Laporan Mikro 2
Laporan Mikro 2
Laporan Mikro 2
I. Tujuan Percobaan
1. Memahami proses inokulasi
2. Melakukan inokulasi dan peremajaan biakan secara goresan maupun
tusukan pada media padat maupun cair
3. Melakukan inokulasi dengan teknik kerja aseptis
4. Mengetahui pertumbuhan dan warna koloni bakteri
Alat Bahan
6 00.01,78
Cawan petri Media nutrient agar cair bersuhu 50°C
Tabung reaksi steril Media nutrient Broth
Rak tabung reaksi Media Potato Dextrose Agar (PDA)
Pipet agar 20 mL steril Biakan jamur (Aspergillus sp)
Biakan bakteri (Staphylococcus aureus,
Pipet ukur 5 mL dan 10 mL steril Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis dan
Escherichia coli)
Pinset
Jarum ose bundar dan lurus
Bunsen
Papan pembentuk agar miring
Inkubator 37°C
Alat swab
III. Teori Dasar
Inokulasi merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang
lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk
melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua
alat yang ada di dalam hubungannya dengan medium agar tetap sterli, hal ini agar
menghindari terjadinya kontaminasi (dwijoeseputro, 1998).
Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptis ke dalam media steril
baik pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang
mengandung mikroba atau biakan baik dalam keadaan cair maupun padat
(Winarni, 1997).
Tujuan dari inokulasi yaitu biakan murni untuk keperluan diagnostic,
karakterisasi mikroorganisme, industry farmasi atau kegiatan lain yang berkaitan
dengan mikroorganisme. Nutrisi dan lingkungan yang menunjang pertumbuhan
mikroorganisme serta suatu teknik kerja aseptis yangh dapat mencegah adanya
kontaminan dalam biakan diperlukan untuk mendapatkan kultur yang murni.
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan
segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan
dengan tekhnik aseptis untuk mempertahankan kemurnian biaka selama
pemindahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair
atau padat. Kekeruhan dalam suatu media cair menunjukan terjadinya
pertumbuhan miroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung
maka akan membentuk sendimen, sedangkan pada permukaannya pertumbuhan
terlihat seperti partikel. Teknik aseptis sangat diperlukan pada saat memindahkan
biakan dari suatu tempat ke tempa lainnya. Penggunaanya teknik aseptis
mencegah terjadinya kontaminasi dengan biakan yang mungkin bersifat patogen
(Winarni, 1997 ).
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman
bakteri (inokulasi) yaitu:
a. Menyiapkan ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadaannya harus steril
agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaan dalam
laboratorium pembuatan serum vaksin dan sebagainya/ inokulasi dapat dilakukan
dalam sebuah kotak kaca (encast) udara yang lewat dalam kotak tersebut
dilewatkan saringan melalui suatu jalan agar terkena sinar ultraviolet
(Pelczar,1986).
b. Metode Tebar
Setetes inokulum diletakkan dalam sebuah medium agar nutrien dalam
cawan petri dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril.
Inokulasi itu disebar dalam medium betang yang sama dapat digunakan
menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang
merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni yang terpisah-
pisah (Winarni, 1997).
c. Metode Tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar
melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada
suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 1997).
d. Metode Tusuk
Metode tusuk yaitu dengan cara meneteskan atau menusukkan ujung jarum
ose yang didalamnya terdapat inokulum, kemudian dimasukkan ke dalam media
(Winarni, 1997).
IV. Prosedur Kerja
4.1. Pembuatan plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair dalam
tabung
Bunsen dinyalakan dan diatur nyala api bunsen hingga diperoleh nyala api biru
dan dibiarkan menyala selama 10 menit.
Disiapkan dan diletakkan tabung reaksi steril pad arak tabung reaksi dan
cawan steril di antara dua api Bunsen.
Dibuat agar miring dengan memipet 5 ml media nutrien agar cair 50°C dalam
tabung reaksi steril lalu diletakkan miring pada papan miring dan dibiarkan
memadat.
Dibuat agar tegak dengan memipet 10 ml media nutrient agar cair 50°C dalam
tabung reaksi steril lalu diletakkan tegak pada rak tabung reaksi dan dibiarkan
memadat.
Dibuat media cair dengan memipet 10 ml media Nutrien Broth yang bersuhu
kamar kedalam tabung reaksi steril steril.
Dibuat empat area pada plat agar dengan menggunakan spidol pada
permukaan luar cawan petri bagian alas.
Diambil inokula dengan cara mengapus alat swab pada permukaan inokula
dan diinokulasikan dengan cara mengapuskan alat swab pada permukaan pada
permukaan pedia plat agar.
Diambil inokula dengan jarum ose lurus kemudian diinokulasikan bakteri pada
media dengan cara menusukkan jarum ose tepat pada poros tengah tabung
sampai mendekati dasar tabung kemudian ditarik kembali perlahan-lahan.
d. Inokulasi pada media cair
Diinokulasikan bakteri pada media cair dengan pipet pasteur jika inokula
berasal dari biakan cair dan jika inokula berasal dari agar miring maka ambil
dengan jarum ose bundar dan suspensikan pada Nutrien Broth.
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
inakulasi: pengamatan inakulasi: pengamatan inakulasi: pengamata inakulasi: pengamata inakulasi: pengamata
Selasa 28 : Rabu 29 Selasa 28 : Rabu 29 Selasa 28 n: Rabu 29 Selasa 28 n: Rabu 29 Selasa 28 n: Rabu 29
November November November November November November November November November November
2017 2017 Media 2017 2017 Media 2017 2017 2017 2017 2017 2017
Warna berwarna Warna berwarna Warna Media Warna Media Warna Media
media Kuning media Kuning media berwarna media berwarna media berwarna
Pseudomonas aeruginosa
kuning muda kuning muda kuning Kuning kuning Kuning kuning Kuning
bening bening bening bening bening bening bening bening bening muda
agak coklat kecoklatan agak coklat kecoklatan agak coklat kecoklatan agak coklat kecoklatan agak coklat bening
Koloni Koloni Koloni Koloni Koloni
berwarna berwarna berwarna berwarna berwarna
putih putih putih putih putih
Kolono
berbentuk
Koloni Koloni Koloni
Koloni bintik''
berbentuk berbentuk berbentuk
berbentuk sesuai jalur
tidak terlalu bintik'' di bintik''
bintik'' tidak terdapat
rapat dan permukaan dibagian
terlalu rapat banyak
tipis (Aerob) permukaan
dibagian
bawah
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
inakulasi: pengamatan inakulasi: pengamatan inakulasi: pengamata inakulasi: pengamata inakulasi: pengamata
Selasa 28 : Rabu 29 Selasa 28 : Rabu 29 Selasa 28 n: Rabu 27 Selasa 28 n: Rabu 29 Selasa 28 n: Rabu 29
November November November November November November November November November November
2017 2017 Media 2017 2017 Media 2017 2019 2017 2017 2017 2017
Warna berwarna Warna berwarna Warna Media Warna Media Warna Media
media Kuning media Kuning media berwarna media berwarna media berwarna
kuning muda kuning muda kuning Kuning kuning Kuning kuning Kuning
bening bening bening bening bening bening bening bening bening muda
Escherichia coli
agak coklat kecoklatan agak coklat kecoklatan agak coklat kecoklatan agak coklat kecoklatan agak coklat bening
Koloni Koloni Koloni Koloni Koloni
berwarna berwarna berwarna berwarna berwarna
putih putih putih putih putih
Kolono
Koloni
berbentuk
berbentuk Koloni
bintik''
Koloni bintik'' di berbentuk
Koloni tidak
berbentuk bawah bintik''
berbentuk beraturan
rapat dan dekat dibagian
bintik'' rapat terdapat
tebal permukaan dasar/
banyak
(Anaerob bawah
dibagian
Obligat)
bawah
Foto 5.3. Metode agar tegak Foto 5.4. Metode agar miring Foto 5.5. Metode media cair
Foto 5.6. Metode plat agar (gores) Foto 5.7. Metode plat agar (swab)
Cair Sebelum
Waktu inokulasi: Selasa 26 Waktu inokulasi: Selasa 26
november 2017 november 2017
Warna media: Kuning jernih Warna media: Kuning jernih
Sesudah
Waktu Pengamatan : 29
Waktu Pengamatan : 29
Warna media Kuning November 2017 Warna Kuning bening agak
November 2017 Warna
bening agak coklat media kuning bening coklat
media kuning muda keruh
kecoklatan
Warna koloni bakteri Warna koloni bakteri
putih putih
Letak petumbuhan koloni Letak pertumbuhan
bakteri tersebar secara koloni bakteri diatas
zigzag sesuai dengan permukaan media (aerob)
Pseudomonas aeruginosa
Waktu Pengamatan : 29
Waktu Pengamatan : 29
November 2017 Warna
kuning bening agak coklat November 2017 Warna
media kuning bening
media kuning muda keruh
kecoklatan
Warna koloni bakteri Warna koloni bakteri
putih putih
Letak petumbuhan koloni Letak pertumbuhan koloni
bakteri tersebar secara bakteri tersebar sehingga
zigzag sesuai dengan warna menjadi keruh
tempat yang digoreskan
Escherichia coli
5.4. Tabel data pengamatan kelompok 4
5.5. Tabel data pengamatan kelompok 5
Warna Media Dokumentasi
Bentuk Metode Warna Letak
Sebelum Setelah Keterangan
Media Inokulasi Koloni Pertumbuhan
Inokulasi Inokulasi Sebelum Sesudah
Tersebar sesuai
dengan tempat
Kuning Kuning yang digores Pada kelompok
Streak bening coklat Putih dan goresan 1, 3 dan 5
agak coklat bening renggang, tidak terdapat hasil
terlalu rapat dan yang sama pada
tipis pengamatan.
Pada foto
Plat Agar sebelah kiri
sebelum dan
Tersebar sesuai sesudah
dengan tempat pengamatan
Kuning Kuning yang diswab hasil
Swab bening coklat Putih dan letak swab, dokumentasi
agak coklat bening berbentuk titik kelompok 1
dan tidak terlalu
rapat
Kuning
Kuning Diatas
coklat
Agar Tegak bening Putih permukaan
agak
agak coklat (aerob)
keruh
Kuning Kuning
Diatas
Media Cair bening coklat Putih
permukaan
agak coklat keruh
5.6. Tabel data pengamatan kelompok 6
5.7. Tabel data pengamatan kelompok 7
Metode Gores Metode Apus Metode Tusuk Media Miring Media Cair
Bakteri
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Waktu: 28-11-2017
Waktu: 29-11-2017 Waktu: 28-11-2017
Waktu: 29-11-2017 Waktu: 28-11-2017
Waktu: 29-11-2017 Waktu: 28-11-2017
Waktu: 29-11-2017 Waktu: 28-11-2017
Waktu: 28-11-2017
Staphylococcus aureus
Waktu: 28-11-2017
Waktu: 29-11-2017 Waktu: 28-11-2017
Waktu: 28-11-2017 Waktu: 28-11-2017
Waktu: 28-11-2017 Waktu: 28-11-2017
Waktu: 28-11-2017 Waktu: 28-11-2017
Waktu: 28-11-2017
Bacillus subtilis
a) Pseudomonas aeruginosa
1. Pada plat agar : berdasarkan hasil praktikum bakteri ini tumbuh
membentuk bintik-bintik tidak terlalu rapat mengikuti alur goresan yang
dibuat oleh praktikan. Bakteri terlihat berwarna putih diatas permukaan
plat. Bakteri ini bersifat aerob. Bakteri aerob adalah organisme yang
membutuhkan oksigen.
2. Pada agar miring : bakteri ini berwarna putih tumbuh pada permukaan dan
sesuai dengan goresan yang dibuat oleh praktikan. Bakteri ini bersifat
aerob dan terdapat banyak dibagian ujung/bawah.
3. Pada agar tegak : bakteri berwarna putih yang tumbuh hanya dibagian
pemukaan. Karena itu bakteri tersebut bersifat aerob.
4. Pada media cair : bakteri ini tumbuh dibagian permukaan media cair
berbentuk bintik-bintik berwarna putih, maka bakteri ini bersifat aerob.
b) Escherichia coli
2. Pada agar miring : bakteri ini berwarna putih tumbuh pada permukaan dan
kurang sesuai dengan goresan yang dibuat oleh praktikan. Bakteri ini
bersifat aerob dan terdapat banyak dibagian ujung/bawah.
3. Pada agar tegak : bakteri berwarna putih yang tumbuh hanya dibagian
dekat dengan dasar atau di bawah. Karena itu bakteri tersebut bersifat
anaerob obligat. Anaerob obligat yaitu organisme yang hidup tidak
membutuhkan oksigen.
4. Pada media cair : bakteri ini tumbuh dibagian bawah atau dekat dengan
dasar media cair berbentuk bintik-bintik berwarna putih, maka bakteri ini
bersifat anaerob obligat.
c) Staphylococcus aureus
5. Pada plat agar : berdasarkan hasil praktikum bakteri ini tumbuh
membentuk bulatan mengikuti alur goresan yang dibuat oleh praktikan.
Bakteri terlihat berwarna kuning pucat hampir putih diatas permukaan plat.
Bakteri ini bersifat aerob dan anaerob fakultatif. Bakteri aerob adalah
organisme yang membutuhkan oksigen, sedangkan bakteri fakultatif
adalah organisme yang masih bisa hidup ditempat yang mengandung
oksigen.
6. Pada agar miring : bakteri ini berwarna putih tumbuh pada permukaan dan
sesuai dengan goresan yang dibuat oleh praktikan. Bakteri ini bersifat
aerob dan tidak ada bakteri yang sampai tembus ke bawah permukaan.
7. Pada agar tegak : bakteri berwarna putih yang tumbuh sesuai dengan
tusukan yang diberikan oleh praktikan yaitu dari atas pemukaan sampai
mendekati dasar tabung reaksi. Karena itu bakteri tersebut bersifat anaerob
fakultatif
8. Pada media cair : bakteri ini berwarna putih tumbuh hampir diseluruh
media cair, akan tetapi banyakkoloni bakteri yang mengendap dibawah
permukaan. Warnanya menjadi keruh, ini menandakan adanya bakteri
yang tumbuh didalam media. Walaupun media cair, bakteri ini akan tetap
tumbuh karena bersifat anaerob fakultatif dan bakteri ini tidak bergerak
mendekati permukaan media.
d) Bacillus subtilis
1. Pada plat agar : bakteri ini berwarna putih kekuningan tumbuh diatas
permukaan media, ini menunjukkan bahwa bakteri ini bersifat aerob.
Aerob ini adalah organisme yang membutuhkan oksigen dengan ditujukan
dengan pertumbuhan bakteri yang menuju ke atas untuk mendapatkan
oksigen yang lebih banyak.
2. Pada agar miring : bakteri ini tumbuh sesuai goresan yang diberikan oleh
praktikan. Warna bakteri ini adalah putih dan bakteri ini bersifat aerob.
3. Pada agar tegak : pertumbuhan pada agar tegak lebih sedikit karena bakteri
tidak dapat menyebar seperti pada media sebelumnya. Bakteri ini tumbuh
melintang kedala media tegak hampir kedasar tabung tetapi pertumbuhan
bakteri pada permukaan agak lebih banyak. Bakteri ini bersifat aerob
karena pergerakannya menuju ke atas permukaan karena bakteri jenis ini
membutuhkan oksigen.