Agar statistika dapat diterapkan diperlukan adanya data. Data
adalah keterangan yang biasanya memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau suatu persoalan. Untuk dapat mengalisis data yang diperoleh secara kurat perlu memperhatikan kararteristik atau jenis data yang akan dianalisis. Secara umum data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuatitatif adalah data yang yang dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya berat badan seseorang 70 kg, tingginya 178 cm, tekanan darahnya 120/70 . Data kualitatif adalah data yang dinayatakan dalam bentuk bukan angka, misalnya jenis kelamin laki-laki, pekerjaan guru, sudah menikah, agama Hindu. Menurut sifatnya, data kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data diskrit dan data kontinu. a. Data diskrit adalah data kuantitatif yang berasal dari hasil proses membilang atau mencacah dan nilainya berupa bilangan bulat. Misalnya jumlah kecambah yang mati, jumlah perokok, banyaknya kupu-kupu, jumlah SMA Negeri di kota. b. Data kontinu adalah data kuantitatif yang berasal dari proses pengukuran dan nilai-nilainya berada dalam suatu interval. Misalnya, Tinggi tubuh 5 orang mahasiswa, 165 cm, 160,2 cm, 170,5 cm, 156,6 cm, dan 167,3 cm. Berdasarkan tingkat skala pengukurannya, dikenal empat macam data, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio. a. Data nominal adalah data yang ditetapkan melalui proses penggolongan berdasarkan variabel tertentu, misalnya jenis kelamin mempunyai dua kategori yaitu laki dan permepuan dan status perkawinan kategorinya kawin dan belum kawin. Masing- masing kategori mempunyai kedudukan yang sama. Untuk memudahkan analisis, setiap kategori diberi angka sebagai kode. Misalnya jenis kelamin: 1=laki-laki dan 2=perempuan; agama: 1=Hindu, 2=Islam, 3=Budha, 4=Protestan, 5= Konghutzu. Angka- angka tersebut tidak bersifat aditif dan setara. b. Data Ordinal adalah data disusun berdasarkan atas jenjang (rangking) dalam atribut. Misalnya mengukur kelas ekonomi, diberi kode 1 untuk krelas ekonomi bawah, kode 2 untuk kelas ekonomi menengah, dan kode 3 untuk kelas ekonomi atas. Kode-kode tersebut menunjukkan peringkat kelas ekonomi. c. Data Interval adalah data yang diukur dengan skala interval yakni skala yang memberi jarak yang sama dari suatu titik asal yang tetap. Misalnya skala termometer, skala IP. Data interval tidak memiliki nol mutlak. Titik nol ditentukan beradasarkan konvensi belaka. Titik nol itu ditetapkan berdasarkan titik beku. Pernyataan tentang air membeku pada suhu 0 oC bukan berarti pada suhu tersebut tidak memiliki panas atau bersifat relatif. (MENGGUNAKAN ALAT UKUR BUKAN NOL MUTLAK) 00 bukan berarti tidak punya panas = 0 tidak mutlak d. Data Rasio adalah data yang menggunakan skala rasio, yakni skala interval yang memiliki harga nol mutlak. Karena memiliki nol mutlak maka semua operasi matematika (+, -, x, /) dapat diterapkan. Misalnya berat badan, tinggi badan. Bila berat badan A 50 kg dan berat badan B 100 kg, dapat disimpulkan bedrat badan B 2 kali lebih berat dari A. (MENGGUNAKAN NOL MUTLAK)