Anda di halaman 1dari 5

Pengalaman menjadi seorang untuk dengan melahirkan bayi dengan berat

badan rendah akan mempengaruhi pencapaian peran seorang wanita dalam

memberikan pengasuhannya. Sebuah temuan teoritis menggambarkan pengalaman

wanita-wanita di Taiwan memerlukan bantuan seorang tenaga proffesional untuk

meningkatkan pencapaian perannya sebagai seorang ibu karena bayi dirawat di

NICU dengan berat badan lahir rendah, hal ini disebabkan pada wanita-wanita

Taiwan mempunyai kebudayaan ritual untuk memeluk bayinya setelah melahirkan

(Chang Lee, Long Boore,2009). Pencapaian peran sebagai ibu merupakan proses

kognitif dan sosial yang perlu dipelajari oleh seorang wanita selama dalam masa

kehamilan sampai bayi berumur 12 bulan dengan awal pembelajaran saat memeluk

bayinya stelah melahirkan.

2.13 Komponen Maternal Role Attainment Becoming A Mother

Kompetensi dalam pencapaian ibu setelah melahirkan dalam memberikan

stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi dimulai dari ibu setalah melahirkan

dapat memberikan nutrisi berupa ASI. Dalam memberikan ASI seorang ibu

diharuskan memahami proses menyusui. Proses menyusui merupakan proses yang

sangat menyenagkan bagi ibu ataupun sang bayi. Menyusui merupakan proses

pemberian ASI kepada bayi dari payudara ibu. Menyusui merupakan proses yang

menyenangkan sekaligus menenangkan bagi bayi, disinilah letak kasih sayang yang

sesungguhnya. Menyusui tidak hanya bermanfaat bagi bayi, akan tetapi ibu juga

turut merasakan manfaat dari proses menyusui tersebut. Beberapa hormon yang

berperan aktif dalam menyusui membuat ibu medapatkan banyak keuntungan.

Hormon oksitosin dan prolaktin, keduanya memiliki peran penting untuk mengatur

produksi dan sekresi ASI. Fungsi hormon prolaktin merangsang sel-sel penghasil
susu untuk memproduksi susu. Sedangkan, hormon oksitosin merangsang sel-sel

otot untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan ASI yang terproduksi

terdorong mengalir melalui pembuluh menuju muara saluran ASI. Selain itu,

hormon oksitosin juga membantu tubuh ibu dalam mempercepat kembalinya

ukuran rahim kepada posisi semula. Hormon prolaktin penting untuk mengawali,

atau memulai, prosuksi ASI setelah melahirkan, dan untuk mempertahankan atau

melanjutkan produksi ASI.

Pada masa kehamilan tingkat prolaktin yang tinggi tidak menjadikan sel-sel

dapat memprosuksi ASI, karena ditahan oleh hormone progesterone. Setelah

melahirkan, progesteron menurun, dan prolaktin mulai dapat bekerja. Inilah yang

membuat produksi ASI meningkat setelah melahirkan, 2-3 hari setelah melahirkan,

seorang ibu menyadari bahwa payudaranya terasa penuh, dan kita menyatakan

bahwa ASI-nya udah keluar. Selama hamil, tubuh ibu mulai memproduksi beberapa

hormon yang menstimulasi sistem saluran ASI agar membesar.

Hormon Prolaktin : ketika bayi menyusu pada satu payudara, rangsangan

sensorik dari puting payudara tersebut dikirim ke otak. Sebagai jawabannya, bagian

depan (anterior) kelenjar pituitari didasar otak mengeluarkan prolaktin. Prolaktin

masuk kedalam darah menuju payudara, dan menyebabkan sel-sel pembuat ASI

memproduksi ASI. Sebagian besar hormon prolaktin berada didalam darah selama

kurang lebih 45 menit setelah penyusunan . jadi hormon ini membuat payudara

memproduksi ASI untuk penyusunan berikutnya. Untuk penyusunan saat ini, bayi

mengalami ASI yang sudah tersedia di dalam payudara.


Hormon prolaktin lebih banyak diproduksi dimalam hari, karena itu

menyusui terutama di malam hari hari membantu menjaga pasokan ASI. Membuat

ibu merasa nyaman, dan kadang mengantuk, karena ibu biasanya beristirahat

dengan baik meski ia menyusui dimalam hari dimalam hari. Hormon ini berkaitan

dengan prolaktin menekan ovulasi, karena itu menyusui dapat membantu menunda

kehamilan baru. Menyusui di malam hari sangat penting untuk penundaan

kehamilan baru.

Hormon oksitosin ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik dari puting

dikirim ke otak. Sebagai jawabannya, bagian belakang kelenjar pituitari di dasar

otak mengeluarkan hormon oksitosin. Oksitosin masuk ke dalam darah menuju

puyudara. dan merangsang sel-sel otot di sekeliling alveoli berkontraksi. Kontraksi

ini membuat ASI yang telah terkumpul di dalam alveoli menyulinsepanjmg ducms.

Kadang ASI mengalir keluar payudara. Inilah reflek: oksitosin, atau refleks

pengaliran ASI. Oksitosin dihasilkan lebih cepat daripada prolaktin. Hormon ini

membuat ASI mengalir untuk minum saat ini. Oksitosin dapat mulai bekerja

sebelum bayi menyusu, jika ibu merasa saat menyusu. Mengenai oksitosin adalah

bahwa oksitosin membuat rahim ibu berkontraksi sesudah persalinan. Kontraksi ini

membantu mengurangi perdarahan, namun kadang menyebabkan nyeri rahim dan

keluarnya darah selama menyusui pada beberapa hari pertama. Nyerinya bisa

sangat hebat. Hormon oksitosin kadang disebut “hormon cinta” karena membuat

ibu merasa mencintai bayinya, dan tenang. Ini efek dari oksitosin yang penting

untuk membangun bonding/kedekatan dengan bayi, dan perilaku keibuan. Ibu yang

menggunakan botol untuk menyusui bayinya mungkin tidak memiliki perasaan

yang sama. Refleks oksitosin kadang disebut ‘let-down refleks’.


GAMBAR

Asumsi Mercer berkaitan dengan maternal role attainment becoming a

mother dipengaruhi oleh:

2.13.1 Kompentensi ibu dalam memberikan pengasuhan

1. Memerah ASI

Roesli (2012) mengeluarkan ASI untuk disimpan beberapa saat dengan

tujuan :

1) Mengurangi bengkak

2) Mengurangi sumbatan atau stasis ASI.

3) Membantu bayi melekat pada payudara yang penuh

4) Memberi minum bayi BBLR yang tidak bisa menyusu

5) Memberi minum bayi sakit.

6) Memberi minum bayi yang mengalami kesulitan dalam koordinasi

menyusu.

7) Memberi minum bayi sementara ia belajar mengisap dari puting yang

terbenam.

8) Memberi minum bayi yang ‘menolak’ menyusu, sementara bayi belajar

menyukai kegiatan menyusu.

9) Mempertahankan pasokan ASI untuk bayi ketika ibu bekerja.

10) Meninggalkan ASI untuk bayi ketika ibu bekerja.

11) Menjaga produksi ASI, menjaga kesehatan payudara dan mencegah ASI

menetes sewaktu ibu jauh dari bayinya.

12) Memerah ASI langsung ke mulut bayi


13) Mencegah puting dan aerola menjadi kering atau lecet

14) Mencegah ASI dan mempasteurisasi ASI dari ibu yang terinfeksi HIV

2. Cara memerah ASI

Memerah dengan tangan adalah cara baik yntuk memrah ASI. Cara

ini tidak memerlukan peralatan, jadi seorang wanita dapat melakukannya

dimana saja, dan kapan saja. Memerah dengan mudah

Anda mungkin juga menyukai