Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 10

Analisis Riil
Tentang :
Eksistensi Akar 2

Oleh :
Nama : Ridha Shabrina
Nim: 1714040002

Dosen Pembimbing :
Andi Susanto, S. Si, M.Sc

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
2019/ 2020
1
Korolari 2.4.4 Jika 𝑆 ≔ {𝑛 : 𝑛 ∈ 𝑁} , maka inf S = 0

Bukti. Karena S ≠ ∅ terbatas ke bawah oleh 0, maka S mempunyau infimum, tulis w :=inf S .
Jelas bahwa w ≥ 0.Untuk sebarang > 0 , menggunakan Sifat Archimedes, terdapat 𝑛 ∈
1 1
𝑁 sedemikian hingga < 𝑛, maka di peroleh 𝑛 < 𝜀. Maka lita memperoleh:
𝜀
1
0≤𝑤≤𝑛<𝜀

Contoh:
1
lim =0
𝑛→~ 𝑛

1
Korolari 2.4.5 Jika t > 0 , maka terdapat 𝑛𝑡 ∈ 𝑁 sedemikian hingga 0 < 𝑛 < 𝑡
𝑡

1
Bukti. Karena inf {𝑛 : 𝑛 ∈ 𝑁} = 0 dan t > 0 , maka t bukan batas bawah himpunan
1 1
{𝑛 : 𝑛 ∈ 𝑁} . Akibatnya terdapat 𝑛𝑡 ∈ 𝑁 sedemikian hingga 0 < 𝑛 < 𝑡
𝑡

Contoh:
1
lim 𝑛 = 0
𝑛→~

Jika t > 0 maka 𝑛𝑡 nya kita misalkan 1.000.000.000.000 maka aka nada angka menuju 0 jika
1
kita masukkan ke lim 𝑛 = 0
𝑛→~

Korolai 2.4.6 Jika y > 0, maka terdapat 𝑛𝑦 ∈ 𝑁 sedemikian hingga ny-1< y < ny .
Bukti. Sifat Archimedes menjamin bahwa subset 𝐸𝑦 ≔ {𝑚 ∈ 𝑁: 𝑦 < 𝑚} dari ℕ tidak kosong.
Menggunakan Sifat Urutan 1.2.1, Ey mempunyai elemen yang paling kecil, yang dinotasikan
dengan ny . Oleh karena itu, ny -1 bukan elemen Ey . Akibatnya diperoleh bahwa ny-1<y<ny .
Contoh:
Misalkan y = 2 maka ny-1< y < ny = 1 – 1 < 2 < 1 jika ny = 1

Eksistensi Dari √𝟐
Pentingnya Sifat Supremum terletak pada fakta yang mana sifat ini menjamin eksistensi
bilangan real di bawah hipotesis tertentu. Kita akan menggunakan ini beberapa kali.
Sementara ini, kita akan mengilustrasikan kegunaannya untuk membuktikan eksistensi
bilangan positif 𝑥 sehingga𝑥 2 = 2. Telah ditunjukkan (lihat Teorema 2.1.4) bahwa 𝑥 yang
demikian bukan bilangan rasional;
Teorema 2.1.4

Tidak ada bilangan rasional r yang memenuhi 𝑟 2 = 2

Pembuktian:

 Akan dibuktikan dengan kontradiksi, andaikan ada 𝑟 ∈ 𝑄 yang memenuhi 𝑟 2 = 2. Jadi 𝑟


𝑃 𝑃2
dapat ditulis 𝑟 = dan 𝑟 2 = = 2 atau 𝑃2 bilangan genap.
𝑄 𝑄2

 Andaikan P dan Q keduanya positif dan tidak punya faktor persekutuan selain satu.
Perhatikan bahwa 𝑃2 = 2𝑄 2 . 𝑃2 genap, maka mengakibatkan P juga genap.
 Berdasarkan pengandaian 2 bukan faktor persekutuan P dan Q, maka haruslah Q ganjil.
Karena P genap. Misalkan: 𝑃 = 2𝑚.
𝑃2 = (2𝑚)2
2𝑄 2 = 4𝑚2 (kedua ruas dibagi 2)
Diperoleh, 𝑄 2 = 2𝑚2
Ini berarti 𝑄 2 genap mengakibatkan Q juga genap.
 Pernyataan ini bertentangan dengan Q ganjil. Jadi haruslah tidak ada bilangan 𝑟 ∈ 𝑄
yang memenuhi 𝑟 2 = 2. Terbukti.
jadi, paling tidak kita akan menunjukkan eksistensi sebuah bilangan irrasional.

2.4.7 Teorema Terdapat bilangan real positif 𝑥 sehingga 𝑥 2 = 2.

Bukti. Misalkan 𝑆 = {𝑠 ∈ 𝑅 ∶ 0 ≤ 𝑠, 𝑠 2 < 2}. Karena 1 ∈ 𝑆, maka 𝑆 bukan himpunan


kosong. Juga, 𝑆 terbatas diatas oleh 2, karena bila 𝑡 > 2, maka 𝑡 2 > 4 sehingga 𝑡 ∉ 𝑆. Karena
itu menurut Sifat Supremum 𝑆 mempunyai supremum di , kita berikan 𝑥 ∶= sup 𝑆.

Catatan 𝑥 > 1.

Kita akan buktikan bahwa 𝑥 2 = 2 dengan dua kemungkinan 𝑥 2 < 2 dan 𝑥 2 > 2.
Pertama andaikan 𝑥 2 < 2. Kita akan tunjukkan bahwa asumsi ini kontradiksi dengan fakta
bahwa 𝑥 = sup 𝑆 yaitu dengan menemukan 𝑛 ∈ ℕ sehingga 𝑥 + 1/𝑛 ∈ 𝑆, yang berakibat
bahwa 𝑥 bukan batas atas dari 𝑆. Untuk melihat bagaimana cara memilih 𝑛, dengan
menggunakan 1/𝑛2 ≤ 1/𝑛 sehingga

1 2 2𝑥 1 1
(𝑥 + ) = 𝑥 2 + + 2 ≤ 𝑥 2 + (2𝑥 + 1)
𝑛 𝑛 𝑛 𝑛

Dari sini kita dapat memilih 𝑛 sehingga

1
(2𝑥 + 1) < 2 − 𝑥 2 ,
𝑛

maka kita memperoleh (𝑥 + 1/𝑛)2 < 𝑥 2 + (2 − 𝑥 2 ) = 2. Dari asumsi kita mempunyai 2 −


𝑥 2 > 0, sehingga (2 − 𝑥 2 )/(2𝑥 + 1) > 0. Dari sini Sifat Archimedes (Teorema akibat 2.4.5)
dapat digunakan untuk memperoleh 𝑛 ∈ ℕ sehingga

1 2 − 𝑥2
<
𝑛 2𝑥 + 1

Langkah-langkah ini dapat dibalik untuk menunjukkan bahwa dengan pemilihan 𝑛 ini kita
mempunyai 𝑥 + 1/𝑛 ∈ 𝑆, yang kontradiksi dengan fakta bahwa 𝑥 batas atas dari 𝑆.
Sehingga kita tidak bisa memperoleh 𝑥 2 < 2.

Sekarang andaikan 𝑥 2 > 2. Kita akan tunjukkan bahwa kemungkinan untuk menemukan
𝑚 ∈ ℕ sehingga 𝑥 − 1/𝑚 juga merupakan batas atas dari 𝑆, yang mengkontradiksi fakta
bahwa 𝑥 = sup 𝑆. Untuk melakukannya, perhatikan bahwa

1 2 2𝑥 1 2𝑥
(𝑥 − ) = 𝑥 2 − + 2 > 𝑥2 − .
𝑚 𝑚 𝑚 𝑚

Dari sini kita dapat memilih 𝑚 sehingga

2𝑥
< 𝑥2 − 2
𝑚

maka (𝑥 − 1/𝑚)2 > 𝑥 2 − (𝑥 2 − 2) = 2. Sekarang dengan pengandaian kida dapatkan 𝑥 2 −


2 > 0, maka (𝑥 2 − 2)/2𝑥 > 0. Dari sini, dengan Sifat Archimedes, terdapat 𝑚 ∈ ℕ sehingga
1 𝑥2 − 2
< .
𝑚 2𝑥

Langkah ini dapat dibalik untuk menunjukkan bahwa dengan pemilihan 𝑚 ini kita
mempunyai (𝑥 − 1/𝑚)2 > 2. Sekarang bila 𝑠 ∈ 𝑆, maka 𝑠 2 < 2 < (𝑥 − 1/𝑚)2 , yang mana
menurut 2.1.13(a) bahwasanya 𝑠 < 𝑥 − 1/𝑚. Hal ini mengakibatkan bahwa 𝑥 − 1/𝑚
merupakan batas atas dari 𝑆, yang kontradiksi dengan fakta bahwa 𝑥 = sup 𝑆. Jadi tidak
mungkin 𝑥 2 > 2. Karena tidak mungkin dipenuhi 𝑥 2 < 2 atau 𝑥 2 > 2, kita harus dapatkan
𝑥 2 = 2.

Dengan sedikit modifikasi, pembaca dapat menunjukkan bahwa bila 𝑎 > 0, maka terdapat
𝑏 > 0 yang tunggal sehingga 𝑏 2 = 𝑎. Kita katakan 𝑏 akar kuadrat positif dari 𝑎 dan
dituliskan dengan 𝑏 = √𝑎 atau 𝑏 = 𝑎1/2. Dengan cara sedikit lebih rumit yang melibatkan
teorema binomial dapat diformulasikan eksistensi tunggal dari akar pangkat 𝑛 positif dari
𝑛
𝑎, yang dituliskan dengan √𝑎 atau 𝑎1/𝑛 , untuk 𝑛 ∈ ℕ.

Komentar Jika pada pembuktian teorema 2.4.7 kita mengganti himpunan 𝑆 dengan
himpunan bilangan rasional 𝑇 ≔ {𝑟 ∈ ℚ ∶ 0 ≤ 𝑟, 𝑟 2 < 2}, argument tersebut memberikan
kesimpulan bahwa 𝑦 ≔ sup 𝑇 berlaku 𝑦 2 = 2. Karna kita telah setuju pada teorema 2.1.4
bahwa 𝑦 bukanlah bilangan rasional, beriktu ini himpunan 𝑇 tetap bilangan rasional tidak
mempunyai supremum yang pantas untuk himpunan . Kemudian sifat lapangan dari

bilangan rasional tidak dimiliki Sifat Kelengkapan.

Kepadatan Bilangan Rasional di ℝ


Sekarang kita mengetahui terdapat paling tidak sebuah bilangan irrasional, yaitu √2.
Sebenarnya terdapat “lebih banyak” bilangan irrasional dibandingkan bilangan rasional
dalam arti himpunan bilangan rasional terhitung (lihat Bagian 1.3), sementara himpunan
bilangan irrasional tak terhitung (lihat Bagian 2.5). Selanjutnya, kita akan tunjukkan
bahwa, himpunan bilangan rasional “padat” di ℝ dalam arti bahwa bilangan rasional dapat
ditemukan diantara sebarang dua bilangan real yang berbeda.
2.4.8 Teorema Densitas Bila 𝑥 dan 𝑦 bilangan real dengan 𝑥 < 𝑦, maka terdapat bilangan
rasional 𝑟 ∈ ℚ sehingga 𝑥 < 𝑟 < 𝑦.

Bukti. Tanpa mengurangi keadaan secara umum untuk mengasumsikan bahwa 𝑥 > 0.
(mengapa?). Misalkan 𝑦 − 𝑥 > 0, dengan Sifat Archimedes 2.4.5 terdapat 𝑛 ∈ ℕsehingga
1/𝑛 < 𝑦 − 𝑥. Untuk 𝑛 yang demikian, kita mempunyai 𝑛𝑥 + 1 < 𝑛𝑦. Dengan menggunakan
Teorema Akibat 2.4.6 ke 𝑛𝑥 > 0, kita peroleh 𝑚 ∈ ℕ dengan 𝑚 − 1 ≤ 𝑛𝑥 < 𝑚. Kita
peroleh, 𝑚 ≤ 𝑛𝑥 + 1 < 𝑛𝑦, ketika 𝑛𝑥 < 𝑚 < 𝑛𝑦. Dengan demikain, bilangan rasional 𝑟 ≔
𝑚/𝑛 yang memenuhi 𝑥 < 𝑟 < 𝑦.

Untuk mengakhiri pembahasan tentang hubungan bilangan rasional dan irrasional, kita
juga mempunyai sifat serupa “sifat diantara” untuk bilangan irrasional.

Korolari 2.4.9 Jika x, y adalah bilangan asli dengan x < y , maka ada bilangan irrasional z
sedemikian hingga x < z < y .
Bukti. Menggunakan Teorema Densitas 2.4.8, ada bilangan real 𝑥/√2 dan 𝑦/√2 kita
𝑥 𝑦
memperoleh sebuah bilangan rasional 𝑟 ≠ 0 sedemikian sehingga <𝑟< .
√2 √2

Anda mungkin juga menyukai