Anda di halaman 1dari 1

Ketinggian Blok untuk operasi Urology

Inervasi Sistem Genitourinaria

Renal

Nyeri Renal diteruskan ke dorsal spinal cord oleh simpatic fibers dari Th10 – L1. Sedangkan inervasi dari
persarafan simpatis, diberikan oleh serabut preganglion dari Th8 – L1. Nervus vagus memberikan
inervasi parasimpatis untuk ginjal, sedangkan segmen spinal S2 – S4 memberikan inervasi pada ureter.
(Butterworth IV, et al., 2018)

Buli

Buli menerima inervasi saraf dari persarafan simpatis yang berasal dari Th11 – L2, yang menghantarkan
nyeri, sentuhan, sensasi suhu. Sedangkan sensasi peregangan buli ditransmisikan lewat saraf
parasimpatis dari segmen S2 – S4. Persarafan parasimpatis juga menyediakan kebanyakan dari inervasi
motoric dari Buli. (Butterworth IV, et al., 2018)

Di lateral dari buli juga berjalan nervus obturator, di mana ketika melakukan Transurethral Bladder
Resection menggunakan cauter, dapat terjadi stimulasi dari saraf obturator yang menghasilkan adduksi
ekstremitas bawah, sehingga untuk tindakan TUR buli yang dikerjakan dengan GA tanpa muscle relaxant
atau SAB, disarankan penggunaan obturator block untuk mencegah hal tersebut. (Butterworth IV, et al.,
2018)

Prostat

Prostat, penile urethra, dan penis mendapatkan inervasi simpatis oleh Th11 – L2, dan inervasi
parasimpatis S2 – S4. Saraf pudendal menghasilkan sensasi nyeri dari penis lewat saraf dorsal dari penis.
Inervasi sensorik dari skrotum adalah melalui nervus cutaneous, di mana mengarah ke segmen
lumbosacral, sedangkan perabaan / pengindraan testis dikonduksikan menuju segmen thorakal bawah
dan lumbar tinggi. (Barash, et al., 2017)

References
Barash, P. G. et al., 2017. Clinical Anesthesia EIGHTH EDITION. Philadelphia: Wolters Kluwer.

Butterworth IV, J. F., Mackey, D. C. & Wasnick, J. D., 2018. Morgan & Mikhail's Clinical Anesthesiology.
6th ed. New York: Mc Graw Hill Education.

Anda mungkin juga menyukai