Anda di halaman 1dari 53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Eksisting Pantai di Pulau Kapota

Berdasarkan hasil dari survey dan pengamatan langsung di lapangan pada


tahun 2021, kondisi pantai kapota telah mengalami perubahan garis pantai yang
diakibatkan gelombang tinggi, hal ini terlihat nyata di lapangan dimana di
beberapa titik di sepanjang pantai terjadi sedimentasi/akresi yang cukup besar.

(Sumber : Survey Lapangan, 2021)


Gambar 4. 1 Kondisi Eksisting Pantai di Pulau Kapota

4.2 Analisis Data Bathimetri dan Topografi


Menggambar data penelitian Bathimetri dan Topografi di Pulau Kapota
Kabupaten Wakatobi dalam bentuk XYZ yang telah diikat pada msl ke
dalam Software Surfer V. 13.

42
(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4. 2 Peta Kontur Bathimetri Topografi Pantai Pulau Kapota
Gambar di atas menunjukkan kondisi permukaan dasar laut dan daratan di
pantai Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi, kondisi pantai tersebut sangat landai di
tandai juga dengan banyaknya gundukan pasir di sekitar pantai tersebut.

43
(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4. 3 3D Kontur Bathimetri Pantai Pulau Kapota

4.3 Menganalisis dan Menggambar Mawar Angin (Wind Rose)

Dalam menganalisis dan menggambar mawar angin akan digunakan data


kecepatan dan arah angin dari tahun 2009-2022 yang diperoleh dari data angin
NOAA pada stasiun BMKG Stamet Betoambari. Data angin tersebut akan
dikelompokkan berdasarkan kecepatan angin dan arahnya. Selanjutnya akan dicari
jumlah frekuensi dan presentase dari tiap-tiap kelompok, yang hasilnya akan
digunakan dalam menggambar mawar angin. Adapun hasil pengelompokkan data
angin tersebut dapat diperoleh dari tabel berikut:

44
Tabel 4. 1 Jumlah Kejadian Angin
FREKUENSI KEJADIAN ANGIN
Arah Angin Jumlah
Kecepatan (m/s) Kejadia
U TL T TG S BD B BL n
197 401 195 170
0.3<UZ≤1.5 897 954 872 608 12981
8 3 2 7
138 284 110 140 183
1.6<UZ≤3.3 560 796 578 10503
1 1 7 2 8
114
3.4<UZ≤5.4 75 275 345 429 455 694 111 3528
4
5.5<UZ7.9 4 31 183 40 58 36 63 11 426
UZ>8 5 2 9 2 4 5 5 2 34
154 366 819 313 330 285 347 131
Jumlah Ada Angin 27472
1 7 0 5 5 2 2 0
Jumlah Tidak Ada
8942
Angin
Total 36414
(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)

Dari tabel data di atas dapat dicari presentase arah angin masing – masing
data dengan cara sebagai berikut :

Dilihat pada data dengan kecepatan angin 0.3 < UZ ≤ 1.5 m/s dengan arah
angin utara yang mempunyai 897 buah data, sehingga jika dihitung presentase
menjadi:

897
x100 % = 2.46 %
36414

Demikian seterusnya untuk masing – masing arah, kemudian disajikan


dalam bentuk tabel presentase data kecepatan dan arah angin sebagai berikut:

45
Tabel 4. 2 Presentase Frekuensi Kejadian Angin
PERSENTASE KEJADIAN ANGIN (%) Jumlah
Kecepatan (m/s) Arah Angin Kejadia
U TL T TG S BD B BL n (%)
0.3<UZ≤1.5 2.46 5.43 11.02 5.36 4.69 2.62 2.39 1.67 35.65
1.6<UZ≤3.3 1.54 3.79 7.80 2.19 3.04 3.85 5.05 1.59 28.84
3.4<UZ≤5.4 0.21 0.76 3.14 0.95 1.18 1.25 1.91 0.30 9.69
5.5<UZ7.9 0.01 0.09 0.50 0.11 0.16 0.10 0.17 0.03 1.17
UZ>8 0.01 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.09
Jumlah Ada
4.23 10.07 22.49 8.61 9.08 7.83 9.53 3.60 75.44
Angin
Jumlah Tidak
  24.56
Ada Angin
Total 100
(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4. 4 Wind Rose (Mawar Angin) Data Angin NOAA Pada Stasiun BMKG
Stamet Betoambari

46
4.4 Menentukan Panjang Pembangkitan Gelombang dengan Fetch Efektif

Didalam tinjauan pembangkitan gelombang dilaut, fetch dibatasi oleh bentuk


daratan yang mengelilingi laut. Didaerah pembentukan gelombang, gelombang
tidak hanya dibangkitkan dalam arah yang sama dengan gelombang angin tetapi
juga dalam berbagai sudut terhadap arah angin.

Besarnya fetch dapat dicari dengan menggunakan persamaan :

Feff =
∑ Xi cos α
∑ cos α
Keterangan :
Feff : Fetch rerata efektif
Xi (Fi) : Panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang
ke ujung akhir fetch
α : Deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan
pertambahan 5º sampai sudut sebesar 45º pada kedua sisi dari arah
angin.

Peta yang akan digunakan dalam menghitung panjang fetch efektif


menggunakan peta yang diperoleh dari google earth.
Untuk perhitungan fetch, akan menggunakan arah, Utara, Barat Laut, dan
Barat.

∑ Fi ∙Cos α
Fetch eff =
∑ Cos α
1240,400
Fetch eff =
16,903
Fetch eff = 68,283 km
Fetch eff = 68.282,84 m

47
(Sumber : Hasil Analisa Data 2022)
Gambar 4.6 Fetch Seluruh Arah Pulau Kapota

Untuk Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi berikut :

48
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Perhitungan Fetch Efektif Arah Barat Laut, Barat, Barat Daya

FETCH EFEKTIF ARAH TIMUR FETCH EFEKTIF ARAH TIMUR LAUT FETCH EFEKTIF ARAH UTARA

cos α × Fi
α (o) cos α Fi (km) α (o) cos α Fi (km) cos α × Fi (km) α (o) cos α Fi (km) cos α × Fi (km)
(km)

45 0.707 3.200 2.263 45 0.707 149.200 105.500 45 0.707 75.900 53.669


40 0.766 2.800 2.145 40 0.766 149.700 114.677 40 0.766 70.300 53.853
35 0.819 2.800 2.294 35 0.819 5.200 4.260 35 0.819 73.000 59.798
30 0.866 2.900 2.511 30 0.866 5.100 4.417 30 0.866 64.700 56.032
25 0.906 2.900 2.628 25 0.906 4.100 3.716 25 0.906 68.000 61.629
20 0.940 2.900 2.725 20 0.940 4.100 3.853 20 0.940 124.400 116.898
15 0.966 3.000 2.898 15 0.966 3.800 3.671 15 0.966 128.700 124.315
10 0.985 3.100 3.053 10 0.985 3.700 3.644 10 0.985 151.500 149.198
5 0.996 3.100 3.088 5 0.996 3.700 3.686 5 0.996 149.700 149.130
0 1 3.1 3.100 0 1.000 3.200 3.200 0 1.000 149.200 149.200
5 0.996 3.100 3.088 5 0.996 2.800 2.789 5 0.996 149.700 149.130
10 0.985 3.200 3.151 10 0.985 2.800 2.757 10 0.985 6.100 6.007
15 0.966 3.100 2.994 15 0.966 2.900 2.801 15 0.966 5.200 5.023
20 0 0.000 0.000 20 0.940 2.900 2.725 20 0.940 5.100 4.792
25 0 0.000 0.000 25 0.906 3.000 2.719 25 0.906 4.100 3.716
30 0 0.000 0.000 30 0.866 3.000 2.598 30 0.866 4.100 3.551
35 0 0.000 0.000 35 0.819 3.100 2.539 35 0.819 3.800 3.113
40 0 0.000 0.000 40 0.766 3.100 2.375 40 0.766 3.700 2.834
45 0 0.000 0.000 45 0.707 3.100 2.192 45 0.707 3.200 2.263
Σ 11.898 39.200 35.939 Σ 16.903 358.500 274.119 Σ 16.903 1240.400 1154.152
3.021 Km 16.218 Km 68.283 Km
Feff = Feff = Feff =
3020.55 m 16217.62 m 68282.84 m
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)

49
Tabel 4. 4 Rekapitulasi Perhitungan Fetch Efektif
Panjang Fetch
Arah km m
U 68.283 68282.84
TL 16.218 16217.62
T 3.021 3020.55
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)

4.5 Peramalan Gelombang dengan Metode CERC 1984

Sebagian besar gelombang di laut dibangkitkan oleh angin, dimana tinggi


dan periode gelombang yang dibangkitkan dipengaruhi oleh kecepatan angin (U),
lama hembus angin (t1), dan fetch (F). Berikut adalah contoh analisis bangkitan
gelombang yang terjadi pada tanggal 01 Januari tahun 2009, Barat (2700).

4.5.1 Faktor Tegangan Angin (Wind Stress Factor)

Sebelum melakukan peramalan gelombang, perlu dilakukan koreksi data


pengukuran angin. Hal ini dilakukan karena biasanya pengukuran angin dilakukan
di daratan, padahal di dalam rumus-rumus pembangkitan gelombang angin yang
digunakan adalah diukur di atas permukaan laut. Oleh karena itu diperlukan
transformasi dari data angin di daratan yang terdekat dengan lokasi studi ke data
angin di atas permukaan laut.
a) Koreksi Elevasi
Kecepatan Angin (Uy) = 4.086 knot = 2.10 m/det
(1 knot = 0.514 m/det)
Ketinggian alat ukur diatas permukaan laut (y) = 10 meter

( )
1
10
U 10=U y ∙ 7
y

= 2.10 ∙ ( )
1
10 7
U10
10
U10 = 2.10 m/det

50
b) Koreksi Durasi
 Durasi angin pada kecepatan U10
1609
t 1=
U 10
1609
t1 =
2.10
t 1 = 766 det

 Penentuan nilai C1
Untuk t1 = 766 det,
maka (1 < t < 3600 det) dengan t = 3600, (durasi yang diinginkan )

(
c 1=1.277+ 0.296 ∙ tan h∙ 0.9 log ∙ ( 45t ))
(
c 1 =1.277 + 0,296∙ tan h ∙ 0,9 log∙ (453600 ))
c 1 = 1.0 0
 Penentuan U3600
U 10
U 3600 =
c1
2.10
U3600 =
1.00
U3600 = 2.10 1 m/det

 Durasi angin pada kecepatan U3600


1609
t 2=
U 3600
1609
t2 =
2. 101
t 2 = 765.92 det

 Penentuan nilai Cd berdasarkan nilai t2


Untuk t2 = 765.92det

51
maka (1 < t < 3600 det) dengan t = 3600, (durasi yang diinginkan )

(
c d =1.277+0.296 ∙ tan h ∙ 0.9 log ∙ ( 45t ))
(
c d =1.277 + 0,296∙ tan h ∙ 0,9 log∙ ( 453600 ))
c d = 1.0 0

 Menghitung Ut
U t =U 3600 ∙ Cd
U t = 2.101 x 1.00
U t = 2.10 m/det
c) Koreksi Stabilitas dan Koreksi Lokasi Pengamatan
 Koreksi stabilitas
Digunakan rasio amplifikasi (RT) = 1.1, sehingga:
U L = R T ∙ Ut
U L =1.1 x 2.10
U L = 2.310 m/det

 Koreksi lokasi pengamatan


U w = RL . U L
Adapun kurva rasio kecepatan angin di atas laut dengan di daratan,
ditunjukkan pada gambar di bawah ini

52
(Sumber : Triatmodjo, 1999)
Gambar 4. 5 Kurva Rasio Kecepatan Angin di Laut dengan di Daratan

Untuk nilai RL diperoleh dari kurva rasio kecepatan angin diatas laut
dan didaratan, yang dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 4. 5 Hubungan UL dan RL

UL (m/det) RL (y)
1 1.896
3 1.543
5 1.383
8 1.222
10 1.143
15 1.001
20 0.913
25 0.822
(Sumber: Kurva Rasio Kecepatan Angin)

53
Diperoleh kurva sebagai berikut:
2.000
f(x) = − 0.332788713298179 ln(x) + 1.90648219025765
RL 1.500

1.000

0.500
0 5 10 15 20 25 30
UL (m/det)

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4. 6 Grafik Kurva Rasio Kecepatan Angin

Diperoleh persamaan:
y = -0.333lnx+1.9065
cari RL
RL = -0.333 ln(2310) +1.9065
= 1.628
Sehingga:
U w =R L ∙ U L
U w = 1. 628 x 2.441
U w = 3.760 m/det

d) Koreksi Koefisien Seret


1,23
U A =0.71 ∙U w
U A = 0.71 x 3.760 1,23
U A = 3.620 m /det

4.5.2 Peramalan Gelombang dengan Metode CERC 1984


Diketahui:

Feff = 89896.975 m (Barat)

( )
2
gtd g ∙ F eff 3
=68.8∙
UA U A2

54
td =
(68,8
( gFeff
UA2 )
2/ 3)U
A

g
td = ¿ ¿
td = 42003.29 detik

Syarat: td ≤ 71500, maka NFDS sedangkan td ≥ 71500, maka FDS

Karena td = 4200.29 (td ≤ 71500) maka gelombang yang terjadi adalah hasil
pembentukan gelombang tidak sempurna atau Non Fully Developed Sea (FDS).
Perhitungan gelombang ini dapat dilihat sebagai berikut :
Untuk pembentukan gelombang tidak sempurna atau Non Fully Developed
Sea (NFDS) terdiri dari dua jenis, yaitu pembentukan gelombang FL (Fetch
Limited) dan DL (Duration Limited).

 Perhitungan durasi minimum (tmin) DL


Diketahui:
td = 42003.29 det

( )
2
U A g∙ Feff 3
t min = 68.8∙ ∙
g U A2

( )
2
3.620 9.81 X 89896.75
t min =68.8∙ ∙ 2
3
9.81 3.620
t min = 42003.29 det

Syarat: tmin ≤ td, maka FL, sedangkan tmin ≥ td, maka DL

Karena tmin = 42003.29 det ≥ td = 42003.29 det, maka gelombang yang


terjadi merupakan gelombang hasil pembentukan DL (Duration limited).
Sehingga perhitungan tinggi dan periode gelombang untuk tipe NFDS dengan
U A 2 g∙F eff
( )
1
2
menggunakan persamaan H0 = 0.0016∙ ∙ dan
g UA 2

55
( )
1
U A g∙ Feff 3
Tp =0.2857∙ ∙ , dengan terlebih dahulu mengganti Feff dengan
g U A2

Fmin.

Fmin =
UA
g
2

( gtd
68,8 U A 2 )
( 9.8168,8x 42003.29
x 3.620 )
2
3.620
Fmin = 2
9.81
Fmin = 13050.899 m

a) Tinggi Gelombang

( )
2 1
UA g∙ F min 2
H0 =0.0016∙ ∙ 2
g UA

( )
2 1
3.620 9.81 X 13050.899
H0 =0.0016∙ ∙ 2
9.81 3.6202
H0 = 0.211 m

b) Periode Gelombang

( )
1
UA g∙F min 3
Tp = 0.2857∙ ∙
g UA 2

( )
1
3.620 9.81 X 1350.899
Tp = 0.2857∙ ∙ 2
3
9.81 3.620
Tp = 2.254 det

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel Rekapitulasi dibawah


ini:

56
Tabel 4. 6 Rekapitulasi Peramalan Gelombang Metode CERC (01 Januari 2009 – 21 September 2021)
Ke
c Arah Faktor Tegangan Angin (wind stress factor) Peramalan/Hindcasting Gelombang di Laut Dalam
An
gin
Tahu
Jam ,
n F H
Uz (. M U1 C1 U3 Cd
(K Uy C1 t2 Cd Ut UL Uw UA td td ≤ t min L F o Tp
.. ata 0 t1 (t1< 600 (t2< R F eff (...0
not (m/ (t1>3 (deti (t2>3 (m/ (m/ (m/ (m/de (deti 7150 (detik / min ( (de
0
An (m/ (det) 3600 (m/ 3600 L (m) )
) det) 600) k) 600) det) det) det) t) k) 0 ) D (m) m tik)
) gin det) ) det) )
L )
3:00: 2 1. 8989 0.
1/1/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 4200 NFD 42003 D 1305 10.
09
00 4.1 7 B 62 3.620 6.97 2 270
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 3.294 S .29 L 0.90 42
AM 0 8 5 1
9:00: 2 1. 8989 0.
1/1/20 2.6 2.6 618. 1.11 1.00 2.6 618. 1.00 1.11 2.6 2.8 4.4 3919 NFD 39193 D 9556 8.9
09
00 5.1 5 B 55 4.456 6.97 2 250
0 0 846 5 0 01 631 0 5 0 6 52 3.082 S .08 L .70 2
AM 0 7 5 2
12:00 2 1. 8989 0.
1/1/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 4200 NFD 42003 D 1305 10.
09
:00 4.1 5 B 62 3.620 6.97 2 250
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 3.294 S .29 L 0.90 42
PM 0 8 5 1
3:00: 2 1. 8989 0.
1/1/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 4200 NFD 42003 D 1305 10.
09
00 4.1 5 B 62 3.620 6.97 2 250
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 3.294 S .29 L 0.90 42
PM 0 8 5 1
6:00: 2 1. 8989 0.
1/1/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 4200 NFD 42003 D 1305 10.
09
00 4.1 5 B 62 3.620 6.97 2 250
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 3.294 S .29 L 0.90 42
PM 0 8 5 1
9:00: 2 1. 8989 0.
1/1/20 3.6 3.6 446. 1.13 1.00 3.6 446. 1.00 1.13 3.6 3.9 5.7 3532 NFD 35327 D 5989 7.0
09
00 7.0 7 B 44 6.085 6.97 2 270
0 0 944 6 0 01 789 0 6 0 6 35 7.534 S .53 L .29 6
PM 0 8 5 4
12:00 2 1. 8989 0.
1/2/20 2.6 2.6 618. 1.11 1.00 2.6 618. 1.00 1.11 2.6 2.8 4.4 3919 NFD 39193 D 9556 8.9
09
:00 5.1 6 B 55 4.456 6.97 2 260
0 0 846 5 0 01 631 0 5 0 6 52 3.082 S .08 L .70 2
AM 0 7 5 2
3:00: 2 1. 0.
1/2/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 0.00 NFD F 0.0
09
00 4.1 1 BD 62 3.620 0.000 0.00 - 0 210
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 0 S L 0
AM 0 8 0
6:00: 2 1. 8989 0.
1/2/20 2.6 2.6 618. 1.11 1.00 2.6 618. 1.00 1.11 2.6 2.8 4.4 3919 NFD 39193 D 9556 8.9
09
00 5.1 6 B 55 4.456 6.97 2 260
0 0 846 5 0 01 631 0 5 0 6 52 3.082 S .08 L .70 2
AM 0 7 5 2
9:00: 2 1. 8989 0.
1/2/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 4200 NFD 42003 D 1305 10.
09
00 4.1 7 B 62 3.620 6.97 2 270
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 3.294 S .29 L 0.90 42
AM 0 8 5 1
9:00: 1. 0.
1/2/20 9 1.5 1.5 1072 1.07 1.00 1.5 1072 1.00 1.07 1.5 1.6 2.8 3020 4885. NFD 4885. D 721. 2.4
09
00 2.9 T 74 2.598 0 90
0 0 0 .667 9 0 01 .293 0 9 0 5 71 .545 425 S 43 L 52 5
PM 0 4
12:00 1. 0.
1/3/20 7 2.6 2.6 618. 1.11 1.00 2.6 618. 1.00 1.11 2.6 2.8 4.4 3020 4081. NFD 4081. D 321. 1.6
09
:00 5.1 T 55 4.456 0 70
0 0 0 846 5 0 01 631 0 5 0 6 52 .545 028 S 03 L 11 3
AM 7 4
3:00: 3 1. 6828 0.
1/3/20 1.0 1.0 1609 1.05 1.00 1.0 1608 1.00 1.05 1.0 1.1 2.0 4473 NFD 44730 D 3002 15.
09
00 1.9 4 U 87 1.729 2.84 1 340
0 0 .000 2 0 00 .439 0 2 0 0 62 0.952 S .95 L 4.03 81
AM 0 5 0 5

57
6:00: 2 1. 8989 0.
1/3/20 3.1 3.1 519. 1.12 1.00 3.1 518. 1.00 1.12 3.1 3.4 5.1 3704 NFD 37044 D 7414 7.8
09
00 6.0 8 B 49 5.277 6.97 2 280
0 0 032 6 0 01 851 0 6 0 1 08 4.152 S .15 L .88 5
AM 0 8 5 3
9:00: 2 1. 0.
1/3/20 1.0 1.0 1609 1.05 1.00 1.0 1608 1.00 1.05 1.0 1.1 2.0 0.00 NFD F 0.0
09
00 1.9 3 BD 87 1.729 0.000 0.00 - 0 230
0 0 .000 2 0 00 .439 0 2 0 0 62 0 S L 0
AM 0 5 0
12:00 1. 0.
1/4/20 9 2.6 2.6 618. 1.11 1.00 2.6 618. 1.00 1.11 2.6 2.8 4.4 3020 4081. NFD 4081. D 321. 1.6
09
:00 5.1 T 55 4.456 0 90
0 0 0 846 5 0 01 631 0 5 0 6 52 .545 028 S 03 L 11 3
AM 7 4
3:00: 1. 1621 0.
1/4/20 3 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 1341 NFD 13410 D 2354 4.4
09
00 4.1 TL 62 3.620 7.62 0 30
0 0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 0.492 S .49 L .41 3
AM 8 1 9
6:00: 2 1. 8989 0.
1/4/20 3.1 3.1 519. 1.12 1.00 3.1 518. 1.00 1.12 3.1 3.4 5.1 3704 NFD 37044 D 7414 7.8
09
00 6.0 7 B 49 5.277 6.97 2 270
0 0 032 6 0 01 851 0 6 0 1 08 4.152 S .15 L .88 5
AM 0 8 5 3
9:00: 2 1. 0.
1/4/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 0.00 NFD F 0.0
09
00 4.1 2 BD 62 3.620 0.000 0.00 - 0 220
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 0 S L 0
AM 0 8 0
3:00: 1 1. 0.
1/4/20 3.1 3.1 519. 1.12 1.00 3.1 518. 1.00 1.12 3.1 3.4 5.1 0.00 NFD F 0.0
09
00 6.0 9 S 49 5.277 0.000 0.00 - 0 190
0 0 032 6 0 01 851 0 6 0 1 08 0 S L 0
PM 0 8 0
6:00: 1 1. 0.
1/4/20 1.5 1.5 1072 1.07 1.00 1.5 1072 1.00 1.07 1.5 1.6 2.8 0.00 NFD F 0.0
09
00 2.9 7 S 74 2.598 0.000 0.00 - 0 170
0 0 .667 9 0 01 .293 0 9 0 5 71 0 S L 0
PM 0 0 0
12:00 1. 6828 0.
1/5/20 1 1.5 1.5 1072 1.07 1.00 1.5 1072 1.00 1.07 1.5 1.6 2.8 3905 NFD 39058 D 1631 11.
09
:00 2.9 U 74 2.598 2.84 1 10
0 0 0 .667 9 0 01 .293 0 9 0 5 71 8.886 S .89 L 0.67 65
AM 0 0 7
3:00: 2 1. 8989 0.
1/5/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 4200 NFD 42003 D 1305 10.
09
00 4.1 7 B 62 3.620 6.97 2 270
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 3.294 S .29 L 0.90 42
AM 0 8 5 1
6:00: 2 1. 8989 0.
1/5/20 2.6 2.6 618. 1.11 1.00 2.6 618. 1.00 1.11 2.6 2.8 4.4 3919 NFD 39193 D 9556 8.9
09
00 5.1 8 B 55 4.456 6.97 2 280
0 0 846 5 0 01 631 0 5 0 6 52 3.082 S .08 L .70 2
AM 0 7 5 2
9:00: 2 1. 0.
1/5/20 1.5 1.5 1072 1.07 1.00 1.5 1072 1.00 1.07 1.5 1.6 2.8 0.00 NFD F 0.0
09
00 2.9 4 BD 74 2.598 0.000 0.00 - 0 240
0 0 .667 9 0 01 .293 0 9 0 5 71 0 S L 0
AM 0 0 0
3:00: 2 1. 0.
1/5/20 1.5 1.5 1072 1.07 1.00 1.5 1072 1.00 1.07 1.5 1.6 2.8 0.00 NFD F 0.0
09
00 2.9 2 BD 74 2.598 0.000 0.00 - 0 220
0 0 .667 9 0 01 .293 0 9 0 5 71 0 S L 0
PM 0 0 0
6:00: 2 1. 0.
1/5/20 1.0 1.0 1609 1.05 1.00 1.0 1608 1.00 1.05 1.0 1.1 2.0 0.00 NFD F 0.0
09
00 1.9 0 S 87 1.729 0.000 0.00 - 0 200
0 0 .000 2 0 00 .439 0 2 0 0 62 0 S L 0
PM 0 5 0
3:00: 2 1. 8989 0.
1/6/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 4200 NFD 42003 D 1305 10.
09
00 4.1 6 B 62 3.620 6.97 2 260
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 3.294 S .29 L 0.90 42
AM 0 8 5 1
6:00: 2 1. 8989 0.
1/6/20 4.1 4.1 392. 1.14 1.00 4.1 392. 1.00 1.14 4.1 4.5 6.3 3391 NFD 33912 D 4983 6.4
09
00 8.0 9 B 40 6.879 6.97 2 290
0 0 439 4 0 01 302 0 4 0 1 36 2.670 S .67 L .04 4
AM 0 5 5 5
9:00: 2 1. 8989 0.
1/6/20 1.5 1.5 1072 1.07 1.00 1.5 1072 1.00 1.07 1.5 1.6 2.8 4691 NFD 46918 D 2147 13.
09
00 2.9 5 B 74 2.598 6.97 1 250
0 0 .667 9 0 01 .293 0 9 0 5 71 8.291 S .29 L 3.62 37
AM 0 0 5 9
1/7/20
09
12:00 5.1 8 T 2.6 2.6 618. 1.11 1.00 2.6 618. 1.00 1.11 2.6 2.8 1. 4.4 4.456 3020 4081. NFD 4081. D 321. 0. 1.6 80

58
:00 55 0
0 0 0 846 5 0 01 631 0 5 0 6 52 .545 028 S 03 L 11 3
AM 7 4
3:00: 2 1. 8989 0.
1/7/20 1.5 1.5 1072 1.07 1.00 1.5 1072 1.00 1.07 1.5 1.6 2.8 4691 NFD 46918 D 2147 13.
09
00 2.9 8 B 74 2.598 6.97 1 280
0 0 .667 9 0 01 .293 0 9 0 5 71 8.291 S .29 L 3.62 37
AM 0 0 5 9
9:00: 2 1. 8989 0.
1/7/20 1.5 1.5 1072 1.07 1.00 1.5 1072 1.00 1.07 1.5 1.6 2.8 4691 NFD 46918 D 2147 13.
09
00 2.9 5 B 74 2.598 6.97 1 250
0 0 .667 9 0 01 .293 0 9 0 5 71 8.291 S .29 L 3.62 37
AM 0 0 5 9
3:00: 2 1. 0.
1/7/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 0.00 NFD F 0.0
09
00 4.1 4 BD 62 3.620 0.000 0.00 - 0 240
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 0 S L 0
PM 0 8 0
6:00: 2 1. 0.
1/7/20 1.5 1.5 1072 1.07 1.00 1.5 1072 1.00 1.07 1.5 1.6 2.8 0.00 NFD F 0.0
09
00 2.9 3 BD 74 2.598 0.000 0.00 - 0 230
0 0 .667 9 0 01 .293 0 9 0 5 71 0 S L 0
PM 0 0 0
9:00: 2 1. 0.
1/7/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 0.00 NFD F 0.0
09
00 4.1 4 BD 62 3.620 0.000 0.00 - 0 240
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 0 S L 0
PM 0 8 0
12:00 2 1. 8989 0.
1/8/20 2.1 2.1 766. 1.10 1.00 2.1 765. 1.00 1.10 2.1 2.3 3.7 4200 NFD 42003 D 1305 10.
09
:00 4.1 5 B 62 3.620 6.97 2 250
0 0 190 1 0 01 924 0 1 0 1 60 3.294 S .29 L 0.90 42
AM 0 8 5 1
3:00: 2 1. 8989 0.
1/8/20 4.1 4.1 392. 1.14 1.00 4.1 392. 1.00 1.14 4.1 4.5 6.3 3391 NFD 33912 D 4983 6.4
09
00 8.0 8 B 40 6.879 6.97 2 280
0 0 439 4 0 01 302 0 4 0 1 36 2.670 S .67 L .04 4
AM 0 5 5 5
6:00: 2 1. 8989 0.
1/8/20 4.1 4.1 392. 1.14 1.00 4.1 392. 1.00 1.14 4.1 4.5 6.3 3391 NFD 33912 D 4983 6.4
09
00 8.0 8 B 40 6.879 6.97 2 280
0 0 439 4 0 01 302 0 4 0 1 36 2.670 S .67 L .04 4
AM 0 5 5 5
9:00: 2 1. 8989 0.
1/8/20 2.6 2.6 618. 1.11 1.00 2.6 618. 1.00 1.11 2.6 2.8 4.4 3919 NFD 39193 D 9556 8.9
09
00 5.1 7 B 55 4.456 6.97 2 270
0 0 846 5 0 01 631 0 5 0 6 52 3.082 S .08 L .70 2
AM 0 7 5 2

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)

59
Tabel 4. 7 Rekapitulasi Tinggi dan Periode Gelombang Signifikan Maksimum per
Tahun Arah Utara, Barat dan Barat Laut
U B BL
Tahun
H0 (m) Tp (detik) H0 (m) Tp (detik) H0 (m) Tp (detik)

2009 0.356 1.325 0.111 1.106 0.052 0.600

2010 0.257 1.648 0.111 1.106 0.344 2.077

2011 0.300 1.486 0.122 1.040 0.344 2.077

2012 0.250 1.678 0.122 1.040 0.055 0.577

2013 0.222 1.815 0.105 1.144 0.067 0.507

2014 0.227 1.786 0.114 1.088 0.052 0.600

2015 0.351 1.338 0.114 1.088 0.051 0.606

2016 0.216 1.848 0.111 1.106 0.052 0.600

2017 0.210 1.886 0.123 1.030 0.344 2.077

2018 0.216 1.848 0.114 1.088 0.050 0.613

2019 0.233 1.756 0.123 1.030 0.344 2.077

2020 0.216 1.848 0.116 1.074 0.058 0.558

2021 0.327 1.401 0.123 1.030 0.051 0.606

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)

60
4.6 Menganalisis dan Menggambarkan Mawar Gelombang (Wave Rose)

Tabel 4. 8 Jumlah Frekuensi Kejadian Gelombang

Jumlah Kejadian Berdasarkan Arah Angin


Tinggi Gelombang (m)
Jumlah Kejadian
  U TL T TG S BD B BL

0<H0≤0.1 0 3359 8182 0 0 0 0 0 11541

0.1<H0≤0.2 1386 308 0 0 0 0 872 880 3446

0.2<H0≤0.3 151 0 0 0 0 0 2598 428 3177

0.3<H0≤0.4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

H0>0.4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 1537 3667 8182 - - - 3470 1308 18164

Total 18164

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Dari tabel data diatas dapat dicari presentase arah angin masing-masing
dengan cara sebagai berikut :

Dilihat dari data tinggi gelombang H0 ≤ 0,1 dengan arah angin Timur Laut
yang mempunyai 3359 buah data, sehingga jika dihitung presentase menjadi:
3359
x 100 % = 18.84 %
18164

Demikian seterusnya untuk masing-masing arah, kemudian disajikan dalam


bentuk tabel presentase data tinggi gelombang dan arah angina sebagai berikut:

Tabel 4. 9 Presentase Jumlah Frekuensi Kejadian Gelombang


Persentase Kejadian Angin (%) Jumlah
Tinggi
Kejadian
Gelombang (m)
U TL T TG S BD B BL (%)
0<H0≤0.1 0.00 18.49 45.05 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 63.54
0.1<H0≤0.2 7.63 1.70 0.00 0.00 0.00 0.00 4.80 4.84 18.97
0.2<H0≤0.3 0.83 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14.30 2.36 17.49
0.3<H0≤0.4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

61
H0>0.4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah 8.46 20.19 45.05 - - - 19.10 7.20 100.00
Total 100.00
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4. 7 Wave Rose (Mawar Gelombang)

4.7 Gelombang Rencana di Laut Dalam

Untuk keperluan perencanaan struktur pantai, khususnya perlindungan


pantai, data gelombang yang diperoleh dari peramalan melalui data angin harus
dipilih pada ketinggian yang dapat mewakili dan disebut tinggi gelombang yang
representatif (Triatmodjo, 1999). Oleh karena itu, untuk data gelombang yang ada,
dipilih salah satu tinggi gelombang dengan nilai terbesar setiap tahunnya,

62
kemudian dihitung tinggi gelombang yang dapat mewakili tingkat kepercayaan
tertentu atau kala ulang tertentu.

A. Gelombang Representatif

Dalam penelitian ini, gelombang representatif yang digunakan adalah


tinggi signifikan maksimum (Hmaks) setiap tahun, sesuai dengan jenis bangunan
yang direncanakan yaitu jenis struktur bangunan kaku.
Pada lampiran 1, disajikan tinggi dan periode gelombang signifikan
maksimum di arah barat setiap tahunnya (2009-2022).

B. Kala Ulang Gelombang Rencana

Untuk perencanaan kala ulang gelombang yang representatif di laut dalam


untuk penelitian ini, hanya satu arah yang dipertimbangkan yaitu data gelombang
dari barat, karena memiliki frekuensi tertinggi atau kejadian gelombang yang
signifikan dan dianggap mewakili tinggi gelombang dari arah lain. Dari data
gelombang yang diperoleh, data tersebut diurutkan dari tinggi ke rendah untuk
mendapatkan gelombang signifikan terurut maksimum yang akan digunakan
untuk perhitungan kala ulangan gelombang.

Ada dua metode yang biasa digunakan dalam menentukan tinggi dan
periode gelombang yang representatif dengan kala ulang tertentu. Metode yang
dimaksud adalah distribusi Fisher-Tippet Type I dan distribusi Weibull
(Triatmodjo, 1999). Dalam penelitian ini digunakan metode Fisher-Tippet Type I.

1) Penentuan kala ulang tinggi gelombang signifikan maksimum dengan


metode Fisher-Tippet Type I arah Utara

Diketahui :
Jumlah kejadian gelombang selama pencatatan (NT) = 1537
Panjang data (tahun) (n) = 13
Tinggi gelombang urutan pertama (Hsm) = 0.356 m

63
a. Penentuan probabilitas untuk setiap tinggi gelombang
m−0.44
P = 1−
N T + 0.12
1−0.44
P = 1−
1537+0.12
P = 1.00

b. Menentukan distribusi Fisher-Tippet Type I


Ym = -ln [-ln × (P)]
Ym = -ln [-ln × (1.00)]
Ym = 7.917

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi berikut


ini :
Tabel 4.12 Rekapitulasi Tinggi Gelombang dari Arah Utara
m Hsm (m) P Ym Hsm.ym Ym2 (Hsm-Htsm)2
1 0.356 1.000 7.917 2.818 62.684 0.008

2 0.351 0.999 6.892 2.418 47.506 0.007

3 0.327 0.998 6.397 2.095 40.919 0.003

4 0.327 0.998 6.067 1.987 36.805 0.003

5 0.300 0.997 5.819 1.743 33.859 0.001

6 0.266 0.996 5.620 1.495 31.587 0.000

7 0.242 0.996 5.455 1.320 29.752 0.001

8 0.233 0.995 5.312 1.239 28.221 0.001

9 0.227 0.994 5.188 1.180 26.913 0.002

10 0.216 0.994 5.077 1.098 25.776 0.003

11 0.216 0.993 4.977 1.076 24.772 0.003

12 0.216 0.992 4.886 1.056 23.876 0.003

64
13 0.216 0.992 4.803 1.038 23.069 0.003

Jumlah 3.495 12.945 74.411 20.563 435.740 0.037

Rerata 0.269   5.724     0.003

Standar Deviasi 0.055

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)


Berdasarkan data pada tabel diatas, maka parameter A dan B dapat
ditentukan dengan cara sebagai berikut :

n ∙ ∑ H sm y m−∑ H sm ∙ ∑ y m
^
A=
n∙ ∑ Y m −¿ ¿
2

^ 13 ∙ 20.563−3.495 ∙74.411
A= 2
13∙ 435.74−(74.411)

^
A=0.057

^B=H sm− ^
A ∙ ym

^B=0.269−0.057 ∙ 5.724

^B=−0,0573

Hubungan Hm dan Ym
0.400
f(x) = 0.0569847567537969 x − 0.0573459203327925
R² = 0.863710342167976
0.350

0.300

0.250

0.200

0.150

0.100
4.000 4.500 5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 7.500 8.000 8.500

65
(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.9 Grafik Regresi Linear Gelombang Signifikan

c. Penentuan kala ulang tinggi gelombang


Untuk periode ulang 50 tahun
Persamaan regresi yang diperoleh adalah :
H sr =A ∙Y r + B

Dimana Yr diperoleh dari persamaan berikut :


Y r =−ln ∙ ¿
Dengan :
N T 1537
L= = =118.231
k 13

Sehingga :

Y r =−ln ∙ ¿
Y r =−ln ∙ ¿

Y r =¿8.685

Maka diperoleh :
H sr =A ∙Y r + B
H sr =0.231∙ 8.685−0.0573

H sr =¿0.438 m

d. Interval keyakinan
Selain analisis ketinggian gelombang yang direncanakan dengan periode
ulang tertentu, perkiraan interval juga penting dalam analisis gelombang ekstrem,
mengingat biasanya periode perekaman gelombang pendek dan tingkat
ketidakpastian dalam perkiraan gelombang ekstrem tinggi. Batas kepercayaan

66
sangat dipengaruhi oleh penyebaran data, sehingga nilainya tergantung pada
standar deviasi. Standar deviasi ternormalisasi dihitung dengan persamaan
Gumbel dan Goda :
Batas keyakinan sangat dipengaruhi oleh penyebaran data, sehingga
nilainya tergantung pada standar deviasi. Standar deviasi dalam perhitungan ini
dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Deviasi standar yang dinormalkan


1
1
σ nr = ∙ [ 1+ α ∙(Y r −c +ε ∙ ln v )2 ]2
√N
Dengan :
+k ∙ √− ln v
−1.3
α 2 ∙N
α =α 1 ∙ e
N
v=
NT
Adapun nilai α1, α2, c, ε, k merupakan koefisien empiris yang diberikan
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.13 Koefisien untuk menghitung deviasi standar

Distribusi α1 α2 k C ε
Fisher Tippet Tipe I 0.64 9.0 0.93 0.0 1.33

(Sumber : Teknik Pantai, Bambang Triatmodjo, 1999)

Sehingga diperoleh :
N 13
v= = =0.008
N T 1537
+k ∙ √− ln v
−1.3

α =α 1 ∙ e α 2 ∙N

+0.93 ∙ √ −ln 0.008


−1.3

α =0.64 ∙ e 9 ∙13

α =¿ 4.891

67
Berdasarkan nilai diatas, maka diperoleh :
1
1
σ nr = ∙ [ 1+ α ∙(Y r −c +ε ∙ ln v )2 ]2
√ N
1
1
∙ [ 1+ 4.891∙( 8.685−0+1.33 ∙ ln 0.008)2 ]
2
σ nr =
√ 13

σ nr =1.460

2. Besaran absolut dari deviasi standar


σ r=σ nr ∙σ Hs

Dimana :

σ Hs=
√ ∑ ( H sm−H tsm )2
n−1

σ Hs=
√ 0.037
13−1

σ Hs =0.0554

Sehingga diperoleh :

σ r=σ nr ∙σ Hs

σ r=¿ 1.460 x 0.0554

σ r=0.081

Karena tingkat keyakinan nilai Hsr yang didapat hanya 80%, maka nilai Hsr
perlu dihitung ulang menggunakan persamaan berikut :

H sr ( 80 %)−1.28 ∙ σ r =0.438−1.28∙ 0081


H sr (80% )−1.28 ∙ σ r =0.334
H sr (80% ) +1.28 ∙ σ r=0.438+1.28∙ 0.081
H sr (80%) +1.28 ∙ σ r=¿0.541
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi berikut :

68
Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tinggi Gelombang dengan Periode
Pengulangan
Hsr-
Periode Yr Hs+1,28σ
Hsr (m) σnr σr 1,28σr
ulang (Tr) (tahun) r (m)
(m)
2 5.464 0.254 0.609 0.034 0.211 0.297
5 6.381 0.306 0.278 0.015 0.287 0.326
10 7.075 0.346 0.525 0.029 0.309 0.383
25 7.991 0.398 1.046 0.058 0.324 0.472
50 8.685 0.438 1.460 0.081 0.334 0.541
100 9.378 0.477 1.879 0.104 0.344 0.610
1000 11.680 0.608 3.283 0.182 0.375 0.841

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)


Maka dari hasil tabel rekapitulasi perhitungan diatas diambil nilai periode
pengulangan 50 tahun dan nilai tinggi gelombang Hs+1,28σr = 0.541 m

2) Penentuan kala ulang periode gelombang signifikan maksimum dengan


metode Fisher-Tippet Type I arah Utara
Diketahui:
Jumlah kejadian gelombang selama pencatatan (NT) = 1537
Panjang data (tahun) (N) = 13
Periode gelombang urutan pertama (Tsm) = 1.848 detik

a. Penentuan probabilitas untuk setiap Periode


m−0.44
P=1−
N T +0.12
1−0.44
P=1−
1537+ 0.12
P=¿ 1.00

b. Menentukan distribusi Fisher-Tippet Type I


Y m =−ln [ −ln ∙( P) ]

69
Y m =−ln [ −ln ∙(1.00) ]
Y m =7.917

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi berikut :

Tabel 4.15 Rekapitulasi Periode Gelombang Puncak dari Arah Barat

m Tsm P ym Tsm.ym ym2 (Tsm-Ttsm)2

1 1.848 1.000 7.917 14.629 62.684 0.047

2 1.848 0.999 6.892 12.736 47.506 0.047

3 1.848 0.998 6.397 11.820 40.919 0.047

4 1.848 0.998 6.067 11.210 36.805 0.047

5 1.786 0.997 5.819 10.394 33.859 0.024

6 1.756 0.996 5.620 9.870 31.587 0.016

7 1.714 0.996 5.455 9.348 29.752 0.007

8 1.610 0.995 5.312 8.550 28.221 0.000

9 1.486 0.994 5.188 7.711 26.913 0.021

10 1.401 0.994 5.077 7.112 25.776 0.053

11 1.401 0.993 4.977 6.973 24.772 0.053

12 1.338 0.992 4.886 6.538 23.876 0.086

13 1.325 0.992 4.803 6.365 23.069 0.094

Jumlah 21.208 12.945 74.411 123.257 435.74 0.541

Rerata 1.631 5.724 0.042

Standar Deviasi 0.212

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)


Berdasarkan data pada tabel diatas, maka parameter A dan B dapat
ditentukan dengan cara sebagai berikut :

n ∙ ∑ T sm y m −∑ T sm ∙ ∑ y m
^
A=
n ∙ ∑ Y m −¿ ¿
2

70
^ 13 ∙ 123.257−21.208 ∙ 12.945
A= 2
13∙ 435.74−(12.945)
^
A=0.1896
^B=T sm− ^
A ∙ ym
^B=1.631−0.1869∙ 5.724
^B=0.546

Hubungan Tsm dan Ym


Periode Gelombang signifikan (detz0

2.000
f(x) = 0.189632238003666 x + 0.545973345252606
1.800 R² = 0.652632210267916
1.600
1.400
1.200
1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
4.000 4.500 5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 7.500 8.000 8.500
Probablitas per periode

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.10 Grafik Regresi Linear Periode Signifikan

c. Penentuan kala ulang periode gelombang


Untuk periode ulang 50 tahun
Persamaan regresi yang diperoleh adalah :
T sr = A ∙ Y r + B
Dimana Yr diperoleh dari persamaan berikut :
Y r =−ln ∙ ¿
Dengan :
N T 1537
L= = =118.231
k 13

Sehingga :

71
Y r =−ln ∙ ¿
Y r =−ln ∙ ¿

Y r =¿8.685

Maka diperoleh :

T sr = A ∙ Y r + B

T sr =0.1896∙ 8.685+0.546

T sr =¿ 2.193 det

Interval keyakinan

Batas keyakinan sangat dipengaruhi oleh penyebaran data, sehingga


nilainya tergantung pada standar deviasi. Standar deviasi dalam perhitungan ini
dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Deviasi standar yang dinormalkan


1
1
∙ [ 1+ α ∙(Y r −c +ε ∙ ln v ) ]
2 2
σ nr =
√ N
Dengan :
+k ∙ √− ln v
−1.3
α 2 ∙N
α =α 1 ∙ e
N
v=
NT
Adapun nilai α1, α2, c, ε, k merupakan koefisien empiris yang diberikan
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.16 Koefisien untuk menghitung deviasi standar
Distribusi α1 α2 k C ε
Fisher Tippet Tipe I 0.64 9.0 0.93 0.0 1.33

72
(Sumber : Teknik Pantai, Bambang Triatmodjo, 1999)

Sehingga diperoleh :
N 13
v= = =0.008
N T 1537
+k ∙ √− ln v
−1.3

α =α 1 ∙ e α 2 ∙N

+0.93 ∙ √ −ln 0.008


−1.3

α =0.64 ∙ e 9 ∙13

α =4.891

Berdasarkan nilai diatas, maka diperoleh :


1
1
∙ [ 1+ α ∙(Y r −c +ε ∙ ln v ) ]
2 2
σ nr =
√N
1
1
∙ [ 1+ 4.891∙( 8.685−0+1.33 ∙ ln 0.008)2 ]
2
σ nr =
√13
σ nr =1.460

2. Besaran absolut dari deviasi standar


σ r=σ nr ∙σ Hs
Dimana :

σ Tr =
√ ∑ (T sm−T tsm )2
n−1

σ Tr =
√ 0.541
13−1
σ Tr =0.212
Sehingga diperoleh :

σ r=σ nr ∙σ Tr

σ r=¿ 1.460∙ 0.212

σ r=0.310

73
Karena tingkat keyakinan nilai Tsr yang didapat hanya 80%, maka nilai Tsr
perlu dihitung ulang menggunakan persamaan berikut :

T sr (80 % )−1.28 ∙ σ r=2.193−1.28 ∙ 0.310


T sr (80 % )−1.28 ∙ σ r=1.796 det
T sr (80 % )+1.28 ∙ σ r =2.193+1.28 ∙ 0.310
T sr (80 % )+1.28 ∙ σ r =1.796 det

Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi berikut :

Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Periode Gelombang dengan Periode


Pengulangan
Tsr-1,28σr
Periode ulang (Tr) Yr (tahun) Tsr (det) σnr σr Ts+1,28σr (det)
(det)

2 5.464 1.582 0.609 0.129 1.417 1.748

5 6.381 1.756 0.278 0.059 1.680 1.832

10 7.075 1.888 0.525 0.112 1.745 2.030

25 7.991 2.061 1.046 0.222 1.777 2.346

50 8.685 2.193 1.460 0.310 1.796 2.590

100 9.378 2.324 1.879 0.399 1.813 2.835

1000 11.680 2.761 3.283 0.697 1.869 3.653

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)

Maka dari hasil tabel rekapitulasi perhitungan diatas diambil nilai periode
pengulangan 25 tahun dan nilai periode gelombang Ts+1,28σr (det) = 2.590

74
4.8 Pemodelan Gelombang
1. Buka software SMS 11.2.16

2. Pada awal membuka, anda berada MAP Modul

(Sumber : Hasil Analisa data, 2022)


Gambar 4.11 Map modul

3. Sebelum anda memasukan data batimetri dan garis pantai dari autocad,
sebaiknya anda melakukan setting koordinat dan satuan yang ada sesuai
dengan data yang akan anda masukan. Pilih pada menu edit current
coordinat

(Sumber : Hasil Analisa data, 2022)


Gambar 4.12 Edit Current Coordinate

75
Untuk Horizontal dan vertical, pilih Unit satuan yang diinginkan.
Pada Horizontal System, pilih system koordinat UTM model anda.

(Sumber: Hasil Analisa data, 2022)


Gambar 4.13 Setting Coordinat System
Pada UTM zone, pilih letak UTM daerah yang akan anda model kan.

4. Setelah itu, Masukan peta batimetri yang telah anda buat dengan file
format .dxf. atau .xyz langkahnya sebagai berikut pilih pada menu, File

Open atau pilih icon open file Setelah itu pilih pada directori mana
anda menyimpan file tersebut.

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.14 Plot Data Dari Global Mapper ke SMS

76
5. Kemudian memindahkan model sesuai kebutuhan kita. Langkahnya
sebagai berikut;
- Klik CAD pada map data di Project explore. Klik kanan CAD Type
Model pilih model sesuai kebutuhan pemodelan.

- Untuk awal model ini, Pilih Model CG Wave.

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.17 Mengubah Map Menjadi Model CG Wave
6. Membuat fungsi panjang gelombang

- Pindahkan modul ke scatter modul

- Pilih menu Data pilih Data Set toolbox

- Pilih Wave Length and Celerity pada Coastal

- Pada output base name isikan nama hasil out put yang diinginkan

- Pada periode masukan periode yang akan dimodelkan

- Centang pada wavelength dan celerity klik Compute Done akan muncul
seperti di bawah ini

77
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.18 Membuat Create Data Set Toolbox Wave Lenghth and Celerity

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.19 Input Data Calculator Wave Lenghth

78
79
7. Creating a Size Function
- Pilih Menu Data Data Calculator
- Pilih d2.Transition Wavelength Add to Expression
- Click (divide symbol)
- Masukan nilai (5) hal ini berarti represents that we will
generate approximately five elements per wavelength
- Isikan nama hasil pada Klik : Compute > Done

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.21 Data Sets Wavelength

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.22 Input Data Transition Wavelength

8. Smooth Size Function


- Pilih Menu Data, data set toolbox
- Pilih Spatial Smooth data sets

80
- Pilih data hasil create a size function pada data set
- Pada smoothing option pilih element change : area change limit isi
nilai 0.5
- Masukan nama output pada output dataset name

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.23 Membuat Smooth Option Size

9. Membuat Garis Pantai


- Pilih Feature Object
- Pilih Create Coastline
- Masukan 1 (satu) pada Elevation dan 10 pada Spacing Along Contour

81
(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.24 Membuat Garis Pantai

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.25 Garis Pantai Pada Map Module
10. Creating the Finite Element Mesh
- Klik select a feature vertex
- Klik Pada ke 2 Ujung Garis Pantai

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)

82
Gambar 4.26 Select a Feature Vertex Pada Garis Pantai
- Klik menu Feature object > Define Domain
- Pilih Semi Circular ( Panjang Garis Pantai yang
dimodelkan 1268.401 m )

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.27 Membuat Domain Type Semi-circular
- Klik menu Feature object Build Polygon

- Kemudian pilih select feature polygon . Double klik pada


dalam domain. Akan muncul kotak dialog.
- Pada Scatter set to interpolate from, pilih data scatter yang telah
dikukan smooth
- Pada truncate values masukan nilai min dan nilai max. nilai min
sama dengan nilai yang ada pada single value
Input data scatter options pada mesh type scalar paving density

83
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.25 2D Polygon Properties Mesh
- Pada bathymetri Type pilih Scatter set Pada scatter option pilih
elevation dan matikan Truncate Values
- Klik Ok

11. Membuat Meshing


- Klik Feature Object Map – 2D mesh
- Pada box dialog, matikan Copy coverage before meshing klik OK
- Akan muncul element meshing yang sudah kita buat
- Untuk melihat hasil batimetri yang telah dibuat. Klik menu Display
klik Display option
- Pilih pada 2D mesh matikan semua kecuali pada contour
- Pilih tab Contour. Pada color method pilih Fill, kemudian Ok.
Pada Project exploration matikan semua kecuali pada Mesh data
- Input data display options pada 2D Mesh Contours

84
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.26 Mesh Data Contour

12. Renumbering
- Pilih Select Nodestring tool dari menu Toolbox.
- Pilih Lepas Pantai nodestring by clicking in the box on the
nodestrings
- Pilih Nodestrings > Renumber Nodestring

(Sumber : Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.27 Renumber Nodestrings
13. Model Control
- Menu CG Wave Model control
- Pada Incident Wave Condition isikan arah, periode dan amplitudo
gelombang
- Open Boundary, Bondary condition pilih 3 – semi 1D Two Lines

85
- Solver Options Output Echo Frequecyis set to 1 and the Maximum
Iterationsis set to 500,000
- 1-D Domain Extension Parameter, extract depths pilih elevation Klik
OK dan tutup dialog Model control.

86
-

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.27 Membuat Model Control

17. Save project


- File save
18. Runnning
Menu > CG Wave > Run CG Wave

Langkah selanjutnya Post processing Functional Surface


1. Select Display | Display Options. Select 2D Mesh.
2. Matikan semua (hilangkan centang) kecuali pada Functional
Surface.
3. Klik pada Options button sebelah Functional Surface
4. Atur pada Z Offset dengan Display surface above geometry
5. Pada Display Attributes, atur warna dengan Contour surface dan
klik pada Options button.
6. Pilih Color Ramp button dan buka color options dialog.
7. Ganti Palette Method ke Intensity Ramp dan ganti color ke blue.
8. Click OK

87
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.29 Display Options Funcitional Surface

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.30 Display Options Contour Wave Height

Langkah selanjutnya Membuat Film dari hasil Output


Pilih Menu Data Film loop

88
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.31 Film Loop Setup

Create AVI File pilih nama file yang akan disimpan. Kemudian Next Specify
number of frame isi dengan berapa banyak yang akan kita buat. Pilih Next

89
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.32 Membuat Film dari Hasil Output
Frame per second : tampilan frame tiap detik. Semakin kecil semakin lama
gerakan gelombangnya Clock option : pilih untuk menampilkan animasi jam
video yang berjalan

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.33 Clock Options

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.34 Mengatur Kualitas Video

90
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.35 Hasil Output Film Loop

Berdasarkan hasil running model CG Wave yang dimodelkan, pola penjalaran


gelombang yang terlihat pada gambar vektor dibawah dengan arah dominan
Utara dan arah barat laut dengan kecepatan gelombang maksimum 0.59 m/s.

(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)


Gambar 4.36 Distribusi Pola Arah Penjalaran Gelombang

91
(Sumber: Hasil Analisa Data, 2022)
Gambar 4.37 Mesh Module Radiation Stresses

Finish

92
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode CERC SPM 1984
di peroleh informasi bahwa tinggi gelombang signifikan maksimum adalah 0.541
meter dan periode gelombang signifikan maksimum di laut dalam dari arah utara
adalah 2.950 detik.
2. Pada penelitian ini penjalaran gelombang yang saya simulasikan pada
software Surface Water Modelling System Modul CG Wave adalah penjalaran
pada arah Utara dengan sudut datang pada model isian 315 derajat. Kemudian
dari arah datang angin ini saya mengambil periode 3.69 detik dengan
menyamakannya pada kondisi peramalan gelombang pada hasil analisa
perhitungan kala ulang periode 50 tahun sedangkan distribusi pola arah penjalaran
gelombang berdasarkan vektor gelombang dengan arah dominan barat dan arah
barat daya dengan kecepatan gelombang maksimum 0.59 m/s.

5.2. Saran
1. Pada pemodelan Surface Water Modelling System ini penggambaran
model harus disesuaikan pada kondisi eksisting lokasi sebenarnya.
2. Diperlukan kajian lebih mendalam lagi agar hasil analisa dengan software
ini dapat menyerupai bentuk peramalan gelombang sesuai hasil analitik.
3. Sebagai sarana penunjang dan pengembangan kemampuan mahasiswa
sebaiknya melakukan pelatihan berkaitan dengan penggunaan software serta
pengadaan modul dalam membantu proses pengerjaan tugas akhir yang
menggunakan sarana software khusus keilmuan Teknik Kelautan dalam
pelaksanaannya.

93
94

Anda mungkin juga menyukai