Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS

Kordinator :
Dr. Yoyo Sudaryo, SE, Ak, MM, CA

Anggota :
Rama Chandra Jaya, S.Kom., MM
Ferry Kosadi, SE., M.Kom

Modul 02
Dimensi Sistem Informasi Manajemen

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN


(STIE INABA)
BANDUNG
2019
ii

MATERI BAHASAN

No Materi Sesi Tanggal


1 Pendahuluan Gambaran Umum SIM Tatap Muka
2 Dimensi Sistem Informasi Online
3 Sistem Informasi pada Organisasi Online
4 Strategi Penerapan Sistem Informasi Tatap Muka
Infrastruktur TI dan Kemajuan Teknologi Pada Online
5
SI
6 Mengelola Pengetahuan Sistem Informasi Online
7 Review-Quiz Tatap Muka
8 UTS Tatap Muka
9 Database dan Manajemen Informasi Tatap Muka
10 Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Online
11 Sistem Informasi Organisasi Enterprise Systems Online
Electronic Data Interchange (EDI), Fintech & Tatap Muka
12
Digital Accounting
13 Keamanan Sistem Informasi Online
Etika dan Masalah Sosial dalam Sistem Online
14
Informasi
15 Review-Quiz Tatap Muka
16 UAS Tatap Muka
iii

DAFTAR ISI MODUL 02 DIMENSI SISTEM INFORMASI

Materi Bahasan .............................................................................................................................. i


Daftar Isi Modul 02 Dimensi Sistem informasi ......................................................................... iii
KONSEP DASAR Sistem Informasi Manajemen ..................................................................... 1
Modul 02 – Dimensi Sistem Informasi .................................................................................... 1
Perubahan Global di Bidang Teknologi .............................................................................. 1
Blockchain............................................................................................................................ 2
Artificial Intelligence and Machine Learning (AI & ML) ................................................... 2
Trading Services Via Digital Platforms............................................................................... 2
3DPrinting ........................................................................................................................... 2
Mobile Payment ................................................................................................................... 2
Dimensi Sistem Informasi ..................................................................................................... 3
Sistem Informasi Dalam Organisasi .................................................................................... 4
Fungsi Utama Organisasi Bisnis ......................................................................................... 5
Pengelolaan Sistem Informasi .............................................................................................. 6
Teknologi Informasi .............................................................................................................. 7
Perangkat Teknologi Informasi yang Membentuk Sistem Informasi ................................... 7
Sistem Informasi Bukan Hanya SekedarTeknologi: Sebuah Perspektif Bisnis aktif dalam
sebuah Sistem Informasi ...................................................................................................... 9
Rantai Nilai (Value Chain) Informasi Bisnis .................................................................... 10
Sistem Informasi Sebagai Aset Pelengkap: Model Organisasi dan Model Bisnis yang
Tepat ..................................................................................................................................... 11
Investasi SI dalam Organisasi dan Manajemen ............................................................... 12
Beberapa Pendekatan Disiplin Ilmu dari SIM ..................................................................... 13
Pendekatan Teknis (Technical Approach) ........................................................................ 13
Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach) ................................................................... 14
Pendekatan Sistem Sosioteknik .......................................................................................... 14
Daftar pustaka Modul 02 ........................................................................................................... 16
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Modul 02 – Dimensi Sistem Informasi

Ruang Lingkup :

1. Perubahan Global Bidang Teknologi


2. Sistem Informasi Dalam Organisasi
3. Pengelolaan Sistem Informasi
4. Teknologi Informasi Sebagai Aset Pelengkap
5. Investasi SIM Dalam Organisasi Dan Manajemen
6. Beberapa Pendekatan Disiplin Ilmu Terhadap SIM

Saat ini terjadi perubahan yang sangat besar di bidang teknologi yang memberikan pengaruh
signifikan pada berbagai aspek di seluruh dunia, termasuk dampak pada bidang bisnis dan ekonomi. Dua
issues besar yaitu Disruptive Technologies dan Industry 4.0 (Era Digitalisasi). Dampak Perubahan
Teknologi ini dikenal dengan istilah Disruptive Technologies atau Technology Disruption. Disruption
diartikan secara harfiah adalah gangguan. Gangguan yang terjadi akibat perubahan teknologi yang
bersifat revolusioner, sedangkan Industry 4.0 mengarahkan pada pergeseran dari era sebelumnya yaitu
Komputerisasi atau electronically menjadi bukan lagi semata komputerisasi atau elektronik melainkan
pada Digitalisasi. Perbedaan utamanya terletak pada infrastruktur yang lebih luas yang bersifat digital.
Elektronik dan komputer menggunakan Electricity menggunakan arus listrik dan digital berasal dari kata
digit atau angka (Terutama angka 0 dan 1 Sistem Numerik) yang mengarahkan pada perubahan format
atau bentuk baik dari teknologi input, proses ataupun outputnya.

“The term digital refers to digits or numbers; however, in the computer science lexicon,
this term refers to the representation of the information in 0s and 1s, which can be read,
written and stored using machines. The prefix “e” refers to electronic, meaning the use
of electricity in powering machines such as computers”. (2006. Deshmukh)

Beberapa paradigma sosial (Socio Techno) yang saat ini masih terus berkembang adalah pada
kemunculan Cashless Society dan Paperless atau pada Virtualisasi.

Perubahan Global di Bidang Teknologi


Banyak analisa terhadap perubahan teknologi yang mempengaruhi keadaan bisnis global antara
lain mengenai 5 teknologi yang berdampak pada Perdagangan Global (Five Technologies Disrupt Global
Trade) :

1. Blockchain
2. Artificial Intelligence And Machine Learning
3. Trading Services Via Digital Platforms
4. 3D Printing
5. Mobile Payment
(2018. Fan & Chiffelle. World Economic Forum)
2

Blockchain
Merupakan perubahan teknologi dalam pola distribusi dari serangkaian
paket/kelompok/Block data dan informasi dalam bentuk digital (Digital Ledger) yang terjadi
dari serangkaian transaksi yang tersusun dalam urutan kronolgis. Teknologi Distribusi ini
mampu memberikan berbagai inovasi dalam bisnis dalam dalam bentuk saling keterhubungan
sehingga dapat lebih mengoptimalkan sekaligus merubah Supply Chain di seluruh perdagangan
global. Diantaranya pemanfaatan pada Penurunan Biaya dan Peningkatan Transparensi serta
security (Cost, Transparency and Security).

Artificial Intelligence and Machine Learning (AI & ML)


Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin merupakan teknologi di bidang
pengembangan sistem dengan berbagai metode dan teknik algoritmik mampu menghasilkan
sebuah mesin (Engine) dalam bentuk Software ataupun Hardware yang mempunyai kemampuan
untuk belajar dan meningkatkan kemampuannya secara terus menerus tanpa dibatasi waktu dan
jarak. Penerapan teknologi ini berkembang dalam berbagai area dan sangat mempengaruhi pola
pandang di seluruh dunia. Dalam Area bisnis diantaranya dimanfaatkan pada optimalisasi
keuntungan dan layanan yang lebih efisien dan perdagangan global berkesinambungan.
Kemampuannya meliputi menangkap (Capturing) aktivitas bisnis, menterjemahkan, mengartikan
dan memahami, menganalisa, menciptakan alternatif dan tindakan/respon yang dibutuhkan
secara berkelanjutan.

Trading Services Via Digital Platforms


Merupakan Layanan Perdagangan dengan menggunakan platform digital. Kemudahan
dalam melakukan Online dalam bisnis termasuk berbagai prosesnya memungkinkan Upwork
atau bekerja secara online di seluruh dunia. Teknologi Virtual memungkinkan berbagai sub unit
kerja di berbagai belahan dunia saling terhubung dan terintegrasi, misalnya sebuah perusahaan
manufaktur berlokasi di Surabaya, dengan berbagai layanan dari seluruh dunia, desainer dari
Amerika, Akuntan dari Eropa, Kantor Pusat di Jakarta, Pendidikan dan Pelatihan di Bandung,
dll.

3DPrinting
Merupakan Teknologi Output berupa pencetakan tiga dimensi yang dapat menghasilkan
output mirip seperti aslinya dalam bentuk tiga dimensi. Kemampuan teknologi ini masih dalam
proses perkembangan lanjutan untuk digunakan secara massal dan murah. Terdapat perkiraan
yang menyatakan bahwa perdagangan global dapat berkurang sebanyak 25%, karena pencetakan
3D membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja dan mengurangi kebutuhan impor dan masih
memerlukan pertimbangan pada perhitungan kompleksitas dan realitas manufaktur massal.

Mobile Payment
Merupakan Teknologi pada bidang sistem pembayaran yang menggunakan seluler yang
mampu mengubah cara hidup dan menghubungkan lebih banyak pihak ke peluang pasar untuk
3

melakukan pembayaran secara online. Berbagai Model, Metode dan Teknik di bidang
pembayaran ini masih terus berkembang dalam desain dan penggunaannya.

Kelima aspek perubahan yang terjadi secara global tersebut mempengaruhi keadaan
lingkungan bisnis secara makro ataupun mikro yaitu perusahaan terutama dalam hal perilakunya.
Berbagai model bisnis berubah, termasuk didalamnya yang sangat terpengaruh adalah keadaan
Sistem Informasi yang digunakan oleh perusahaan mengalami perubahan dari mulai awal
transaksi bisnis berupa transaksi penjualan mengalami perubahan dan penyesuaian dalam proses
bisnisnya dengan menerapkan berbagai fitur dari teknologi informasi yang bersifat digital
(Virtualisasi Transaksi, Cashless & Paperless).

Dimensi Sistem Informasi


Pemahaman menyeluruh mengenai Sistem Informasi tidak hanya pemahaman mengenai
komputerisasi saja tetapi melibatkan pemahaman atas dimensi organisasi, dimensi manajemen
dan dimensi teknologi (teknis) dalam sistem informasi. Masalah perilaku menjadi bagian teknis
(Socio Techno) di sekitar pengembangan, penggunaan dan dampak dari sistem informasi yang
digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan organisasi.

Gambar 2.1
Dimensi Sistem Informasi
Sistem Informasi lebih dari sekedar tentang komputer
Sumber : Management Information Systems, Kenneth C.
Laudon and Jane P. Laudon, 2018:..

Dengan demikian Dimensi Sistem Informasi meliputi gabungan dari tiga dimensi utama
yaitu :
1. Dimensi Organisasi
2. Dimensi Manajemen
3. Dimensi Teknologi Informasi
4

Sistem Informasi Dalam Organisasi


Organisasi merupakan tempat untuk melakukan pengelolaan atau pengaturan berbagai
sumber daya organisasi atau Sumber daya ekonomi (Human, Method, Machines, Materials,
Money, Market) dengan fungsi manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) yang
dilakukan oleh pimpinan organisasi atau manajer untuk mencapai tujuan. Dalam Proses
pengelolaan akan selalu membutuhkan dan menghasilkan informasi dalam setiap aktivitas
bisnisnya (Proses Bisnisnya) sehingga Sistem Informaasi merupakan bagian integral dari
organisasi. Beberapa elemen kunci dari suatu organisasi antara lain orang-orangnya, struktur,
proses bisnis, politik, dan budaya.

Gambar 2.2
Sistem Informasi dan Organisasi Bisnis
Sumber : Management Information Systems, Kenneth C. Laudon and Jane P.
Laudon. 2018:20

Organisasi memiliki struktur yang terdiri dari berbagai tingkat dan spesialisasi. Struktur
mereka mengungkapkan pembagian kerja yang jelas serta Otoritas dan Tanggung jawab dalam
perusahaan. Bisnis diatur melalui hierarki, atau piramida struktur berjenjang. meliputi
manajerial, profesional, dan karyawan teknis, sedangkan level bawah terdiri dari operasional
(Strategic Level/Managerial Level dan Technical Level/Operational level).
Manajemen senior membuat keputusan strategis jangka panjang tentang produk dan
layanan serta memastikan kinerja keuangan perusahaan. Manajemen tingkat menengah
melaksanakan program dan rencana manajemen senior, dan manajemen operasional bertanggung
jawab untuk memantau kegiatan sehari-hari dari proses bisnis perusahaan dan Operasional
melakukan kegiatan bisnis sesuai Prosedur Standar Operasi yang ditetapkan sebelumnya.
5

Gambar 2.3
Hirarki Organisasi Bisnis (Managerial Level)
Sumber : Loudon & Loudon. (2018:20).

Fungsi Utama Organisasi Bisnis


Fungsi utama dalam organisasi meliputi kegiatan manajerial yang dilakukan oleh para
manajer dan operasional yang dilakukan oleh non manajerial, dan dibuat secara berstruktur untuk
melakukan fungsi/aktivitas bisnis yaitu aktivitas Penjualan dan Pemasaran (Sales and
Marketing), Keuangan dan Akuntansi (Finance and Accounting), Manufaktur dan Produksi
(Manufacturing & Production) dan Sumber Daya Manusia (SDM-Human Resources).

Gambar 2.4
Fungsi Bisnis
Sumber : Loudon & Loudon. (2018).

Fungsi utama bisnis tersebut masing-masing mempunyai aktivitas atau fungsi manajerial
(Managerial Level) yang melakukan pengaturan dan instruksional yang harus dilakukan oleh
fungsi teknis atau fungsi operasional (Technical Level/Operational Level) pada bidangnya
masing-masing sehingga lebih fokus pada kewenangan dan tanggung jawab yang sesuai dengan
tujuannya. Fungsi Penjualan dan Pemasaran bertujuan untuk melakukan optimalisasi penjualan
dan distribusi atas produk dan layanan perusahaan, Fungsi Keuangan dan Akuntansi berkaitan
6

dengan tujuan optimalisasi pengelolaan keuangan dan pencatatan serta pelaporan keuangan,
SDM bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia di perusahaan dan Fungsi
Manufaktur dan Produksi bertujuan mengoptimalkan kegiata kegiatann produksi dalam rangka
menghasilkan produk perusahaan. Penyusunan dilakukan secara berjenjang atau membentuk
hirarki dalam sebuah organisasi bisnis dan masing
masing-masing
masing fungsi akan membutuhkan dan
menghasilkan informasi. Informasi Instruksional berupa petunj
petunjuk,
uk, pedoman, SOP dan lainnya
merupakan informasi yang bersifat Top Down Information sedangkan yang mengalir dari bawah
ke atas berupa laporan kegiatan masing
masing-masing fungsi merupakan Bottom Up Information.

Values
Managerial/Strategic
Level
Goals -
Managerial Skills
Wisdom
• Conceptual
Intelligence Manager • Technical
Mapping Modelling
• Humanity
Knowledge
+ Experiences
Synthesizing, Decision Making
Designing Criterias & Rules
Information Operationall
+ Context of Activities Technical Level
Summarizing, analysing, Organizing
Visualization Data Indexing
Data Technical Skills
Collecting, Organizing + Capturing Procedures
Internal --> Aktivitas Bisnis <-- Eksternal
Facts, Signal, Symbol

Gambar 2.5
Hirarki Informasi-Pengetahuan
Pengetahuan dan Hirarki Organisasi Bisnis-Manajemen
Manajemen
Sumber : Disarikan dari berbagai Sumber

Pengelolaan Sistem Informasi


Tugas manajemen adalah memahami banyak situasi yang dihadapi oleh organisasi,
membuat keputusan, dan merumuskan rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah organisasi
masalah. Manajer melihat tantangan bisnis di lingkungan organisasi, yang selanjutnya mereka
tetapkan sebagai strategi organisasi untuk menanggapi tantangan
tantangan-tantangan
tantangan itu. Mereka
mengalokasikan sumber daya manusia dan keuangan untuk meng mengkordinasikan
ordinasikan pekerjaan dan
mencapai kesuksesan melalui kepemimpinan yang ber bertanggung
tanggung jawab dan jujur.
Sistem informasi bisnis yang dijelaskan dalam modul ini mencerminkan harapan, impian,
dan kenyataan manajer dunia nyata. Tetapi manajer harus melakukan lebih dari mengelola apa
yang sudah ada melainkan juga harus menciptakan prod produk
uk dan layanan baru dan bahkan
menciptakan kembali organisasi dari waktu ke waktu secara berkesinambungan, terlebih dengan
terjadinya perubahan dalam teknologi informasi.
7

Bagian penting dari tanggung jawab manajemen adalah pekerjaan kreatif didorong oleh
pengetahuan dan informasi baru. Teknologi informasi dapat memainkan peran yang kuat dalam
membantu para manajer merancang dan memberikan produk dan layanan baru serta
mengarahkan dan mendesain ulang organisasi mereka. Pengelolaan atau Manajemen Sistem
Informasi yang tepat merupakan aspek yang sangat penting dalam menghadapi situasi bisnis saat
ini dengan tuntutan berbagai perubahan pada berbagai sektor. Pengelolaan/manajemen sistem
informasi ini melibatkan pendekatan teknis pada bidang Teknologi Informasi, dan pendekatan
perilaku pada aspek organisasi dan manajemen serta sumber daya manusianya serta aspek
lingkungan bisnisnya.

Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah salah satu dari banyak alat yang digunakan manajer untuk
mengatasi perubahan dan menciptakan solusi bisnis. Teknologi Informasi didesain dan dikelola
sedemikian rupa untuk kepentingan perusahaan menjadi sebuah sistem informasi. Teknologi
Informasi meliputi Hardware, Software, Storage, Network serta perangkat lain yang
berhubungan.

Perangkat Teknologi Informasi yang Membentuk Sistem Informasi


Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras komputer (Hardware) adalah peralatan fisik yang digunakan untuk input,
pemrosesan, dan kegiatan keluaran/output dalam sistem informasi. Komputer dengan
berbagai ukuran dan bentuk (termasuk perangkat genggam seluler atau Gawai/Gadget);
berbagai perangkat input, output, dan penyimpanan (Storage Devices) dan perangkat
telekomunikasi (Communication Devices) yang menghubungkan antar perangkat
komputer.

Perangkat Lunak (Software)


Perangkat lunak komputer (Software) terdiri dari instruksi terperinci dan terstruktur
dibuat dengan terprogram untuk mengendalikan dan mengkordinasikan komponen
perangkat keras komputer dalam sistem informasi.
Teknologi manajemen data (Data Management) terdiri dari perangkat lunak yang
mengatur organisasi data pada media penyimpanan fisik (Physical Storage).

Jaringan (Network)
Teknologi jaringan dan telekomunikasi, terdiri dari perangkat fisik dan perangkat lunak
yang saling berhubungan dan melakukan proses transfer data dari satu lokasi fisik ke
lokasi lainnya. Komputer dan peralatan komunikasi dapat dihubungkan dalam jaringan
(Network) untuk berbagi suara, data, gambar dan video. Jaringan terbesar dan paling
banyak digunakan di dunia adalah Internet. Internet adalah "jaringan jaringan" global
yang menggunakan standar universal untuk menghubungkan jutaan jaringan di lebih dari
230 negara di seluruh dunia.
Internet telah menciptakan platform teknologi "universal" yang baru untuk membangun
produk, layanan, strategi, dan model bisnis baru. Platform teknologi ini memiliki
kegunaan internal, menyediakan konektivitas untuk menghubungkan berbagai sistem dan
jaringan dalam lingkungan perusahaan.
8

Intranet adalah Jaringan internal perusahaan berdasarkan teknologi internet.


Extranet (ekstranet) adalah Intranet pribadi yang jaringannya diperluas untuk pengguna
yang berwenang di luar organisasi dan digunakan untuk mengkordinasikan kegiatan
mereka dengan perusahaan lain dalam melakukan pembelian, berkolaborasi dalam
desain, serta pekerjaan antar organisasi lainnya.
Kebanyakan perusahaan bisnis saat ini, menggunakan teknologi Internet adalah suatu
kebutuhan bisnis dan keunggulan kompetitif.

World Wide Web (WWW)


adalah layanan yang disediakan oleh Internet yang menggunakan standar yang diterima
secara universal untuk menyimpan, mengambil, memformat, dan menampilkan informasi
dalam format halaman di Internet (Web Page). Halaman web berisi teks, grafik, animasi,
suara, dan video dan ditautkan ke halaman web lainnya. Dengan mengklik kata atau
tombol yang disorot pada halaman web, Anda dapat menautkan (Link) ke halaman terkait
untuk menemukan informasi tambahan dan tautan ke lokasi lain di web. Web bias
berfungsi sebagai dasar untuk jenis baru sistem informasi.

Gambar 2.6
Interkoneksi dengan Internet
Sumber : Loudon & Loudon. (2018).

Semua teknologi ini, secara bersamaan dan orang-orang (Brainware) yang diperlukan
untuk menjalankan dan mengelolanya, mewakili sumber daya yang dapat dibagikan ke seluruh
organisasi dan merupakan infrastruktur teknologi informasi (TI) perusahaan.
Infrastruktur TI menyediakan fondasi, atau platform, di mana perusahaan dapat
membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaannya. Setiap organisasi
harus merancang dengan cermat dan mengelola infrastruktur TI-nya sehingga memiliki
seperangkat layanan teknologi sesuai kebutuhan untuk pekerjaan yang ingin dicapai dengan
dukungan sistem informasi tersebut.
Contoh Kasus, JNE mengoperasikan sistem pengiriman paket global terbesar di
Indonesia. JNE banyak berinvestasi dalam teknologi sistem informasi untuk membuat bisnisnya
lebih efisien dan berorientasi pelanggan. Oleh karena itu perusahaan ini menggunakan berbagai
teknologi informasi, termasuk sistem pemindaian kode bar, jaringan nirkabel, komputer, gadget,
internet, dan banyak lainnya serta perangkat lunak untuk melacak paket, menghitung biaya,
mempertahankan akun pelangga, dan mengelola logistik.
9

Gambaran Kegiatan JNE, Kebijakan organisasi mendasari sistem Informasi yang


digunakan melalui proses pelacakan paket sebagai bagian dari fungsi penjualan dan produksi
JNE (produk utama JNE adalah layanan — pengiriman paket). Prosedur ini meliputi
mengidentifikasi paket dari pengirim, pembayaran dan informasi penerima, mengambil
inventaris/paket, melacak paket dalam perjalanan, dan menyediakan laporan status paket untuk
pelanggan JNE dan perwakilan layanan pelanggan.
Sistem juga harus memberikan informasi untuk memenuhi kebutuhan manajer dan
karyawan. Kurir JNE juga perlu dilatih baik dalam pengambilan paket, melaksanakan prosedur
pengiriman dan bagaimana menggunakan sistem pelacakan paket sehingga mereka bisa dan
terbiasa bekerja secara efisien dan efektif. Pelanggan JNE mungkin perlu pelatihan untuk
menggunakan perangkat lunak pelacakan paket in-house JNE atau situs web JNE.

Gambar 2.7
Interaksi SDM Fungsi Operasional dalam Teknologi Sistem Informasi

Penerapan sistem informasi pada perusahaan jasa tidak hanya pada investasi perangakt
keras atau lunak melainkan juga investasi sumber daya manusia. Perubahan yang terjadi akibat
perubahan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan perilaku (Socio Techno).

Manajemen JNE bertanggung jawab untuk memantau tingkat dan biaya layanan dan
untuk mempromosikan strategi perusahaan dalam menggabungkan biaya rendah dan layanan
yang unggul. Manajemen memutuskan untuk menggunakan sistem komputer untuk
meningkatkan kemudahan mengirimkan paket menggunakan JNE dan memeriksa status
pengirimannya, sehingga mengurangi biaya pengiriman dan meningkatkan pendapatan
penjualan.
Teknologi yang mendukung sistem ini terdiri dari komputer genggam, barpemindai kode,
komputer desktop, jaringan komunikasi kabel dan nirkabel, pusat data JNE, teknologi
penyimpanan untuk data pengiriman paket, perangkat lunak pelacakan paket in-house JNE, dan
perangkat lunak untuk mengakses World Wide Web. Hasilnya adalah solusi sistem informasi
untuk tantangan bisnis dalam menyediakan layanan tingkat tinggi dengan harga rendah dalam
menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Sistem Informasi Bukan Hanya SekedarTeknologi: Sebuah Perspektif Bisnis aktif


dalam sebuah Sistem Informasi
Manajer dan perusahaan bisnis berinvestasi dalam teknologi dan sistem informasi karena
mereka memberikan nilai ekonomi nyata bagi bisnis. Keputusan untuk membangunatau
memelihara sistem informasi mengasumsikan bahwa pengembalian investasi ini akan lebih
unggul daripada investasi lain dalam bangunan, mesin, atau aktiva lainnya. Pengembalian dari
10

investasi ini akan berupa peningkatan produktivitas,sebagai peningkatan pendapatan (yang akan
meningkatkan nilai pasar saham perusahaan), atau mungkin sebagai posisi strategis jangka
panjang superior perusahaan di pasar tertentu (yang menghasilk
menghasilkan
an pendapatan superior di masa
depan).
Dari
ari perspektif bisnis, sistem informasi adalah instrumen penting untuk menciptakan
nilai bagi perusahaan. Sistem Informasimemungkinkan perusahaan untuk meningkatkan
pendapatannya atau mengurangi biayanya dengan membe memberikan
rikan informasi yang membantu
manajer membuat keputusan yang lebih baik atau yang meningkatkan pelaksanaan proses bisnis.
Misalnya, sistem informasi untuk menganalisis data checkout supermarket dapat meningkatkan
perusahaan profitabilitas dengan membantu m manajer
anajer membuat keputusan yang lebih baik untuk
pengawasan stok dan pengaturan promosi di supermarket.

Rantai Nilai (Value Chain) Informasi Bisnis


Setiap bisnis memiliki rantai nilai informasi, diilustrasikan dalam gambar di bawah,
bawah
dimana data mentah yang diperoleh
iperoleh secara sistematis dan kemudian ditransformasikan
melaluiberbagai tahapan yang menambah nilai pada informasi itu. Nilai suatu informasi sistem
ke bisnis, serta keputusan untuk berinvestasi dalam informasi baru sistem, sebagian besar,
ditentukan olehh sejauh mana sistem akan memimpinuntuk keputusan manajemen yang lebih
baik, proses bisnis yang lebih efisien, dan profitabilitas lebih tinggi bagi perusahaan. Meskipun
ada alasan lain mengapa sistem dibangun, tujuan utamanya adalah untuk berkontribusi pada pad nilai
perusahaan.

Gambar 2.8
Business Information Value Chain
Sumber : Loudon & Loudon. (2018).
Dari perspektif bisnis, sistem informasi adalah bagian dari serangkaian
kegiatan bernilai tambah untuk memperoleh, mengubah, dan mendistribusikan
informasi yang dapat digunakan manajer untuk meningkatkan pengambilan
keputusan, meningkatkan kinerja organisasi, dan, pada akhirnya, meningkatkan
Profitabilitas Perusahaan
11

Sistem Informasi pada perspektif bisnis memfokuskan pada organisasi dan manajerial.
Sistem informasi mewakili solusi organisasi dan manajemen, berdasarkan pada teknologi
informasi, untuk suatu tantangan atau masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan organisasi.
Diagram awaldari setiap bagian menggambarkan hubungan antara tantangan bisnis, keputusan
manajemen dan organisasi yang dihasilkan untuk menggunakan IT sebagai solusi untuk
tantangan yang dihasilkan oleh lingkungan bisnis. Anda dapat menggunakan diagram inisebagai
titik awal untuk menganalisis sistem informasi atau sistem informasi apa punmasalah yang Anda
temui.

Sistem Informasi Sebagai Aset Pelengkap: Model Organisasi dan Model Bisnis
yang Tepat
Kesadaran pada dimensi organisasi dan manajerial sistem informasi dapat membantu
memahami alasan suatu perusahaan dapat mencapai hasil yang lebih baik dengan menggunakan
sistem informasi. Studi pengembalian dari investasi teknologi informasi menunjukkan bahwa ada
variasi yang cukup besar dalam pengembalian yang diterima perusahaan

Gambar 2.9
Variation In Returns On Information Technology Investment
Sumber: Berdasarkan Brynjolfsson dan Hitt (2000).
Meskipun, rata-rata, investasi dalam teknologi informasi menghasilkan
pengembalian jauh di atas yang dikembalikan oleh investasi pada bidang lain,
namun ada variasi yang cukup besar bagi banyak perusahaan.

• Beberapa perusahaan berinvestasi banyak dan menerima banyak hasil (kuadran 2),
• yang lain berinvestasi dalam jumlah yang sama dan menerima sedikit pengembalian/
hasil (kuadran4),
• Perusahaan lain masih berinvestasi sedikit dan menerima banyak (kuadran 1),
• Sedangkan perusahaan lain berinvestasi sedikit dan menerima sedikit (kuadran 3).
12

Gambar kuadran diatas menunjukkan bahwa berinvestasi dalam teknologi informasi tidak
menjamin pengembalian
ngembalian yang baik. Apa yang menyebabkan variasi ini di antara perusahaan?
Jawabannya terletak pada konsep aset komplementer atau aset pelengkap. Investasi
teknologi informasi saja tidak dapat membuat organisasi dan manajer lebih efektif kecuali jika
disertai dengan nilai-nilai,
nilai, struktur, dan pola perilaku yang mendukung dalam organisasi dan aset
pelengkap lainnya. Perusahaan bisnis perlu mengubah cara mereka melakukan bisnis sebelum
mereka benar-benar
benar dapat menuai keuntungan dari teknologi informasi baru
baru.

Investasi SI dalam Organisasi dan M


Manajemen
Aset komplementer adalah aset yang diperlukan untuk memperoleh nilai dari investasi
primer (Teece, 1998). Misalnya, untuk mewujudkan nilai dari mobil memerlukan investasi
pelengkap yang besar di jalan raya, jal
jalan,
an, pompa bensin, fasilitas perbaikan, dan struktur
peraturan hukum untuk menetapkan standar dan mengendalikan pengemudi.
Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang mendukung investasi teknologinya
dengan investasi dalam aset pelengkap, seperti model bisnis baru, proses bisnis baru, perilaku
manajemen, budaya organisasi, atau pelatihan, menerima pengembalian yang unggul, sedangkan
perusahaan yang gagal membuat investasi tambahan ini menerima lebih sedikit atau tidak ada
pengembalian investasi teknologi informasi mereka (Brynjolfsson, 2005; Brynjolfsson dan Hitt,
Hitt
2000; Laudon, 1974).
Tabel 2.1
Aset Sosial, Manajerial, Dan Aset Komplementer Yang Dibutuhkan Untuk Mengoptimalkan Pengembalian
Kembali Dari Investasi Tek
Teknologi Informasi

Organizational assets Managerial assets Social assets

•Supportive organizational •Strong senior


culture that values management support for •The Internet and
efficiency and technology investment telecommunications
effectiveness and change infrastructure
•Appropriate business •Incentives for •IT-enriched
enriched educational
model management innovation programs raising labor
•Efficient business •Teamwork and force computer literacy
processes collaborative work •Standards (both
•Decentralized authority environments government and private
•Distributed decision- •Training programs to sector)
making rights enhance management •Laws
Laws and regulations
•Strong IS development decision skills creating fair, stable market
team •Management culture that environments
values flexibility and Technology and service
•Technology
knowledge-based decision firms in adjacent markets
making. to assist implementation

Sumber : Loudon & Loudon. (2018).

Investasi dalam organisasi dan manajemen ini juga dikenal sebagai modal organisasi dan
manajemen. Tabel di bawah mencantumkan investasi pelengkap utama yang perlu dilakukan
perusahaan untuk merealisasikan nilai dari investasi teknol
teknologi
ogi informasi mereka. Beberapa
investasi ini melibatkan aset berwujud, seperti bangunan, mesin, dan peralatan. Namun, nilai
investasi dalam teknologi informasi sangat tergantung pada investasi pelengkap dalam
13

manajemen dan organisasi. Investasi pelengkap oorganisasi


rganisasi utama adalah budaya bisnis yang
mendukung yang menghargai efisiensi dan efektivitas, model bisnis yang tepat, proses bisnis
yang efisien, desentralisasi wewenang, hak keputusan yang terdistribusi tinggi, dan tim
pengembangan sistem informasi ((SI) yang kuat.
Aset pelengkap manajerial yang penting adalah dukungan manajemen senior yang kuat
untuk perubahan, sistem insentif yang memantau dan menghargai inovasi individu, penekanan
pada kerja tim dan kolaborasi, program pelatihan, dan budaya manajemen yang y menghargai
fleksibilitas dan pengetahuan. Investasi sosial yang penting (tidak dibuat oleh perusahaan tetapi
oleh masyarakat luas, perusahaan lain, pemerintah, dan pelaku pasar utama lainnya) adalah
Internet dan budaya Internet pendukung, sistem pendid
pendidikan,
ikan, jaringan dan standar komputasi,
peraturan dan undang-undang,
undang, dan kehadiran perusahaan teknologi dan layanan.

Beberapa Pendekatan Disiplin IIlmu dari SIM


Disiplin akademik apa yang digunakan untuk mempelajari sistem informasi, dan
bagaimana masing-masing
masing berkontribusi pada pemahaman tentang sistem informasi?
Materi sistem informasi adalah Materi yang melibatkan berbagai bidang ilmu atau
multidisiplin dan tidak
idak ada teori atau perspektif tunggal yang mendominasi. Masing-masing
disiplin ilmu berkontribusi,
rkontribusi, masalah, dan solusi dalam studi sistem informasi.
Secara umum, bidang ini dapat dibagi menjadi pendekatan teknis dan perilaku (Technical
dan Behavioral Approach). Sistem informasi adalah sistem sosioteknik. Meskipun mereka terdiri
dari mesin, perangkat, dan teknologi fisik dalam perangkat keras mereka membutuhkan investasi
sosial, organisasi, dan intelektual yang substansial untuk membuatnya bekerja dengan baik.

Pendekatan Teknis (Technical Approach)


Pendekatan teknis untuk sistem informasi men
menekankan
ekankan model berbasis matematis untuk
mempelajari sistem informasi serta teknologi fisik dan kemampuan formal sistem ini. Disiplin
yang berkontribusi pada pendekatan teknis adalah ilmu komputer, ilmu manajemen, dan
operasional.

Gambar 2.10
Pendekatan Kontemporer Terhadap Sistem Informasi
Sumber : Loudon & Loudon. (2018)
Studi tentang sistem informasi berkaitan dengan masalah dan wawasan yang disumbangkan
dari disiplin teknis dan perilaku.
14

Ilmu komputer berkenaan dengan pembentukan teori kemampuan komputasi, metode


perhitungan, dan metode penyimpanan dan akses data yang efisien. Ilmu Manajemen
menekankan pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan praktik manajemen. Riset
operasi berfokus pada teknik matematika untuk mengoptimalkan parameter organisasi yang
dipilih, seperti transportasi, pengendalian inventaris, dan biaya transaksi.

Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach)


Bagian penting dari bidang sistem informasi berkaitan dengan masalah perilaku yang
muncul dalam pengembangan dan pemeliharaan jangka panjang sistem informasi. Masalah
seperti integrasi bisnis strategis, desain, implementasi, pemanfaatan, dan manajemen tidak dapat
dieksplorasi dengan menggunakan model dalam pendekatan teknis sehingga memerlukan
kontribusi dari disiplin ilmu lainnya.
Sebagai contoh, sosiolog mempelajari sistem informasi dari sudut pandang yang
mengarah pada bagaimana kelompok dan organisasi membentuk pengembangan sistem dan juga
bagaimana sistem mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi. Psikolog mempelajari
sistem informasi dari sudut pandang bagaimana seseorang melakukan proses pengambilan
keputusan dengan menggunakan informasi formal dari sitem informasi. Ekonom mempelajari
sistem informasi dalam hal produksi barang digital, dinamika pasar digital, dan bagaimana
sistem informasi baru mengubah kontrol dan struktur biaya dalam perusahaan.
Pendekatan perilaku melihat dari sudut pandang bahwa teknologi sistem informasi sering
menjadi stimulus untuk munculnya masalah dalam perilaku. Tetapi fokus dari pendekatan ini
umumnya bukan pada solusi teknis melainkan berkonsentrasi pada perubahan sikap, manajemen
dan kebijakan organisasi dan perilaku organisasi.

Pendekatan Sistem Sosioteknik


Bahasan materi ini akan melibatkan empat pelaku bisnis utama yaitu pemasok perangkat
keras dan perangkat lunak (teknologi); perusahaan yang melakukan investasi dan berusaha
mendapatkan nilai dari Teknologi; manajer dan karyawan yang ingin mencapai nilai bisnis (dan
tujuan lain) serta konteks hukum, sosial, dan budaya kontemporer (terutama lingkungan
perusahaan). Dengan keterlibatan dari para pelaku utama bisnis ini maka pengelolaan sistem
informasi dan pemanfaatannya menjadi bagian dari Sistem Informasi Managemen (Management
Information Systems).
Studi tentang sistem informasi manajemen (SIM) muncul untuk fokus pada penggunaan
sistem informasi berbasis komputer di perusahaan bisnis dan lembaga pemerintah. SIM
menggabungkan karya ilmu komputer, ilmu manajemen, dan riset operasi dengan orientasi
praktis menuju pengembangan solusi sistem untuk masalah dunia nyata dan mengelola sumber
daya teknologi informasi. Ini juga berkaitan dengan masalah perilaku seputar pengembangan,
penggunaan, dan dampak dari sistem informasi, yang biasanya dibahas dalam bidang sosiologi,
ekonomi, dan psikologi.
Pengalaman kami sebagai akademisi dan praktisi membuat kami percaya bahwa tidak ada
satu pendekatan yang secara efektif menangkap realitas sistem informasi. Keberhasilan dan
kegagalan sistem informasi jarang terjadi akibat dari salah satu bidang saja melainkan bersifat
teknis atau perilaku atau akibat dari berbagai disiplin ilmu. Pemanhaman dari berbagai perspektif
disiplin ilmu akan menjadi tantangan yang positif sehingga dapat melihat bahwa bidang sistem
informasi adalah bidang yang membutuhkan apresiasi dan toleransi dari berbagai pendekatan.
15

Sudut pandang yang dapat diambil pada modul ini adalah sosioteknik dari sistem. Dalam
pandangan ini, kinerja organisasi yang optimal dicapai dengan bersama-sama mengoptimalkan
sistem sosial dan teknis yang digunakan dalam produksi. Dengan mengadopsi perspektif sistem
sosioteknik untuk menghindari pendekatan teknologi murni dalam sistem informasi.
Sebagai contoh, fakta bahwa teknologi informasi dengan cepat mengalami penurunan
dalam biaya dan bertambahnya daya tidak selalu atau dengan mudah diterjemahkan menjadi
peningkatan produktivitas atau laba bottom-line. Fakta bahwa perusahaan baru-baru ini
menginstal sistem pelaporan keuangan untuk seluruh perusahaan tidak selalu berarti bahwa itu
akan digunakan, atau digunakan secara efektif. Demikian juga, fakta bahwa perusahaan baru-
baru ini memperkenalkan prosedur bisnis baru dan proses baru, tidak selalu menjamin karyawan
akan lebih produktif jika tidak ada investasi dalam sistem informasi baru dengan melibatkan
integrasi berbagai bidang terkait yang memungkinkan pencapaian secara optimal.
Dalam modul ini, kami menekankan perlunya mengoptimalkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Komponen teknis dan perilaku perlu mendapat perhatian yang berarti bahwa
teknologi harus diubah dan dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan organisasi
dan individu. Terkadang, teknologi mungkin harus "tidak dioptimalkan" untuk mencapai
kesesuaian ini. Misalnya, pengguna ponsel menyesuaikan teknologi ini dengan kebutuhan
pribadi mereka, dan sebagai akibatnya produsen dengan cepat berusaha menyesuaikan teknologi
agar sesuai dengan harapan pengguna.
Organisasi dan individu juga harus diubah melalui pelatihan, pembelajaran, dan
perubahan organisasi yang direncanakan untuk memungkinkan teknologi beroperasi dan
berkembang. Gambar di bawah ini menggambarkan proses penyesuaian timbal balik ini dalam
sistem sosioteknik

Gambar 2.11
Perspektif Sosial-Teknis Terhadap Sistem Informasi
Sumber : Loudon & Loudon. (2018)

Studi tentang sistem informasi berkaitan dengan masalah dan wawasan yang disumbangkan
dari disiplin teknis dan perilaku. Dalam perspektif sosioteknik, kinerja suatu sistem
dioptimalkan ketika teknologi dan organisasi saling menyesuaikan satu sama lain sampai
diperoleh kecocokan yang memuaskan.
16

DAFTAR PUSTAKA MODUL 02


Buku :

Deshmukh, Ashutosh. (2006). Digital Accounting. The Effect of The Internet and ERP On
Accounting. USA. IRM Press. Idea Group.

Loudon, Kenneth C. & Loudon, Jane P. (2013) Essential of Management Information Systems.
10th Edition. England Pearson Education Inc.

Loudon, Kenneth C. . & Loudon, Jane P. (2018). Management Information Systems, Managing
The digital Firms. 15th Edition. Global Edition. England. Pearson Education Inc.

Loudon, Kenneth C. . & Traver, Guercio Carol. (2017). E-Commerce, Business Technology
Society. 13th Edition. Global Edition. England. Pearson Education Inc.

McLeod, Raymond and George P. Schell, 2007, Management Information Systems, 10th Edition,
Prentice Hall

Internet Web :

Fan, Ziyang & Chiffellle, Christian Rodriguez. World Economic Forum. (2018). These 5
Technologies Have The Potential to Change Global Trade Forever. 6 June 2018. Part of
Industry Strategy Meeting. https://www.weforum.org/agenda/2018/06/from-blockchain-
to-mobile-payments-these-technologies-will-disrupt-global-trade/

KPMG. The Changing Landscape of Disruptive Technologies. (2018).


https://assets.kpmg/content/dam/kpmg/it/pdf/2018/04/The-Changing-Landscape-of-
Disruptive-
Technologies.pdf?utm_source=hs_automation&utm_medium=email&utm_content=7503
6402&_hsenc=p2ANqtz-88unAsgVya85o_N1dpYrn-
MyGU6DtsPRBBQmE_cGpLAnED9ocZfiKsAINNOZr9p21I0RCXyH2E3u9w6IRr6h6
TTx1hYg&_hsmi=75036402

Anda mungkin juga menyukai