Kordinator :
Dr. Yoyo Sudaryo, SE, Ak, MM, CA
Anggota :
Rama Chandra Jaya, S.Kom., MM
Ferry Kosadi, SE., M.Kom
Modul 02
Dimensi Sistem Informasi Manajemen
MATERI BAHASAN
Ruang Lingkup :
Saat ini terjadi perubahan yang sangat besar di bidang teknologi yang memberikan pengaruh
signifikan pada berbagai aspek di seluruh dunia, termasuk dampak pada bidang bisnis dan ekonomi. Dua
issues besar yaitu Disruptive Technologies dan Industry 4.0 (Era Digitalisasi). Dampak Perubahan
Teknologi ini dikenal dengan istilah Disruptive Technologies atau Technology Disruption. Disruption
diartikan secara harfiah adalah gangguan. Gangguan yang terjadi akibat perubahan teknologi yang
bersifat revolusioner, sedangkan Industry 4.0 mengarahkan pada pergeseran dari era sebelumnya yaitu
Komputerisasi atau electronically menjadi bukan lagi semata komputerisasi atau elektronik melainkan
pada Digitalisasi. Perbedaan utamanya terletak pada infrastruktur yang lebih luas yang bersifat digital.
Elektronik dan komputer menggunakan Electricity menggunakan arus listrik dan digital berasal dari kata
digit atau angka (Terutama angka 0 dan 1 Sistem Numerik) yang mengarahkan pada perubahan format
atau bentuk baik dari teknologi input, proses ataupun outputnya.
“The term digital refers to digits or numbers; however, in the computer science lexicon,
this term refers to the representation of the information in 0s and 1s, which can be read,
written and stored using machines. The prefix “e” refers to electronic, meaning the use
of electricity in powering machines such as computers”. (2006. Deshmukh)
Beberapa paradigma sosial (Socio Techno) yang saat ini masih terus berkembang adalah pada
kemunculan Cashless Society dan Paperless atau pada Virtualisasi.
1. Blockchain
2. Artificial Intelligence And Machine Learning
3. Trading Services Via Digital Platforms
4. 3D Printing
5. Mobile Payment
(2018. Fan & Chiffelle. World Economic Forum)
2
Blockchain
Merupakan perubahan teknologi dalam pola distribusi dari serangkaian
paket/kelompok/Block data dan informasi dalam bentuk digital (Digital Ledger) yang terjadi
dari serangkaian transaksi yang tersusun dalam urutan kronolgis. Teknologi Distribusi ini
mampu memberikan berbagai inovasi dalam bisnis dalam dalam bentuk saling keterhubungan
sehingga dapat lebih mengoptimalkan sekaligus merubah Supply Chain di seluruh perdagangan
global. Diantaranya pemanfaatan pada Penurunan Biaya dan Peningkatan Transparensi serta
security (Cost, Transparency and Security).
3DPrinting
Merupakan Teknologi Output berupa pencetakan tiga dimensi yang dapat menghasilkan
output mirip seperti aslinya dalam bentuk tiga dimensi. Kemampuan teknologi ini masih dalam
proses perkembangan lanjutan untuk digunakan secara massal dan murah. Terdapat perkiraan
yang menyatakan bahwa perdagangan global dapat berkurang sebanyak 25%, karena pencetakan
3D membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja dan mengurangi kebutuhan impor dan masih
memerlukan pertimbangan pada perhitungan kompleksitas dan realitas manufaktur massal.
Mobile Payment
Merupakan Teknologi pada bidang sistem pembayaran yang menggunakan seluler yang
mampu mengubah cara hidup dan menghubungkan lebih banyak pihak ke peluang pasar untuk
3
melakukan pembayaran secara online. Berbagai Model, Metode dan Teknik di bidang
pembayaran ini masih terus berkembang dalam desain dan penggunaannya.
Kelima aspek perubahan yang terjadi secara global tersebut mempengaruhi keadaan
lingkungan bisnis secara makro ataupun mikro yaitu perusahaan terutama dalam hal perilakunya.
Berbagai model bisnis berubah, termasuk didalamnya yang sangat terpengaruh adalah keadaan
Sistem Informasi yang digunakan oleh perusahaan mengalami perubahan dari mulai awal
transaksi bisnis berupa transaksi penjualan mengalami perubahan dan penyesuaian dalam proses
bisnisnya dengan menerapkan berbagai fitur dari teknologi informasi yang bersifat digital
(Virtualisasi Transaksi, Cashless & Paperless).
Gambar 2.1
Dimensi Sistem Informasi
Sistem Informasi lebih dari sekedar tentang komputer
Sumber : Management Information Systems, Kenneth C.
Laudon and Jane P. Laudon, 2018:..
Dengan demikian Dimensi Sistem Informasi meliputi gabungan dari tiga dimensi utama
yaitu :
1. Dimensi Organisasi
2. Dimensi Manajemen
3. Dimensi Teknologi Informasi
4
Gambar 2.2
Sistem Informasi dan Organisasi Bisnis
Sumber : Management Information Systems, Kenneth C. Laudon and Jane P.
Laudon. 2018:20
Organisasi memiliki struktur yang terdiri dari berbagai tingkat dan spesialisasi. Struktur
mereka mengungkapkan pembagian kerja yang jelas serta Otoritas dan Tanggung jawab dalam
perusahaan. Bisnis diatur melalui hierarki, atau piramida struktur berjenjang. meliputi
manajerial, profesional, dan karyawan teknis, sedangkan level bawah terdiri dari operasional
(Strategic Level/Managerial Level dan Technical Level/Operational level).
Manajemen senior membuat keputusan strategis jangka panjang tentang produk dan
layanan serta memastikan kinerja keuangan perusahaan. Manajemen tingkat menengah
melaksanakan program dan rencana manajemen senior, dan manajemen operasional bertanggung
jawab untuk memantau kegiatan sehari-hari dari proses bisnis perusahaan dan Operasional
melakukan kegiatan bisnis sesuai Prosedur Standar Operasi yang ditetapkan sebelumnya.
5
Gambar 2.3
Hirarki Organisasi Bisnis (Managerial Level)
Sumber : Loudon & Loudon. (2018:20).
Gambar 2.4
Fungsi Bisnis
Sumber : Loudon & Loudon. (2018).
Fungsi utama bisnis tersebut masing-masing mempunyai aktivitas atau fungsi manajerial
(Managerial Level) yang melakukan pengaturan dan instruksional yang harus dilakukan oleh
fungsi teknis atau fungsi operasional (Technical Level/Operational Level) pada bidangnya
masing-masing sehingga lebih fokus pada kewenangan dan tanggung jawab yang sesuai dengan
tujuannya. Fungsi Penjualan dan Pemasaran bertujuan untuk melakukan optimalisasi penjualan
dan distribusi atas produk dan layanan perusahaan, Fungsi Keuangan dan Akuntansi berkaitan
6
dengan tujuan optimalisasi pengelolaan keuangan dan pencatatan serta pelaporan keuangan,
SDM bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia di perusahaan dan Fungsi
Manufaktur dan Produksi bertujuan mengoptimalkan kegiata kegiatann produksi dalam rangka
menghasilkan produk perusahaan. Penyusunan dilakukan secara berjenjang atau membentuk
hirarki dalam sebuah organisasi bisnis dan masing
masing-masing
masing fungsi akan membutuhkan dan
menghasilkan informasi. Informasi Instruksional berupa petunj
petunjuk,
uk, pedoman, SOP dan lainnya
merupakan informasi yang bersifat Top Down Information sedangkan yang mengalir dari bawah
ke atas berupa laporan kegiatan masing
masing-masing fungsi merupakan Bottom Up Information.
Values
Managerial/Strategic
Level
Goals -
Managerial Skills
Wisdom
• Conceptual
Intelligence Manager • Technical
Mapping Modelling
• Humanity
Knowledge
+ Experiences
Synthesizing, Decision Making
Designing Criterias & Rules
Information Operationall
+ Context of Activities Technical Level
Summarizing, analysing, Organizing
Visualization Data Indexing
Data Technical Skills
Collecting, Organizing + Capturing Procedures
Internal --> Aktivitas Bisnis <-- Eksternal
Facts, Signal, Symbol
Gambar 2.5
Hirarki Informasi-Pengetahuan
Pengetahuan dan Hirarki Organisasi Bisnis-Manajemen
Manajemen
Sumber : Disarikan dari berbagai Sumber
Bagian penting dari tanggung jawab manajemen adalah pekerjaan kreatif didorong oleh
pengetahuan dan informasi baru. Teknologi informasi dapat memainkan peran yang kuat dalam
membantu para manajer merancang dan memberikan produk dan layanan baru serta
mengarahkan dan mendesain ulang organisasi mereka. Pengelolaan atau Manajemen Sistem
Informasi yang tepat merupakan aspek yang sangat penting dalam menghadapi situasi bisnis saat
ini dengan tuntutan berbagai perubahan pada berbagai sektor. Pengelolaan/manajemen sistem
informasi ini melibatkan pendekatan teknis pada bidang Teknologi Informasi, dan pendekatan
perilaku pada aspek organisasi dan manajemen serta sumber daya manusianya serta aspek
lingkungan bisnisnya.
Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah salah satu dari banyak alat yang digunakan manajer untuk
mengatasi perubahan dan menciptakan solusi bisnis. Teknologi Informasi didesain dan dikelola
sedemikian rupa untuk kepentingan perusahaan menjadi sebuah sistem informasi. Teknologi
Informasi meliputi Hardware, Software, Storage, Network serta perangkat lain yang
berhubungan.
Jaringan (Network)
Teknologi jaringan dan telekomunikasi, terdiri dari perangkat fisik dan perangkat lunak
yang saling berhubungan dan melakukan proses transfer data dari satu lokasi fisik ke
lokasi lainnya. Komputer dan peralatan komunikasi dapat dihubungkan dalam jaringan
(Network) untuk berbagi suara, data, gambar dan video. Jaringan terbesar dan paling
banyak digunakan di dunia adalah Internet. Internet adalah "jaringan jaringan" global
yang menggunakan standar universal untuk menghubungkan jutaan jaringan di lebih dari
230 negara di seluruh dunia.
Internet telah menciptakan platform teknologi "universal" yang baru untuk membangun
produk, layanan, strategi, dan model bisnis baru. Platform teknologi ini memiliki
kegunaan internal, menyediakan konektivitas untuk menghubungkan berbagai sistem dan
jaringan dalam lingkungan perusahaan.
8
Gambar 2.6
Interkoneksi dengan Internet
Sumber : Loudon & Loudon. (2018).
Semua teknologi ini, secara bersamaan dan orang-orang (Brainware) yang diperlukan
untuk menjalankan dan mengelolanya, mewakili sumber daya yang dapat dibagikan ke seluruh
organisasi dan merupakan infrastruktur teknologi informasi (TI) perusahaan.
Infrastruktur TI menyediakan fondasi, atau platform, di mana perusahaan dapat
membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaannya. Setiap organisasi
harus merancang dengan cermat dan mengelola infrastruktur TI-nya sehingga memiliki
seperangkat layanan teknologi sesuai kebutuhan untuk pekerjaan yang ingin dicapai dengan
dukungan sistem informasi tersebut.
Contoh Kasus, JNE mengoperasikan sistem pengiriman paket global terbesar di
Indonesia. JNE banyak berinvestasi dalam teknologi sistem informasi untuk membuat bisnisnya
lebih efisien dan berorientasi pelanggan. Oleh karena itu perusahaan ini menggunakan berbagai
teknologi informasi, termasuk sistem pemindaian kode bar, jaringan nirkabel, komputer, gadget,
internet, dan banyak lainnya serta perangkat lunak untuk melacak paket, menghitung biaya,
mempertahankan akun pelangga, dan mengelola logistik.
9
Gambar 2.7
Interaksi SDM Fungsi Operasional dalam Teknologi Sistem Informasi
Penerapan sistem informasi pada perusahaan jasa tidak hanya pada investasi perangakt
keras atau lunak melainkan juga investasi sumber daya manusia. Perubahan yang terjadi akibat
perubahan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan perilaku (Socio Techno).
Manajemen JNE bertanggung jawab untuk memantau tingkat dan biaya layanan dan
untuk mempromosikan strategi perusahaan dalam menggabungkan biaya rendah dan layanan
yang unggul. Manajemen memutuskan untuk menggunakan sistem komputer untuk
meningkatkan kemudahan mengirimkan paket menggunakan JNE dan memeriksa status
pengirimannya, sehingga mengurangi biaya pengiriman dan meningkatkan pendapatan
penjualan.
Teknologi yang mendukung sistem ini terdiri dari komputer genggam, barpemindai kode,
komputer desktop, jaringan komunikasi kabel dan nirkabel, pusat data JNE, teknologi
penyimpanan untuk data pengiriman paket, perangkat lunak pelacakan paket in-house JNE, dan
perangkat lunak untuk mengakses World Wide Web. Hasilnya adalah solusi sistem informasi
untuk tantangan bisnis dalam menyediakan layanan tingkat tinggi dengan harga rendah dalam
menghadapi persaingan yang semakin ketat.
investasi ini akan berupa peningkatan produktivitas,sebagai peningkatan pendapatan (yang akan
meningkatkan nilai pasar saham perusahaan), atau mungkin sebagai posisi strategis jangka
panjang superior perusahaan di pasar tertentu (yang menghasilk
menghasilkan
an pendapatan superior di masa
depan).
Dari
ari perspektif bisnis, sistem informasi adalah instrumen penting untuk menciptakan
nilai bagi perusahaan. Sistem Informasimemungkinkan perusahaan untuk meningkatkan
pendapatannya atau mengurangi biayanya dengan membe memberikan
rikan informasi yang membantu
manajer membuat keputusan yang lebih baik atau yang meningkatkan pelaksanaan proses bisnis.
Misalnya, sistem informasi untuk menganalisis data checkout supermarket dapat meningkatkan
perusahaan profitabilitas dengan membantu m manajer
anajer membuat keputusan yang lebih baik untuk
pengawasan stok dan pengaturan promosi di supermarket.
Gambar 2.8
Business Information Value Chain
Sumber : Loudon & Loudon. (2018).
Dari perspektif bisnis, sistem informasi adalah bagian dari serangkaian
kegiatan bernilai tambah untuk memperoleh, mengubah, dan mendistribusikan
informasi yang dapat digunakan manajer untuk meningkatkan pengambilan
keputusan, meningkatkan kinerja organisasi, dan, pada akhirnya, meningkatkan
Profitabilitas Perusahaan
11
Sistem Informasi pada perspektif bisnis memfokuskan pada organisasi dan manajerial.
Sistem informasi mewakili solusi organisasi dan manajemen, berdasarkan pada teknologi
informasi, untuk suatu tantangan atau masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan organisasi.
Diagram awaldari setiap bagian menggambarkan hubungan antara tantangan bisnis, keputusan
manajemen dan organisasi yang dihasilkan untuk menggunakan IT sebagai solusi untuk
tantangan yang dihasilkan oleh lingkungan bisnis. Anda dapat menggunakan diagram inisebagai
titik awal untuk menganalisis sistem informasi atau sistem informasi apa punmasalah yang Anda
temui.
Sistem Informasi Sebagai Aset Pelengkap: Model Organisasi dan Model Bisnis
yang Tepat
Kesadaran pada dimensi organisasi dan manajerial sistem informasi dapat membantu
memahami alasan suatu perusahaan dapat mencapai hasil yang lebih baik dengan menggunakan
sistem informasi. Studi pengembalian dari investasi teknologi informasi menunjukkan bahwa ada
variasi yang cukup besar dalam pengembalian yang diterima perusahaan
Gambar 2.9
Variation In Returns On Information Technology Investment
Sumber: Berdasarkan Brynjolfsson dan Hitt (2000).
Meskipun, rata-rata, investasi dalam teknologi informasi menghasilkan
pengembalian jauh di atas yang dikembalikan oleh investasi pada bidang lain,
namun ada variasi yang cukup besar bagi banyak perusahaan.
• Beberapa perusahaan berinvestasi banyak dan menerima banyak hasil (kuadran 2),
• yang lain berinvestasi dalam jumlah yang sama dan menerima sedikit pengembalian/
hasil (kuadran4),
• Perusahaan lain masih berinvestasi sedikit dan menerima banyak (kuadran 1),
• Sedangkan perusahaan lain berinvestasi sedikit dan menerima sedikit (kuadran 3).
12
Gambar kuadran diatas menunjukkan bahwa berinvestasi dalam teknologi informasi tidak
menjamin pengembalian
ngembalian yang baik. Apa yang menyebabkan variasi ini di antara perusahaan?
Jawabannya terletak pada konsep aset komplementer atau aset pelengkap. Investasi
teknologi informasi saja tidak dapat membuat organisasi dan manajer lebih efektif kecuali jika
disertai dengan nilai-nilai,
nilai, struktur, dan pola perilaku yang mendukung dalam organisasi dan aset
pelengkap lainnya. Perusahaan bisnis perlu mengubah cara mereka melakukan bisnis sebelum
mereka benar-benar
benar dapat menuai keuntungan dari teknologi informasi baru
baru.
Investasi dalam organisasi dan manajemen ini juga dikenal sebagai modal organisasi dan
manajemen. Tabel di bawah mencantumkan investasi pelengkap utama yang perlu dilakukan
perusahaan untuk merealisasikan nilai dari investasi teknol
teknologi
ogi informasi mereka. Beberapa
investasi ini melibatkan aset berwujud, seperti bangunan, mesin, dan peralatan. Namun, nilai
investasi dalam teknologi informasi sangat tergantung pada investasi pelengkap dalam
13
Gambar 2.10
Pendekatan Kontemporer Terhadap Sistem Informasi
Sumber : Loudon & Loudon. (2018)
Studi tentang sistem informasi berkaitan dengan masalah dan wawasan yang disumbangkan
dari disiplin teknis dan perilaku.
14
Sudut pandang yang dapat diambil pada modul ini adalah sosioteknik dari sistem. Dalam
pandangan ini, kinerja organisasi yang optimal dicapai dengan bersama-sama mengoptimalkan
sistem sosial dan teknis yang digunakan dalam produksi. Dengan mengadopsi perspektif sistem
sosioteknik untuk menghindari pendekatan teknologi murni dalam sistem informasi.
Sebagai contoh, fakta bahwa teknologi informasi dengan cepat mengalami penurunan
dalam biaya dan bertambahnya daya tidak selalu atau dengan mudah diterjemahkan menjadi
peningkatan produktivitas atau laba bottom-line. Fakta bahwa perusahaan baru-baru ini
menginstal sistem pelaporan keuangan untuk seluruh perusahaan tidak selalu berarti bahwa itu
akan digunakan, atau digunakan secara efektif. Demikian juga, fakta bahwa perusahaan baru-
baru ini memperkenalkan prosedur bisnis baru dan proses baru, tidak selalu menjamin karyawan
akan lebih produktif jika tidak ada investasi dalam sistem informasi baru dengan melibatkan
integrasi berbagai bidang terkait yang memungkinkan pencapaian secara optimal.
Dalam modul ini, kami menekankan perlunya mengoptimalkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Komponen teknis dan perilaku perlu mendapat perhatian yang berarti bahwa
teknologi harus diubah dan dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan organisasi
dan individu. Terkadang, teknologi mungkin harus "tidak dioptimalkan" untuk mencapai
kesesuaian ini. Misalnya, pengguna ponsel menyesuaikan teknologi ini dengan kebutuhan
pribadi mereka, dan sebagai akibatnya produsen dengan cepat berusaha menyesuaikan teknologi
agar sesuai dengan harapan pengguna.
Organisasi dan individu juga harus diubah melalui pelatihan, pembelajaran, dan
perubahan organisasi yang direncanakan untuk memungkinkan teknologi beroperasi dan
berkembang. Gambar di bawah ini menggambarkan proses penyesuaian timbal balik ini dalam
sistem sosioteknik
Gambar 2.11
Perspektif Sosial-Teknis Terhadap Sistem Informasi
Sumber : Loudon & Loudon. (2018)
Studi tentang sistem informasi berkaitan dengan masalah dan wawasan yang disumbangkan
dari disiplin teknis dan perilaku. Dalam perspektif sosioteknik, kinerja suatu sistem
dioptimalkan ketika teknologi dan organisasi saling menyesuaikan satu sama lain sampai
diperoleh kecocokan yang memuaskan.
16
Deshmukh, Ashutosh. (2006). Digital Accounting. The Effect of The Internet and ERP On
Accounting. USA. IRM Press. Idea Group.
Loudon, Kenneth C. & Loudon, Jane P. (2013) Essential of Management Information Systems.
10th Edition. England Pearson Education Inc.
Loudon, Kenneth C. . & Loudon, Jane P. (2018). Management Information Systems, Managing
The digital Firms. 15th Edition. Global Edition. England. Pearson Education Inc.
Loudon, Kenneth C. . & Traver, Guercio Carol. (2017). E-Commerce, Business Technology
Society. 13th Edition. Global Edition. England. Pearson Education Inc.
McLeod, Raymond and George P. Schell, 2007, Management Information Systems, 10th Edition,
Prentice Hall
Internet Web :
Fan, Ziyang & Chiffellle, Christian Rodriguez. World Economic Forum. (2018). These 5
Technologies Have The Potential to Change Global Trade Forever. 6 June 2018. Part of
Industry Strategy Meeting. https://www.weforum.org/agenda/2018/06/from-blockchain-
to-mobile-payments-these-technologies-will-disrupt-global-trade/