(EXPERIMENT IV)
ANALISA KIMIA LUMPUR BOR
(CHEMICAL ANALYSIS OF DRILLING MUD)
51
52
ini diperlukan misalnya untuk mengetahui kelarutan batu kapur yang masuk
ke dalam system lumpur pada waktu pemboran menembus formasi
limestone.
Analisa kandungan ion klor (Cl-) diperlukan untuk mengetahui
kontaminasi garam yang masuk ke dalam system lumpur pada waktu
pemboran menembus formasi garam ataupun kontaminasi garam yang
berasal dari air formasi.
Metode utama yang digunakan dalam analisa kimia lumpur pemboran
adalah titrasi. Titrasi meliputi sample yang diketahui volumenya dengan
sejumlah volume suatu larutan standar yang diketahui konsentrasinya.
Konsentrasi dari ion yang kita analisa dapat ditentukan dari pengetahuan
tentang reaksi yang terjadi pada saat titrasi. Analisa kandungan ion besi
diperlukan untuk pengontrolan terjadinya korosi pada peralatan pemboran.
Air yang mengandung sejumlah besar ion-ion Ca2+ dan Mg2+ dikenal
sebagai air sadah atau “Hard Water”. Ion-ion ini bisa berasal dari lumpur
pada waktu member formasi gypsum (CaSO4.2H2O).
4.3.2 Bahan
1. NaHCO3
2. NaOH
3. CaCO3
4. Serbuk MgO
5. Kalium Kromat
53
6. Bentonite
7. Gypsum
8. Aquadest
9. Larutan H2SO4 0,02 N
10. Larutan AgNO3
11. Larutan KMnO4 0,1 N
12. Penolphalein
13. Methyl Jingga
14. Indicator EBT
15. Larutan EDTA
Catatan:
Jika,
a. 2P > M menunjukkan adanya gugus ion OH − dan CO2−
3
Perhitungan :
1. Total Alkalinity =
M × Normalitas H2 SO4 × 1000
ml Filtrat
= epm Total Alkalinitas
2. CO2−
3 Alkalinity =
4.6 Perhitungan
1. Alkalinity
1.1Total Alkalinity
Dik : P = 8 ml
57
M = 17 ml
𝑁𝐻2 𝑆𝑂4 = 0.02 N
Volume Filtrat = 3 ml
𝐵𝑀𝐻𝐶𝑂3 = 61
𝐵𝑀𝐶𝑂3−2 = 60
Dit : total alkalinity?
Jawab:
= 113,3 ppm
Dik : P = 8 ml
M = 17 ml
NH2SO4 = 0,02 N
Volume Filtrat = 3 ml
Berat molekul 𝐻𝐶𝑂3 = (Ar H) + (Ar C) + 3 (Ar O)
= (1) + (12) + 3(16) = 61
Dit : 𝐻𝐶𝑂3 Alkalinity ?
Jawab:
(M−2P)×NH2 SO4 ×1000
Ppm 𝐻𝐶𝑂3 = volume filtrat
× BM HCO3
(17 ml−2,8ml)×0,02N×1000
= × 61 = 406,66 ppm
3 ml
2. Kesadahan Total
Dik: 𝑉𝐸𝐷𝑇𝐴 = 10 ml
𝑀𝐸𝐷𝑇𝐴 = 0,01
𝑉𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡 = 3 ml
Dit : ?
Dijawab:
𝑚𝑙 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥 𝑚 𝐸𝐷𝑇𝐴 𝑥1000
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
𝑚𝑙 𝑓𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡
10 𝑥 0,01 𝑥 1000
= = 33,33 𝑒𝑝𝑚 (𝑐𝑎+2 + 𝑚𝑔+2)
3 𝑚𝑙
Jawab:
Volume AgNO3 ×NAgNO3 ×1000
ppm 𝐶𝑙 − = × 𝐵𝑀 𝐶𝑙 −
volume filtrat
8 𝑚𝑙×0,01𝑁×1000
= × 35,5 = 1420 ppm
2 𝑚𝑙
3.7 Pembahasan
Pada percobaan analisa kimia lumpur pemboran bertujuan untuk
menganalisa nilai ph, alkalinitas, kesadahan total dan kandungan klorida
yang terdapat dalam lumpur pemboran. Analisa ini sangat penting agar
fungsi lumpur pemboran dapat dimanfaatkan secara maksimal. Perubahan
kandungan ion-ion tertentu dalam lumpur pemboran akan berpengaruh
terhadap sifat-sifat fisis lumpur pemboran, oleh karena itu kita perlu
melakukan Analisa kimia untuk mengontrol kandungan ion-ion tersebut
kemudian dlakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam
penanggulangannya.
Alkalinitas adalah kemampuan suatu larutan untuk bereaksi dengan
suatu asam. Analisa alkalinitas bertujuan untuk mengetahui kelarutan batuan
kapur yag masuk kedalam system lumpur pada waktu pemboran menembus
formasi limestune. Dalam analisa ini, menggunakan sampel dengan
komposisi 350 ml aquadest, 22,5 gram bentonite, 0,4
gram𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3− , 0,4 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑁𝑎𝑂𝐻, dan 0,2 gram 𝐶𝑎𝐶𝑜3 . Dan sampel
didapatkan nilai pH sebesar 11. Volume titrasi 𝐻2 𝑆𝑂4 yang digunakan P = 8
ml, volume titrasi 𝐻2 𝑆𝑂4 yang kedua M = 17 ml, maka total alkalinitas
dapat dihitung dan didapatkan hasil 113,3 ppm. Dilihat bahwa 2P<M itu
menunjukkan adanya 𝐶𝑂3− dan 𝐻𝐶𝑂3− . 𝐴𝑙𝑘𝑎𝑙𝑖𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐶𝑂32− bernilai 3200
ppm dan alkalinitas 𝐻𝐶𝑂3− bernilai 406,66 ppm. Ion-ion yang terdapat
dalam batuan karbonat dapat menaikkan pH lumpur. Niai pH lumpur yang
tinggi dapat meyebabkan terjadinya scal dan kick, sedangkan nilai pH
lumpur yang rendah dapat menyebabkan meleburnya cutting dan korosi.
Kesadahan total didefinisikan sebagai jumlah konsentrasi calsiuam
dan magnesium, keduanya dinyatakan dalam kalsium dan magnesium,
60
Discussion
At this chemical analysis experiment, the goal is to analyst pH,
alkalinity, hardness, and chloride content in mud drilling.this analyst is
important so the function of mud is effectively. The change of ion in mud
drilling properties. So , we must do the chemical analysis to control ion
content and then how to minimize the affect.
Alkalinity is solution performance to react with acid. Lkalinity
analysis is to drilling time. In this analysis, we use 350 cc aquadest, 22,5
gram bentonite, 0,4 gram 𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3 , 0,4 NaOH and 0,2 gram 𝐶𝑎𝐶𝑜3. We
got pH valus is 11 , titration volume of 𝐻2 𝑆𝑂4 is 8 ml, titration volume of
𝐻2 𝑆𝑂4is 17 ml (second), the alkalinity total can be calculated so we got
113,3 ppm, we can conclude that 2P<M, it shows there’s 𝐶𝑂3 and HCO3.
CO3 alkalinity s 3200 ppm and HCO3 alkalinity is 406,66 ppm ion in
carbonate rock can increase pH value of mud.
If the pH value of mud is high, the formation will kick. If the pH value
of mud is low, the formation can melt cutting and corrosion. Hardness is a
calcium and magnesium concentration, both of them is defined as calcium
carbonate. The value of hardness is 0 to 100. But is this experiment, we got
61
the value is 33,33 ppm. Chloride is a negative ion that easily react with the
other atom like potassium chlorine or sodium chloride. We got the value is
1420 ppm. The function to determine chloride content is to know salty
contamination in drilling process.
3.8 Kesimpulan
Dari percobaan analisa kimia lumpur pemboran, didaptkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai pH yang didapatkan dari 3 sampel adalah 11 yang artinya ke
tiga sampel bersifat basa dan nilai pH berada pada kondisi normal.
2. Nilai alkalinitas total 113,3 ppm, karena 2P> M yang berarti,
menandakan adanya 𝐶𝑂3−2dan 𝐻𝐶𝑂3− . Alkalinitas 𝐶𝑂3+ adalah
3200 ppm dan 𝐻𝐶𝑂3− 406,66 ppm.
3. Nilai kesadahan total yang didapatkan 33,33 ppm ( 𝐶𝑎2+ +
𝑀𝑔2+ )
4. Kandungan clorida diperoleh 1420 ppm.
3.9 Tugas
1. Jelaskan kegunaan penentuan alkalinitas, kandungan klorida dan
kesadahan total !
Jawab:
1). Kegunaan penentuan alkalinitas yaitu untuk mengetahui
kelarutan batu kapur yang masuk ke system lumpur pada waktu
pemboran menembus formasi limostone.
2). Kegunaan penentuan kandungan klorida yaitu untuk mengetahui
kontaminasi garam saat pada waktu pemboran menembus formasi
garam ataupun kontaminasi garam yang berasal dari air formasi.
3). Kegunaan penentuan kesadahan total yaitu untuk mengetahui
kesadahan lumpur pemboran yang berasal dari lumpur pada waktu
menentukan / menembus formasi gypsum dan juga dapat berfungs
untuk menurunkan kualitas air secaraa distribusi.
62
4. Indikasi apa yang terjadi pada lumpur pemboran, jika terdapat kandungan
ion besi yang cukup tinggi?
Jawab:
Jika terdapat kandungan ion besi yang cukup tinggi pada lumpur
pemboran maka mengkibatkan korosif atau perkaratan pada alat
63