Anda di halaman 1dari 4

CODE RED

Code red adalah sistem pengaktifan petugas dalam menghadapi atau melakukan evakuasi pada
saat terjadi bencana internal di dalam rumah sakit. Tujuan pengaktifan sistem code red yaitu agar
manusia dan asset yang berharga di dalam rumah sakit dapat diamankan serta terhindar dari hal-hal
yang tidak diinginkan pada saat terjadi bencana. Selain code red, terdapat arti dari warna-
warna code lainnya antara lain code blue untuk kegawatan resusitasi, code yellow untuk
kedaruratan massal, code black untuk ancaman pembunuhan, code purple untuk evakuasi, code
grey untuk kehilangan, code pink untuk penculikan bayi dan code orange untuk ancaman bom.
RS. telah memasang papan code red di lingkungan rumah sakit yang mencantumkan jadwal
petugas sebagai penanggung jawab (PJ) Api, PJ Pasien, PJ Aset dan PJ Dokumen. Petugas
tersebut berfungsi sebagai pemberi komando upaya penanggulangan dan evakuasi apabila terjadi
bencana yang berdampak pada internal rumah sakit karena kelalaian manusia atau kerusakan alat
misalnya kebakaran, ledakan alat, kebocoran radiasi, maupun penyebab bencana alam misalnya
gempa, gunung meletus, banjir, tsunami, angin topan dan lain-lain.
Dalam pengaktifannya, terdapat prosedur pengaktifan sistem code red di Rumah Sakit antara lain:
1. Penanggung Jawab (PJ) Gedung melakukan pembagian jadwal petugas yang bertanggung jawab
sebagai PJ Api, PJ Pasien, PJ Aset, dan PJ Dokumen. Penjadwalan nama petugas yang tercantum
di papan Code Red harus selalu diperbarui setiap hari bahkan untuk di tempat pelayanan pasien
harus dilakukan perbaruan jadwal petugas di setiap hari kerja sesuai dengan kehadiran nama
petugas pada saat melaksanakan tugas.
2. Pada saat terjadi bencana petugas yang bertanggung jawab sebagai PJ Api memakai helm
berwarna Merah, PJ Pasien memakai helm berwarna Kuning, PJ Aset memakai helm
berwarna Biru, dan PJ Dokumen memakai helm berwarna Putih.
3. PJ Api, PJ Pasien, PJ Aset, dan PJ Dokumen memberikan komando kepada petugas maupun
orang-orang di sekitarnya dalam upaya penanggulangan dan evakuasi apabila terjadi bencana yang
berdampak pada internal rumah sakit.
4. PJ Api segera memberikan komando kepada petugas lain dalam mengatasi sumber kebakaran
secara dini dengan menggunakan APAR. Apabila tidak bisa mengatasi api, segera menindaklanjuti
dengan berkoordinasi dengan pihak terkait (Bagian Umum, IGD, UK3, IPSRS dan lain-lain) sesuai
alur pelaporan.
5. PJ Gedung harus memutuskan untuk mengaktifkan sistem evakuasi baik terhadap manusia maupun
asset berharga yang ada di ruang tersebut apabila bencana dinyatakan atau diperkirakan dapat
menimbulkan kerugian lebih lanjut atau bencana tidak dapat diatasi.
6. Apabila pada saat kejadian bencana PJ Gedung tidak berada di tempat kejadian maka PJ Api yang
bertugas mempunyai kewenangan sebagai pimpinan Tim Evakuasi.
7. PJ Pasien memberikan komando untuk melakukan pertolongan ketika terjadi darurat medis pada
saat bencana, sementara PJ Pasien yang bertugas di pelayanan pasien rawat inap maka bertugas
melakukan pengelompokan pasien berdasarkan klinis pasien sebagai dasar prioritas evakuasi bila
terjadi bencana. Pengelompokan pasien dibagi dalam 4 kelompok, yaitu pasien tidak stabil,
memerlukan beberapa alat bantu medis dengan diberikan penanda warna merah, pasien yang
stabil, mobilitas terbatas diberikan penanda dengan warna kuning, pasien yang mobilitas mandiri,
tidak terpasang peralatan medis diberikan penanda dengan warna hijau dan pasien yang kondisi
tidak stabil dan harapan hidup sudah sangat kecil diberikan penanda dengan warna ungu.
8. Petugas melakukan upaya evakuasi pasien yang menggunakan alat bantu transportasi harus
melewati jalan miring (ramp) yang ada di gedung bertingkat.
9. PJ Dokumen memberikan komando pada orang di sekitarnya untuk melakukan upaya evakuasi
dokumen sesuai prioritas dokumen warna merah kemudian kuning kemudian hijau. Pengelompokan
Dokumen dibagi dalam dokumen bersifat rahasia diberi label merah, dokumen bersifat internal,
berisiko ada tuntutan ganti rugi keuangan atau hukum diberi label warna kuning dan dokumen
bersifat publik dan tidak rahasia diberi label hijau.
10. PJ Aset memberikan komando kepada orang di sekitarnya untuk melakukan upaya evakuasi asset
yang mampu untuk dievakuasi dengan berdasar prioritas, pemberian tanda prioritas harus dilakukan
sebelum terjadi bencana bekerjasama dengan PJ Logistik asset dibagi dalam aset yang mudah
meledak/terbakar diberi penanda warna merah, aset yang berbahaya (mengandung radiasi,
kontaminasi, dan limbah bahaya) diberi penanda warna kuning, aset yang berhubungan dengan life
saving (kegawat daruratan medis) diberi penanda biru, aset yang memilik nilai investasi tinggi dan
mampu untuk dibawa diberi penanda hijau.
Dokter visite : dr. Tiara

Perawat visite : Merry, Happy

Tim Jaga sal bawah : Ade, tim jaga sal bawah hari sabtu

Pasien 4 orang, keluarga 4 orang :

- Samsul – Hadi
- Ujang – Andre
- Pipin – Ayu
- Umi – Dewi

Satpam : Stand by: Dody

Lobby : 1 satpam berlari ambil APAR : Fahrudin, Amin

Satpam lapor ke Manager tentang kebakaran, bila tidak teratasi lapor ke damkar

Evakuasi :

4 pasien sal bawah

- brankar  dorong  pasien pakai infus (2)

- kursi roda

- papah

Perawat sal atas : Nandar, payasky untuk memapah pasien turun, tim jaga sal atas

2 pasien sal atas

-papah  Ujuk – Adam

- Yik

Satpam : Sapran, Ardi

Tim helm:

Fahrudin  helm merah  memadamkan api

Yuni  helm putih  mengevakuasi dokumen

Yayan  helm biru mengevakuasi pasien

Heppy  helm kuning  mengevakuasi alat- alat medis


SKENARIO SIMULASI PENANGANAN KEADAAN DARURAT KEBAKARAN

1. Lokasi Kejadian
Keadaan darurat kebakaran terjadi di Ruang Sal Bawah Kelas 2

2. Penyebab
Charger di colokan meledak mengeluarkan asap

Setting : Ruang Perawatan Sal Bawah Kelas 2

Terdapat 2 pasien sedang berbaring, disampingnya keluarga mendampingi.


Dokter dan perawat masuk ke ruangan untuk melakukan visite pagi

Dokter : “Selamat pagi pak, bagaimana keadaannya hari ini?”


(memeriksa pasien, perawat melakukan pengukuran tekanan darah)

Tiba-tiba colokan charger di sudut kamar mengeluarkan asap


Keluarga pasien (Andre) : “Suster ada asap suster..! Suster..! Saya takut suster!”

Perawat (Merry) segera berlari menuju nurse station untuk melaporkan kejadian tersebut
Merry : “Ade, ada kode merah! Tolong laporkan!”
Ade : “Oke ! Baik!”

Ade menelpon security


Ade: “Selamat pagi, saya perawat Ade dari ruang sal bawah, mau melaporkan ada kode merah di
ruang sal bawah kelas 2. Mohon kerjasamanya tim pemadam untuk segera menuju kesini”

Fahrudin datang berlari membawa APAR dan mengenakan helm merah, melakukan manuver
PASS, lalu berusaha menyemprot dan memadamkan api.

Sementara itu dokter dan seluruh perawat melakukan prosedur evakuasi pasien. (memakai helm
sesuai tugas masing masing kemudian mendorong dan memindahkan pasien beserta
keluarganya ke titik kumpul, menyelamatkan berkas status pasien)

Fahrudin : “ Tolong hubungi post security! Kode merah belum bisa dipadamkan!”

Lalu Ade kembali menghubungi post security

Ade : “Selamat pagi pak, masih tetap di ruang sal bawah kelas 2, kode merah belum bisa
dipadamkan, mohon kerja samanya. Terima kasih.”

Di post security

Doddy menerima laporan via telepon lalu menghidupkan alarm kebakaran.

Kemudian mengumumkan via announcement


Doddy: “Code red! Code red! Code red! Di Ruang perawatan sal bawah kelas 2. Code red! Code
red! Code red! Di Ruang perawatan sal bawah kelas 2”

Kemudian menelepon

Doddy: “ Halo selamat pagi pak, saya dari security rumah sakit khusus mata, mau melaporkan
bahwa telah terjadi kebakaran / kode merah di ruang sal bawah kelas 2 Rumah Sakit Khusus
Mata,sementara sudah berusaha untuk dipadamkan namun api membesar dan belum bisa
dipadamkan, mohon petunjuk dan arahannya”

Direktur :” Oke segera ditindak lanjuti, hubungi kantor dinas pemadam kebakaran dan
penanggulangan bencana sekarang juga. Terima kasih”

Doddy : “Siap laksanakan”

Doddy : “ Selamat siang, dengan kantor dinas pemadam kebakaran dan penanggulangan
bencana kota Palembang? Mau melaporkan bahwa di Rumah Sakit Khusus Mata terjadi
kebakaran, sampai saat ini api makin membesar, sudah kami usahakan untuk memadamkan tapi
belum berhasil. Kami mohon bantuan dengan segera.”

Tim damkar datang

Melakukan penyiraman dengan hydrant

Seluruh staf dan pasien berada d titik kumpul.

Anda mungkin juga menyukai