SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
NO. TUGAS : 13A
LAPORAN AWAL
RENCANA PRODUKSI
Bismillahirahmanirrahim
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat diantaranya nikmat Iman, Islam serta yang
utama adalah nikmat kesehatan jasmani dan rohani sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Awal Praktikum Perencanaan Tambang ini sedemikian
rupa dengan tepat waktu.
Laporan ini berisikan tentang Rencana Produksi. Di dalam laporan awal
ini akan dipaparkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan teori
serta kesimpulan tentang Rencana Produksi.
Terlepas dari itu semua saya menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan didalam penyusunan maupun pengolahan kata dalam laporan ini
yang perlu saya perbaiki. Maka dari itu dengan tangan terbuka saya
mengharapkan kritik dan saran serta masukan guna menyempurnakan laporan
ini hingga menjadi layak dan dapat diterima dikemudian hari.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
Tujuan utama dari kegiatan ini ialah untuk mendapatkan nilai NPV (Net
Present Value) seoptimal mungkin. Secara umum, tujuan dari dilakukannya suatu
penjadwalan adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan
biaya operasi atau modal sekecil mungkin.
Sumber : otakaleng.blogspot.com
Gambar 2.2
Mine Scheduling
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sumber : EITI, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
Gambar 2.1
Kegiatan Penambangan Batubara
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di dalam memilih alat berat
antara lain:
1. Jenis material, digolongkan ke dalam material lepas, sedang dan
kompak,
2. Altitude, mempengaruhi terhadap kerja mesin, karena semakin tinggi
altitude tekanan udara semakain berkuran. Dari pengalaman diketahui
tenaga mesin diesel akan kerkuran 3% setiap kenaikan 1000 feet, yang
menyebabkan penurunan volume produksi/jam dan akan menambah
ongkos gali per satuan volume,
3. Kapasitas, berkaitan dengan jumlah alat yang akan digunakan untuk
memenuhi target produksi. Semakin besar kapasitas alat, semakin sedikit
jumlah alat yang dibutuhkan untuk mengejar target,
4. Sistem penambangan, pada operasi tambang bawah tanah digunakan
peralatan yang lebih kecil daripada tambang terbuka,
5. Medan kerja, kadang sulit dijamah oleh alaat angkut daan muat
konvensional, tetapi lebih ekonomis digunakan cara lain, misalnya lori
gantung, pipa lumpur, belt conveyor, dll,
6. Ketersediaan dana, biasanya cenderung mengurangi target produksi.
Namun persediaan dana ini bisa diatasi dengan mempetimbangkan
pinjaman dari bank dibandingkan dengan keuntungan yang bakal diraih,
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut di atas, diharapkan
dapat memilih alat berat yang sesuai baik ditinjau dari aspek teknis maupun
ekonomisnya.
6
BAB III
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA