SEMINAR ENTREPRENEUR
Disusun oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan makalah ini
dengn sebaik-baiknya.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk
penyempurnaan dimasa yang akan datang. Karena penulis menyadari bahwa makalah ini
baik dari isi maupun mutu masih jauh dari sempurna.
Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak terkait. Adapun makalah
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Seminar Entrepreneur. Penulis berharap
makalah ini sesuai dengan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan sumbangan bagi pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya
dibidang Ekonomi dan Bisnis.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
pengangguran secara signifikan. Penyebabnya karena jumlah penduduk yang besar dan
kerja. Pada tahun 2013, pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang
ditamatkan juga terhitung masih tinggi. Hal ini dapat dikatakan pengangguran banyak
1 Ditamatkan
Tidak/belum pernah sekolah 109.865
2 Belum/tidak tamat SD 513.534
3 SD 1.421.653
4 SLTP 1.822.395
5 SLTA Umum 1.841.545
6 SLTA Kejuruan 847.052
7 Diploma I,II.III/Akademi 192.762
8 Universitas 421.717
Total 7.170.523
(Sumber: www.bps.go.id diakses tanggal 4 Maret 2014)
Dalam tabel di atas pengangguran terbuka paling banyak pada pendidikan SLTA
Umum. Secara keseluruhan jumlah pengangguran tahun 2013 cukup banyak mencapai 7.
terus meningkat jika perguruan tinggi sebagai lembaga pencetak sarjana tidak memiliki
kemampuan mengarahkan peserta didik dan alumninya menciptakan lapangan kerja setelah
lulus nanti. Ditambah dengan rendahnya motivasi generasi muda Indonesia dalam
berwirausaha saat ini menjadi pemikiran serius berbagai pihak baik pemerintah, dunia
pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Fenomena ini semakin menambah beban
Salah satu solusi yang ditempuh untuk mengatasi pengangguran di Indonesia adalah
menghasilkan pendapatan yang besar bagi wirausaha, juga mampu mengurangi jumlah
kewirausahaan yang diajarkan di perguruan tinggi, tetapi akan lebih cepat apabila
pendidikan kewirausahaan juga mulai diterapkan dari keluarga, masyarakat dan lembaga
bagi manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Pendidikan kewirausahaan diharapkan
juga diharapkan mampu memunculkan para wirausaha yang kreatif yang bisa menciptakan
lapangan kerja dan bisa membantu mengurangi pengangguran yang tak pernah ada
habisnya.
konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir (mindset) seorang
wirausaha. Hal ini merupakan investasi modal untuk mempersiapkan para mahasiswa
dalam memulai bisnis baru melalui integrasi pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan
mindset para generasi muda yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja (job
seeker) apabila kelak menyelesaikan kuliah mereka. Dalam hal ini, para mahasiswa di
mengenali dan membuka usaha. Melihat fenomena yang terjadi, angkatan kerja terdidik
lulusan perguruan tinggi jumlahnya semakin meningkat dalam setiap tahun. Para
mahasiswa rata-rata belum merencanakan pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Riset pasar adalah sesuatu yang sangat penting dalam bisnis sebab dengan
riset pasar akan diketahui apa saja yang diperlukan pasar atau masyarakat
dan juga mengetahui para pesaing bisnis. Dengan diketahuinya apa saja
yang dibutuhkan oleh pasar dan juga pesaing yang ada dapat membuat
produk ataupun jasa yang sesuai dengan pasar dan dapat membuat produk
atau jasa dapat bersaing di pasaran.
Dengan riset pasar dapat diketahui pula siapa saja yang membutuhkan
produk atau jasa yang ditawarkan, dimana produk atau jasa tersebut di
butuhkan,dan kualitas produk seperti apa yang dibutuhkan para konsumen.
Dan dapat juga diketahui seberapa besar permintaan dan potensi
permintaan, kapan permintaan tersebut memuncak dan kapan permintaan
tersebut menurun dari konsumen.
1. Mencari pembeli
Sebelum memulai suatu usaha di tempat lokasi baru hal yang paling
penting dan menjadi dasar bagi anda adalah mencari pembeli yang
akan membeli produk jualan anda. Mencari pembeli dapat
dilakukan dengan berkomunikasi dengan para pembeli produk apa
yang paling mereka butuhkan, biasanya di pasar produk yang
paling dibutuhkan adalah bahan pokok seperti manfaat nasi,
2. Melihat pesaing
Saat anda akan membuka usaha tentu bisa jadi ada penjual yang
telah berjualan terlebih dahulu dari pada anda sebelumnya. Ada
pesaing yang telah berjualan lebih dahulu. Disini anda bisa
mengaplikasikan perbedaan produk anda dalam pelayanan, harga
dan juga kepercayaan agar pembeli senang kepada anda.
3. Memanfaatkan peluang
Setelah tahu daya pembeli dan juga pesaing adalah baiknya anda
mencari peluang yang ada dipasar untuk membedakan produk yang
anda jual dengan produk – produk yang ada sebelumnya. Peluang
yang dicari haruslah peluang yang belum banyak ada di suatu lokasi
tempat anda incar. Ini untuk mengurangi resiko.
4. Mengurangi resiko
Setiap menjalankan bisnis maka resiko yang mengikuti pasti ada.
Tujuan dari riset pasar adalah untuk mengurangi resiko yang
mungkin terjadi. Jadi dampak resiko tidak terlalu memberatkan
anda secara pribadi jika harus terjadi. Resiko bisa terjadi karena
faktor luar seperti menurunnya daya beli dan faktor dari dalam
seperti pecah kongsi dengan rekan kerja.
2. Wawancara (Interview)
Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang memiliki peranan penting
dan berhubungan dengan kegiatan pemasaran misalnya para pesaing yang
sudah terlebih dahulu ada secara diam-diam, calon pembeli, dan sebagainya.
4. Etnografi
Metode ini mencoba meneliti konsumen dalam lingkungan aslinya, misalnya
meneliti perilaku ibu rumah tangga dalam mencuci pakaian. Riset dilakukan
pada ibu rumah tangga saat mencuci pakaian. Periset mengamati secara
langsung, merekam pola perilaku mencuci, dan sebagainya.
6. Survei
Cara ini dilakukan dengan cara periset turun langsung ke pasar yang akan
dituju dengan tujuan untuk melihat kondisi pasar sebenernya, misalnya jumlah
pembeli, pesaing, apa yang diinginkan calon pembeli, dan sebagainya.
7. Observasi
Pengumpulan informasi melalui observasi dijalankan dengan mengamati dan
mencatat pola perilaku konsumen, objek atau kejadian-kejadian melalui
mekanisme yang sistematik.
8. Eksperimen
Merupakan riset yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada para
calon konsumen yang ada misalnya dengan cara tes produk, memasang iklan
atas produk yang akan dijual dengan cara inden, dan sebagainya.
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran
yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada
dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut.
Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif
dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah
Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan
tertentu yang mungkin mau dan mampu untuk ambil bagian dalam jual beli,
guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Posisi pasar adalah suatu tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan oleh
perusahan dalam upaya penawaran nilai dimana dalam satu segmen tertentu
konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahan
dibandingkan dengan pesaingnya. Jadi posisi pasar bukan menciptakan produk
dengan menempatkan pada segmen tertentu, tatapi positioning menempatkan
produk di benak konsumen pada segmen tertentu dengan cara komunikasi.
Komunikasi yang dibangun oleh pemasar harus menciptakan hubungan yang
positif. Penentuan posisi pasar dapat dilakukan atas dasar beberapa hal,
diantaranya:
Strategi pemasaran dapat dikelompokkan menjadi 3 hal yang meliputi: (1) Penetrasi
Pasar (Market Penetration), (2) Pengembangan Pasar (Market Development), (3)
Pengembangan Produk (Product Development).
Ada beberapa teknik memasarkan produk melalui internet atau dikenal dengan e-
marketing yaitu:
1. E-mail Marketing
Email marketing adalah cara pemasaran yang sering dilakukan oleh para
pelaku bisnis online dengan memanfaatkan media email (surat elektronik).
Email marketing ini dikirimkan kepada calon pelanggan yang belum pernah
membeli produk, dan juga kepada pelanggan yang sudah menjadi pelanggan.
Selain mengirimkan email penawaran produk ke calon pembeli, media email
juga sering digunakan sebagai media untuk menjalin hubungan baik dengan
para subscriber melalui email newsletter.
2. Affiliate Marketing
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajak orang lain untuk bergabung
memasarkan produk yang ditawarkan melalui berbagai media internet yang
ada. Dengan demikian orang tersebut secara tidak langsung dijadikan perantara
untuk memasarkan produk tersebut. Atas hasil penjualan tersebut, ia diberikan
imbalan berupa komisis maupun imbalan lainnya.
3. Network Marketing
Network marketing disebut juga bisnis jaringan atau pemasaran jaringan
adalah suatu cara pemasaran dengan sistem keanggotaan untuk memasarkan
produknya. Perusahaan yang menganut sistem network marketing
memasarkan produk tidak ke toko-toko atau supermarket namun dipasarkan
melalui anggota-anggota dari perusahaan tersebut, dan anggota ini disebut
dengan macam-macam istilah antara lain distributor, konsultan, member dll.
Network marketing adalah cara pemasaran yang sah secara hukum dan legal.
Dalam bisnis network marketing, para distributor akan diberikan komisi sesuai
dengan peraturan (disebut rencana pemasaran/marketing plan) yang ada di
masing-masing perusahaan, komisi yang dibayarkan bukan hanya hasil dari
pembelian produk atas nama pribadi, tetapi juga dari pembelian produk dari
setiap member.
4. Display Marketing
Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan banner pada situs yang sering
dikunjungi oleh target pasar yang akan dituju oleh seorang wirausahawan.
Beberapa hal yang dapat digunakan untuk display marketing antara lain situs
sosial bookmark, situs jaringan sosial, situs penerbitan, forum, dan sebagainya.
6. Viral Marketing
Viral Marketing adalah proses penyebaran sebuah pesan elektronik yang
menjadi saluran untuk memberikan informasi suatu produk kepada masyarakat
secara meluas dan berkembang. Viral marketing berkembang melalui jaringan
internet, yang menduplikasikan dirinya menjadi semakin banyak seperti cara
kerja sebuah virus komputer. Karena itulah di dalam penggunaannya, viral
marketing memerlukan koneksi jaringan internet.
A. Curios (Penasaran)
Merupakan tahapan yang paling rendah dimana seorang wirausahawan
perlu melakukan berbagai strategi pemasaran dengan tujuan untuk
membuat seseorang menjadi penasaran atas produk atau jasa tersebut.
Syarat utama tahap ini adalah seorang wirausahawan harus mengetahui
dengan pasti segmen dan target pasar yang akan dituju.
C. Trial (Mencoba)
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang wirausahawan agar para
calon pelanggan mau mencoba produk yang ditawarkan. Salah satu cara
yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan SPG (sales promotion
girl). Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan produk
tester. Dengan tester tersebut setiap calon pelanggan diberikan kesempatan
untuk menggunakan produk secara cuma-cuma. Cara lainnya adalah
mengirimkan sms gratis, memberikan kupon undangan, atau menggunakan
referensi kepada orang lain.
D. Need (Kebutuhan)
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk
meningkatkan minat seorang pelanggan yang telah mencoba produk yang
dipasarkan menjadi sebuah kebutuhan. Beberapa cara tersebut adalah:
E. Trust (Percaya)
Tingkat selanjutnya yang semakin sulit dilakukan oleh seorang
wirausahawan adalah membuat pelanggan percaya atas apa yang
ditawarkan kepadanya. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang
wirausahawan untuk menciptakan rasa kepercayaan pelanggan:
G. Fanatics (Fanatik)
Fanatik merupakan tahapan paling akhir yang terkadang tidak disadari baik
oleh wirausahawan maupun pelanggan itu sendiri. Keberadaan pelanggan
fanatik biasanya ditandai dengan kemauan pelanggan tersebut untuk
merekomendasikan kepada semua relasi yang ia miliki. Bahkan banyak
diantaranya yang menjadikan lokasi, toko, café, maupun restoran kita
menjadi kantor keduanya. Mereka melakukan berbagai aktivitas kantornya
seperti membuat janji, rapat dengan relasi mereka di tempat kita.
3.1 Kesimpulan
A. Curios (Penasaran)
B. Interest (Ketertarikan)
C. Trial (Mencoba)
D. Need (Kebutuhan)
E. Trust (Percaya)
F. Loyal (kesetiaan)
G. Fanatics (Fanatik)
Ahmad Subagyo, dkk. 2018. Kewirausahaan (Untuk Bisnis Start-Up). Jakarta: Mitra
Wacana Media.