Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No.

1 April 2018

Manfaat Informasi Akuntansi Dalam


Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Ade Sri Mulyani
AMIK BSI Jakarta, ade.aml@bsi.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat informasi akuntansi dalam perkembangan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
menganggap bahwa akuntansi tidak begitu penting bagi usaha mereka, mereka lebih
fokus kepada pengembangan usahanya melalui pemasaran mencari supplier yang sesuai,
memberikan pelayanan yang baik, tetapi tidak pernah mengetahui secara rinci alur biaya
yang dikeluarkan dan masuk, dalam prakteknya selalu berjalan tanpa mengandalkan
informasi keuangan yang disusun secara teratur. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian kualitatif. Data berasal dari sumber data internal yaitu
observasi, dokumentasi dan wawancara dengan pemilik dan pengelola Usaha Mikro
Kecil dan Menengah. Hasil penelitian ini membandingkan teori dengan hasil wawancara
dengan pemilik dan pengelola Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Informasi akuntansi
mempunyai manfaat terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Manfaat
yang diperoleh dari informasi akuntansi adalah untuk pengambilan keputusan,
mengetahui naik turunya laba usaha, mengetahui pemasukan dan pengeluaran uang serta
untuk mengetahui grafik penjualan dan produksi dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Informasi akuntansi dibutuhkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
untuk pengawasan dalam menjalankan usaha yang sedang dijalankan.

Kata Kunci : Informasi, Akuntansi, Manfaat, Keuangan.

ABSTRACT
This study is to know the benefits of accounting information in the development of Micro
Small and Medium Enterprises. Small and Medium Business Acquirers assume that
accounting is not so important to their business, they focus more on developing their
business through marketing to find suitable suppliers, providing good service, but never
knowing in detail the flow of costs incurred and entering, in practice always running
without relying on regularly organized financial information. The method used in this
research is qualitative research method. The data comes from internal data sources such
as observation, documentation and interviews with owners and managers of Micro Small
and Medium Enterprises. The results of this study compared the theory with the results of
interviews with owners and managers of Small and Medium Micro Enterprises.
Accounting information has benefits to the development of Micro Small and Medium
Enterprises. Benefits derived from accounting information is for decision making,
knowing rising turunya profit business, knowing income and expenditure of money and to
know the graph of sales and production of perpetrators of Small and Medium Micro
Enterprises. Accounting information is required for small and medium business actors to
supervise in running the business that is being run.

Keywords: Information, Accounting,Benefits, Finance.

Naskah diterima : 28 Desember 2017, Naskah dipublikasikan : 15 April 2018

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 102


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

PENDAHULUAN sehingga akan menyulitkan mereka dalam


Usaha Mikro Kecil dan Menengah selalu memgukur dan membuktikan kinerja
digambarkan sebagai sektor yang usahanya. Hal tersebut terjadi karena
mempunyai peranan yang sangat penting banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan
dalam pembangunan Indonesia, hal ini Menegah belum mengetahui dan paham
dapat dilihat dari kontribusi Usaha Mikro bagaimana membuat pencatatan dan
Kecil dan Menengah terhadap lapangan pelaporan keuangan yang tertib dan teratur.
pekerjaan, pemerataan, pendapatan, Tidak adanya sebuah sistem akuntansi
pembangunan ekonomi pedesaan dan yang baik dan benar, maka sebuah rencana
sebagai penggerak peningkatan ekspor. tidak akan bisa disusun dengan sempurna.
Peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Umumnya mereka membangun usaha
tersebut menjadi bagian yang diutamakan manakala ada kesempatan, disatu pihak
dalam setiap perencanaan tahapan atau hal ini tidak bisa dipersalahkan, tetapi
pembangunan perekonomian Indonesia. dilain pihak usaha yang tidak direncanakan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah perlu dengan cermat tidak akan bertahan lama.
dilakukan pemberdayaan dan Informasi akuntansi sangat diperlukan
dikembangkan secara terus menerus dalam merumuskan berbagai keputusan
dengan berusaha mereduksi kendala yang untuk memecahkan masalah segala
dialami Usaha Mikro Kecil dan Menengah, permasalahan yang dihadapi Usaha Mikro
sehingga mampu memberi kontribusi lebih Kecil dan Menengah. Sering kali dalam
maksimal terhadap peningkatan pengambilan keputusan bisnis disuatu
kesejahteraan masyarakat. Informasi perusahaan diperlukan penilaian kinerja
akuntansi merupakan peranan penting melalui laporan keuangan dimana laporan
untuk mencapai keberhasilan setiap usaha, keuangan yang ada dapat memberikan
termasuk Usaha Mikro Kecil dan informasi akuntansi yang tepat dan
Menegah, tetapi dalam prakteknya selalu menggambarkan kondisi perusahaan
berjalan tanpa mengandalkan informasi dengan jelas.
keuangan yang disusun secara teratur. Menurut Ikhsan dkk (2008) informasi
Menurut salah seorang manajer klinik akuntansi sangat diperlukan oleh pihak
usaha kecil dan koperasi (IAI), Idrus manajemen perusahaan dalam
(2000) dalam Pinasti (2007) menyatakan merumuskan berbagai keputusan dalam
bahwa para pengusaha kecil tidak memiliki memecahkan segala permasalahan yang
pengetahuan akuntansi, dan banyak dihadapi perusahaan. Pengambilan
diantara mereka yang belum memahami keputusan bisnis dan penilaian kinerja
pentingnya pencatatan dan pembukuan disuatu perusahaan merupakan langkah
bagi kelangsungan usaha. Mereka penting untuk menentukan keberhasilan
beranggapan tanpa laporan keuangan perusahaan tersebut. Manfaat penilaian
kegiatan mereka dapat berjalan dengan kinerja dalam perusahaan itu sendiri adalah
normal. Usaha Mikro Kecil dan Menengah agar perusahaan dapat menilai
banyak berfokus pada kegiatan keberhasilan perusahaan tersebut. Manfaat
operasionalnya saja sehingga mengabaikan penilaian kinerja dalam perusahaan itu
pencatatan akuntansi dan laporan sendiri adalah agar perusahaan dapat
keuangan, mereka hanya mencatat jumlah menilai keberhasilan perusahaan dalam
uang yang diterima atau dikeluarkan, pemenuhan target. Karena tidak sedikit
jumlah utang dan piutang, jumlah barang perusahaan besar yang berdiri berasal dari
yang dibeli atau dijual tanpa mengikuti Usaha Mikro Kecil dan Menengah, maka
pedoman dalam penyusunan laporan penting bagi mereka untuk mengetahui
keuangan sesuai standar akuntansi, secara jelas bentuk informasi akuntansi apa

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 103


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
saja yang digunakan untuk pengambilan Manfaat Informasi Akuntansi Bagi
keputusan bisnis dan penilaian kinerja bagi Pelaku Bisnis
perkembangan usaha mereka. Menurut Suwarjono (2008) Informasi
akuntansi yang bermanfaat harus
KAJIAN LITERATUR mempunyai nilai dalam menambah
Informasi Akuntansi pengetahuan, menambah keyakinan
Menurut Romney dan Steinbart (2011)
mengenai profitabilitas terealisasinya
Informasi adalah data yang telah diatur dan
diproses untuk memberi arti. Pada harapan dalam kondisi ketidakpastian serta
umumnya, informasi dapat berupa mengubah keputusan atau perilaku para
informasi yang tertulis dan informasi yang pemakai. Informasi akuntansi
tidak tertulis. Informasi yang tertulis dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi
diartikan sebagai informasi yang tercatat pihak-pihak yang menyelenggarakan
atau tertera pada dokumen. Sedangkan maupun pihak diluar penyelenggara.
informasi yang tidak tertulis dapat
Manfaat informasi Akuntansi bagi pelaku
diartikan sebagai informasi yang berasal
dari pihak lain atau informasi yang tidak bisnis adalah untuk menentukan kebijakan
tercatat pada dokumen. atau pengambilan keputusan perusahaan
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007) dalam rangka mencapai tujuannya.
informasi adalah data yang sudah diolah Kemampuan laporan keuangan untuk
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi memberikan informasi akuntansi yang
pengguna, yang bermanfaat dalam bermanfaat.
pengambilan keputusan saat ini atau
mendukung sumber informasi. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Menurut UU No. 20 tahun 2008 tentang
Menurut Roodney (2007) dalam
Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah:
Handayani (2011) mengatakan bahwa
1. Usaha Mikro
informasi sangat dibutuhkan sekali oleh
Usaha produktif milik orang perorangan
perusahaan, baik perusahaan yang berskala
dan atau badan usaha perorangan yang
kecil maupun besar. Informasi akuntansi
memiliki kekayaan bersih paling banyak
Institute or Charted Accountants in
Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
Australia (ICAA) (2006) dalam Handayani
tidak termasuk tanah dan bangunan
(2011) mendefinisikan informasi akuntansi
tempat usaha.
sebagai informasi kuantitatif dari suatu
Memiliki hasil penjualan tahunan paling
entitas yang disiapkan sesuai dengan
serangkaian aturan atau standar. ICAA banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta
(2006) menegasakan bahwa informasi rupiah).
akuntansi itu bersifat keuangan dan 2. Usaha Kecil
terutama digunakan untuk tujuan Usaha ekonomi produktif yang berdiri
pengambilan keputusan. Menurut Sawers sendiri yang dilakukan oleh orang
(2007) dalam Handayani (2011)
perorangan atau badan usaha yang
menyatakan bahwa informasi akuntansi
adalah informasi kuantitatif tentang entitas bukan merupakan anak perusahaan atau
ekonomi yang bermanfaat untuk bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
pengambilan keputusan ekonomi dalan dikuasai atau menjadi bagian baik
menentukan pilihan-pilihan diantara langsung maupun tidak langsung dari
alternatif-alternatif tindakan. ICAA (2006) usaha menengah atau usaha besar yang
menegaskan bahwa informasi akuntansi itu memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
bersifat keuangan dan terutama digunakan
50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
untuk tujuan pengambilan keputusan,
pengawasan dan implementasi keputusan- sampai dengan paling banyak Rp.
keputusan tersebut. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 104


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih 3. Perlindungan Usaha
dari Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta Jenis-jenis usaha tertentu terutama jenis
rupiah) sampai dengan paling banyak usaha tradisional yang merupakan
Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima usaha golongan ekonomi lemah harus
ratus juta rupiah). mendapatkan perlindungan dari
3. Usaha Menengah pemerintah baik itu melalui undang-
Usaha ekonomi produktif yang berdiri undang maupun peraturan pemerintah
sendiri yang dilakukan oleh orang yang bermuara kepada saling
perorangan atau badan usaha yang menguntungkan (win-win solution).
bukan merupakan anak perusahaan atau 4. Pengembangan Kemitraan
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, Perlu dikembangkan kemitraan yang
dikuasai atau menjadi bagian baik saling membantu antara Usaha Mikro
langsung maupun tidak langsung Kecil dan Menengah atau antara Usaha
dengan usaha kecil atau usaha besar Kecil dan Menengah dengan pengusaha
yang memiliki kekayaan bersih lebih besar di dalam negeri maupun diluar
dari Rp. 500.000.000 (lima ratus juta negeri untuk menghindarkan terjadinya
rupiah) sampai dengan paling banyak monopoli dalam usaha.
Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar 5. Pelatihan
rupiah) tidak termasuk tanah dan Pemerintah perlu meningkatkan
bangunan tempat usaha. pelatihan bagi Usaha Mikro Kecil dan
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih Menengah baik dalam aspek
dari Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima kewiraswastaan, manajemen keuangan,
ratus juta rupiah) sampai dengan paling administrasi dan pengetahuan serta
banyak Rp. 50.000.000.000 (lima puluh keterampilannyadalam pengembangan
milyar). usahanya.
Upaya Pengembangan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah METODE PENELITIAN
Menurut Jafar (2004) pengembangan 1. Studi Literatur
Usaha Mikro Kecil dan Menengah, pada Studi literatur dilakukan dengan
hakekatnya merupakan tanggung jawab membaca buku literatur tentang
bersama antara pemerintah dan informasi akuntansi dan dan berbagai
masyarakat. Dengan mencermati sumber teori lainnya yang berkaitan
permasalahan yang dihadapi oleh Pelaku dengan manfaat informasi akuntansi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah, maka untuk perkembangan Usaha Mikro
kedepan perlu diupayakan hal-hal sebagai Kecil dan Menengah.
berikut: 2. Observasi
1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif Observasi dilakukan dengan
Perlu mengupayakan terciptanya iklim pengamatan dari berbagai sumber yang
yang kondusif antara lain dengan diperoleh, untuk menemukan titik temu
mengusahakan ketentraman dan atau keterkaitan antar obyek yang
keamanan berusaha serta diteliti.
penyederhanaan prosedur perijinan 3. Wawancara
usaha keringanan pajak dan sebagainya. Wawancara dilakukan secara langsung
2. Bantuan Permodalan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Perlu memperluas skim kredit khusus Menengah dengan memberikan
dengan syarat-syarat yang tidak pertanyaan secara lisan digunakan agar
memberatkan bagi Usaha Mikro Kecil dapat mengetahui lebih jelas bentuk atau
dan Menengah, untuk membantu jenis informasi akuntansi, dokumen,
peningkatan permodalannya, baik itu catatan atau apa saja yang dimiliki
melalui sektor jasa, financial formal, pelaku Usaha Mikro Kecil dan
sektor jasa financial informasi skema Menengah.
penjaminan, leasing dan dana modal
ventura.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 105


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018

PEMBAHASAN untuk bisa menerapkan sistem akuntansi


Persepsi Informasi Akuntansi bagi dalam usahanya. Otomatis ini akan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi pengeluaran yang cukup
Tidak adanya penyelenggaraan dan signifikan bagi usahanya karena untuk
penggunaan informasi akuntansi dalam merekrut tenaga ahli akuntansi
kebanyakan Usaha Mikro Kecil dan membutuhkan biaya yang besar.
Menengah, karena ditentukan dari persepsi Kebanyakan Usaha Mikro Kecil dan
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menengah, mengerjakan setiap
atas informasi akuntansi. Kebanyakan dari operasionalnya dilakukan sendiri, mereka
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah belum berani merekrut pegawai jika
menganggap bahwa akuntansi tidak begitu penjualan masih sedikit. Banyak waktu
penting bagi usaha mereka, mereka lebih baginya hanya untuk pengerjaan
fokus kepada pengembangan usahanya administrasi daripada untuk memasarkan
melalui pemasaran, mencari supplier yang produknya. Inilah yang menjadi penyebab
sesuai, memberikan pelayanan yang baik, para pemilik Usaha Mikro Kecil dan
tetapi tidak pernah mengetahui secara rinci Menengah tidak menerapkan sistem
alur biaya yang dikeluarkan dan masuk. akuntansi dalam usahanya karena mereka
Hasil penelitian pinasti (2007) terhadap lebih fokus pada input yang ingin didapat
pengusaha kecil menunjukan bahwa daripada mengatur alur biayanya. Selain
penyelenggaraan dan penggunaan itu kendala yang dihadapi pelaku Usaha
informasi akuntansi terbukti mempunyai Mikro Kecil dan Menengah adalah tidak
pengaruh terhadap persepsi pengusaha melakukan pemisahan antara aktivitas
kecil atas informasi akuntansi. bisnis dan aktivitas pribadi sehingga
Tingkat Pendidikan Pelaku Usaha pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Mikro Kecil dan Menengah kesulitan untuk mengetahui berapa biaya
Pada dasarnya pelaku Usaha Mikro Kecil yang dikeluaran dan pendapatan yang
dan Menengah telah melakukan akuntansi diterima.
secara sederhana, mereka mengetahui dari Sumber Modal yang digunakan
pengalaman dan pengetahuan yang Sumber modal yang digunakan pelaku
dipelajari dan diterima dari berbagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah
sumber dan kehidupan nyata dalam bidang dari modal sendiri dan mereka mayoritas
keuangan. Untuk itu pelaku Usaha Mikro belum memanfaatkan fasilitas dari
Kecil dan Menengah, harus berusaha untuk perbankan, hal ini sangat dipengaruhi oleh
menambah pengetahuannya mengenai beberapa faktor diantaranya kurangnya
akuntansi dari berbagai sumber dan persyaratan untuk mengajukan pinjaman
mengikuti pelatihan. Hal ini sesuai dengan ke bank terutama terkait dengan pelaporan
penelitian Wahyudi (2009) menyimpulkan keuangan karena mayoritas para pelaku
bahwa pendidikan manager atau pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah tidak
Usaha Kecil dan Menengah berpengaruh menyusun laporan keuangan. Ini
terhadap penerapan akuntansi pada usaha berdampak terhadap perkembangan usaha
kecil dan menengah berpengaruh terhadap mereka yang dari tahun ke tahun masih
penerapan akuntansi pada Usaha Kecil dan stabil, belum menunjukan perkembangan
Menengah. Persamaan inilah yang yang begitu pesat, karena mereka
menunjukan kebenaran atas hasil menggunakan modal sendiri yang
penelitian terdahulu. jumlahnya masih sangat terbatas atau
Kendala Akuntansi Pada Usaha Mikro relatif sedikit. Hal ini juga didukung
Kecil dan Menegah dengan hasil penelitian Rudiantoro dan
Kendala penerapan akuntansi pada Usaha siregar (2011) yang menemukan bahwa
Mikro Kecil dan Menengah adalah karena responden Usaha Mikro Kecil dan
mereka tidak paham akuntansi dan tidak Menengah dalam penelitiannya memiliki
memiliki waktu untuk mencatat setiap persepsi bahwa pembukuan dan laporan
transaksi yang terjadi atau tidak memiliki keuangan merupakan hal yang cukup
wawasan yang cukup mengenai akuntansi. penting dalam pertumbuhan dan
Akhirnya mereka harus membayar tenaga perkembangan usahanya, sebagaimana
ahli yang menguasai bidang akuntansi dikutip oleh Wahdini dan suhairi (2006)

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 106


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
yang menyimpulkan bahwa pihak bank dan kemudian diolah, dapat dilihat bahwa
tidak melihat adanya perbedaan antara pemahaman yang jelek mengenai
usaha besar dengan Usaha Mikro Kecil dan akuntansi tidak membuat seseorang untuk
Menengah, semuanya diwajibkan untuk tidak belajar akuntansi sebagian besar,
memenuhi persyaratan termasuk harus sebagian besar pelaku Usaha Mikro Kecil
menyediakan laporan keuangan untuk dan Menengah paham mengenai manfaat
dapat dijadikan dasar dalam memberikan dari informasi akuntansi, bahwa informasi
pinjaman kepada calon debitor. Dengan akuntansi sangat dibutuhkan oleh pemilik
dimanfaatkannya informasi akuntansi maupun pengurus Usaha Mikro Kecil dan
dalam pengambilan keputusan investasi Menengah, sebab informasi akuntansi pada
maka akan mendukung ketepatan dasarnya dibutuhkan oleh pelaku usaha
wirausaha dalam mempertimbangkan untuk pengambilan keputusan dan
konsekuensi keuangan atas keputusan yang pengawasan dalam menjalankan usaha
diambil. yang sedang dijalankan, dan hal ini juga
Penyusunan Laporan Keuangan harus didukung dengan kemauan dari
Masih banyak para pelaku Usaha Mikro pemilik atau pengelola usaha kecil dan
Kecil dan Menengah yang sama sekali menengah untuk mau belajar.
tidak menyusun laporan keuangan, hal ini
sangat memprihatinkan. Karena dengan PENUTUP
laporan keuangan akan bisa diketahui Kesimpulan
berapa aset yang dimiliki, berapa laba/rugi Dari hasil penelitian ini ditarik kesimpulan
yang diperoleh selama periode tertentu. bahwa Kebanyakan dari pelaku Usaha
Dan bagaimana perkembangan usaha yang Mikro Kecil dan Menengah menganggap
dilakukan. Disamping itu dengan bahwa akuntansi tidak begitu penting bagi
menyusun laporan keuangan yang baik, usaha mereka, mereka lebih fokus kepada
akan sangat menguntungkan bagi para pengembangan usahanya melalui
pelaku usaha Usaha Mikro Kecil dan pemasaran, mencari supplier yang sesuai,
Menengah, terutama untuk persyaratan memberikan pelayanan yang baik, tetapi
pengajuan pinjaman ke bank. Sebaliknya tidak pernah mengetahui secara rinci alur
jika laporan keuangan sama sekali tidak biaya yang dikeluarkan dan masuk.
disusun, maka mereka tidak akan bisa Tingkat Pendidikan pelaku Usaha Mikro
mengetahui bagaimana perkembangan Kecil dan Menengah sangat berpengaruh
usaha mereka secara riil, mereka hanya terhadap penerapan akuntansi pada usaha
mengetahui perkembangan usahanya yang mereka kelola, serta berpengaruh
berdasarkan perkiraan serta angan-angan terhadap pandangan tentang persepsi
saja, oleh karena itu para pelaku Usaha akuntansi secara baik dan benar.
Mikro Kecil dan Menengah harus Informasi akuntasi mempunyai manfaat
mengembangkan kemampuannya dalam terhadap perkembangan Usaha Mikro
menyusun laporan keuangan yang mana Kecil dan Menengah. Manfaat yang
hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian diperoleh dari informasi akuntansi adalah
Whetyningtyas (2015) bahwa kemampuan untuk pengambilan keputusan, mengetahui
menyusun laporan keuangan berpengaruh naik turunnya laba usaha, mengetahui
terhadap kinerja operasional Usaha Mikro pemasukan dan pengeluaran uang serta
Kecil dan Menengah. Pemilik Usaha untuk mengetahui grafik penjualan dan
Mikro Kecil dan Menengah yang produksi dari pelaku Usaha Mikro Kecil
mempunyai kemampuan menyusun dan Menengah. Pengenalan dan pelatihan
laporan keuangan dengan baik dapat mengenai akuntansi bisa menjadi wadah
mengetahui kondisi usahanya, dapat untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil
mengambil keputusan bisnis dengan tepat, dan Menengah lebih baik dan lebih maju
dapat memahami makna laba atau rugi lagi dalam bidang pengelolaan keuangan.
yang diperoleh. Kemudian dapat SARAN
melakukan evaluasi kinerja sehingga dapat Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
meningkatkan kinerja operasional Usaha peneliti memberikan saran :
Mikro Kecil dan Menengah. Berdasarkan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
dari seluruh informasi yang telah didapat perlu menambah ilmu tentang akuntansi

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 107


Jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018
dengan cara mengikuti pelatihan baik yang Suwarjono. 2008. Teori Akuntansi
berbayar maupun yang tidak berbayar. Perekayasaan Pelaporan keuangan.
Pemerintah telah banyak memfasilitasi Edisi Ketiga. BPFE : Yogyakarta.
para Usaha Mikro Kecil dan Menengah
UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha
untuk memberikan berbagai pelatihan-
pelatihan diantaranya Manajemen Mikro Kecil dan Menengah.
Keuangan yang sangat diperlukan untuk Wahyudi, M. 2009. Analisa Faktor-Faktor
perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Yang Mempengaruhi Penggunaan
Menengah. Informasi Akuntansi Pada Usaha
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kecil dan Menengah di Jogjakarta.
agar memperhatikan pencatatan keuangan Tesis Pasca : Universitas
yang berpedoman pada akuntansi agar
Diponegoro.
dapat memberikan manfaat untuk
perkembangan usahanya. Wahdini, S. 2006. Persepsi Akuntan
Terhadap Overload Standar
REFERENSI Akuntansi Keuangan (SAK) Bagi
Handayani, D. 2011. Faktor yang Usaha Kecil Dan Menengah.
Mempengaruhi Penggunaan Denpasar : Makalah Simposium
Informasi Akuntansi Usaha Kecil Nasional Akuntansi VIII.
dan Menengah : Jurnal Akuntabilitas Whetyningtyas, A. 2015. Analisis
Vol. 11, No. 01. Pengaruh Kemampuan Menyusun
Ikhsan, Arfan dan Herkulanus. 2008. Teori Laporan Keuangan Dan Jiwa
Akuntansi dan Riset Kewirausahaan Terhadap Kinerja
Multiparadigma. Yogyakarta : Operasional UMKM : Prosiding
Graha Ilmu. Seminar Nasional & Call For Papers
Jafar, M. 2004. Upaya Pengembangan 2015.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM):
Infokop Nomor 25 tahun XX.2004. BIODATA PENULIS
Kusrini dan Andri K. 2007. Tuntutan Ade Sri Mulyani, Pengajar Bina Sarana
Praktis Membangun Sistem Informatika. Lulus strata dua pada
Universitas Mercu Buana Jakarta Program
Informasi Akuntansi dengan Visual
studi Manajemen konsentrasi Keuangan.
Basic dan Microsoft SQL server. Tertarik dalam penelitian bidang ekonomi
Yogyakarta : Andi Ofset. dan keuangan.
Pinasti, M. 2007. Pengaruh
Penyelenggaraan dan Penggunaan
Informasi Akuntansi Terhadap
Persepsi Pengusaha Kecil Atas
Informasi Akuntansi : Suatu riset
eksperimen, Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia. Vol. 10 (3).
Romney, Marshal B dan Paul J. 2011.
Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Rudiantoro, R. dan Siregar. 2011. Kualitas
Laporan Keuangan UMKM serta
Prospek Implementasi SAK ETAP :
Simposium Nasional Akuntansi
XVI. Aceh. 21-22 Juli.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 108

Anda mungkin juga menyukai