan Sendangguwo yang memiliki riwayat merasa tengkuk dan leher
belakang terasa tegang dan kaku adalah 79% (104 dari 131 lansia) sedangkan
yang tidak memiliki riwayat tengkuk dan leher belakang terasa tegang dan kaku
adalah 21% (27 dari 131 lansia).
Object 197
Object 199
Object 201
Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diketahui bahwa lansia RW III
Kelurahan Sendangguwo yang memiliki riwayat jantung berdebar adalah 47%
(61 dari 131 lansia) sedangkan yang tidak memiliki riwayat jantung berdebar
adalah 53% (70 dari 131 lansia).
Object 203
Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diketahui bahwa lansia RW III
Kelurahan Sendangguwo yang memiliki keluarga dengan riwayat hipertensi
adalah 73% (96 dari 131 lansia) sedangkan yang tidak memiliki keluarga dengan
riwayat hipertensi adalah 27% (35 dari 131 lansia).
Object 205
Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diketahui bahwa lansia RW III
Kelurahan Sendangguwo yang memiliki riwayat mual dan muntah adalah 86%
(113 dari 131 lansia) sedangkan yang tidak memiliki riwayat mual dan muntah
adalah 14% (18 dari 131 lansia).
Object 207
Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diketahui bahwa lansia RW III
Kelurahan Sendangguwo yang memiliki riwayat kelemahan anggota gerak adalah
80% (105 dari 131 lansia) sedangkan yang tidak memiliki riwayat kelemahan
anggota gerak adalah 20% (26 dari 131 lansia).
Object 209
Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa dari 131 lansia sebanyak 82
lansia (63%)tidak mengetahui pengertian diabetes melitus. Sebanyak 49 lansia
(37%) mengetahui pengertian diabetes mellitus.
Object 211
Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa dari 131 lansia sebanyak 91
lansia (69 %)tidak mengetahui Penyebab diabetes mellitus. Sebanyak 40 lansia
(31%) mengetahui Penyebab diabetes mellitus.
Object 213
Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa dari 131 lansia sebanyak 107
lansia (82 %)tidak mengetahui Gejala diabetes mellitus. Sebanyak 24 lansia
(18%) mengetahui Gejala diabetes mellitus.
Object 215
2. Perilaku
Object 217
b) Distribusi frekuensi lansia berdasarkan kepatuhan lansia minum obat sesuai dosis
dokter
Object 219
Dari hasil data diatas menunjukkan kepatuhan lansia minum obat sesuai
dosis dokter sebanyak 98 warga (75 %) tidak pernah, 7 warga (5%) Jarang, 15
warga (12%) sering, 11 warga (8%) selalu.
c) Distribusi frekuensi lansia berdasarkan kepatuhan lansia minum obat sesuai label
obat
Object 221
Dari hasil data diatas menunjukkan kepatuhan lansia minum obat sesuai
dosis dokter sebanyak 98 warga (75 %) tidak pernah, 8 warga (6%) Jarang, 15
warga (12%) sering, 10 warga (8%) selalu.
d) Distribusi frekuensi lansia berdasarkan makan dan minum manis
Distribusi frekuensi Berdasarkan Perilaku Lansia Makan Minum Manis di
RW III Kelurahan Sendangguwo Tahun 2019
Object 223
Dari hasil data diatas menunjukkan menunjukkan lansia yang makan dan
minum manis sebanyak 14 warga (11 %) tidak pernah, 45 warga (34%) Jarang, 51
warga (39%) sering, 21 warga (16%) selalu.
Object 225
Dari hasil data diatas menunjukkan menunjukkan lansia yang makan dan
minum manis sebanyak 97 warga (74%) Jarang, 28 warga (21%) sering, 6 warga
(5%) selalu.
f) Distribusi frekuensi berdasarkan lansia terbangun untuk BAK pada malam hari
Object 227
Dari hasil data diatas menunjukkan lansia terbangun untuk BAK pada
malam hari sebanyak 34 warga (26%) tidak pernah, 59 warga (45%) Jarang, 29
warga (22%) sering, 9 warga (7%) selalu.
Object 230
Dari hasil data diatas menunjukkan lansia sering merasa haus Berlebihan
sebanyak 76 warga (58 %) sering, 27 warga (20%) Selalu, 18 warga (14%)
jarang, 10 warga (8%) tidak pernah.
Object 232
Dari hasil data diatas menunjukkan lansia sebanyak 43 warga (74%) Selalu,
38 warga (29%) sering, 50 warga (38%) jarang.
Object 234
Dari hasil data diatas menunjukkan lansia sebanyak 20 warga (15%) Selalu,
74 warga (56,6%) sering, 37 warga (28,2%) jarang.
Object 236
Object 239
l) Distribusi frekuensi berdasarkan lansia menggunakan alas kaki saat di luar rumah
Object 242
Dari hasil data diatas menunjukkan lansia sering merasa haus sebanyak 102
warga (78 %) selalu,18 warga (14%) Sering, 5 warga (4%) jarang, 6 warga (4%)
tidak pernah.
3. Riwayat
Object 244
Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa dari 131 lansia (100%) berusia
lebih dari 60 tahun.
Object 246
Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa dari 131 lansia sebanyak 118
lansia (90%) berusia tidak memiliki riwayat penyakit keturunan diabetes mellitus
sedangkan 18 lansia (10%) memiliki riwayat penyakit keturunan diabetes
mellitus.
c) Distribusi frekuensi berdasarkan hasil pemeriksaan kadar gula darah lansia
Object 249
Dari hasil data diatas menunjukkan bahwa dari 131 lansia sebanyak 97
lansia (74%) kadar gula darah kurang dari 200 mg/dL, sedangkan 34 lansia (26%)
kadar gula darah kurang dari 200 mg/dL.
Angket :
Berdasarkan hasil angket menunjukan bahwa :
a. (67 %) 4 dari 6 warga memiliki perilaku
menutup mulut menggunakan telapak tangan
b. (83,3%) 5 dari 6 warga memiliki perilaku tidak
terpisah menggunakan alat makan bersama
dengan keluarganya.
c. (66,7%) 4 dari 6 warga memiliki prilaku tidak
tidur terpisah dengan anggota keluarganya
2. Data Objektif : Perilaku kesehatan cenderung
Windshield Survey : beresiko (ISPA)
a. Dari hasil observasi di RW III Sendangguwo
terlihat warga yang membakar sampah dilahan
kosong dan di tempat sampah permanen di depan
rumah sehingga asapnya sampai ke pemukiman
(RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 05)
b. Dari hasil observasi di RW III Sendangguwo
terlihat bekas pembakaran sampah disebuah lahan
kosong
c. Dari hasil observasi di RW III Sendangguwo
terlihat warga yang sedang merokok di
angkringan sekitar RW III
d. Dari hasil observasi di RW III Sendangguwo
khususnya di RT 03 terdapat pabrik tahu yang
menghasilkan limbah udara berupa asap hitam
yang menyebar ke sekitar pemukiman warga.
e. Dari hasil observasi di RW III khususnya di RT
02 (sebelah sungai) kondisi jalan berlubang dan
rusak sehingga jika dilewati kendaraan akan
mengakibatkan debu beterbangan
Data Subjektif :
Wawancara :
Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh
masyarakat didapatkan data bahwa banyak warga di
RW III yang membakarsampah dilahan kosong dan di
tempat sampah permanen di depan rumah yang
menyebabkan asap pembakaran menyebar ke
pemukiman warga.
Angket :
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa :
1. Lingkungan :
a. 159 rumah (60%) memiliki dinding yang
berdebu
b. 147 rumah (63%) memiliki lantai yang
berdebu
c. 160 rumah (40%) memiliki atap rumah yang
berdebu
d. 213 rumah (53,4%) tidak memiliki ventilasi
dalam kamar
e. 132 rumah (33%) memiliki ventilasi di dapur
dan 267 rumah (67%) tidak memiki ventilasi
di dapur
f. 254 warga memiliki hewan peliharaan
burung, dan 145 warga tidak memelihara
burung
g. 24 rumah (6,0%) berdekatan dengan polutan
pabrik, 164 rumah (41%) berdekatan dengan
jalan raya
h. 167 warga (42%) tidak mengtahui tentang
penyebab penyakit ISPA
i. 168 warga (42%) tidak mengetahui cara
penanganan ISPA yang benar
j. 58 warga (15%)selalu merokok di dalam
rumah, dan 198 warga (50%) sering merokok
di dalam rumah
k. 134 warga (34%) sering membakar sampah di
sekitar rumah dan yang selalu membakar
disekitar rumah yaitu 53 warga (13)%.
l. 143 warga (36%) sering menggunakan obat
nyamuk bakar, dan 57 warga (14%) selalu
menggunakan obatg nyamuk bakar di dalam
rumah.
3. Data Objektif : Resiko peningkatan penyakit
Windshield Survey : dengan gangguan saluran
a. Berdasarkan hasil observasi di lingkungan RT 03 pencernaan (Diare)
ditemukan beberapa anak usia sekolah jajan
sembarangan di depan SD MI Al-Hikmah
b. Berdasarkan hasil observasi ditemukan
dilingkungan RT 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08
dan 09 sebagian besar tidak memiliki tempat
sampah di depan rumah masing-masing
c. Berdasarkan hasil observasi dilingkungan RT 05
ditemukan ada 3 anak usia sekolah sedang
bermain sepak bola, ketika jajan dan makan tidak
cuci tangan, didapatkan hasil dari kebersihan
kuku pada jari tangannya kotor
d. Berdasarkan hasil observasi dilingkungan RT 05,
06, 07 dan 09 ditemukan adanya saluran
pembuangan air limbah rumah tangga yang
tersumbat karena banyaknya sampah plastik,
tampak kotor dan berbau.
Data Subjektif :
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh
masyarakat mengatakan bahwa warga tidak
melaporkan kejadian diare tetapi warga mampu
menangani sendiri.
Angket :
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa:
a. 56% ( 223 dari 399 warga ) Terdapat adanya lalat
di tempat sampah
b. 33% ( 131 dari 399 warga ) Mengatakan sering
memiliki kebiasaan jajan sembarangan
c. 40% (159 dari 399 warga ) jarang mencuci tangan
pakai sabun sebelum dan setelah aktivitas dan
17% (dari 399 warga) tidak melakukan cuci
tangan.
d. 99% ( 395 dari 399 warga ) mengetahui
pengertian diare yang cukup
4. Data Objektif : Resiko peningkatan terjadinya
Windshield Survey : penyakit degeneratif
a. Berdasarkan hasil observasi di RW III ditemukan (hipertensi) pada lansia.
jalan tol yang padat kendaraan dan menimbulkan
suara bising yang berbatasan dengan RT 6 dan RT
7.
b. Di RW III banyak di temukan kendaraan
bermotor yang berknalpot bising.
c. Di RT 6 dan 7 ditemukan ada 6 lansia yang masih
bekerja berat seperti 4 lansia menggendong balit,
1 lansia berjualan tahu dengan cara mendorong
gerobak ke pasar dan 1 lansia tampak mendorong
gerobak mie ayam.
Data Subjektif :
Wawancara :
a. Berdasarkan hasil wawancara dengan masing –
masing ketua RT, sudah ada posbindu sebulan
sekali pada hari jum’at di minggu kedua,
didapatkan hasil bahwa banyak lansia yang
mengalami hipertensi
b. Menurut kader jumlah lansia di RW III yaitu laki
– laki 95 dan wanita 99 orang.
c. Menurut kader penyakit hipertensi masih menjadi
salah satu penyakit yang setiap tahunnya selalu
ada.
Angket :
a. Hasil angket menunjukkan jumlah warga yang
berumur > 50 tahun 49% (195 dari 399 warga)
b. Hasil angket menunjukkan 52% lansia tidak
mengetahui penyebab hipertensi.
c. Hasil angket menunjukkan 66% lansia tidak
mengetahui cara pencegahan hipertensi
d. Hasil angket menunjukkan 71 lansia menderita
hipertensi.
5. Data Objektif : Ketidakefektifan pemeliharaan
Windshield Survey : kesehatan (Diabetes Melitus).
a. Berdasarkan hasil observasi ditemukan 1 warga
yang kaki kanan terdapat luka ulkus diabetik.
b. Berdasarkan hasil observasi dari RT 1 sampai RT
9 ditemukan warga obesitas.
Data Subjektif :
Wawancara :
a. Berdasarkan hasil wawancara dengan kader FKK
RW III mengatakan bahwa warga RW III banyak
yang menderita DM, akan tetapi beberapa warga
tidak memeriksakan ke dokter karena tidak
merasakan gejalanya.
b. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT 04
di RW III mengatakan bahwa terdapat warganya
dalam bulan ini baru di rawat inap di RS karena
Diabetes Melitus.
c. Berdasarkan hasil wawancara dengan sekretaris
RT 05 di RW III didapatkan 4 lansia dengan kadar
gula darah >200mg/dL.
Angket :
a. Kebiasaan lansia dalam melakukan pemeriksaan
gula darah sebanyak 67 warga (51 %) tidak pernah
melakukan pemeriksaan gula darah, 33 warga
(25%) Jarang, 18 warga (14%) sering, 13 warga
(10%) selalu melakukan pemeriksaan gula darah.
b. Sebanyak 97 warga (74%) kadar gula darah kurang
dari 200 mg/dL, sedangkan 34 lansia (26%) kadar
gula darah lebih dari 200 mg/dL.
c. Sebanyak 34 lansia (26%) tidak pernah terbangun
untuk BAK pada malam hari, 59 lansia (45%)
jarang, 29 lansia (22%) sering, 9 lansia (7%) selalu.
d. Sebanyak 20 lansia (15%) selalu mudah stress, 74
lansia (56,6%) sering, 37 lansia (28,2%) jarang
stress.
SKORING PERIORITAS MASALAH
1. TB PARU
2. DIARE
4. HIPERTENSI
N MASALAH A B C D E F G H I J K L M N
O KESEHATAN
1. TB PARU 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 37 5
2. DIARE 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 35 4
3. ISPA 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 35 3
4. HIPERTENSI 5 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 37 2
5. DM 5 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 38 1
KETERANGAN
KETERANGAN PEMBOBOTAN
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
C. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko peningkatan terjadinya penyakit Tuberculosis, ditandai dengan :
(67 %) 4 dari 6 warga memiliki perilaku menutup mulut menggunakan
telapak tangan.
(83,3%) 5 dari 6 warga memiliki perilaku tidak terpisah menggunakan
alat makan bersama dengan keluarganya.
(66,7%) 4 dari 6 warga memiliki prilaku tidak tidur terpisah dengan
anggota keluarganya
Hasil wawancara dengan FKK RW III didapatkan data bahwa terdapat 1
warga penderita TBC di RT 03 dan 2 warga penderita TBC di RT 02 yang
masih berobat aktif.
DX Tujuan
Strategi Rencana Sasara
No Kep Waktu Tempat Kriteria Standar Evaluator
Umum Khusus Kegiatan n
Komunitas
1. Risiko Setelah a.memahami Pendidikan a. Berikan Kader Posyandu Verbal dan Warga mampu menyebutkan: Mahasiswa
kesehatan 1. Definisi Tuberculosis
peningkatan dilakukan tentang penyuluhan dan dan psikomotor
2. Penyebab Tuberculosis
terjadinya tindakan penyakit kesehatan warga posbindu 3. Tanda dan gejala
Tuberculosis
penyakit keperawatan Tuberculosis tentang RW III RW III
4. Cara pencegahan
Tuberculosis komunitas penyakit Tuberculosis
b.memahami
5. Cara Penanganan
selama 3 Tuberculosis
tentang Tuberculosis
Minggu (pengertian, 6. Mengetahui etika batuk
deteksi dini
yang baik dan benar
diharapkan penyebab,
tanda gejala
dapat tanda dan
Tuberculosis
mencegah gejala serta
c.memahami
terjadinya pencegahan
dan
kesehatan dan
menerapkan
tentang penanganan
tentang Keluarga dapat menjadi
penyakit TB serta
perilaku sehat pengawas menelan obat sesuai
Tuberculosis ajarkan etika
dengan standard operasional
di wilayah RW batuk yang
prosedur
III baik dan
Sendangguwo benar).
b. Pelatihan
Keluar
pengawas
Empowering ga yang
minum obat
anggot
Kader dapat melaksanakan
(PMO)
a
program kader peninjau
kepada
keluarg
Tuberculosis
keluarga yang
anya
anggota
mengal
keluarganya
ami
mengalami
Tuberc
Tuberculosis.
ulosis
c. Mengadakan
Kerjasama Kader
program
pelatihan kader
peninjau TB di
wilayah RW
III
Sendangguwo
2. Perilaku Setelah a.Masyarakat Pendidikan a. Berikan Warga Warga mampu Warga mampu menyebutkan :
selalu kesehatan pendidikan Dan mengenal 1. Definisi ISPA yaitu infeksi
kesehatan dilakukan
menjaga kesehatan kader masalah saluran pernafasan atas
cenderung tindakan perilaku kesehatan yang menyerang hidung
tentang ISPA
kesehatan meliputi : tengorokan telinga bagian
beresiko keperawatan
dengan 1. Pengetahuan tengah sertas saluran nafas
ISPA selama 2 melakukan tentang ISPA bagian atas sampai ke
perilaku dan dapat paru-paru
minggu
kesehatan menyebutkan 2. Penyebab ispa yaitu
diharapkan lebih baik. definisi ISPA tertular penderita lain,
2. Pengetahuan belum imunisasi lengkap,
masyarakat di
b. Masyar tentang tanda kurang gizi, tinggal di
wilayah kerja akat dapat dan gejala lingkungan yang kurang
menentukan ISPA dan sehat seperti terpapar debu
puskesmas
perilaku dapat dan asap
kedungmundu, kesehatan menyebutkan rokok/pembakaran
yang baik dan 3 dari 4 tanda 3. Tanda dan gejala ISPA
RW 03
benar dalam gejala ISPA yaitu batuk, pilek yang
kelurahan lingkungan. 3. Pengetahuan mengeluarkan lendir,
tentang suara serak, demam lebih
sendangguwo
1. Masyara penyebab ISPA dari 37,5oC, Pernafasan
kota Semarang kat dapat dan mampu bunyi seperti mendengkur
mempertahanka menyebutkan 4. Pencegahan dan penularan
merubah
n perilaku penyebab ispa ISPA yaitu menghindari
perilaku untuk kesehatan dan 4. Pengetahuan penderita batuk,
memonitor tentang mengonsumsi makanan
mencegah
perilaku pencegahan bergizi, menjaga
terjadiny.a kesehatan di dan penularan kebersihan ( sering
lingkungan ISPA dan mencuci tangan),
penyakit ISPA
dapat imunisasi lengkap untuk
menyebutkan anak-anak, menutup mulut
2 cara menggunakan tisu bila
pencegahan batuk, membuang sampah
dan penularan ke tempat tertutup,
ISPA usahakan ruang tempat
5. Pengetahuan tinggal mempunyai
tentang etika ventilasi yang baik
batuk dan 5. Etika batuk yaitu tutup
memperagakan hidung dan mulut
etika batuk menggunakan tisu atau
6. Pengetahuan saputangan, atau lengan
penanganan dalam baju, segera buang
ISPA dan tisu yang sudah terpakai
mampu ke tempat sampah, lalu
menyebutkan cuci tangan dengan air
2 cara mengalir
penanganan 6. Penanganan ISPA yaitu
ISPA banyak minum air putih
hangat, istirahat yang
cukup, hindari asap
pembakaran atau rokok
dan berobat ke tempat
pelayanan kesehatan
Warga mampu
mengelola Warga mampu menyebutkan :
masalah 1. Definisi rokok adalah
kesehatan hasil olahan tembakau
meliputi : perbungkus termasuk
1. Pengetahuan cerutu atau bentuk lain
tentang nya yang mengandung
merokok, nikotin dan tar dengan
b. Berikan warga atau tanpa bahan
pendidikan mampu tambahan
kesehatan menyebutka 2. Kandungan rokok yaitu
tentang n definisi bahan radio akti
merokok. merokok (polonium 201) dan
2. Pengetahuan bahan-bahan yang
tentang digunakan dalam cat
kandungan (acetoni), pencuci lantai
rokok warga (amonia), ubat gegat
mampu (napthalence), racun
menyebutka serangga (DDT), racun
n kandungan anai-anai (arsenic), gas
rokok beracun (hydrogen
3. Pengetahuan cyanide)
tentang 3. Jinis-jenis rokok
jenis-jenis dibedakan berdasarkan
rokok dan bahan pembungkus rokok,
mampu bahan baku atau isi rokok,
menyebutka proses pembuatan rokok,
n jenis penggunakan filter pada
rokok rokok
4. Pengetahuan 4. Tipe perokok yaitu
tentang tipe perilaku merokok yang
merokok dipengaruhi oleh perasaan
dan mampu positif, perilaku merokok
menyebutka yang dipengaruhi oleh
n tipe rokok perasaan negatif, perilaku
5. Pengetahuan merokok yang pecandu,
tentang perilaku merokok yang
bahaya sudah kebiasaan
merokok, 5. Bahaya merokok yaitu
warga merokok juga
mampu meningkatkan resiko
menyebutka kefatalan bagi penderita
n pneumonia dan gagal
6. bahaya jantung, tekanan darah
merokok tingi, kanker, pengiritasi
mata dan pernafasan
Warga mampu
mengelola 1. Penyuluhan dampak
sampah dengan penggunaan sampah yang
benar meliputi : tidak benar
1. Warga a. Jenis sampah
mengetahui b. Dampak pembuangan
cara sampah atau
pembuangan penggelolaan sampah
c. Berikan 2. Warga yang kurang sehat
penyuluhan mampu (dibakar
tentang Memilah c. Penggelolaan sampah
sampah yang benar
dampak
sesuai
pembuangan 3. dengan jenis
sampah yang nya
tidak sehat Warga
dan mengetahui
pengelolaan cara
sampah yang pengelolaan
sampah yang
benar.
benar
1. Warga
melalukan 1. Lahan kososng terbebas
kegiatan dari pembakaran sampah
pemilian 2. Pengelolahan sampah yang
sampah benar yaitu :
sesuai a. Pisahkan sampah
dengan jenis sesuai dengan
nya jenisnya
2. Warga b. Pengelolahan
melakukan sampah organik
d. Mengajak
pengolahan dengan membuat
warga sampah menjadi pupuk
memilah dengan kompos
sampah untuk benar (tidak c. Mengelola sampah
mengelola di bakar) anorganik
sampah secara d. Pembuangan
benar sampah di tempat
pembuangan akhir .
3. Resiko Setelah Tingkat Pendidikan Memberikan Kader Rumah Warga mampu Warga mampu menyebutkan :
peningkatan kesehatan pendidikan Warga mengenal 1. Definisi diare yaitu
dilakukan pengetahuan PAUD
penyakit kesehatan tentang masalah penyakit yang
(Diare) tindakan pemeliharaan masalah diare tunas kesehatan disebabkanoleh bakteri,
meliputi : virus atau suatu keadaan
keperawatan lingkungan, bangsa
1. Pengetahua bertambahfrekuensi dan
selama 3 pengetahuan n tentang keenceransaat BAB lebih
Definisi dari 3x sehari.
minggu tentang diare
diare 2. Penyebab diare :infeksi
diharapkan meningkat 2. Pengetahua yang di sebabkan bakteri
n makanan yang tercemar,
masyarakat
tentangPeny basi, beracun, terlalu
RW III ebab diare banyak lemmak, mentah,
3. Pengetahua alergi makanan.
kelurahan
n tentang 3. Tanda dan gejala diare
sendangguwo, tanda dan peningkatan frekuensi
gejala diare BAB, peningkatan jumlah
merubah
4. Pengetahua tinja, pengenceran
perilaku untuk n tentang konsistensi tinja, rasa
Cara melilit
mencegah
pencegahan diperut,mualmuntah, pada
terjadinya diare bayi di jumpai kemerahan
5. Pengetahua sekitar bokong dan
penyakit diare
n tentang dehidrasi.anak cengeng,
Penatalaksa gelisah, suhu tubuh
naan diare meningkat 37,5C
6. Demonstrasi 4. Cara pencegahan diare
cucitangan 6 mencuci tangan sebelum
langkah menyiapkan makanan
7. Demonstrasi sertasebelum makan,
cara menggunakan bahan
pembuatan makanan yang baik, sehat,
oralit: dan aman. Air di masak
benar-benar mendidih,
bersih, tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak
barasa, jaga kebersihan
makanan dengan
caramenutup makanan
atau menempatkannya
diruang tertutup.
5. Penatalaksanaan diare:
- diare dehidrasi berat: beri
cairan untuk dehidrasi
berat dan tablet zink, jika
masih bisa minum,berikan
larutan oralit
selamaperjalanan.
- diare dehidrasi
sedang/ringan:beri cairan
dan tablet zink, rujuk
segera apabila ada salah
satu tanda dari dehidrasi
berat, jika masih bisa
minum, berikan larutan
oralit selama perjalanan
- dehidrasi tanpa
dehidrsi:beri cairan oralit,
kunjungan ulang ke
puskesmas jika tidak ada
perbaikan.
- diare persistem berat (ada
dehidrasi) atasi dehidrasi
sebelum di rujuk.
- diare persistem tanpa
dehidrasi:beri makanan
lunak, kunjungan ulang ke
puskesmas.
- disentri (ada darah dalam
tinja) beri antibiotic yang
sesuai kunjungan ulang 2
hari.
6.Demonstrasi cucitangan 6
langkah
7. Demonstrasi cara
pembuatan oralit:
cuci tangan
sebelummembuat larutan
gula garam,
siapkan air matang 200 cc
(1 gelas blimbing)
tambahkan gula pasir 1
sendok makan,
tambahkan garam ¼
sendok teh,
aduk sampai rata,
minum sampai habis,
Mahasi Lingkunga
mencuci tangan
Pemberdayaan Mengajak warga swa n RW III
untuk kerja bakti lingkungan RW III bersih
dan Sendanggu
terdiri dari:
warga wo Lingkungan RW 1. lahan kosong terbebas dari
III terdiri dari : plastik dan sampah-
RW III
1. Melakukan sampah
Sendan kerja bakti 2. halaman rumah warga
dilahan tampak rapi
gguwo
kosong 3. barang-barang yang tidak
warga terpakai tertata
2. Melakukan
kerja bakti
dihalaman
rumah
warga
3. Menata
barang-
barang yang
tidak
terpakai
4.. Resiko Setelah a. Memahami Penyuluhan 1. Berikan Kader 1. Warga mampu memahami Mahasiswa
tentang penyuluhan :
peningkatan dilakukan dan
penyakit kepada kader a. Pengertian penyakit
terjadinya tindakan degeneratif tentang warga degeneratif
(hipertensi) penyakit (hipertensi)
penyakit keperawatan
degeneratif b. Penyebab penyakit
degeneratif komunitas b. Memahami hipertensi degeneratif
tentang (pengertian, (hipertensi)
(hipertensi) selama 3
deteksi dini penyebab, c. Tanda dan gejala
pada lansia minggu di tanda dan tanda dan penyakit degeneratif
gejala gejala, serta (hipertensi)
sehubungan harapkan
penyakit pencegahann d. Pencegahan penyakit
dengan dapat degeneratif ya degeneratif
(hipertensi). (hipertensi)
kurang mencegah
2. Pelatihan
pengetahuan terjadinya c. Memahami kader 2. Kader mampu melakukan
dan posbindu pengukuran tekanan darah
warga masalah
menerapkan tentang cara
tentang kesehatan perilaku sehat pengukuran
tekanan darah
penyakit tentang
3. Lansia mampu melakukan
degeneratif penyakit 3. Adakan senam lansia
senam lansia
degeneratif
di RW III
(hipertensi) di
wilayah RW 3
Sendangguwo
5. Ketidakefekt Setelah Meningkatkan Pendidikan Memberikan -Kader Warga mampu Warga mampu menyebutkan : Mahasiswa
ifan dilakukan kesadaran Pendidikan mengenal
Kesehatan :
pemeliharaa asuhan masyarakat RW Kesehatan tentang -Warga masalah 1. Definisi Diabetes Melitus
n kesehatan keperawatan 03 terutama Gunakan Diabetes Melitus RW III kesehatan,
Diabetes selama 3 lansia yang sudah meliputi : 2. Tanda dan gejala Diabetes
instruksi
Melitus) b.d minggu terkena penyakit Melitus
sumber daya diharapkan Diabetes Melitus dibantu 1. Pengetahuan
tidak cukup masyarakat di (DM). tentang 3. Cara pencegahan Diabetes
computer,
(pengetahua wilayah RW Diabetes Melitus dari pola hidup
n, sosial) 03 kelurahan video Melitus
Sendangguwo
interaktif dan
kecamatan 2. pengetahuan
Tembalang teknologi- tentang tanda
kota Semarang dan gejala
teknologi
untuk Diabetes
merubah lainnya untuk Melitus
perilaku
menyampaika
masyarakat 3. Pengetahuan
untuk lebih n informasi tentang cara
menjaga dan pencegahan
mengontrol Diabetes
gula darah nya Melitus
dengan
memeriksakan 4. Pengetahuan
rutin di pusat tentang senam
layanan kaki Diabetes
kesehatan. Melitus