1. Methyl prednisolon
Zat Aktif Methyl prednisolon
Kekuatan 4 mg, 8 mg, 16 mg
Indikasi Sebagai anti inflamasi atau imunosupresi pada
beberapa penyakit hematologi, alergi, inflamasi,
neoplasma maupun autoimun
Kontraindikasi Relatif : Diabetes mellitus, tukak peptik/duodenum,
infeksi berat, hipertensi atau gangguan sistem
kardiovaskular lainnya
Off-label -
Efek samping Penghentian obat secara tiba-tiba setelah penggunaan
yang lama dapat menyebabkan insufisiensi adrenal
akut dengan gejala demam, mialgia, atralgia dan
malaise
Cara penggunaan Dewasa : 4 – 48 mg / hari dalam dosis terbagi (dosis
disesuaikan dengan jenis penyakit da respon pasien
Anak : Anti inflamasi :: 0,5 – 1,7 mg/kgBB/hari
diberikan dalam dosis terbagi
Diminum setelah makan
Interaksi Carbamazepine : carbamazepin akan menurunkan
kadar metilprednisolone dengan mempengaruhi
enzim pemetabolisme CYP3A4
Eritromisin : eritromisin meningkatkan kadar
metilprednisolon dan metiprednisolon akan
menurunkan kadar eritromisin melalui enzim
pemetabolisme CYP3A4
Ketoconazole : carbamazepin akan
meningkatkan kadar metilprednisolon dengan
mempengaruhi enzim pemetabolisme CYP3A4
Simvastatin : metilprednisolon akan menurunkan
kadar simvastatin dengan mempengaruhi enzim
pemetabolisme CYP3A4
2. Metronidazole
Zat Aktif Metronidazole
Kekuatan 500 mg
Indikasi Terutama digunakan untuk amubiasis, trikomoniasis,
dan infeksi anaerob
Kontraindikasi Hipersensitivitas, kehamilan trisemester 1, menyusui,
riwayat penyakit darah, gangguan SSP
Off-label -
Efek samping Sering : sakit kepala, mual, mulut kering
Jarang : muntah, diare, spasme usus. Lidah berselaput,
glostitis, dan stomatitis. Pusing, vertigo, ataksia,
parestesia pada ekstremitas, urtikaria, flushing,
pruritus, disuria, sisitis, rasa tekan pada pelvik, rasa
kering pada mulut, vagina, dan vulva
Cara penggunaan - Trikomoniasis : 2 x 500 mg sehari, selama 7 hari
- Amubiasis hati / intestinal :
Dewasa : 3 x 500 – 750 mg (selama 5 – 10 hari)
Anak : 30 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis terbagi
(selama 8-10 hari)
- Giardiasis
Dewasa : 3 x 250 – 500 mg/hari (selama 5-7 hari)
Anak : 15 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi
(selama 5-10 hari)
- Infeksi Anaerob
Dewasa : 3 x 500 mg (selama 7 hari)
Anak : 7,5 mg/kgBB setiap 8 jam
Interaksi Fenobarbital, prednison, & rifampisin : perlu
penyesuaian dosis metronidazole karena
penggunaan bersama dapat meningkatkan
metabolisme oksidatif metronidazol
Simetidine : penggunaan bersama dapat
menghambat metabolisme metronidazol di hati
3. Natrium diklofenak
Zat Aktif Natrium diklofenak
Kekuatan 50 mg
Indikasi Sebagai terapi awal dan akut untuk rematik yang
disertai inflamasi dan degeneratif (artritis reumatod,
ankylosing spondylitis, osteoartritis dan
spondilartritis), sindrom nyeri dan kolumna
vertebralis, rematik non artikular, serangan akut dari
gout, nyeri pasca bedah
Kontraindikasi Hipersensitivias pada diklofenak, ulkus, pendarahan /
perforasi usus atau lambung, trisemester akhir
kehamilan, gangguan fungsi hepar, ginjal, jantung.
Off-label -
Efek samping Mual, gastritis, eritema kulit, sakit kepala
Cara penggunaan Dewasa : 75 – 150 mg/ hari dalam 2-3 dosis, diminum
setelah makan. Dosis maksimum : 150 mg/hari
Anak (1-12 tahun) : 1-3 mg/kgBB/hari dalam dosis
terbagi
Interaksi Ketorolak : penggunaan bersama dapat
meningkatkan toksisitas satu sama lain melalui
interaksi farmakodinamik sinergisme
ACE-I Inhibitor (Captopril, enalapril, lisinopril,
ramipril) : penggunaan bersama dapat
menyebabkan penurunan fungsi ginjal. NSAID
akan mengurangi efek antihipertensi dari ACE-I
inhibitor
Metotreksat : dapat meningkatkan kadar
metotreksat dalam darah melalui penurunan
klirens ginjal
4. Nifedipin
Zat Aktif Nifedipin
Kekuatan 10 mg
Indikasi Hipertensi, angina pectoris
Kontraindikasi Hipersensitivitas, syok kardiogenik, stenosis aorta
lanjut, porfiria
Off-label -
Efek samping Pusing, sakit kepala, flushing, letargi, takikardi,
palpitasi, juga edema kaki, ruam kulit, mual, sering
kencing, nyeri mata, hiperplasia gusi.
Cara penggunaan 3 x 5 – 10 mg/hari, diminum pada saat perut kosong
(1 jam sebelum makan / 2 jam sesudah makan)
Interaksi Cisapride : penggunaan bersama dapat
meningkatkan kadar cisapride melalui penurunan
metabolisme
Eritromisin : dapat meningkatkan kadar / efek dari
eritromisin melalui enzim pemetabolisme
CYP3A4 di usus dan hati
Simvastatin : dapat meningkatkan kadar / efek
dari simvastatin melalui enzim pemetabolisme
CYP3A4 di usus dan hati
5. Omeprazole
Zat Aktif Omeprazole
Kekuatan 20 mg
Indikasi Tukak lambung, tukak duodenum, GERD,
hipersekresi patologis (misal : Sindrom Zollinger
Ellison)
Kontraindikasi Penderita yang hipersensitif terhadap omeprazole
Off-label -
Efek samping Urtikaria, mual dan muntah, konstipasi, kembungm
nyeri abdomen, lesu, parastesia, nyeri otot dan sendi,
pandangan kabur, edema perifer, perubahan
hematologik (termasuk eosinofilia, trombositopenia,
leukopenia) perubahan enzim hati dan gangguan
fungsi hati, depresi, mulut kering
Cara penggunaan - Tukak lambung dan duodenum
Dosis awal : 1 x 20 mg/hari (selama 4-8 minggu)
dapat ditingkatkan menjadi 40 mg/hari pada kasus
berat atau kambuh
Dosis pemeliharaan : 1 x 20 mg/hari
- Eradikasi H.pylori : 2 x 1 tablet (20 mg) sehari
(selama 7-14 hari)
- Refluks gastroesofageal : 1 x 20 mg sehari
(selama 4-8 minggu)
- Sindrom Zollinger-Ellison : 1 x 60 mg sehari
Diminum 1 jam sebelum makan
Interaksi Ketoconazole dan itraconazole : penggunaan
bersama dapat menghambat absorbsi
ketoconazole dan itraconazole
Warfarin, diazepam, cyclosporin dan fenitoin :
penggunaan bersama dapat meningkatkan kadar
warfarin, diazepam, cyclosporin dan fenitoin
Imipramin, teofilin : penggunaan bersama dapat
menurunkan kadar imipramin, teofilin
6. Ondansetron
Zat Aktif Ondansetron
Kekuatan 8 mg
Indikasi Mual dan muntah akibat kemoterapi dan radioterapi,
pencegahan mual dan muntah pasca operasi
Kontraindikasi Hipersensitivitas, sindroma perpanjangan interval QT
bawaan
Off-label -
Efek samping Sakit kepala, sensasi hangat / kemerahan, konstipasi
kejang, gangguan gerakan (reaksi ekstrapirimidal,
dyskinesia), aritmia, nyeri dada dengan atau tanpa
depresi segmen ST, bradikardi, peningkatan uji fungsi
hati tanpa gejala
Cara penggunaan Dewasa
- Muntah tingkat sedang karena kemoterapi dan
radioterapi : 8 mg (1-2 jam sebelum terapi)
- Muntah berat karena kemoterapi : 24 mg (1-2 jam
sebelum terapi)
- Pencegahan mual dan muntah setelah
pembedahan : 8 mg 1 jam sebelum anestesi diikuti
dengan 8 mg interval 4 jam untuk 2 dosis
berikutnya
Interaksi Fenitoin, carbamazepin, dan rifampisin :
penggunaan bersama dapat meningkatkan
metabolisme ondansetron
Tramadol : penggunaan bersama dapat
menurunkan efek dari tramadol
7. Pantoprazole
Zat Aktif Pantoprazole
Kekuatan 20 mg; 40 mg
Indikasi Tukak lambung, tukak duodenum, GERD,
hipersekresi patologis ( misal : Sindrom Zollinger
Ellison)
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap pantoprazole dan PPI lainnya
Off-label -
Efek samping Urtikaria, mual dan muntah, konstipasi, kembungm
nyeri abdomen, lesu, parastesia, nyeri otot dan sendi,
pandangan kabur, edema perifer, perubahan
hematologik (termasuk eosinofilia, trombositopenia,
leukopenia) perubahan enzim hati dan gangguan
fungsi hati, depresi, mulut kering
Cara penggunaan Tukak lambung : 40 mg/hari (selama 4 – 8 minggu)
Eradikasi H. pylori : 2 x 1 tablet (20 mg) sehari
(selama 7-14 hari)
Diminum sebelum / saat makan pagi. Telan utuh,
jangan dikunyah/dihancurkan
Interaksi Ketoconazole dan itraconazole : penggunaan
bersama dapat menghambat absorbsi
ketoconazole dan itraconazole
Warfarin, diazepam, cyclosporin dan fenitoin :
penggunaan bersama dapat meningkatkan kadar
warfarin, diazepam, cyclosporin dan fenitoin
Imipramin, teofilin : penggunaan bersama dapat
menurunkan kadar imipramin, teofilin
8. Paracetamol
Zat Aktif Paracetamol / Acetaminophen
Kekuatan 500 mg
Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, demam
Kontraindikasi Hipersensitif, gangguan hati
Off-label -
Efek samping Reaksi alergi, ruam kulit berupa eritema/urtikaria,
kelainan darah, hipotensi, kerusakan hati
Cara penggunaan Dewasa : 500 mg – 1000 mg per kali minum, diberikan
tiap 4-6 jam . Maksimum 4 gram sehari
Anak < 12 tahun : 10 mg/kgBB/ kali (bila ikterik : 5
mg/kgBB/kali) diberikan tiap 4 – 6 jam. Maksimum 4
dosis sehari
Diminum sesudah makan
Interaksi Kolestiramin : penggunaan bersama dapat
menurunkan absorbsi paracetamol
Metoclopramide dan domperidon : penggunaan
bersama dapat meningkatkan efek dari
paracetamol
Warfarin : penggunaan bersama dapat
meningkatkan efek dari warfarin
9. Piracetam
Zat Aktif Piracetam
Kekuatan 1200 mg
Indikasi Gejala-gejala involusi yang berhubungan dengan usia
lanjut (kemungkinan daya pikir, astenia, gangguan
adaptasi, reaksi psikomotorik yang terganggu),
alkoholisme kronik dan adiksi, gejala pasca trauma
(disfungsi serebral sehubungan dengan akibat pasca
trauma seperti sakit kepala, vertigo, agitasi, gangguan
ingatan dan astenia)
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap piracetam, gangguan ginjal
berat (klirens kreatinin < 20 ml/menit)
Off-label -
Efek samping Rasa gugup, agitasi, iritabilitas, rasa lelah dan
gangguan tidur. Gangguan saluran cerna (mual,
muntah, diare).
Jarang terjadi : pusing, sakit kepala, tremor,
peningkatan libido, mulut kering, penambahan berat
badan, dan umumnya reaksi hipersensitivitas
dermatologik
Cara penggunaan - Gejala psikis organik yang berhubungan dengan
usia lanjut
Dosis awal : 2-4 gram (2 kaplet 1200 mg) terbagi
dala 2-3 waktu selama 6 minggu, diikuti dengan
1,2 gram/hari sebagai dosis perawatan
- Simptom post trauma
Dosis awal : 2 tablet 400 mg / 1 kaplet 800 mg, 3x
sehari.
Jika efek yang diharapkan telah tercapai, kurangi
dosis secara bertahap menjadi 1 tablet 400 mg
atau ½ kaplet 800 mg
Diminum sebelum makan
Interaksi Cilostazol : penggunaan bersama dapat
meningkatkan efek cilostazol
Clopidogrel : penggunaan bersama penggunaan
bersama dapat meningkatkan efek clopidogrel