Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DI RUMAH SAKIT BHINEKA BAKTI HUSADA
I. PENDAHULUAN
Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Infeksi dilakukan secara
menyeluruh dan berkesinambungan untuk mewujudkan misi Rumah Sakit
Bhineka Bakti Husada, yang tentunya akan meningkatkan mutu pelayanan
Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada. Dalam mewujudkan misi Rumah
Sakit Bhineka Bakti Husada yaitu meningkatkan profesionalisme sumber
daya manusia, maka Tim Pengendalian Infeksi telah memprogramkan
berbagai pelatihan untuk sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit
Bhineka Bakti Husada khususnya dalam hal pencegahan dan
pengendalian infeksi.

II. LATAR BELAKANG


Pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit harus didukung oleh
sumber daya manusia yang berkualitas utnuk mencapai pelayan yang
prima dan optimal. Pelayanan yang prima dan optimal dapat diwujudkan
dengan kemampuan kognitif dan motorik yang cukup yang harus dimiliki
oleh setiap petugas kesehatan khususnya di Rumah Sakit Bhineka Bakti
Husada. Menyadari hal tersebut maka Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi, merasa ikut bertanggungjawab dalam meningkatkan kemampuan
kognitif dan motorik sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit
Bhineka Bakti Husada. Serangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan
telah diprogramkan untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya
manusia yang ada di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada khususnya
dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


A. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik sumber daya manusia
yang ada di Rumah Santa Santa Maria.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan perawat dalam melakukan prosedur
tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
2. Meningkatkan pengetahuan petugas sanitasi/kebersihan dalam
melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian
infeksi.
3. Meningkatkan pengetahuan petugas laundry dalam melakukan
tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
4. Meningkatkan pengetahuan petugas laboratorium dalam
melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian
infeksi.
5. Meningkatkan pengetahuan petugas medis dan non medis dalam
melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian
infeksi.
6. Meningkatkan pengetahuan petugas instalasi gizi dalam melakukan
pengolahan dan penyajian makanan yang sesuai dengan prinsip
pengendalian infeksi.
7. Meningkatkan pengetahuan petugas medis dan non medis dalam
melakukan penanganan dengan prosedur isolasi agar tetap sesuai
dengan prinsip pengendalian infeksi.
8. Meningkatkan pengetahuan petugas farmasi dalam melakukan
tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
9. Meningkatkan pengetahuan petugas dalam melakukan tindakan
dengan prinsip kewaspadaan standar yang sesuai dengan prinsip
pengendalian infeksi.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Pelatihan ini
dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kerja Tim PPI,
dalam pelatihan ini dipaparkan tentang pencegahan pengendalian
infeksi, struktur organisasi Tim PPI dan uraian tugas serta
tanggung jawab masing-masing anggota. Pelatihan ini
diselenggarakan oleh tim PPI dan bagian Diklat RS. Santa Maria.
2. Pelatihan Hand Hygiene Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus
dilakukan oleh petugas dalam menangani pasien tanpa
mengetahui terlebih dahulu diagnosanya, petugas harus
melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci
6 langkah sesuai standar WHO harus diajarkan kepada seluruh
karyawan, mulai dari teori sampai mendemonstrasikannya.
Pelatihan akan dilakukan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi dan Bagian Diklat.
3. Pelatihan Pemasangan Kateter Pelatihan ini berisi mengenai
pentingnya prinsip steril dalam pemasangan kateter, cara
pemasangan kateter yang benar, komplikasi pemasangan kateter
urin. Pelatihan ini akan dilakukan oleh Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi, Bagian Diklat dan Keperawatan.
4. Pelatihan Pengelolaan Limbah/Sampah Pelatihan ini ditujukan
kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning
service outsourcing tentang penempatan sampah sesuai dengan
standar pencegahan dan pengendalian Infeksi dan dipaparkan
mulai proses pemilahan sampai dengan proses pemusnahan
sampah/limbah rumah sakit.
5. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pelatihan ini
dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat
ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi melalui kegiatan
yang dilakukan di rumah sakit. Pelatihan ini meliputi pengenalan
berbagai macam APD yang harus dipakai untuk masing-masing
unit kerja, cara pemakaian, cara melepas, serta kegunaannya.
Pelatihan ini dilakukan oleh Tim PPI dan Bagian Diklat.
6. Pelatihan Pemasangan Inta Vena Line Pelatihan ini berisi
mengenai cara pemasangan infus yang benar, sehingga
meminimalkan terjadinya komplikasi. Dalam pelatihan ini juga akan
disampaikan apa yang dimaksud dengan phlebitis, tanda dan
gejalanya, dan penanganannya. Pelatihan ini akan dilakukan oleh
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Bagian Diklat dan
Keperawatan.
7. Pengadaan Sarana dan Prasarana Hand Hygiene Dalam rangka
menunjang keberhasilan program hand hygiene maka diperlukan
sarana dan prasarana yang mendukung seperti handsrub disetiap
pintu masuk, koridor, leaflet cuci tangan, tissue/lap tangan, banner
tentang hand hygiene, sabun cair, pamflet hand hygiene.
Pengadaaan sarana dan prasarana dilakukan oleh Tim PPI
berkolaborasi dengan bagian pengadaan sarana dan prasarana
rumah sakit.
8. Pelatihan Hand Hygiene untuk Pengunjung Hand hygiene tidak
hanya dibudayakan pada petugas yang ada di rumah sakit, teapi
juga kepada seluruh keluarga pasien dan pengunjung Rumah Sakit
Bhineka Bakti Husada. Pelatihan ini dikhususkan untuk keluarga
dan pengunjung pasien seluruh unit rawat inap dan rawat jalan
yang melakukan pengobatan ataupun kontrol ke Rumah Sakit
Bhineka Bakti Husada. Pelatihan ini dilakukan dengan metode
kampanye hand hygiene yang dilakukan di koridor, pintu masuk
unit ruang rawat, ruang tunggu keluarga pasien, ruang tunggu obat.
Pelatihan dilakukan oleh Tim PPI, Bagian Diklat.
9. Evaluasi Hand Hygiene dan Sarananya Evaluasi dilakukan 1 bulan
setelah diberikan pelatihan dan terpenuhinya sarana dan
prasarana, kemudian selanjutnya 3 bulan sekali. Evaluasi ini
dilakukan untuk mendapatkan penilaian terhadap keefektifan
pelatihan dan sarana prasarana yang telah disediakan. Evaluasi
dilakukan oleh Tim PPI dan bagian pengadaan saran prasarana
rumah sakit.
10. Pelatihan Perawatan Luka Pelatihan ini berisi tentang cara perawat
melakukan perawatan luka secara benar dan sesuai dengan
prinsip steril. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Tim PPI dan Bagian
Diklat Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada.
11. Pelatihan Pengelolaan Linen Pelatihan ini berisi pengelolaan linen
kotor dan linen bersih mulai dari pemisahan sampai
pendistribusian. Pelatihan ini akan dilaksanakan oleh Tim
Pengendalian Infeksi, Bagian Diklat dan Keperawatan.
12. Pelatihan Kebersihan Ruangan Pelatihan ini dilakukan secara
berkala dan dititkberatkan pada cara kebersihan setiap ruangan di
rumah sakit meliputi ruang rawat inap, ruang rawat jalan, kantor,
laboratorium, farmasi dan ruang-ruang khusus untuk pemeriksaan
penunjang. Sasaran pelatihan ini adalah seluruh petugas
kebersihan meliputi pramu kebersihan dan cleaning service
outsourcing. Pelatihan ini dilaksanakan oleh tim PPI dan bagian
diklat.
13. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi Pelatihan ini
berisi cara pengelolaan alat kesehatan mulai dari dekontaminasi
sampai dengan sterilisasi. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Tim
Pengendalian Infeksi khususnya penanggungjawab sterilisasi
bekerjasama dengan bagian Diklat.
14. Pengadaan Ruangan Bertekanan Negatif Dalam rangka
menunjang keberhasilan program kewaspadaan isolasi maka
diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung seperti ruangan
bertekanan negatif untuk pasien-pasien dengan penyakit menular,
pasien dengan imunosupresan. Pengadaaan sarana dan
prasarana dilakukan oleh Tim PPI berkolaborasi dengan bagian
pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit.
15. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (berkala) Pemeriksaan
kesehatan karyawan ini dilakukan secara rutin setiap tahun berupa
pemeriksaan HbsAg dan anti HAV yang diberlakukan kepada
seluruh karyawan rumah sakit.
16. Imunisasi Hepatitis Imunisasi hepatitis diberikan kepada karyaan
yang hasil cek HbsAg nya
17. Sosialisasi Kejadian Tertusuk Jarum Sosialisasi ini dilakukan
kepada seluruh staf medis maupun staf non medis yang bertugas
di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada dalam hal kemungkinan
kejadian tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian
tersebut.
18. Revisi SPO Revisi SPO dilakukan setiap 3 tahun sekali apabila
dijumpai ketidaksesuaian antara SPO sebelumnya dengan praktik
di lapangan.
19. Identifikasi Tanggal Kadaluarsa Peralatan dan Obat Identifikasi ini
dilakukan oleh pihak logistik farmasi yang bekerjasama dengan
Tim PPI dalam pengawasan obat dan alat yang kadaluarsa dimana
setiap bulan akan diadakan penarikan pada alat dan obat 6 bulan
sebelum masa berlaku kadaluarsanya.
20. Evaluasi Kelengkapan Sarana Pengelolaan Limbah / Sampah
Evaluasi kelengkapan sarana pengelolaan limbah/sampah
dilakukan setiap bulan, dimana masing-masing ruangan akan
menyerahkan langsung permintaan sarana yang terkait dengan
pengelolaan limbah ke bidang pengadaan sarana dan prasarana
rumah sakit. Evaluasi ini melibatkan tim PPI dalam pemenuhan
sarana yang digunakan sesuai dengan standar PPI.
21. Kampanye Hand Hygiene Kampanye hand hygiene dilakukan
dalam waktu 1 bulan dimana setiap 1 minggu dilakukan 2 kali
kampanye yang bergiliran di setiap ruangan perawatan, ruang
tunggu rawat jalan, ruang tunggu rawat inap. kampanye cuci
tangan ini dilakuakn dengan metode demonstrasi, membagikan
leaflet. Kampanye ini dilakukan oleh Tim PPI dengan bekerjasama
dengan Tim Keselamatan Pasien.
22. Surveilans Infeksi Saluran Pernafasan (VAP) Surveilans ini
dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien
yang terpasang ventilator menggunakan formulir yang sudah
disediakan oleh Tim PPI mengenai lama pemasangan ventilator
dan infeksi yang terjadi karena pemasangan alat tersebut.
Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk
diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa.
23. Surveilans Infeksi Saluran Kencing (ISK) Surveilans ini dilakukan
setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien yang
terpasang urine kateter menggunakan formulir yang sudah
disediakan oleh Tim PPI mengenai lama pemasangan urine kateter
dan infeksi yang terjadi karena pemasangan urine kateter tersebut.
Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk
diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa.
24. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) Surveilans ini
dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien
yang terpasang intra vena line menggunakan formulir yang sudah
disediakan oleh Tim PPI mengenai lama pemasangan intra vena
line dan infeksi yang terjadi karena pemasangan intra vena line
tersebut. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk
diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa.
25. Surveilans Infeksi Daerah Luka Operasi (ILO) Surveilans ini
dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien
yang dilakukan operasi menggunakan formulir yang sudah
disediakan oleh Tim PPI mengenai jenis operasi dan infeksi yang
mungkin terjadi karena tindakan operasi tersebut. Rekapitulasi
laporan harian dilakukan setiap bulan untuk diserahkan kepada
IPCN untuk dilakukan analisa.
26. Surveilans Dekubitus Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh
perawat di unit tersebut pada pasien yang mengalami dekubitus
menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh Tim PPI
mengenai jumlah pasien dengan tirah baring dan kejadian
dekubitus yang terjadi karena tirah baring. Rekapitulasi laporan
harian dilakukan setiap bulan untuk diserahkan kepada IPCN untuk
dilakukan analisa.
27. Surveilans Penderita MRSA
28. Surveilans Emerging atau Reemerging Diseases di Masyarakat

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pelatihan ini dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan
simulasi.
2. Pengadaan saran dan prasarana dilakukan dengan mengajukan
permohonan pengadaan alat.
3. Evaluasi pelatihan cuci tangan dilakukan dengan melakukan audit
kepatuhan cuci tangan.
4. Tim PPI melakukan rapat dengan Direktur dan komite pelayanan
medik mengenai hasil audit dan rencana tindak lanjut.
VI. SASARAN
1. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
Pelatihan ini ditujukan kepada anggota Tim PPI (dokter spesialis,
dokter umum, perawat, petugas laboratorium, petugas instalasi
gizi, petugas farmasi, petugas sanitasi, petugas sarana dan
prasarana, IPCLN). Sasaran pelatihan ini sebanyak 29 orang.
2. Pelatihan Hand Hygiene untuk perawat
Pelatihan hand hygiene untuk perawat di IGD, ruang rawat inap
(HCU, PICU, NICU, ICU, ICCU, stroke unit, lantai 3 dewasa dan
anak, kebidanan dan perinatologi, lantai 5A, lantai 5B, lantai 6) dan
ruang rawat jalan yang dilakukan selama 4 minggu. Setiap minggu
dilakukan 2 sesi pelatihan. Setiap 1 sesi pelatihan ditargetkan
peserta sebanyak 30 orang.
3. Pelatihan Pemasangan Kateter
Pelatihan pemasangan kateter dilakukan kepada seluruh perawat
baik yang bertugas di ruang rawat inap ataupun rawat jalan Rumah
Sakit Bhineka Bakti Husada yang dilakukan selama 2 minggu
dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada 2 sesi
pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang.
4. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Pelatihan pemakaian APD dilakukan kepada seluruh karyawan
baik staf medis ataupun staf non medis yang bertugas di ruang
rawat inap ataupun rawat jalan, pengelolaan sampah, instalsi gizi,
farmasi, laundry Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada yang
dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 4 sesi pelatihan,
minggu ke II ada 4 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta
sebanyak 40 orang.
5. Pelatihan Pemasangan Inta Vena Line
Pelatihan pemasangan intra vena line dilakukan kepada seluruh
perawat baik yang bertugas di ruang rawat inap ataupun rawat
jalan Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada yang dilakukan selama 2
minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada 2
sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang.
6. Pengadaan Sarana dan Prasarana Hand Hygiene
Pengadaan saran dan prasarana hand hygiene dilakukan selama 2
minggu berupa pemasangan banner, distribusi leaflet cuci tangan,
pengadaan handsrub di setiap koridor, pintu masuk ruangan pasien
untuk dokter dan tenaga kesehatan yang lain.
7. Pelatihan Hand Hygiene untuk Pengunjung
Pelatihan cuci tangan untuk pengunjung dilakukan selama 2
minggu secara bergiliran di masing-masing ruangan. Dalam
pelatihan ini dilakukan dalam 2 sesi setiap minggunya, target
pesertanya adalah 15 orang setiap sesi.
8. Evaluasi Hand Hygiene dan Sarananya
Evaluasi cuci tangan dan sarananya untuk staf medis dan non
medis dilakukan selama 2 minggu dengan mengadakan audit cuci
tangan dan audit penyediaan sarana pada masing-masing unit
kerja.
9. Pelatihan Perawatan Luka
Pelatihan perawatan luka dilakukan kepada seluruh perawat baik
yang bertugas di ruang rawat inap ataupun rawat jalan Rumah
Sakit Bhineka Bakti Husada yang dilakukan selama 2 minggu
dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada 2 sesi
pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang.
10. Pelatihan Pengelolaan Linen
Pelatihan pengelolaan linen dilakukan kepada petugas laundry dan
pembantu perawat bertugas di ruang rawat inap Rumah Sakit
Bhineka Bakti Husada yang dilakukan selama 2 minggu dengan
minggu I ada 1 sesi pelatihan, minggu ke II ada 1 sesi pelatihan.
Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 15 orang.
11. Pelatihan Kebersihan Ruangan
Pelatihan kebersihan ruangan dilakukan kepada petugas
kebersihan bertugas di ruang rawat inap dan rawat jalan Rumah
Sakit Bhineka Bakti Husada yang dilakukan selama 2 minggu
dengan minggu I ada 1 sesi pelatihan, minggu ke II ada 1 sesi
pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 30 orang.
12. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi
Pelatihan dekontaminasi alat dilakukan kepada perawat dan
pembantu perawat bertugas di ruang rawat inap dan rawat jalan
Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada yang dilakukan selama 2
minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada 2
sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang.
13. Pengadaan Ruangan Bertekanan Negatif
Pengadaan ruangan bertekanan negatif direncanakan akan
ditempatkan di ruang pasien isolasi, kamar bedah, ICU, ICCU,
HCU.
14. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (berkala)
Pemeriksaan kesehatan berkala akan dilakukan selama 2 minggu
di ruang medical check up dan pada pemeriksaan darah karyawan
Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada akan datang ke laboratorium.
15. Imunisasi Hepatitis
Imunisasi hepatitis dilakukan selama 2 minggu di ruang medikal
check up.
16. Sosialisasi Kejadian Tertusuk Jarum.
Sosialisasi kejadian tertusuk jarum dilakukan kepada perawat dan
pengelola sampah selama 2 minggu. Pada minggu I dilakukan 3
sesi dan minggu ke II dilakukan 3 sesi, dengan masing-masing sesi
peserta berjumlah 40 orang.
17. Revisi SPO
Revisi SPO dilakukan pada awal tahun selama 2 bulan oleh tim
penyusun PPI yang disesuaikan denga keadaan dilapangan. SPO
yang masih relevan tidak dilakukan revisi.
18. Identifikasi Tanggal Kadaluarsa Peralatan dan Obat
Identifikasi tanggal kadaluarsa peralatan dan obat dilakukan setiap
bulan pada hari sabtu minggu ketiga di setiap unit kerja
keperawatan baik rawat inap maupun rawat jalan yang dilakukan
oleh logistik farmasi.
19. Evaluasi Kelengkapan Sarana Pengelolaan Limbah/ Sampah
Evaluasi kelengkapan sarana pengelolaan limbah dilakukan
selama 1 minggu dengan mengadakan audit penyediaan sarana
pengelolaan limbah pada masing-masing unit kerja baik rawat inap
maupun rawat jalan.
20. Kampanye Hand Hygiene
Kampanye cuci tangan dilakukan kepada pengunjung pasien
selama 1 minggu. Setiap hari anggota PPI akan secara bergiliran
memberikan kampanye cuci tangan pada setiap keluarga ataupun
pengunjung pasien yang berada di ruang tunggu rawat inap, ruang
tunggu rawat jalan dan koridor.
21. Surveilan Infeksi Saluran Pernafasan
Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan
formulir surveilans PPI disesuaikan dengan alat kesehatan yang
terpasang pada pasien. Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan
dan diserahkan pada IPCN untuk dianalisa.
22. Surveilan Infeksi Saluran Kencing
Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan
formulir surveilans PPI disesuaikan dengan alat kesehatan yang
terpasang pada pasien. Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan
dan diserahkan pada IPCN untuk dianalisa.
23. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer
Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan
formulir surveilans PPI disesuaikan dengan alat kesehatan yang
terpasang pada pasien. Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan
dan diserahkan pada IPCN untuk dianalisa.
24. Surveilans Infeksi Daerah Luka Operasi
Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan
formulir surveilans PPI disesuaikan dengan tindakan operasi yang
dilakukan pada pasien. Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan
dan diserahkan pada IPCN untuk dianalisa.
25. Surveilans Penderita MRSA
26. Surveilans Emerging atau Reemerging Diseases di Masyarakat

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


(Terlampir)
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dilakukan setiap bulan dan dilakukan oleh IPCN melalui rapat rutin
yang dilaksanakan bersama dengan anggota tim PPI.
2. Pelaporan Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap
bulan berdasarkan masing-masing kegiatan yang dilakukan.
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Infection
Prevention Control Nurse setiap bulan dan ditujukan kepada
direktur dan ketua komite pelayanan medik.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan Pada setiap kegiatan dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi yang dilakukan, ada beberapa hal yang harus
didokumentasikan seperti:
a. Pre planning kegiatan
b. Materi
c. Undangan
d. Daftar hadir
e. Laporan hasil kegiatan
f. Dokumentasi (foto) kegiatan
2. Pelaporan Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai
kegiatan dilakukan (maksimal 1 minggu setelah kegiatan
berlangsung) dan dilaporkan kepada ketua Tim PPI setiap 1 bulan
sekali, yang selanjutnya akan dilaporkan kepada direktur dan
komite pelayanan medik.
3. Evaluasi Kegiatan Evaluasi pelaksanaan program dilakukan 1
tahun sekali dengan cara melihat seluruh pelaksanaan kegiatan
yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum dilakukan beserta
hambatan pelaksanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai