Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SEMINAR ENTREPRENEUR

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP


MOTIVASI BERWIRAUSAHA DAN KETERAMPILAN
BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI

Disusun oleh :

Yunita Mega Silvia 1714290070

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan makalah ini
dengn sebaik-baiknya.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk
penyempurnaan dimasa yang akan datang. Karena penulis menyadari bahwa makalah ini
baik dari isi maupun mutu masih jauh dari sempurna.

Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak terkait. Adapun makalah
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Seminar Entrepreneur. Penulis berharap
makalah ini sesuai dengan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan sumbangan bagi pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya
dibidang Ekonomi dan Bisnis.

Jakarta, 2 Oktober 2019

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5
1.3 TUJUAN .................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 6
2.1 MELAKUKAN RISET PASAR ............................................................... 6
2.2 SEGMENTASI, SASARAN, DAN POSISI PASAR ............................... 11
2.3 STRATEGI PEMASARAN ..................................................................... 13
2.4 ELECTRONIC MARKETING ................................................................. 15
2.5 MENCIPTAKAN PELANGGAN FANATIK ......................................... 18
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 22
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengangguran menjadi masalah serius di Indonesia yang masih sulit diatasi.

Program pemerintah untuk mengurangi pengangguran belum mampu mengurangi

pengangguran secara signifikan. Penyebabnya karena jumlah penduduk yang besar dan

pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, tidak disertai bertambahnya lapangan

kerja. Pada tahun 2013, pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang

ditamatkan juga terhitung masih tinggi. Hal ini dapat dikatakan pengangguran banyak

terjadi pada penduduk yang berpendidikan.

Tabel 1. Jumlah Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan.

No Pendidikan Tertinggi yang 2013

1 Ditamatkan
Tidak/belum pernah sekolah 109.865
2 Belum/tidak tamat SD 513.534
3 SD 1.421.653
4 SLTP 1.822.395
5 SLTA Umum 1.841.545
6 SLTA Kejuruan 847.052
7 Diploma I,II.III/Akademi 192.762
8 Universitas 421.717
Total 7.170.523
(Sumber: www.bps.go.id diakses tanggal 4 Maret 2014)

Dalam tabel di atas pengangguran terbuka paling banyak pada pendidikan SLTA

Umum. Secara keseluruhan jumlah pengangguran tahun 2013 cukup banyak mencapai 7.

170. 523 jiwa.

Tingkat pengangguran terdidik yang berstatus sarjana juga dikhawatirkan akan

terus meningkat jika perguruan tinggi sebagai lembaga pencetak sarjana tidak memiliki

kemampuan mengarahkan peserta didik dan alumninya menciptakan lapangan kerja setelah

lulus nanti. Ditambah dengan rendahnya motivasi generasi muda Indonesia dalam

berwirausaha saat ini menjadi pemikiran serius berbagai pihak baik pemerintah, dunia

pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Fenomena ini semakin menambah beban

pemerintah dalam mengurangi pengangguran.

Salah satu solusi yang ditempuh untuk mengatasi pengangguran di Indonesia adalah

dengan menciptakan wirausaha. Dengan berwirausaha, akan membantu pemerintah dalam

menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan berwirausaha selain berpeluang

menghasilkan pendapatan yang besar bagi wirausaha, juga mampu mengurangi jumlah

pengangguran. Para wirausaha juga berkontribusi kepada perekonomian negara

melalui pajak yang dihasilkan.

Dalam menciptakan seorang wirausaha dapat dimulai melalui pendidikan

kewirausahaan yang diajarkan di perguruan tinggi, tetapi akan lebih cepat apabila

pendidikan kewirausahaan juga mulai diterapkan dari keluarga, masyarakat dan lembaga

pendidikan. Pada dasarnya pendidikan dapat dijadikan sebagai jembatan penghubung

bagi manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Pendidikan kewirausahaan diharapkan

mampu membangkitkan semangat berwirausaha, berdikari, berkarya dan mengembangkan

perekonomian nasional (Jamal Ma’mur Asmani: 2011). Pendidikan kewirausahaan

juga diharapkan mampu memunculkan para wirausaha yang kreatif yang bisa menciptakan
lapangan kerja dan bisa membantu mengurangi pengangguran yang tak pernah ada

habisnya.

Pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenai

konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir (mindset) seorang

wirausaha. Hal ini merupakan investasi modal untuk mempersiapkan para mahasiswa

dalam memulai bisnis baru melalui integrasi pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan

penting untuk mengembangkan dan memperluas sebuah bisnis.

Generasi muda menjadi target utama program pendidikan kewirausahaan. Berbagai

upaya dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaaan terutama dengan merubah

mindset para generasi muda yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja (job

seeker) apabila kelak menyelesaikan kuliah mereka. Dalam hal ini, para mahasiswa di

perguruan tinggi diharuskan mendapat pendidikan kewirausahaan secara mendetail dan

menyeluruh. Pendidikan kewirausahaan akan mendorong para mahasiswa agar memulai

mengenali dan membuka usaha. Melihat fenomena yang terjadi, angkatan kerja terdidik

lulusan perguruan tinggi jumlahnya semakin meningkat dalam setiap tahun. Para

mahasiswa rata-rata belum merencanakan pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi.

Pemerintah telah mencanangkan agar pendidikan kewirausahaan

diterapkan di perguruan tinggi sebagai upaya menciptakan wirausaha-

wirausaha muda berstatus sarjana yang berkompeten untuk ikut membantu


pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. Pendidikan

kewirausahaan diharapkan dapat memberikan bekal wawasan dan

keahlian berwirausaha kepada mahasiswa saat lulus nanti.


1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara melakukan riset pasar?

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2


2. Apa itu sasaran dan posisi pasar?
3. Bagaimana strategi pemasaran yang baik?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

A. Untuk mengetahui cara melakukan riset pasar.


B. Untuk mengidentifikasi sasaran dan posisi pasar.
C. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang baik.
D. Untuk memenuhi tugas Kewirausahaan 2.

BAB II
PEMBAHASAN

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 3


2.1 Melakukan Riset Pasar

A. Pengertian Riset Pasar

Riset pasar adalah sesuatu yang sangat penting dalam bisnis sebab dengan
riset pasar akan diketahui apa saja yang diperlukan pasar atau masyarakat
dan juga mengetahui para pesaing bisnis. Dengan diketahuinya apa saja
yang dibutuhkan oleh pasar dan juga pesaing yang ada dapat membuat
produk ataupun jasa yang sesuai dengan pasar dan dapat membuat produk
atau jasa dapat bersaing di pasaran.

Dengan riset pasar dapat diketahui pula siapa saja yang membutuhkan
produk atau jasa yang ditawarkan, dimana produk atau jasa tersebut di
butuhkan,dan kualitas produk seperti apa yang dibutuhkan para konsumen.
Dan dapat juga diketahui seberapa besar permintaan dan potensi
permintaan, kapan permintaan tersebut memuncak dan kapan permintaan
tersebut menurun dari konsumen.

Sehingga akan mempermudah saat merencanakan strategi bisnis dan dapat


menghasilkan keuntungan yang besar atau optimal. Bisa dibilang riset
pasar adalah otak dalam berbisnis, sebab inilah yang menentukan kemana
langkah strategi dalam berbisnis. Itulah definisi riset pasar dan tujuannya.

B. Manfaat Melakukan Riset Pasar

1. Mencari pembeli
Sebelum memulai suatu usaha di tempat lokasi baru hal yang paling
penting dan menjadi dasar bagi anda adalah mencari pembeli yang
akan membeli produk jualan anda. Mencari pembeli dapat
dilakukan dengan berkomunikasi dengan para pembeli produk apa
yang paling mereka butuhkan, biasanya di pasar produk yang
paling dibutuhkan adalah bahan pokok seperti manfaat nasi,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 4


manfaat sayur – sayuran, manfaat buah – buahan, lauk pauk dan
manfaat cemilan sehat.

2. Melihat pesaing
Saat anda akan membuka usaha tentu bisa jadi ada penjual yang
telah berjualan terlebih dahulu dari pada anda sebelumnya. Ada
pesaing yang telah berjualan lebih dahulu. Disini anda bisa
mengaplikasikan perbedaan produk anda dalam pelayanan, harga
dan juga kepercayaan agar pembeli senang kepada anda.

3. Memanfaatkan peluang
Setelah tahu daya pembeli dan juga pesaing adalah baiknya anda
mencari peluang yang ada dipasar untuk membedakan produk yang
anda jual dengan produk – produk yang ada sebelumnya. Peluang
yang dicari haruslah peluang yang belum banyak ada di suatu lokasi
tempat anda incar. Ini untuk mengurangi resiko.

4. Mengurangi resiko
Setiap menjalankan bisnis maka resiko yang mengikuti pasti ada.
Tujuan dari riset pasar adalah untuk mengurangi resiko yang
mungkin terjadi. Jadi dampak resiko tidak terlalu memberatkan
anda secara pribadi jika harus terjadi. Resiko bisa terjadi karena
faktor luar seperti menurunnya daya beli dan faktor dari dalam
seperti pecah kongsi dengan rekan kerja.

5. Anda punya rencana jangka panjang


Rencana dari bisnis harus dibuat untuk mengetahui langkah –
langkah yang akan anda ambil dengan pasti. Riset ini memiliki
fungsi untuk membuat rencana jangka panjang bagi anda dalam
menjalankan usaha. Dengan adanya rencana anda tidak akan lupa
tujuan dari awal untuk membangun bisnis ini.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 5


6. Membangun potensial pasar
Potensial dari usaha yang anda jalankan dapat anda simpulkan dari
riset pasar yang anda lakukan. Melihat potensi pasar sangat penting
untuk membangun langkah baru dalam menjalankan bisnis.
Potensial pasar menjadi keuntungan sendiri bagi beberapa
golongan.

7. Menjadi trend usaha


Riset pasar juga memberikan manfaat pilar utama bagi usaha anda.
Riset yang anda lakukan akan banyak memunculkan ide bari
termasuk menjadikan anda trend setter bagi pembisnis lainnya. Jika
anda sudah menjadi tremd setter bisa dipastikan penjualan akan
semakin naik dan berkembang.

8. Memperoleh keuntungan dengan cepat


Salah satu fungsi riset adalah untuk membantu balik modal dengan
cepat. Bisa jadi anda membuka modal dengan menggunakan
manfaat deposito. Riset yang anda lakukan akan menghasilkan
suatu kesimpulan bahwa keuntungan dapat dilakukan dengan cepat
agar anda juga bisa memutar ide untuk memulai bisnis yang sama
di tempat yang berbeda.

C. Metode Melakukan Riset Pasar

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 6


1. Angket
(Kuesioner)
Merupakan daftar pertanyaan yang disebabkan kepada para calon konsumen
untuk mengetahui berbagai keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini,
termasuk jumlah, daya beli, selera konsumen dan lain sebagainya.

2. Wawancara (Interview)
Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang memiliki peranan penting
dan berhubungan dengan kegiatan pemasaran misalnya para pesaing yang
sudah terlebih dahulu ada secara diam-diam, calon pembeli, dan sebagainya.

3. Focus Group Discussion (FGD)


Merupakan bentuk pengumpulan informasi melalui diskusi kelompok dalam
pemasaran dengan melibatkan orang-orang yang memiliki pengetahuan
dibidangnya masing-masing.

4. Etnografi
Metode ini mencoba meneliti konsumen dalam lingkungan aslinya, misalnya
meneliti perilaku ibu rumah tangga dalam mencuci pakaian. Riset dilakukan
pada ibu rumah tangga saat mencuci pakaian. Periset mengamati secara
langsung, merekam pola perilaku mencuci, dan sebagainya.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 7


5. Riset Tersamar (Shadowing)
Merupakan riset yang dilakukan kepada orang lain dengan cara tersamar (tidak
terang-terangan). Hal ini dilakukan karena sangat sulit untuk mewawancarai
orang yang akan dijadikan nara sumber. Oleh sebab itu wawancara dilakukan
saat sambal makan siang, bermain golf, dan sebagainya.

6. Survei
Cara ini dilakukan dengan cara periset turun langsung ke pasar yang akan
dituju dengan tujuan untuk melihat kondisi pasar sebenernya, misalnya jumlah
pembeli, pesaing, apa yang diinginkan calon pembeli, dan sebagainya.

7. Observasi
Pengumpulan informasi melalui observasi dijalankan dengan mengamati dan
mencatat pola perilaku konsumen, objek atau kejadian-kejadian melalui
mekanisme yang sistematik.

8. Eksperimen
Merupakan riset yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada para
calon konsumen yang ada misalnya dengan cara tes produk, memasang iklan
atas produk yang akan dijual dengan cara inden, dan sebagainya.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 8


2.2 Segmentasi, Sasaran, dan Posisi Pasar

A. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)

Ada beberapa variabel yang perlu diperhatikan dalam melakukan segmentasi


pasar, sehingga segmentasi yang dilakukan dapat tepat sasaran. Menurut
Kotler, variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen antara
lain terdiri dari:

1. Segmentasi berdasarkan Geografik, meliputi: bangsa, provinsi,


kabupaten, kecamatan, dan iklim. Yang berarti bahwa segmentasi
pasar dilakukan hanya dengan menjual produk ke negara atau daerah
tertentu.

2. Segmentasi berdasarkan Demografik, meliputi: umur, jenis kelamin,


ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Yang berarti bahwa
segmentasi pasar dilakukan hanya dengan menjual produk pada umur,
jenis kelamin, agama tertentu.

3. Segmentasi berdasarkan Psikografik, meliputi: kelas social, gaya


hidup, dan karakteristik keperibadian. Yang berarti bahwa segmentasi
pasar dilakukan hanya dengan menjual produk pihak tertentu seperti
orang-orang kaya, pejabat, dan sebagainya.

4. Segmentasi berdasarkan Perilaku, meliputi: pengetahuan, sikap,


kegunaan, dan tanggapan terhadap suatu produk. Yang berarti bahwa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 9


segmentasi pasar dilakukan hanya dengan menjual kepada kelompok
orang-orang yang berpengetahuan tinggi, peduli terhadap hal-hal
tertentu, dan sebagainya.

B. Pasar Sasaran (Targeting)

Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran
yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada
dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut.
Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif
dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah
Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan
tertentu yang mungkin mau dan mampu untuk ambil bagian dalam jual beli,
guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.

C. Posisi Pasar (Positioning)

Posisi pasar adalah suatu tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan oleh
perusahan dalam upaya penawaran nilai dimana dalam satu segmen tertentu
konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahan
dibandingkan dengan pesaingnya. Jadi posisi pasar bukan menciptakan produk
dengan menempatkan pada segmen tertentu, tatapi positioning menempatkan
produk di benak konsumen pada segmen tertentu dengan cara komunikasi.
Komunikasi yang dibangun oleh pemasar harus menciptakan hubungan yang
positif. Penentuan posisi pasar dapat dilakukan atas dasar beberapa hal,
diantaranya:

1. Atribut, seperti harga yang murah atau mahal.


2. Kesempatan penggunaan seperti fungsinya sebagai minuman energy atau
minuman turun panas.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 10


3. Kelas pengguna, seperti shampoo khusus bagi orang dewasa atau anak-
anak.
4. Langsung menghadapi pesaing, seperti memposisikan produk nomor satu
atau terbaik.
5. Kelas produk, seperti sabun kecantikan atau sabun kesehatan.

2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dapat dikelompokkan menjadi 3 hal yang meliputi: (1) Penetrasi
Pasar (Market Penetration), (2) Pengembangan Pasar (Market Development), (3)
Pengembangan Produk (Product Development).

A. Penetrasi Pasar (Market Penetration)


Produk lama + Pasar lama = Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar berupaya meningkatkan pangsa pasar untuk produk
atau layanan yang ada (eksisting) di pasar saat ini melalui upaya pemasaran
yang lebih besar. Strategi penetrasi banyak digunakan sendiri dan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 11


dikombinasikan dengan strategi lainnya. Penetrasi pasar meliputi peningkatan
jumlah tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran iklan, penawaran item
promosi penjualan yang luas, atau peningkatan upaya publisitas. Strategi
penetrasi pasar dapat dilakukan untuk masuk ke pasar yang baru dengan
menggunakan produk dan jasa yang sudah ada (eksisting).

B. Pengembangan Pasar (Market Development)


Produk lama + Pasar baru = Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk yang sudah ada pada
pasar yang baru. Strategi pengembangan pasar termasuk kedalam Grand
Strategy (Strategi Dasar Induk). Informasi dan data untuk menyusun Grand
Strategy dapat digunakan dalam Analisis SWOT. Strategi pengembangan
pasar memerlukan perluasan pasar potensial melalui pengguna baru atau
penggunaan baru. Pengguna baru dapat didefinisikan sebagai: segmen
geografis baru, segmen demografis baru, segmen institusional baru atau
segmen psikografis baru.

C. Pengembangan Produk (Product Development)


Produk baru + Pasar lama = Pengembangan Produk
Pengertian strategi pengembangan produk adalah salah satu usaha yang
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas pasar yang
sudah ada dengan melakukan mengembangan produk. Strategi pengembangan
produk termasuk kedalam Grand Strategy (Strategi Dasar Induk) dan strategi
intensif (Intensive Strategy), disebut sebagai strategi intensif karena mereka
memerlukan upaya intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan
dengan produk yang sudah ada. Pengembangan produk bertujuan untuk
meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau memodifikasi produk atau
layanan yang ada.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 12


2.4 Electronic Marketing

Ada beberapa teknik memasarkan produk melalui internet atau dikenal dengan e-
marketing yaitu:

1. E-mail Marketing
Email marketing adalah cara pemasaran yang sering dilakukan oleh para
pelaku bisnis online dengan memanfaatkan media email (surat elektronik).
Email marketing ini dikirimkan kepada calon pelanggan yang belum pernah
membeli produk, dan juga kepada pelanggan yang sudah menjadi pelanggan.
Selain mengirimkan email penawaran produk ke calon pembeli, media email
juga sering digunakan sebagai media untuk menjalin hubungan baik dengan
para subscriber melalui email newsletter.

Dengan email marketing, seorang pengusaha dapat selalu terhubung dengan


pelanggan ataupun calon pelanggan mereka secara terus menerus. Selain untuk
menawarkan produk, email marketing juga dapat membuat hubungan antara

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 13


pebisnis dengan para pelanggan mereka tetap terjaga dengan baik dalam
jangka panjang.

2. Affiliate Marketing
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajak orang lain untuk bergabung
memasarkan produk yang ditawarkan melalui berbagai media internet yang
ada. Dengan demikian orang tersebut secara tidak langsung dijadikan perantara
untuk memasarkan produk tersebut. Atas hasil penjualan tersebut, ia diberikan
imbalan berupa komisis maupun imbalan lainnya.

3. Network Marketing
Network marketing disebut juga bisnis jaringan atau pemasaran jaringan
adalah suatu cara pemasaran dengan sistem keanggotaan untuk memasarkan
produknya. Perusahaan yang menganut sistem network marketing
memasarkan produk tidak ke toko-toko atau supermarket namun dipasarkan
melalui anggota-anggota dari perusahaan tersebut, dan anggota ini disebut
dengan macam-macam istilah antara lain distributor, konsultan, member dll.
Network marketing adalah cara pemasaran yang sah secara hukum dan legal.

Dalam bisnis network marketing, para distributor akan diberikan komisi sesuai
dengan peraturan (disebut rencana pemasaran/marketing plan) yang ada di
masing-masing perusahaan, komisi yang dibayarkan bukan hanya hasil dari
pembelian produk atas nama pribadi, tetapi juga dari pembelian produk dari
setiap member.

4. Display Marketing
Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan banner pada situs yang sering
dikunjungi oleh target pasar yang akan dituju oleh seorang wirausahawan.
Beberapa hal yang dapat digunakan untuk display marketing antara lain situs
sosial bookmark, situs jaringan sosial, situs penerbitan, forum, dan sebagainya.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 14


5. Blog Marketing
Dalam blog marketing sebagai bagian dari pemasaran konten, rencana
pemasaran biasanya dibuat terlebih dahulu. Blog ditinjau sehubungan dengan
topik dan dipilih berdasarkan lingkup dan opini kepemimpinan mereka. Subjek
tertentu kemudian didefinisikan, yang tersebar di seluruh blogosfer
(sekumpulan blog) dalam bentuk berbagai postingan. Blogger biasanya
menulis posting sendiri untuk mempublikasikan konten yang seakurat
mungkin. Sebelum memilih strategi Blog Marketing, tujuan harus
didefinisikan dengan jelas.

6. Viral Marketing
Viral Marketing adalah proses penyebaran sebuah pesan elektronik yang
menjadi saluran untuk memberikan informasi suatu produk kepada masyarakat
secara meluas dan berkembang. Viral marketing berkembang melalui jaringan
internet, yang menduplikasikan dirinya menjadi semakin banyak seperti cara
kerja sebuah virus komputer. Karena itulah di dalam penggunaannya, viral
marketing memerlukan koneksi jaringan internet.

Viral marketing berfungsi untuk mendorong seseorang agar menyampaikan


kembali pesan atau informasi produk secara kuat, berkala, dan berkelanjutan.
Dengan cara tersebut, konsumen jadi memiliki daya ingat yang kuat terhadap
produk yang ditawarkan.

7. Search Engine Marketing


SEM merupakan singkatan dari Search Engine Marketing. SEM memiliki
tujuan untuk mendapatkan tampilan website atau blog pada halaman utama
Search Engine Result Page. Pengguna SEM umumnya identik dengan
penawaran produk. Biasanya, pengguna SEM yang beriklan di search engine
adalah toko-toko online yang memiliki produk atau jasa untuk dijual.
Meskipun ada, umumnya sangat jarang ditemukan pengguna SEM yang
mempromosikan konten tulisan saja. SEM merupakan trik pemasaran internet
yang membutuhkan biaya. Secara teknis, pembayaran Search Engine

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 15


Marketing umumnya dilakukan dengan cara pay per click atau dengan
ketentuan berapa lama waktu. Hasil SEM akan dengan cepat terlihat dari
berapa besar dana yang dialokasikan. SEM berfungsi untuk meningkatkan
pengunjung dan popularitas, serta keyword yang akan ditargetkan.

2.5 Menciptakan Pelanggan Fanatik

Sebagai seorang wirausahawan harus mengetahui dengan pasti kepada siapa


strategi pemasaran ditujukan. Menurut Salim (2010), ada 7 tahapan yang harus
dilalui seseorang konsumen untuk bisa sampai pada tahapan konsumen yang
fanatik. Tahapan tersebut dari:

A. Curios (Penasaran)
Merupakan tahapan yang paling rendah dimana seorang wirausahawan
perlu melakukan berbagai strategi pemasaran dengan tujuan untuk
membuat seseorang menjadi penasaran atas produk atau jasa tersebut.
Syarat utama tahap ini adalah seorang wirausahawan harus mengetahui
dengan pasti segmen dan target pasar yang akan dituju.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 16


B. Interest (Ketertarikan)
Setelah seorang wirausahawan mampu membuat strategi pemasaran yang
menghasilkan rasa penasaran para calon pelangganya, tugas selanjutnya
adalah bagaimana agar rasa penasaran tersebut berubah menjadi rasa
ketertarikan yang kuat bagi para calon pelanggan. Pada tahap ini, strategi
pemasaran yang sudah dibuat harus mampu memberikan umpan balik,
minimal dengan mendapatkan data tentang calon pelanggan seperti nama,
nomor telepon, bahkan alamat atau email. Hal inilah yang menandakan
bahwa strategi pemasaran yang diciptakan tersebut mampu membuat calon
pelanggan tertarik atas produk yang ditawarkan.

C. Trial (Mencoba)
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang wirausahawan agar para
calon pelanggan mau mencoba produk yang ditawarkan. Salah satu cara
yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan SPG (sales promotion
girl). Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan produk
tester. Dengan tester tersebut setiap calon pelanggan diberikan kesempatan
untuk menggunakan produk secara cuma-cuma. Cara lainnya adalah
mengirimkan sms gratis, memberikan kupon undangan, atau menggunakan
referensi kepada orang lain.

D. Need (Kebutuhan)
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk
meningkatkan minat seorang pelanggan yang telah mencoba produk yang
dipasarkan menjadi sebuah kebutuhan. Beberapa cara tersebut adalah:

 Pastikan seorang wirausahawan bisa memberikan lebih atas apa


yang telah ia janjikan sebelumnya kepada para pelanggan.
 Memberikan kartu member khusus kepada pelanggan seingga ia
tertarik untuk menggunakan produk tersebut.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 17


 Menginformasikan kepada pelanggan setiap kali ada produk
lainnya yang ditawarkan.
 Memperhatikan perilaku paska pembelian dengan cara
menanyakan ada tidaknya keluhan dan sebagainya.
 Meminta pelanggan untuk selalu kembali lagi setiap selesai
melakukan transaksi sebelum pelanggan pergi meninggalkan
lokasi.
 Memberikan program kerja sama dengan jangka waktu tertentu
sehingga pelanggan selalu menggunakan produk tersebut.
 Membuat katalog produk harga rutin setiap bulan kepada
pelanggan yang termasuk rutin melakukan pembelian dan
sebagainya.

E. Trust (Percaya)
Tingkat selanjutnya yang semakin sulit dilakukan oleh seorang
wirausahawan adalah membuat pelanggan percaya atas apa yang
ditawarkan kepadanya. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang
wirausahawan untuk menciptakan rasa kepercayaan pelanggan:

 Mengadakan acara temu pelanggan dengan cara gathering.


 Memberikan referensi yang kita miliki untuk usaha yang dijalankan
pelanggan.
 Memberikan kupon belanja khusus, kartu diskon, dan sebagainya
yang mampu menunjukkan status pelanggan dibandingkan
pelanggan lainnya.
 Menciptakan paket atau penawaran khusus bagi para pelanggan.
 Melatih karyawan untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada
para pelanggan.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 18


F. Loyal (kesetiaan)
Ini merupakan tahapan dimana para pelanggan tidak akan pernah lagi
berpikir untuk ke produk lain. Bagi pelanggan loyal ini, lebih baik tidak
mengkonsumsi atau menggunakan produk yang dimaksud daripada harus
mencoba produk lain. Menciptakan pelanggan loyal tidaklah mudah.
Diperlukan komitmen dan konsistensi yang tinggi atas semua program
yang telah dijalankan mulai dari tahapan curious hingga trust.

G. Fanatics (Fanatik)
Fanatik merupakan tahapan paling akhir yang terkadang tidak disadari baik
oleh wirausahawan maupun pelanggan itu sendiri. Keberadaan pelanggan
fanatik biasanya ditandai dengan kemauan pelanggan tersebut untuk
merekomendasikan kepada semua relasi yang ia miliki. Bahkan banyak
diantaranya yang menjadikan lokasi, toko, café, maupun restoran kita
menjadi kantor keduanya. Mereka melakukan berbagai aktivitas kantornya
seperti membuat janji, rapat dengan relasi mereka di tempat kita.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 19


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang penulis dapat dari makalah “Menetapkan Strategi Pemasaran


Yang Tepat” adalah dengan melakukan riset pasar kita dapat mengetahui hal-hal yg
perlu diketahui. Seperti potensi persaingan, kebutuhan pasar, rata-rata harga produk di
pasaran, dan target penjualan kita.
Dengan riset pasar dapat diketahui pula siapa saja yang membutuhkan produk
atau jasa yang ditawarkan, dimana produk atau jasa tersebut di butuhkan,dan kualitas
produk seperti apa yang dibutuhkan para konsumen. Dan dapat juga diketahui
seberapa besar permintaan dan potensi permintaan, kapan permintaan tersebut
memuncak dan kapan permintaan tersebut menurun dari konsumen.
Dan strategi pemasaran dapat dikelompokkan menjadi 3 hal yang meliputi: (1)
Penetrasi Pasar (Market Penetration), (2) Pengembangan Pasar (Market
Development), (3) Pengembangan Produk (Product Development). Untuk
mempertahakan pelanggan menggunakan produk melalui 7 tahapan yaitu:

A. Curios (Penasaran)
B. Interest (Ketertarikan)
C. Trial (Mencoba)
D. Need (Kebutuhan)
E. Trust (Percaya)
F. Loyal (kesetiaan)
G. Fanatics (Fanatik)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 20


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Subagyo, dkk. 2018. Kewirausahaan (Untuk Bisnis Start-Up). Jakarta: Mitra
Wacana Media.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 21

Anda mungkin juga menyukai