YOGYAKARTA
Laporan perjalanan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
i
PERSEMBAHAN
ii
PENGESAHAN
Laporan ini diterima dan disetujui pembimbing guna melengkapi tugas Bahasa
Hari : Senin
Museum Dirgantara
Taman Pintar
Malioboro
Mengetahui,
iii
MOTTO
Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan.
Jangan tunda sampai besok apa yang bida engkau kerjakan hari ini
Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengan kita tak
Musuh yang paling berbahaya diatas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan limpahan karunia-Nya Karya
Tulis Ilmiah sederhana ini dapat terselesaikan secara maksimal dan didukung oleh keluarga
kami,bapak dan ibu guru panitia penyelenggara karya wisata yang telah memberikan banyak
Karya wisata ini memberikan banyak sekali tambahan wawasan dan pengetahuan
kepada siswa siswi. Didalam karya tulis ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa
kami sajikan, sebagai tuntutan tugas dengan topik “WISATA EDUKATIF YOGYAKARTA”.
Dimana didalam topik tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tempat –
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang kota
yogyakarta, menjadikan keterbatasan Kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam
tentang masalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
Harapan kami, semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk
sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta. Kami juga berharap Karya
tulis ini bermanfaat dan memberikan kesan positif terhadap pembaca. Untuk menumbuhkan daya
nalar, kreativitas, dan pola berpikir, kami sajikan aktivitas yang menuntut peran aktif dalam
v
DAFTAR ISI
Persembahan .............................................................................................................. ii
Motto .......................................................................................................................... iv
D. Malioboro............................................................................................................. 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................................... 16
vi
BAB I
PENDAHULUAN
objek, dan daya tarik wisata di Yogyakarta telah menyerap kunjungan wisatawan, baik
wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Yogyakarta yang kaya akan wisata
keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini menjadikan Kota Yogyakarta sebagai tujuan wisata
terbesar di Indonesia setelah Bali. Banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di kota ini seperti
wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata pendidikan dan wisata malam.
Secara geografis, Yogyakarta juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata
yang terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor
kegiatan perekonomian Yogyakarta yang secara umum bertumpu pada tiga sector andalan yaitu:
jasa-jasa, perdagangan, hotel, dan restoran, serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata member
efek pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sector perdagangan disebabkan meningkatnya
kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja dan sumbangan perekonomian daerah
sangat signifikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
bersejarah yang menjadi kekayaan dan mengetahui sejarah-sejarahnya dan juga untuk mengeahui
ragam budaya yang ada disekeliling kita dan melihat salah satu keajaiban dunia yang ada
diwilayah Republik Indonesia, sehingga timbul rasa memiliki untuk menjaga dari kerusakan dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Lokasi Museum berada di Jl. Kolonel Sugiyono komplek Landasan Udara Adisutjipto
Yogyakarta, 10 km kearah timur dari pusat kota atau sebelah timur jembatan laying janti.
Museum ini lebih dikenal dengan nama Museum Dirgantara. Museum ini menempati area
seluas kurang lebih 5 Ha dengan luas bangunan sebesar 7.600 m2. Museum ini
merupakan museum terbesar dan paling lengkap koleksinya yang mengiungkap sejarah
Museum Dirgantara Mandala adalah museum terbesar dan terlengkap mengenai sejarah
keberadaan TNI-AU di Indonesia. Lokasi museum sendiri berada di atas area seluas + 5
hektar, dengan luas bangunan sekitar 7.600 m2. Sebelum berlokasi di daerah
di Jalan Tanah Abang Bukit Jakarta. Museum tersebut diresmikan oleh Panglima
3
Berdasarkan pertimbangan bahwa Yogyakarta pada periode 1945—1949 mempunyai
peranan penting dalam kelahiran dan perjuangan TNI-AU, serta menjadi pusat pelatihan
(kawah candradimuka) bagi para Taruna Akademi Udara, maka museum tersebut
dengan Museum Ksatrian AAU (Akademi Angkatan Udara) yang sebelumnya sudah ada
di Yogyakarta. Peresmian museum baru tersebut dilakukan oleh Marsekal TNI Ashadi
Tjahjadi menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala pada tanggal 29 Juli 1978
Namun, karena lokasinya tidak lagi memadai untuk menampung berbagai koleksi
Alutsista yang ada, maka Museum Dirgantara Mandala dipindah ke lokasi yang baru,
yaitu di gudang bekas pabrik gula di Wonocatur yang masih berada dalam wilayah
Landasan Udara Adisutjipto. Pada zaman Jepang, gedung bekas pabrik gula ini
digunakan sebagai gudang senjata dan hanggar pesawat terbang, sehingga memang cukup
sesuai untuk digunakan sebagai lokasi museum yang baru. Setelah direnovasi, gedung
museum yang baru tersebut kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli 1984 (bertepatan
dengan Hari Bhakti TNI-AU) oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Sukardi.
3. Keistimewaan
tempur dan pesawat angkut yang dipajang di halaman museum. Salah satu koleksi terbaru
museum ini adalah pesawat tempur tipe A4-E Skyhawk yang dipajang di muka gedung
museum. Hingga tahun 2003, TNI-AU telah mengoperasikan sebanyak 37 pesawat A4-E
Skyhawk, sebelum akhirnya beberapa pesawat digantikan oleh pesawat Sukhoi tipe Su-
Memasuki gedung museum, pengunjung akan disambut oleh patung empat tokoh perintis
Anumerta Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, Marsekal Muda Anumerta Abdul Halim
Perdanakusuma, dan Marsekal Muda Anumerta Iswahjudi. Para perintis TNI-AU ini telah
ditetapkan sebagai pahlawan nasional, dan diabadikan menjadi nama bandar udara di
4
Pada ruangan selanjutnya, pengunjung akan dikenalkan pada sejarah awal pembentukan
angkatan udara di Indonesia. Di Ruang Kronologi I ini, Anda dapat melihat foto dan
‘Penerbangan Pertama Pesawat Merah Putih‘ pada 27 Oktober 1945 yang melakukan
Maguwo‘ pada 7 November 1945 yang dipimpin oleh A. Adisutjipto, berdirinya Tentara
Rakyat Indonesia (TRI) Angkatan Udara pada 9 April 1946, serta berbagai perlawanan
udara untuk melawan agresi militer Belanda lainnya. Di ruangan ini juga dipamerkan
berbagai peralatan radio dan foto penumpasan berbagai pemberontakan di tanah air,
ruangan selanjutnya, dipajang berbagai jenis pakaian dinas yang biasa digunakan oleh
para personel TNI-AU, meliputi pakaian tempur, pakaian dinas sehari-hari, hingga
Ruangan yang akan membuat Anda berdecak kagum adalah Ruangan Alutsista atau Alat
Utama Sistem Senjata yang pernah digunakan oleh TNI-AU. Alutsista ini meliputi
pesawat tempur dan pesawat angkut, model mesin-mesin pesawat, radar pemantau
wilayah udara, serta senjata jarak jauh seperti rudal. Koleksi pesawat di ruangan ini
mencapai puluhan, mulai dari pesawat buatan Amerika, Eropa, hingga buatan dalam
negeri. Salah satu pesawat pemburu taktis yang cukup terkenal adalah pesawat P-51
Mustang buatan Amerika Serikat. Dalam sejarahnya, pesawat ini telah digunakan dalam
DI/TII, Permesta, dan G 30 S/PKI, serta ikut andil dalam Operasi Trikora dan Operasi
Dwikora. Pesawat lainnya yang tak kalah menarik adalah pesawat buatan Inggris,
namanya Vampire tipe DH-115. Pesawat ini merupakan pesawat jet pertama yang
diterbangkan di Indonesia pada tahun 1956 oleh Letnan Udara I Leo Wattimena.
Koleksi lainnya yang sangat penting dalam sejarah TNI-AU adalah replika pesawat C-47
Dakota dengan nomor registrasi VT-CLA yang ditembak jatuh di daerah Ngoto, Bantul,
oleh Belanda ketika hendak mendarat di Maguwo Yogyakarta pada 29 Juli 1947. Pesawat
ini semula berangkat dari Singapura dengan misi kemanusiaan, yaitu mengangkut
5
bantuan obat-obatan. Penerbangan tersebut sebetulnya telah diumumkan dan disetujui
kemudian ditembak jatuh dan menewaskan para pionir Angkatan Udara, antara lain
Komodor Muda Udara Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh,
Seperti diutarakan oleh F Djoko Poerwoko, untuk menghormati gugurnya para pahlawan
udara tersebut, maka nama-nama pioner TNI-AU itu kemudian diabadikan sebagai nama
pangkalan udara di Jawa sejak tahun 1952, antara lain Adisutjipto di Yogyakarta,
Abdulrahman Saleh di Malang, dan Adisumarmo di Solo. Tanggal 29 Juli sebagai tanggal
gugurnya para pahlawan TNI-AU tersebut juga diperingati sebagai ‘Hari Berkabung
AURI‘ sejak tahun 1955, kemudian diganti menjadi ‘Hari Bhakti Angkatan Udara‘ sejak
tahun 1961.
B. Candi Borobudur
Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan
Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan
pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo.
Candi Borobudur didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian 265
dpl.
6
2. Sejarah Candi Borobudur
Borobudur dibangun oleh Samaratungga, seorang raja kerajaan Mataram Kuno yang juga
keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8. Keberadaan Candi Borobudur ini
pertama kali terungkap oleh Sir Thomas Stanford Rafles pada tahun 1814. Pada saat itu,
Candi Borobudur ditemukan dalam kondisi hancur dan terpendam di dalam tanah. Candi
yang terdiri dari 10 tingkat ini sebenarnya memiliki tinggi keseluruhan 42 meter. Namun
setelah dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan candi ini hanya mencapai 34,5 meter
dengan luas bangunan candi secara keseluruhan 123 x 123 meter (15.129 m2). Setiap
tingkat pada Candi Borobudur ini dari lantai pertama sampai lanyai enam memiliki
bentuk persegi, sedangkan mulai dari lantai ke tujuh sampai lantai ke sepuluh berbentuk
bulat.
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar pada abad ke-9. Menurut Prasasti
Kayumwungan, terungkap bahwa Candi Borobudur selesai dibangun pada 26 Mei 824,
atau hampir 100 tahun sejak mulai awal dibangun. Konon nama Borobudur berarti
sebuah gunung yang berteras - teras atau biasa juga disebut dengan budhara. Namun ada
juga yang mengatakan bahwa Borobudur berarti biara yang terletak di tempat yang
tinggi.
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa posisi Candi Borobudur berada pada ketinggian
235 meter diatas permukaan laut. Ini berdasarkan studi dari para ahli Geologi yang
mampu membuktikan bahwa Candi Borobudur pada saat itu adalah sebuah kawasan
danau yang besar sehingga sebagian besar desa-desa yang berada di sekitar Candi
Borobudur berada pada ketinggian yang sama, termasuk Candi Pawon dan Candi
Mendut.
Berdasarkan Prasasti tanggal 842 AD, seorang sejarawan Casparis menyatakan bahwa
Borobudur merupakan salah satu tempat untuk berdoa. Dimana dalam prasasi tersebut
mengandung kata "Kawulan i Bhumi Sambhara" yang berarti asal kesucian dan Bhumi
Sambara merupakan nama sebuah sudut di Candi Borobudur tersebut. Setiap lantai pada
Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda - beda karena pada setiap tingkat
tersebut melambangkan tahapan kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan ajaran
7
Buddha Mahayana bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat kesempurnaan
sebagai Buddha harus melalui setiap tingkatan kehidupan. Pada setiap lantai di Candi
Borobudur terdapat relief - relief yang bila dibaca dengan runtut akan membawa kita
Denah Candi Borobudur ukuran panjang 121,66 meter dan lebar 121,38 meter.
Susunan bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya.
Arupadhatu.
Pembagian vertikal secara teknis meliputi bagian bawah, tengah, dan atas.
Terdapat tangga naik di keempat penjuru utama dengan pintu masuk utama sebelah
Batu-batu Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan volume
Raffles: Budur yang kuno (Boro: kuno, budur: nama tempat) Sang Budha yang agung
(Boro: agung, budur: Buddha) Budha yang banyak (Boro: banyak, budur: Buddha)
kutipan dari prasasti Sri Kahulunan 842 M yang artinya bangunan suci yang
Soekmono dan Stutertheim: Bara dan budur berarti biara di atas bukit Menurut
Soekmono fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ziarah untuk memuliakan agama
8
C. TAMAN PINTAR
1. Sejarah
Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama Teknologi
Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban manusia menuju era tanpa
batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya
Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap
Disebut “Taman Pintar”, karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah
sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-
siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga
bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi
Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan
pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan
kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg,
9
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan
pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur,
yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang
Soedibyo.
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I,
yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang
Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur DIY,
Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden dan
Gedung Memorabilia.
pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang
Yudhoyono.
Sejak terdirinya ledakan perkembangan sais, sekitar tahun 90-an, terutama teknologi
informasi pada giliranya telah menghantarkan peradaban manusia menuju area tanpa
batas Perkembangan Sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya
Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu dan wujud kepedulian terhadap
pendidikan, maka pemerintah kota Yogyakarta menggas sebuah ide untuk pembangunan
Science kepada siswa dari dini, harapan lebih luas, kreatifitas anak didik terus diasah,
sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran ekspoliasi pasar teknologi
sendiri. Bangunan taman pintar ini dibangun adanya keterkaitan yang erat anatara taman
pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan disekitarnya, seperti taman budaya dan
Pembangunan tahap II adalah gedung oval lantai I dan II. Serta gedung kotak lantai I
diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas Bambang
10
Sudibyodan Menristek Kusmanto Kadiman serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan
Hamengkubono X.
Pembangunan tahap III adalah : gedung kotak lantai II dan III tampak Presiden dan
pintar dilaksanakan pada tanggal, 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI,
Maknanya :
Kembang api merupakan sesuatu yang menyenangkan, menghibur, sesuai dengan visi
taman pintar sebagai wahana ekspresi, apresiasi, dan kreasi sains dalam suasana yang
menyenangkan.
Gambar logo yang keluar mengandung makna “OUT WARD LOOKING”, selalu
melihat keluar untuk terus belajar mengikuti dinamika perubahan diluar dirinya.
Gambar logo tampak seperti matahari mengandung makna menyinari sepanjang masa.
Efek Perspektif adalah simbolisasi sesuatu yang tinggi “cita – cita”, pengharapan bak
taman pintar akan generasi muda Indonesia, khususnya Yogyakarta dalam meraih
cita-citanya
Maskof taman pintar adalah burung hantu bernama tepi. Burung hantu adalah spesies
burung yang banyak melakukan aktifitas di malam hari. Dengan kepekaan yang
Sejarah puripakualam tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kerajaan mataran islam
yang didirikan oleh penembahan senopati (1575 – 1601) puropakualam menjadi bagian
11
integral entitas kekuasaan mataram islam yang terpecah dan terbagi dalam dinamika
sejarah.
5. Biografi
Kyai Haji Ahmad Dahlan ketika masa kanak-kanak Ia dikenal sebagai seorang yang jujur
dan suka menolong dan di senangi dalam pergaulan. Disamping itu Ia juga mempunyai
kelebihan dan ketrampilan dalam membuat barang-barang mainan yang tidak hanya
6. Sejarah Presiden RI
Putra : Kertosudiro
12
Dr.H. Susilo Bambang Yudoyono ( 2004 – ….. )
Putra : S. Soekotjo
PLTP adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bumi. Listrik dibangkitkan dari sebuah
generator yang digerakan oleh uap panas yang berasal dari perut bumi.
D. Malioboro
1. Lokasi Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang
13
Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan
Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
2. Nama Malioboro
Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi
kembang yang pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan
3. Malioboro
Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota Jogja, ini
didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak ketinggalan
para pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan
yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar lainnya,
yang disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-nama lokal.Barang yang
diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan sehari-hari sampai
dengan barang elektronika, mebel dan lain sebagainya. Juga menyediakan aneka
kerajinan, misal batik, wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat pula tempat
penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe melati.
Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki
Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan,
kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit,
hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik
[semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak
yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja,
Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan saling
berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan
14
Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian khusus karena kawasan
Malioboro menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini terbukti dengan tidak sedikitnya
laporan ke pihak kepolisian terdekat soal pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang
pula wisatan asing juga menjadi korban kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di Yogyakarta itu
sangat banyak, dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti
aslinya. Agar menarik para wisatawan untuk berlibur ke Yogyakarta. Selai itu, Kota Yogyakarta
yang menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat
bagus atau trend. Tapi justru itu salah, kita harus tetap menjaga budaya asli Yogyakarta itu
sendiri agar mempunyai keaslian yang khas dimata dunia. Yogyakarta merupakan salah satu kota
favorit para wisatawan untuk berlibur dan menghabiskan sisa waktu istirahatnya di tempat-
tempat wisata yang ada di Yogyakarta. Walaupun banyak cerita-cerita mistis yang beredar di
masyarakat luas, para wisatawan tetap antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di
Yogyakarta
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini banyak ditemui kesulitan, oleh
kareana itu kami mengaharapkan saran dan kritik agar kami dapat menyempurnakan karya tulis
ini.
Demikianlah kesimpulan dan saran dalam pembuatan karya tulis ini. Dalam pembuatan
karya tulis ini banyak sekali kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis sebagai manusia biasa
mohon maaf atas segala kekuarangan dan kekhilafan. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi
kita semua.
dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah-sejarah dan seni budaya Indonesa.
Sebagai generasi penerus bangsa kita harus bergotong royong menjaga keindahan alam kita.
16