Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Menganalisis dan Menggambarkan Mawar Angin (WindRose)


Dalam menganalisis dan menggambar mawar angin akan digunakan data
kecepatan dan arah angin dari tahun 2008-2017 (lampiran). Data angin tersebut
akan dikelompokkan berdasarkan kecepata angin dan arahnya. Selanjutnya akan
dicari jumlah frekuensi dan presentase dari tiap-tiap kelompok, yang hasilnya
akan digunakan dalam menggambar mawar angin. Adapun hasil pengelompokkan
data angin tersebut dapat diperoleh dari table berikut :

Table 4.1 Jumlah Frekuensi Kejadian Angin


Jumlah Frekuensi kejadian Angin
Kecepatan Angin ( m/s )
Arah Jumlah
<0,0 - 3,0 >3,0 - 6,0 >6,0 - 9,0 >9,0 - 11,0 > 11
Utara 2239 560 31 0 5 2835
Timur Laut 2512 976 51 3 1 3543
Timur 1195 1482 425 23 3 3128
Tenggara 1080 1273 140 4 1 2498
Selatan 1061 173 7 1 0 1242
Barat Daya 1094 638 93 5 3 1833
Barat 2631 3316 397 15 8 6367
Barat Laut 3909 1405 104 5 1 5424
Jumlah 15721 9823 1248 56 22 26870
Jumlah Berangin 26870
Jumlah Tidak Berangin 13156
Total 40026

Dari tabel data di atas dapat dicari presentase arah angin masing – masing
data dengan cara sebagai berikut :

Dilihat pada data dengan tinggi gelombang < 0,0 – 3.0 m/det dengan arah
angin utara yang mempunyai 2239 buah data, sehingga jika dihitung presentase
menjadi:

2239
𝑥 100% = 5,61 𝑚/𝑑𝑒𝑡
39900
Demikian seterusnya untuk masing – masing arah, kemudian disajikan
dalam bentuk tabel presentase data kecepatan dan arah angin sebagai berikut :

Table 4.2 Presentase Frekuensi Kejadian Angin

Persentase Frekuensi Kejadian Angin


Kecepatan Angin ( m/s )
Arah Jumlah
>0,0 - 3,0 >3,0 - 6,0 >6,0 - 9,0 >9,0 - 11,0 > 11
Utara 5.59 1.40 0.08 0.00 0.01 7.08
Timur Laut 6.28 2.44 0.13 0.01 0.00 8.85
Timur 2.99 3.70 1.06 0.06 0.01 7.81
Tenggara 2.70 3.18 0.35 0.01 0.00 6.24
Selatan 2.65 0.43 0.02 0.00 0.00 3.10
Barat Daya 2.73 1.59 0.23 0.01 0.01 4.58
Barat 6.57 8.28 0.99 0.04 0.02 15.91
Barat Laut 9.77 3.51 0.26 0.01 0.00 13.55
Jumlah 39.28 24.54 3.12 0.14 0.05 67
Jumlah Berangin 67
Jumlah Tidak Berangin 33
Total 100

Dari tabel di atas dapat dibuat gambar wind rose untuk menggambarkan presentase
data arah angin dominan, seperti gambar berikut ini :

Gambar 4.1 Windrose (Mawar Angin)


Dari analisa angin dengan Wind Rose di atas dapat disimpulkan bahwa
prevailing wind terjadi pada arah barat laut dengan presentase 9,80 %, sedangkan
kecepatan angin yang paling dominan terjadi pada kecepatan antara interval >0,0
– 3,0 m/s yaitu 39,4 %.

Gambar 4.2 Histogram Persentase Frekuensi Kejadian Angin

4.2 Menentukan Panjang Pembangkitan Gelombang dengan Fetch Efektif


Didalam tinjauan pembangkitan gelombang dilaut, fetch dibatasi oleh
bentuk daratan yang mengelilingi laut. Didaerah pembentukan gelombang,
gelombang tidak hanya dibangkitkan dalam arah yang sama dengan gelombang
angin tetapi juga dalam berbagai sudut terhadap arah angin.

Besarnya fetch dapatdicari dengan menggunakan persamaan :

Keterangan :
Feff : Fetch rerata efektif
Xi (Fi) : Panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang ke
ujung akhir fetch
α : Deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan
pertambahan 5º sampai sudut sebesar 45º pada kedua sisi dari arah
angin.
Peta yang akan digunakan dalam menghitung panjang fetch efektif
menggunakan peta yang diperoleh dari google earth, dengan perbandingan skala 1
cm pada peta sama dengan 100 km jarak sebenarnya.

Untuk perhitungan fetch, akanmenggunakan arah Utara, Timur Laut, Timur,


Barat Daya, Barat, dan Barat Laut. Penggambaran panjang Fetch untuk arah
Utara, Timur Laut, Timur, Barat Daya, Barat, dan Barat Laut.
4.2.1 Perhitungan Fetch Efektif Arah Utara
Adapun perhitungan Fetch Efektif arah Utara dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Perhitingan Fetch Efektif Arah Utara
ARAH ANGIN
Arah Utara

α (º) cos α Fi (km) Fi (m) Cos α * Fi (m)

45 0.707 57.824 57823.721 40887.545


40 0.766 52.330 52329.574 40086.779
35 0.819 47.493 47492.820 38903.841
30 0.866 42.163 42162.539 36513.830
25 0.906 34.947 34947.133 31672.859
20 0.940 40.929 40928.660 38460.360
15 0.966 29.172 29172.083 28178.068
10 0.985 38.048 38048.044 37470.009
5 0.996 32.311 32311.394 32188.439
0 1.000 37.358 37358.123 37358.123
5 0.996 36.447 36447.385 36308.692
10 0.985 37.405 37405.353 36837.082
15 0.966 37.263 37263.014 35993.308
20 0.940 37.121 37121.217 34882.534
25 0.906 43.021 43021.085 38990.344
30 0.866 44.681 44681.147 38695.008
35 0.819 51.366 51366.082 42076.631
40 0.766 57.409 57408.614 43977.550
45 0.707 62.436 62435.868 44148.826
Σ 16.903 819723.856 713629.827
42220.335

∑Fi ∙ Cos α
Fetcheff =
∑ Cos α
713629,827
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 =
16,903
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 = 42220,33 m
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 = 42,22 Km
4.2.2 Perhitungan Fetch Efektif Timur Laut
Adapun perhitungan Fetch Efektif arah Timur Laut dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Perhitingan Fetch Efektif Timur Laut
ARAH ANGIN
Arah Timur laut

α (º) cos α Fi (km) Fi (m) Cos α * Fi (m)

45 0.707 37.358 37358.123 26416.182


40 0.766 36.447 36447.385 27920.317
35 0.819 37.405 37405.353 30640.671
30 0.866 37.263 37263.014 32270.717
25 0.906 37.121 37121.217 33643.248
20 0.940 43.021 43021.085 40426.596
15 0.966 44.681 44681.147 43158.674
10 0.985 51.366 51366.082 50585.716
5 0.996 57.409 57408.614 57190.157
0 1.000 62.436 62435.868 62435.868
5 0.996 327.789 327788.765 326541.430
10 0.985 72.685 72685.153 71580.902
15 0.966 77.777 77777.259 75127.063
20 0.940 83.422 83421.859 78390.905
25 0.906 90.412 90411.629 81940.763
30 0.866 92.130 92129.908 79786.841
35 0.819 90.530 90529.595 74157.503
40 0.766 9.218 9218.272 7061.606
45 0.707 0.000 0.000 0.000
Σ 16.903 1288470.328 1199275.159
70952.469

∑Fi ∙ Cos α
Fetcheff =
∑ Cos α
1199275,159
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 =
16,903
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 = 70952,47 m
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 = 70,95 Km
4.2.3 Perhitungan Fetch Efektif Barat Laut
Adapun perhitungan Fetch Efektif arah Barat Laut dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.5 Perhitingan Fetch Efektif Barat Laut
ARAH ANGIN
Arah Barat laut

α (º) cos α Fi (km) Fi (m) Cos α * Fi (m)

45 0.707 258.732 258731.925 182951.099


40 0.766 231.360 231359.944 177231.999
35 0.819 256.999 256998.979 210521.239
30 0.866 265.493 265492.825 229923.531
25 0.906 266.062 266062.071 241134.127
20 0.940 289.232 289231.725 271788.918
15 0.966 119.068 119068.205 115011.054
10 0.985 91.637 91636.656 90244.489
5 0.996 76.649 76648.839 76357.167
0 1.000 57.824 57823.721 57823.721
5 0.996 52.330 52329.574 52130.444
10 0.985 47.493 47492.820 46771.297
15 0.966 42.163 42162.539 40725.885
20 0.940 34.947 34947.133 32839.563
25 0.906 40.929 40928.660 37093.963
30 0.866 29.172 29172.083 25263.765
35 0.819 38.048 38048.044 31167.133
40 0.766 32.311 32311.394 24751.964
45 0.707 37.358 37358.123 26416.182
Σ 16.903 2267805.260 1970147.541
116559.434

∑Fi ∙ Cos α
Fetcheff =
∑ Cos α
1970147,541
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 =
16,903
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 = 116559,43 m
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 = 116,56 Km
4.2.4 Perhitungan Fetch Efektif Barat
Adapun perhitungan Fetch Efektif arah Barat dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.6 Perhitingan Fetch Efektif Barat
ARAH ANGIN
Arah Barat

α (º) cos α Fi (km) Fi (m) Cos α * Fi (m)

45 0.707 258.732 258731.925 182951.099


40 0.766 231.360 231359.944 177231.999
35 0.819 256.999 256998.979 210521.239
30 0.866 265.493 265492.825 229923.531
25 0.906 266.062 266062.071 241134.127
20 0.940 289.232 289231.725 271788.918
15 0.966 119.068 119068.205 115011.054
10 0.985 91.637 91636.656 90244.489
5 0.996 76.649 76648.839 76357.167
0 1.000 57.824 57823.721 57823.721
5 0.996 18.606 18606.479 18535.676
10 0.985 18.536 18535.676 18254.077
15 0.966 207.933 207933.300 200848.145
20 0.940 213.671 213670.986 200785.049
25 0.906 197.596 197596.081 179082.867
30 0.866 211.060 211060.254 182783.542
35 0.819 0.000 0.000 0.000
40 0.766 0.000 0.000 0.000
45 0.707 0.000 0.000 0.000
Σ 16.903 2780457.666 2453276.699
145142.705

∑Fi ∙ Cos α
Fetcheff =
∑ Cos α
2453276,699
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 =
16,903
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 = 145142,70 m
𝐹𝑒𝑡𝑐ℎ𝑒𝑓𝑓 = 145,14 Km
Tabel 4.7 Rekapitulasi Perhitungan Fetch Efektif
Panjang Fetch
Arah Fetch
( Km ) (m)
U ( Utara ) 42.22 42220.33
TL ( Timur Laut ) 70.95 70952.47
T ( Timur ) 0.00 0.00
TG ( Tenggara ) 0.00 0.00
S ( Selatan ) 0.00 0.00
BD ( Barat Daya ) 0.00 0.00
B ( Barat ) 145.14 145142.70
BL ( Barat Laut ) 116.56 116559.43

Dari tabel diatas, diambil nilai Fetch Efektif terbesar ( Dominan ) yaitu arah
Barat Laut dengan nilai 165,56 Km.

4.3 Peramalan gelombang dengan metode CERC 1984


Sebagian besar gelombang di laut dibangkitkan oleh angin, dimana tinggi
dan periode gelombang yang dibangkitkan dipengaruhi oleh kecepatan angin (U),
lama hembus angin (td), dan fetch (F). Berikut adalah contoh analisis bangkitan
gelombang yang terjadi pada tanggal 1 Januari tahun 2008, Utara (200).

4.3.1 Faktor Tegangan Angin (Wind Stress Factor)


Sebelum melakukan peramalan gelombang, perlu dilakukan koreksi data
pengukuran angin. Hal ini dilakukan karenabiasanya pengukuran angin dilakukan
di daratan, padahal di dalam rumus-rumus pembangkitan gelombang angin yang
digunakan adalah diukur di atas permukaan laut. Oleh karena itu diperlukan
transformasi dari data angin di daratan yang terdekat dengan lokasi studi ke data
angin di atas permukaan laut.
1. Koreksi Elevasi
Kecepatan Angin (Uy) = 50 knot = 25,7 m/det
( 1 knot = 0,514 m/det )
Ketinggian alat ukur diatas permukaan laut (y) = 10 meter
1
10 7
U10 = Uy ∙ ( )
y
1
10 7
U10 = 25,7 ∙ ( )
10
m
U10 = 25,7
det

2. Koreksi Durasi
a. Durasi angin pada kecepatan U10
1609
ti =
U10
1609
ti =
25,7
t i = 62,607 det
b. Penentuan nilai c1
Untuk ti = 62,607 det, maka (1 < ti< 3600 det)
45
c1 = 1,277 + 0,296 ∙ tan h ∙ (0,9 log ∙ ( ))
t1

45
c1 = 1,277 + 0,296 ∙ tan h ∙ (0,9 log ∙ ( ))
62,607

c1 = 1,239
c. Penentuan U3600
U10
U3600 =
c1
25,7
U3600 =
1,239
U3600 = 20,742 m⁄det
d. Penentuan Nilai c Berdasarkan Nilai td yang Ditentukan
Ditetapkan td = 5 jam atau td = 18000 det, maka (3600 < t1< 3600 det)
c = −0,15 log t d + 1,5334
c = −0,15 log 18000 + 1,5334
c = 0,895
e. Menghitung Ut
Ut = U3600 ∙ c
Ut = 20,472 ∙ 0,895
Ut = 18,567 m⁄det

3. Koreksi Stabilitas dan koreksi lokasi pengamatan


a. Koreksi Sabilitas
Digunakan rasio amplifikasi (RT) = 1,1,
Sehingga:
UL = R T ∙ Ut
UL = 1,1 ∙ 18,567
UL = 20,423 𝑚⁄𝑑𝑒𝑡
b. Koreksi Lokasi Pengamatan
Uw = RL . UL
Untuk nilai RL diperoleh dari kurva rasio kecepatan angin diatas laut dan
didaratan, yang dapat dilihat di bawah ini.
UL RL
1 1,898
3 1,613
5 1,409
10 1,129
15 1,009
20 0,937
25 0,913

Diperoleh kurva sebagai berikut:


HUBUNGAN KECEPATAN ANGIN DI LAUT
DAN DARAT
2.500

2.000

1.500 y = -0.325ln(x) + 1.9203

1.000

0.500

0.000
0 5 10 15 20 25 30

Gambar 4.3 Grafik Hubungan antara Kecepatan Angin di Laut dan di Darat

Diperoleh persamaan:
y = -0.325lnx + 1,9203
Dengan persamaan y = -0.32lnx + 1,920 diperoleh :
R L = 0,940
Sehingga:
Uw = R L ∙ UL
Uw = 0,940 ∙ 20,423
Uw = 19,196 m⁄det

4. Koreksi Koefisien Seret


UA = 0,71 ∙ Uw1,23
UA = 0,71 ∙ 19,1961,23
UA = 26,890 m⁄det

4.3.2 Langkah-Langkah Peramalan gelombang dengan metode CERC 1984


Adapun langkah-langkah dalam melakukan peramalan gelombang dengan
Metode CERC 1984 adalah sebagai berikut :
Diketahui:
Feff = 42220,335 m (Arah Utara)
2
gt g ∙ Feff 3
= 68,8 ∙ ( )
UA UA 2
2
gt 9,81 ∙ 42220,335 3
= 68,8 ∙ ( )
UA 26,8902
gt
= 4745,221
UA

𝐠𝐭 𝐠𝐭
Syarat: 𝐔 ≤ 𝟕𝟏𝟓𝟎𝟎, maka NFDS sedangkan 𝐔 ≥ 𝟕𝟏𝟓𝟎𝟎, maka FDS
𝐀 𝐀

gt gt
KarenaU = 4745,221, (U ≤ 71500), maka gelombang yang terjadi
A A

adalah hasil pembentukan gelombang tidak sempurna ini atau Non Fully
Developed Sea (NFDS). Pembentukan gelombang tidak sempurna ini terdiri dari
dua jenis, yaitu pembentukan gelombang FL (Fetch limited) dan DL (Duration
Limited).
Perhitungan durasi minimum (tmin)
Diketahui:
td = 18000 det
UA g ∙ Feff
t min = 68,8 ∙ ∙( )
g UA 2
26,890 9,81 ∙ 42220,335
t min = 68,8 ∙ ∙( )
9,81 26,8902
t min = 13007,139 det

Syarat: td > tmin, maka FL, sedangkan td < tmin maka DL

Karena td = 18.000 > tmin = 13007,139 det, maka gelombang yang terjadi
merupakan gelombang hasil pembentukan terbatas fetch ( FL ). Maka tidak perlu
menghitung Fmin untuk mengganti Feff.
a. Tinggi Gelombang
1
𝑈𝐴 2 𝑔 ∙ 𝐹𝑚𝑖𝑛 2
𝐻0 = 0,0016 ∙ ∙( )
𝑔 𝑈𝐴 2
1
26,8902 9,81 ∙ − 2
𝐻0 = 0,0016 ∙ ∙( )
9,81 26,8902
𝐻0 = 2,823 𝑚

b. Periode Gelombang
1
𝑈𝐴 𝑔 ∙ 𝐹𝑚𝑖𝑛 3
𝑇𝑝 = 0,2857 ∙ ∙( )
𝑔 𝑈𝐴 2
1
26,890 9,81 ∙ − 3
𝑇𝑝 = 0,2857 ∙ ∙( )
9,81 26,8902
𝑇𝑝 = 6,504 𝑑𝑒𝑡

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel Rekapitulasi berikut ini.
4.3.2 Menganalisis dan Menggambarkan Mawar Gelombang ( WaveRose )
Untuk menganalisis dan menggambarkan mawar gelombang ( WaveRose )
terlebih dahulu diketahui nilai H0 dan Tp dan kemudian ditampilkan dalam
bentuk frekuensi tinggi gelombang dan frekuensi periode gelombang.

Tabel 4.11 Jumlah Tinggi Gelombang

Persentase Frekuensi Tinggi Gelombang (%)


Tinggi Gelombang (m)
Arah
( 0.5 < Ho ≤ 1 ( 1 < Ho ≤ 1.5 ( 1.5 < Ho ≤ 2 Jumlah
Angin ( Ho ≤ 0.5 ) ( Ho > 2 )
) ) )
U 3.45 0.00 5.172 0.00 8.6 17.24
TL 8.62 0.000 0.00 0.000 0.000 8.62
T 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
TG 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
S 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
BD 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00
B 63.79 0.000 0.000 0.000 0.000 63.79
BL 17.24 0.000 0.000 0.000 0.000 17.24
Jumlah 93.10 0.00 5.17 0.00 8.62 106.9
Persentase Tidak Bergelombang 48.3
Total 155

Dari tabel diatas dapat dicari presentase tinggi gelombang masing-masing.


Dilihat dari data gelombang H0 ≤ 0,5 dengan arah Utara dengan mempunyai 2
buah data, sehingga jika dihitung presentasenya adalah :

2
𝑥 100% = 3,45 %
120

Demikian seterrusnya dengan masing-masing arah, kemudian disajikan


dalam bentuk tabel presentase data tinggi gelombang dan arah angin bulanan
sebagai berikut :
Tabel 4. 12 Presentase Jumlah Frekuensi Tinggi Gelombang

Jumlah Frekuensi Tinggi Gelombang (m)


Arah Tinggi Gelombang (m)
Jumlah
Angin ( Ho ≤ 0.5 ) ( 0.5 < Ho ≤ 1 ) ( 1 < Ho ≤ 1.5 ) ( 1.5 < Ho ≤ 2 ) ( Ho > 2 )
U 2.00 0 3.00 0.00 5.00 10
TL 5.00 0 0 0.00 0 5
T 0 0 0 0.00 0 0
TG 0 0 0 0.00 0 0
S 0 0 0 0.00 0 0
BD 0 0 0 0.00 0 0
B 37.00 0 0 0.00 0 37
BL 10.00 0 0 0.00 0 10
Jumlah 54.00 0.00 3.00 0.00 5.00 62
Jumlah Tidak Bergelombang 58
Total 120

Dari data diatas, kemudian kita menggambar WaveRose ( mawar


gelombang ) sebagai berikut :

Gambar 4.4 Wafe Rose ( Mawar Gelombang )


Dari analisa gelombang dengan wave rose diatas, disimpulkan bahwa
preailing wind terjadi pada arah barat dengan presentase sebesar 30,8 %.
Sedangkan ketinggian gelombang yang paling dominan terjadi pada kecepatan
dengan interval ≤ 0,5 m yaitu 30,83 %.

4.4 Penentuan Kala Ulang Gelombang signifikan Maksimum dengan


Metode Fisher – Tippet Type I
Dalam menentukan kala ulang gelombang signifikan maksimum digunakan
metode Fisher-Tippet Type 1 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Urutan Tinggi Gelombang


Berdasarkan data peramalan gelombang signifikan maksimum yang
diperoleh dari tahun 2008-2017, maka dipilih data gelombang pada arah barat
( B ) sebagai data gelombang yang mewakili ( gelombang representative ) untuk
dibuatkan kala ulang gelombangnya.

Kemudian data arah diurutkan dari tinggi ke rendah untuk mendapatkan


gelombang signifikan maksimum terurut sebagai berikut :

Tabel 4.13 Tinggi gelombang signifikan terurut dari besar ke kecil


Tinggi Gelombang Arah Barat
Urutan Tahun H0 ( m )
1 2012 0.248
2 2009 0.248
3 2008 0.234
4 2010 0.229
5 2011 0.222
6 2014 0.209
7 2017 0.209
8 2016 0.205
9 2013 0.199
10 2015 0.194
Tabel 4.14 Periode gelombang signifikan terurut dari besar ke kecil
Periode Gelombang Arah Barat
Urutan Tahun Tp ( det )
1 2008 1.475
2 2009 1.475
3 2010 1.475
4 2011 1.475
5 2012 1.475
6 2013 1.475
7 2014 1.475
8 2015 1.475
9 2016 1.475
10 2017 1.475

Untuk keperluan perencanaan bangunan pantai baik untuk keperluan


perkuatan areal reklamasi maupun pengaman pantai atau pelabuhan, maka data
gelombang yang diperoleh dari peramalan melalui data angin harus dipilih suatu
tinggi yang dapat mewakili dan disebut tinggi gelombang representatif. Oleh
karena itu, data gelombang yang dipakai adalah data gelombang dari arah Barat,
karena dianggap dapat mewakili dari tinggi gelombang dari arah yang lain.
Diketahui:
Jumlah kejadian gelombang selama pencatatan (NT) = 37
Tinggi gelombang (Hsm) = 0,248

2. Penentuan Probabilitas untuk setiap gelombang


m − 0,44
P=1−
NT + 0,12
1 − 0,44
P=1−
37 + 0,12
P = 0,985
3. Menentukan distribusi Fisher – Tippet Type 1
Ym = −ln[−ln ∙ (P)]
Ym = −ln[−ln ∙ (0,985)]
Ym = 4,186

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi berikut.


Tabel 4.15 Rekapitulasi tinggi gelombang dari arah Barat
m Hsm P Ym Hsm.ym Ym2 (Hsm-Htsm)2
1 0.248 0.985 4.186 1.040 17.526 0.001
2 0.248 0.958 3.148 0.780 9.910 0.001
3 0.234 0.931 2.639 0.617 6.962 0.000
4 0.229 0.904 2.294 0.527 5.264 0.000
5 0.222 0.877 2.032 0.450 4.129 0.000
6 0.209 0.850 1.819 0.380 3.307 0.000
7 0.209 0.823 1.638 0.342 2.681 0.000
8 0.205 0.796 1.480 0.303 2.189 0.000
9 0.199 0.769 1.339 0.266 1.793 0.001
10 0.194 0.742 1.211 0.235 1.467 0.001
Jumlah 2.003 7.894 20.574 4.706 53.762 0.003
Rata-rata 0.223 - 2.286 - - 0.000

Berdasarkan data pada tabel diatas, maka parameter A dan B dapat


ditentukan dengan cara sebagai berikut:
𝑛 ∙ ∑ 𝐻𝑠𝑚 𝑦𝑚 − ∑ 𝐻𝑠𝑚 ∙ ∑ 𝑦𝑚
𝐴̂ =
𝑛 ∙ ∑ 𝑌𝑚 2 − (∑ 𝑦𝑚 )2
10 ∙ 4,706 − 2,003 ∙ 20,574
𝐴̂ =
10 ∙ 53,762 − (20,574)2
𝐴̂ = 0,0512

𝐻𝑠𝑚 − 𝐴̂ ∙ ̅̅̅̅
𝐵̂ = ̅̅̅̅̅ 𝑦𝑚
𝐵̂ = 0,223 − 0,0512 ∙ 2,286
𝐵̂ = 0,1055
Grafik Regresi Gelombang Signifikan
0.300

0.250

0.200
Hsm

0.150

0.100
y = 0.0448x + 0.1418
0.050
R² = 0.9071
0.000
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500
Ym

Gambar 4.5 Grafik regresi linear gelombang signifikan

Tabel 4.16 Rekapitulasi Periode Gelombang dari Arah Barat


m Tsm P Ym Tsm.ym Ym2 (Tsm-Htsm)2
1 1.475 0.985 4.186 6.177 17.526 0.000
2 1.475 0.958 3.148 4.645 9.910 0.000
3 1.475 0.931 2.639 3.893 6.962 0.000
4 1.475 0.904 2.294 3.385 5.264 0.000
5 1.475 0.877 2.032 2.998 4.129 0.000
6 1.475 0.850 1.819 2.683 3.307 0.000
7 1.475 0.823 1.638 2.416 2.681 0.000
8 1.475 0.796 1.480 2.183 2.189 0.000
9 1.475 0.769 1.339 1.975 1.793 0.000
10 1.475 0.742 1.211 1.787 1.467 0.000
Jumlah 13.279 7.894 20.574 30.355 53.762 0.000
Rata-
1.475 - 2.286 - - 0.000
rata
Standar Deviasi 0.000
Berdasarkan data pada tabel diatas, maka parameter A dan B dapat
ditentukan dengan cara sebagai berikut:
𝑛 ∙ ∑ 𝑇𝑠𝑚 𝑦𝑚 − ∑ 𝑇𝑠𝑚 ∙ ∑ 𝑦𝑚
𝐴̂ =
𝑛 ∙ ∑ 𝑌𝑚 2 − (∑ 𝑦𝑚 )2
10 ∙ 30,355 − 13,279 ∙ 20,574
𝐴̂ =
10 ∙ 53,762 − (20,574)2
𝐴̂ = 0,5012

𝑇𝑠𝑚 − 𝐴̂ ∙ ̅̅̅̅
𝐵̂ = ̅̅̅̅̅ 𝑦𝑚
𝐵̂ = 1,475 − 0,2655 ∙ 2,286
𝐵̂ = 0,3298

Hubungan Tsm dan Ym


1.478
Tsm

1.475
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500
Ym

Gambar 4.6 Grafik regresi linear periode gelombang signifikan

4. Penentuan kala ulang gelombang


Untuk periode ulang 2 tahun
Persamaan regresi yang diperoleh dalah:
Hsr = A ∙ Yr + B
Dimana Yr diperoleh dari persamaan berikut:
1
Yr = −ln ∙ [−ln(1 − ]
L ∙ Tr
Dengan;
𝑁𝑇 37
𝐿= = = 3,7
𝑘 10

Sehingga;
1
Yr = −ln ∙ [−ln(1 − ]
L ∙ Tr
1
Yr = −ln ∙ [−ln(1 − ]
37 ∙ 2
Yr = 1,930

Maka diperoleh;
Hsr = A ∙ Yr + B
Hsr = 0,0512 ∙ 1,930 + (0,1055)
Hsr = 0,204 m

5. Interval keyakinan
Batas keyakinan sangat dipengaruhi oleh penyebaran data, sehingga nilainya
tergantung pada deviasi standar. Deviasi standar pada perhitungan ini terbagi
menjadi dua jenis, yaitu:
a. Deviasi standar yang dinormalkan
1 1
σnr = ∙ [1 + α ∙ (Yr − c + ε ∙ ln v)2 ]2
√N

Dengan:
−1,3 +k∙√−ln v
α = α1 ∙ eα2 ∙N
N
v=
NT
Adapun nilai α1, α2, c, ε, k merupakan koefisien empiris yang
diberikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.17 Koefisien Untuk Menghitung Deviasi Standar


Distribusi 𝜶𝟏 𝜶𝟐 k C 𝜺
Fisher Tippet Tipe I 0,64 9,0 0,93 0,0 1,33

Sehingga diperoleh;
N 10
v= = = 0,270
NT 37
−1,3 +k∙√−ln v
α = α1 ∙ eα2 ∙N
−1,3 +0,93∙√−ln 0,270
α = 0,64 ∙ e9∙10
α = 1,858

Berdasarkan nilai diatas, maka diperoleh:


1 1
σnr = ∙ [1 + α ∙ (Yr − c + ε ∙ ln v)2 ]2
√N
1 1
σnr = ∙ [1 + 1,858 ∙ (1,930 − 0,0 + 1,33 ∙ ln 0,270)2 ]2
√10
σnr = 0,971

b. Besaran absolut dari deviasi standar


σr = σnr ∙ σHs

Dimana:

∑(Hsm − Htsm )2
σHs = √
n−1

0,003
σHs = √
10 − 1

σHs = 0,017
Sehingga diperoleh;
σr = σnr ∙ σHs
σr = 0,971 ∙ 0,017
σr = 0,017

Karena tingkat keyakinan terhadap nilai Hsr yang diperoleh


berdasarkan grafik yaitu yang di pakai sebesar 80 %, maka nilai Hsr tersebut
perlu dihitung kembali dengan menggunakan persamaan berikut:
𝐻𝑠𝑟 = 𝐻𝑠𝑟(85%) ± 1,44 ∙ 𝜎𝑟
𝐻𝑠𝑟 = 0,204 ± 1,44 ∙ 0,017
𝐻𝑠𝑟 = 0,180
𝐻𝑠𝑟 = 0,229

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi


berikut ini:
Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tinggi Gelombang Dengan Periode
Perulangan
Kala Yr Hsr
σnr σr Hs-1.44σr (m) Hs+1.44σr (m)
ulang (Tr) (tahun) (m)
2 1.93 0.204 0.971 0.017 0.180 0.229
5 2.89 0.253 1.389 0.024 0.219 0.288
10 3.60 0.290 1.703 0.030 0.247 0.332
25 4.52 0.337 2.116 0.037 0.284 0.390
50 5.22 0.373 2.429 0.042 0.312 0.434
100 5.91 0.408 2.742 0.048 0.339 0.477

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diambil kala ulang gelombang


untuk periode 25 tahun dengan ketinggian gelombang (Hsr) sebesar 0,390 m

Dengan cara yang sama pada perhitungan kala ulang gelombang, didapatkan
nilai periode gelombang dengan kala ulang sebagai berikut:
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Periode Gelombang Dengan Periode
Perulangan
Periode
Yr Hs-1.44σr Hs+1.44σr
ulang Tsr (m) σnr σr
(tahun) (m) (m)
(Tr)
2 1.93 1.58 0.687 0.00 1.58 1.58
5 2.89 1.89 0.982 0.00 1.89 1.89
10 3.60 2.12 1.204 0.00 2.12 2.12
25 4.52 2.42 1.497 0.00 2.42 2.42
50 5.22 2.64 1.718 0.00 2.64 2.64
100 5.91 2.87 1.939 0.00 2.87 2.87

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diambil kala ulang gelombang


untuk periode 25 tahun dengan periode gelombang (Tsr) sebesar 2,42 detik.

Anda mungkin juga menyukai