Anda di halaman 1dari 7

Langakah-Langkah Mix Desain:

1. Penetapan kuat tekan beton yang diisyaratkan adalah f’c = 50 Mpa pada umur 28
hari
2. Penetapan jenis semen Portland
Digunakan semen Portland tipe I, karena diperuntukkan untuk konstruksi umum,
yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus. ( Merk Tonasa )
3. Penetapan jenis agregat
a. Agregat halus ( pasir )
b. Agregat kasar ( kerikil )
4. Penetapan Faktor Air Semen
Dalam perencanaan campuran adukan beton, nilai factor air semen ditetapkan
dengan 2 cara;
a. Berdasarkan jenis semen yang dipakai dan kuat tekan rata-rata perlu pada
umur tertentu.
b. Berdasarkan jenis semen yang dipakai, jenis agregat kasar dan kuat tekan rata-rata
perlu pada umur tertentu.
- Dengan data jenis semen, jenis agregat kasar, dan umur beton yang
dikehendaki, dibaca perkiraan kuat tekan rata-rata perlu seandainya dipakai fas
0,5
Kuat tekan beton (Mpa)
Jenis agregat Umur (Hari)
Jenis semen
kasar
3 7 28 91

Alami (kerikil) 17 23 33 40
I, II, V
Buatan (batu 45
19 27 37
pecah)
Alami (kerikil) 21 28 38 44
III Buatan (batu
25 33 44 48
pecah)
- Hasil langkah pertama dimasukkan ke dalam grafik sbb:

33,5
Berdasarkan dua hasil penentuan factor air semen di atas, pengambilan nilai
FAS diambil nilai yang paling terkecil. Karena FAS sudah ditentukan 0,4, maka
yang digunakan adalah 0,4.

5. Penetapan nilai slump


Penetapan nilai slump dilakukan dengan cara melihat tabel berikut:
Pemakaian beton Maks Min
(berdasarkan jenis struktur yang dibuat) (cm) (cm)

Dinding, plat fondasi dan fondasi telapak bertulang 12,5 5,0

Fondasi telapak tidak bertulang, kaison, dan struktur di bawah 9,0 2,5
tanah
Pelat, balok, kolom, dan dinding 15,0 7,5

Pengerasan jalan 7,5 5,0

Pembetonan masal (beton massa) 7,5 2,5

Pemakaian beton digunakan untuk pembuatan pelat, balok, kolom dan dinding.
Sehingga nilai slump berada di rentang 7,5 – 15 cm. Perencana mengambil nilai
slump 10 cm

6. Penetapan besar butir agregat maksimum


Besar agregat maksimum yang ditentukan adalah 40 mm

7. Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton


Untuk menentukan jumlah air yang dibutuhkan per meter kubik beton diperoleh dari
tabel berikut:
Kebutuhan air per meter kubik beton (liter)
Besar ukuran
Jenis Slam (mm)
maks. Agregat
Agregat
(mm) 60-180
0-10 10-30 30-60

Alami 150 180 205 225


10
Batu pecah 180 205 230 250

Alami 135 160 180 195


20
Batu pecah 170 190 210 225

Alami 115 140 160 175


40
Batu pecah 155 175 190 205

Perencana menggunakan agregat berupa batu pecah.


Jumlah air yang diperkirakan:
A= 2/3 Ah + 1/3 Ak
A= (2/3 * 205) + (1/3 * 205)
A= 205 liter/ m3
8. Berat semen yang diperlukan
Berat semen per meter kubik beton dihitung dengan:
1
Wsmn  Wair
fas

1
= 205 = 512,5 𝑘𝑔/𝑚3
0,40

9. Penetapan jenis agregat halus


Berdasarkan hasil penelitian laboratorium, agregat halus diklasifikasikan dalam
jenis agak kasar.

10. Proporsi berat agregat halus terhadap agregat campuran


Penetapan dilakukan dengan memperhatikan besar butir maksimum agregat kasar,
nilai slump, factor air semen, dan daerah gradasi agregat halus. Perbandingan berat
agregat halus dan agregat kasar diperoleh dari grafik berikut:

slump

Proporsi Pasir (persen)

33

Faktor air semen

Grafik yang digunakan adalah faktor air semen dengan proporsi pasir berdasarkan
nilai slum 10 cm. Sehingga grafik yang digunakan adalah slum yang berada di rentang
10 cm yaitu 6 – 18 cm.

Berdasarkan hasil interpolasi dari grafik di atas diperoleh berat agregat halus sebesar
33 %

11. Berat jenis agregat campuran


Berat jenis agregat campuran dihitung dengan rumus:

𝑘ℎ 𝑘𝑘
𝑏𝑗 𝑐𝑎𝑚𝑝 = 𝑏 𝑗ℎ + 𝑏 𝑗𝑘
100 100
33 67
𝑏𝑗 𝑐𝑎𝑚𝑝 = 2,62 + 2,37
100 100
𝑏𝑗 𝑐𝑎𝑚𝑝 = 2,45
12. Perkiraan berat beton
Perkiraan berat beton diperoleh dari tabel berikut:

2250

2,45

205

Dari grafik di atas diperoleh berat beton yaitu 2250 kg/m3

13. Kebutuhan berat agregat campuran


Kebutuhan berat agregat campuran dihitung dengan rumus:
Wagr,cmp = Wbtn – Wair - Wsmn

Wagr,cmp = 2250 – 205 – 512,5 = 1532,5 kg/m3

14. Berat agregat halus yang diperlukan.


Kebutuhan agregat halus dihitung dengan rumus:
Wagr,h = kh . Wagr,camp

Wagr,h = 33 %. 1532,5 = 505,725 kg/m3


15. Hitung berat agregat kasar yang diperlukan.
Kebutuhan agregat kasar dihitung dengan rumus:
Wagr,k = kk . Wagr,camp

Wagr,k = 67 %. 1532,5 = 1026,775 kg/m3

Kesimpulan:

Rencana
Kebutuhan bahan dasar beton
Pembuatan beton

volume berat Air Semen pasir Batu pecah

1 m3 2250 kg 205ltr 512,5 kg 505,725 kg 1026,775 kg

Perencana menggunakan Superplasticizer sebesar 0,3 % dari berat semen yaitu :

SP = 0,3 % x 512,5 = 1,5375 kg

Anda mungkin juga menyukai