Anda di halaman 1dari 34

• 1. Manajemen Biaya Proyek.

pptx
JADWAL YANG EKONOMIS

▪ Dengan diketahuinya kurun waktu penyelenggaraan


proyek, seringkali timbul pertanyaan apakah kurun
waktu tersebut sudah optimal, dapatkah kurun
waktu penyelesaian proyek dipersingkat dengan
menambah biaya atau sumber daya lain dalam
batas-batas yang masih dianggap ekonomis

▪ Asumsi yang digunakan selama ini bahwa sumber


daya yang diperlukan selalu tersedia dalam arti
analisis dan perhitungan belum memasukkan faktor
kemungkinan keterbatasan sumber daya
JADWAL YANG EKONOMIS

▪ Jadwal yang dihasilkan tidak realistik bila


kenyataannya daya yang tersedia bukan tidak
terbatas sehingga sebelum menjadi jadwal yang
siap pakai sebagai pegangan praktek pelaksanaan,
hendaknya diperhatikan juga faktor tersedianya
sumber daya

▪ Sejauh mana faktor-faktor tersebut di atas


mempengaruhi jadwal atau perencanaan proyek,
beserta pendekatan yang lazim dipakai untuk
mengatasinya yaitu :
o Mencari hubungan jadwal biaya yang ekonomis
o Menyusun jadwal dengan keterbatasan sumber daya
o Meratakan pemakaian sumber daya
JADWAL YANG EKONOMIS

JADWAL JARINGAN KERJA CPM DAPAT UNTUK


MENGANALISIS MASALAH TERSEBUT, YAITU DENGAN
MEMPERKIRAKAN :

▪ Jadwal yang ekonomis bagi suatu proyek, yang


didasarkan atas biaya langsung untuk
mempersingkat waktu penyelesaian komponen-
komponennya

▪ Jadwal yang optimal dengan memperhatikan biaya


langsung dan tidak langsung

Langkah ini dilakukan dengan mengadakan analisis


hubungan antara waktu dan biaya.
MEMPERSINGKAT WAKTU PENYELESAIAN
PROSES MEMPERCEPAT KURUN WAKTU DISEBUT CRASH
PROGRAM atau Least Cost Schedulling. Di dalam
menganalisis proses tersebut digunakan asumsi berikut :

▪ Jumlah sumber daya yang tersedia tidak merupakan


kendala. Ini berarti dalam menganalis program
mempersingkat waktu, alternatif yang akan dipilih
tidak dibatasi oleh tersedianya sumber daya

▪ Bila diinginkan waktu penyelesaian lebih cepat


dengan lingkup yang sama, maka keperluan sumber
daya akan bertambah. Sumber daya ini dapat
berupa tenaga kerja, material, peralatan atau
bentuk lain yang dapat dinyatakan dalam sejumlah
dana
TERMINOLOGI DAN RUMUS PERHITUNGAN

▪ KURUN WAKTU NORMAL

▪ BIAYA NORMAL

▪ KURUN WAKTU DIPERSINGKAT

▪ BIAYA UNTUK WAKTU DIPERSINGKAT


❖ KURUN WAKTU NORMAL

Adalah kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai


selesai dengan cara efisien tetapi di luar pertimbangan adanya kerja
lembur dan usaha khusus lainnya seperti menyewa perlatan lebih
canggih.
❖ BIAYA NORMAL
Adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan
dengan kurun waktu normal

❖ KURUN WAKTU DIPERSINGKAT (CRASH TIME)


Adalah waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang
secara teknis masih mungkin. Asumsi : sumber daya bukan merupakan
hambatan

❖ BIAYA untuk WAKTU DIPERSINGKAT (CRASH COST)


Adalah jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
kurun waktu tersingkat.
TERMINOLOGI DAN RUMUS PERHITUNGAN WAKTU DAN BIAYA

Titik A menunjukkan titik normal, Titik B menunjukkan titik dipersingkat.


Garis yang menghubungkan titik A dengan B disebut kurun waktu-
biaya. Pada umumnya garis ini dianggap garis lurus, bila tidak lurus
(cekung) maka diadakan perhitungan per segmen yang terdiri dari
beberapa garis lurus.
SLOPE BIAYA

• Perhitungan jika Titik A dengan B tidak lurus.


Seandainya diketahui bentuk kurva pada
hubungan waktu-biaya normal suatu kegiatan,
maka artinya dengan mengambil berapa slope
atau sudut kemiringannya, bisa dihitung berapa
besar biaya untuk mempersingkat waktu satu
hari dengan rumus.

• Slope Biaya :

Biaya dipersingkat – Biaya Normal


= __________________________

Waktu Normal – Waktu Dipersingkat


Contoh menghitung slope
Kegiatan Waktu (hari) Biaya (Rp)

i-j Normal Dipersingkat Normal Dipersingkat

a 8 6 17.000 22.000
Slope Biaya :
Biaya dipersingkat – Biaya Normal
= __________________________
Waktu Normal – Waktu Dipersingkat
22.000 – 17.000
= _____________ = 2.500
8–6
Diperoleh angka Rp 5000 untuk mempersingkat waktu 2 hari (Rp 2500 x (8-6)
hari). Jadi besar slope biaya = Rp 2500. Konsep ini berguna untuk analisis
berapa besar biaya untuk mempersingkat waktu pelaksanaan kesgiatan.
Prosedur mempersingkat waktu
Tujuan utama dari program mempersingkat
waktu adalah memperpendek jadwal penyelesaian
kegiatan atau proyek dengan kenaikan biaya yang
minimal.
Prosedur :
a. Menghitung waktu penyelesaian proyek &
identifikasi float dengan CPM, memakai
kurun waktu normal
b. Menentukan biaya normal masing-masing kegiatan
c. Menentukan biaya dipercepat masing-masing
kegiatan
MENGANALISIS Titik Proyek Dipersingkat (TPD) DAN Titik
Dipersingkat Total (TDT)

Gb. 14.2

Titik A merupakan titik normal, Dari titik ini kemudian dilakukan langkah-langkah mempersingkat waktu
dengan pertama-tama terhadap kegiatan kritis.
Pada setiap langkah, tambahan biaya untuk memperpendek waktu terlihat pada slope biaya kegiatan
yang dipercepat.
Dengan menambahkan biaya tersebut, maka pada setiap langkah akan dihasilkan jumlah biaya yang
proyek sesuai dengan kurun waktunya. Hal ini terlihat pada Gambar 14.2 di atas.
Bila langkah mempersingkat waktu diteruskan, akan menghasilkan titik baru yang jika dihubungkan
berbentuk garis putus-putus yang melengkung ke atas (cekung) dan akan sampai pada titik proyek
dipersingkat (TPD) atau project crash point. Titik ini merupakan batas maksimum waktu proyek dapat
dipersingkat.
Pada TPD ini mungkin masih ada kegiatan komponen proyek yang belum dipersingkat waktunya dan
bila ingin dipersingkat juga (artinya semua kegiatan proyek dapat dipersingkat waktunya), maka akan
menaikkkan jumlah total biaya proyek tanpa adanya pengurangan waktu. Titik tersebut dinamakan
Titik dipersingkat Total (TDT) atau all crash point
Contoh Program Mempersingkat Waktu

Gambar 14-3 Proyek yang terdiri dari lima komponen kegiatan dalam kurun
waktu normal.

1. Cari jalur kritis dan hitung waktu penyelesaian proyek


dan float
Hitungan maju : EF (1-2) = ES (1-2) + 5 = 5
EF (2-4) = ES (2-4) + 5 = 14
EF (4-5) = ES (4-5) + 5 = 18
EF (2-3) = ES (2-3) + 3 = 5 + 3 = 8
EF (3-4) = ES (3-4) + 2 = 8 + 2 = 10

Waktu Penyelesaian Proyek = 18 hari


Gambar 14-3

• Hitungan Mundur :
• Float Total (TF) : jumlah waktu sebuah aktivitas yang dpt ditunda tanpa
mengakibatkan penundaan tanggal penyelesaian proyek → Pada kasus di
atas adalah Komponen 2-3-4
TF = LF-EF = LS -ES

LF (4-5) = EF (4-5) =18


LS (4-5) = LF (4-5) – 4 =18 – 4 = 14
LF (3-4) = LF (2-4) = LS (4-5) = 14
LS (3-4) = LF (3-4) – D =14 – 2 = 12
LF (2-3) = LS (3-4) =12
TF (3-4) = LF (3-4) – EF (3-4) =14 – 10 = 4
TF (2-3) = LF (2-3) – EF (2-3) = 12 – 8 = 4
HASIL HITUNGAN DI ATAS
• Jalur Kritis adalah : 1-2-4-5
• Kurun waktu penyelesaian proyek adalah
18 hari
• Float Total terletak di jalur 2-3-4 sebesar 4
hari
2. Membuat tabulasi waktu serta biaya normal dan
dipersingkat
DARI DARI
SOAL SOAL
Tabulasi Contoh Soal
Kegiatan Normal Dipersingkat Slope
Biaya
(i-j) Waktu Biaya Waktu (hari) Biaya (Rp)
(hari) (Rp) (Rp)
1-2 5 300 4 380 80
2-3 3 240 2 340 100
2-4 9 630 7 780 75
3-4 2 80 1 190 110
4-5 4 300 2 420 60

3. Menghitung slope biaya masing-masing kegiatan,


hasilnya dimasukkan pada kolom paling kanan
Slope Biaya :
Biaya dipersingkat – Biaya Normal
= __________________________
Waktu Normal – Waktu Dipersingkat
Slope Biaya Kegiatan 1-2 :
380 – 300
= ________ = 80 per hari
5–4

Dengan cara sama diperoleh berturut-turut angka


untuk slope biaya kegiatan-kegiatan selanjutnya yaitu
100, 75, 110 dan 60.
4. Mempersingkat waktu proyek
Kegiatan Yang Waktu Proyek Biaya Proyek
Dipersingkat (hari) (Rp)
Posisi Normal 18 1550
4-5 dipersingkat 2 hari 16 1670
2-4 dipersingkat 2 hari 14 1720
1-2 dipersingkat 1 hari 13 1800
2-3 dipersingkat 1 hari 13 1900
3-4 dipersingkat 1 hari 13 2010
Penjelasan Gambar 14-4

• TPD (Crash Point) tercapai setelah selesai mempersingkat kegiatan 1-2


yaitu diperoleh angka-angka waktu penyelesaian proyek 13 hari dengan
biaya langsung Rp 1800,-.
• Melewati titik TPD, usaha mempersingkat waktu kegiatan-kegiatan
berikutnya tidak menghasilkan pengurangan waktu penyelesaian proyek
yang besarnya 13 hari.
• Bila kegiatan 2-3 dan 3-4 juga dipersingkat, maka ini berarti semua
komponen kegiatan proyek yang dapat dipersingkat telah dipersingkat dan
tercapai titik TDT atau all crash point dengan total biaya Rp 2010,- tanpa
mengurangi waktu penyelesaian proyek (tetap 13 hari).
• Jadi dari segi usaha mempersingkat jadwal, maka pengeluaran sebesar Rp
2010 – Rp 1800 ,- = Rp 210 ,- adalah sia-sia.
JALUR KRITIS BARU
Gambaran dari contoh soal di atas menunjukkan bahwa proses
mempercepat waktu penyelesaian proyek akan menimbulkan jalur kritis
baru. Contoh di kegiatan kritis 2-4 dapat dipersingkat dengan angka
melebihi besar TF di jalur non-kritis 2-3-4
a. SOAL AWAL
RINGKASAN PROSEDUR MEMPERSINGKAT WAKTU

Garis besar mempersingkat waktu adalah sebagai


berikut :
▪ Menghitung waktu penyelesaian proyek dan
identifikasi float dengan CPM, memakai kurun waktu
normal
▪ Menentukan biaya normal masing-masing kegiatan
▪ Menentukan biaya dipercepat masing-masing
kegiatan
▪ Menghitung slope biaya masing-masing komponen
kegiatan
▪ Mempersingkat kurun waktu kegiatan, dimulai dari
kegiatan kritis yang mempunyai slope biaya
terendah
RINGKASAN PROSEDUR MEMPERSINGKAT WAKTU

▪ Setiap kali selesai mempercepat kegiatan, teliti


kemungkinan adanya float yang mungkin dapat
dipakai untuk mengulur waktu kegiatan yang
bersangkutan untuk memperkecil biaya
▪ Bila dalam proses mempercepat waktu proyek
terbentuk jalur kritis baru, maka percepat kegiatan-
kegiatan kritis yang mempunyaai kombinasi slope
biaya terendah
▪ Meneruskan mempersingkat waktu kegiatan sampai
titik TTPD
▪ Buat tabulasi biaya versus waktu, gambarkan dalam
grafik dan hubungkan titik normal (biaya dan waktu
normal), titik-titik yang terbentuk setiap kali
mempersingkat kegiatan, sampai dengan titik-titik
TPD
RINGKASAN PROSEDUR MEMPERSINGKAT WAKTU

▪ Hitung biaya tidak langsung proyek, dan gambarkan


pada kerrtas grafik di atas
▪ Jumlah biaya langsung dan tidak lagsung untuk
mencari biaya total sebelum kurun waktu yang
diinginkan
▪ Periksa pada grafik biaya total untuk mencapai
waktu optimal, yaitu kurun waktu penyelesaian
proyek dengan biaya terendah
BIAYA LANGSUNG DAN
TIDAK LANGSUNG
YANG TERMASUK BIAYA LANGSUNG

BIAYA LANGSUNG ADALAH BIAYA UNTUK SEGALA


SESUATU YANG AKAN MENJADI KOMPONEN
PERMANEN HASIL AKHIR PROYEK. BIAYA
LANGSUNG TERDIRI DARI :

▪ Penyiapan lahan
▪ Pengadaan peralatan utama
▪ Biaya merakit dan memasang peralatan utama
▪ Pipa yang terdiri dari pipa transfer, pipa penghubung
antar peralatan dan lain-lain
YANG TERMASUK BIAYA TIDAK LANGSUNG

▪ Gaji tetap dan tunjangan manajemen, pengeluaran


lain bagi tenaga administrasi, tim penyelia proyek
▪ Kendaraan dan peralatan konstruksi
▪ Biaya pengadaan fasilitas sementara untuk pekerja,
seperti perumahan atau asrama sementara, tempat
rekreasi, dan lain-lain yang biasanya diperlukan oleh
proyek-proyek besar yang letaknya terpencil
▪ Menyewa atau membeli alat-alat berat untuk
konstruksi
▪ Ongkos menyewa kantor, termasuk keperluan utility
seperti listrik dan air
▪ Bunga dari dana yang diperlukan proyek
BIAYA PROYEK
• Jadi total biaya proyek adalah sama
dengan jumlah biaya langsung di tambah
biaya tidak langsung.
• Keduanya berubah sesuai dengan waktu
dan kemajuan proyek.
• Meskipun tidak dapat diperhitungkan
dengan rumus tertentu. Tapi pada
umumnya makin lama proyek berjalan,
maka makin tinggi kumulatif biaya tidak
langsung yang diperlukan
Hubungan Biaya-biaya Total, langsung, tidak langsung
dan optimal

▪ Biaya optimal didapat dengan mencari total biaya


proyek yang terkecil
Pertimbangan biaya :
• Dalam pengelolaan proyek, aspek biaya juga
diperhitungkan dengan cara mendefiniskan
hubungan biaya (cost) dengan lamanya
kegiatan dalam proyek.
• Biaya yang dimaksud disini adalah biaya
langsung (direct cost), sedangkan biaya tidak
langsung seperti biaya untuk keperluan
administrasi, supervisi, dsb. tidak
dimasukkan dalam evaluasi
• Dalam praktik, sering digunakan hubungan yang linier
antara lamanya waktu kegiatan (duration) dengan biaya
(cost).
• Sehingga dalam keadaan normal, berlaku bahwa waktu
pelaksanaan proyek dapat diperpendek dengan
konsekuensi akan terjadi penambahan/kenaikan sumber
daya atau biaya.
• Pengurangan waktu pelaksanaan proyek ini ada
batasnya yang disebut dengan waktu desak (crash time),
dimana setelah titik ini waktu tidak bisa dikurangi lagi.
• Pada titik ini (crash point), kenaikan penggunaan sumber
daya (biaya) hanya akan menambah jumlah biaya
langsung.
LATIHAN
• Bila diperoleh informasi tentang kegiatan suatu proyek seperti
dituliskan dalam tabel dibawah. Hitung tambahan biaya yang
diperlukan bila pelaksanaan penyelesaian proyek diinginkan
dipercepat menjadi 16 sw (satuan waktu).

Kegiatan Normal Crash


(i,j)
Lamanya waktu Biaya Lamanya waktu Biaya
(1,2) 8 100 6 200
(1,3) 4 150 2 350
(2,4) 2 50 1 90
(2,5) 10 100 5 400
(3,4) 5 100 1 200
(4,5) 3 80 1 100

Anda mungkin juga menyukai