Anda di halaman 1dari 5

1

HUBUNGAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN PREEKLAMPSIA DAN PARITAS


TERHADAP KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SLEMAN YOGYAKARTA

Budi Rahayu¹
Email: budiayu_88@yahoo.co.id
Prodi D III Kebidanan Fakultas Kesehatan
Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Jl. Ringroad barat, Gamping Kidul, Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55294 Telp/Fax (0274) 4342000

Abstrak

Preeklampsia (PE) merupakan salah satu komplikasi kehamilan 20 minggu, yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi disertai dengan proteinuria. Apabila disertai dengan kejang maka disebut dengan eklampsia. Tingginya
insidensi dan masih banyaknya faktor risiko, serta masih belum sempurnanya pengelolaan menyebabka
n prognosis yang buruk bahkan menyebabkan kondisi kematian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan preeklampsia dan paritas
terhadap kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman . Penelitian retrospektif dengan pendekatan
case control. Data diambil dari rekam medis pasien. Populasi dan sampel menggunakan ibu hamil dengan dan tanpa
preeklampsia dengan umur kehamilan diatas 20 minggu, dengan tehnik random sampling untuk kelompok kontrol dan
total sampling untuk kelompok kasus. Olah data menggunakan chisquare dan odds ratio. Terdapat hubungan yang
signifikan dari riwayat keluarga dengan preeklampsia dengan kehamilan preeklampsia, dimana nila p value 0.016 <
0.05, dengan nilai OR sebesar 2.59. Tidak terdapat hubungan yang signifikan dari paritas dengan kejadian
preeklampsia, dimana nila p value 0.747 < 0.05, dengan nilai OR sebesar 1.119

Kata Kunci: Preeklampsia, Paritas, Riwayat Keluarga Dengan Preeklampsia.

1. Pendahuluan kehamilan dengan berganti patner, ibu


Kenaikan tekanan darah yang dengan riwayat diabetes, usia ibu ≥ 40
disertai dengan proteinuria pada kehamilan tahun, penyakit hipertensi, obesitas, dan
diatas 20 minggu merupakan suatu kondisi wanita yang sebelumnya hamil dengan
preeklampsia pada kehamilan. Apabila preeklampsia merupakan faktor
disertai dengan kejang maka disebut kemungkinan resiko preeklampsia.¹º ¹³
dengan eklampsia. insiden yang tinggi Semakin cepat mengetahui faktor
pada kehamilan dan faktor resiko yang risiko yang berhubungan dengan kejadian
masih banyak belum diketahui dari preeklampsia, maka akan semakin cepat
preeklampsia serta prognosis yang buruk, dan tepat penanganan yang dilakukan oleh
menyebabkan pengelolaan kasus petugas kesehatan. Latar belakang di atas
preeklampsia yang tidak sempurna dan yang menjadi alasan penulis ingin
menyebabkan mortalitas dan morbiditas melakukan penelitian tentang analisis
yang tinggi.⁷ faktor yang memengaruhi kejadian
Riwayat keluarga yang pernah preeklampsia pada kehamilan.
menderita preeklampsia, wanita nullipara, Penyebab dari jumlah kematian ibu
kehamilan multipara, kehamilan ganda, tersebut menurut analisis kematian ibu di
kehamilan dengan interval > 10 tahun, Indonesia tahun 2010 adalah 50%
2

kematian maternal disebabkan oleh secara total sampling dan sebagai


pendarahan dan preeklampsia/eklamsia.⁴ kontrolnya digunakan tehnik pengambilan
Menurut kajian determinan kematian sampel secara random sampling. Analisi
maternal di lima region yaitu Sumatera, data yang digunakan adalah bivariat
Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan dengan menggunakan chisquare dan odds
Indonesia bagian Timur (Nusa Tenggara, ratio
Maluku, Papua), kelompok hipertensi 3. Hasil Dan Pembahasan
dalam kehamilan menyumbang angka a. Tabel 1. Riwayat Keluarga dengan
tertinggi pertama yaitu 32,4% dari 7524 Preeklampsia
persalinan dengan kematian.¹ Profil Riwayat Status Tota
kesehatan Bantul tahun 2014 menyebutkan N keluarga Preeklampsia l
penyebab kematian ibu adalah o dengan PE Tidak
preeklampsia PE
preeklampsia dan eklampsia, yang
1. Ada 17 16 33
menempati urutan kedua yaitu 23%. Profil
2. Tidak ada 34 83 117
kesehatan di Sleman tahun 2013
Total 51 99 150
preeklampsia dan eklampsia menduduki
urutan pertama (25%) penyebab kematian
ibu. Data Preeklampsia menurut studi b. Tabel 2. Hubungan Riwayat Keluarga
pendahuluan yang telah dilakukan oleh dengan Preeklampsia
Riwayat p OR CI 95%
peneliti ditahun 2017 terdapat 51 ibu hamil keluarga
N Lower Upper
yang dirujuk di RSUD Sleman. dengan
o
preeklampsi
a
2. Metode Penelitian 1. Ada 0.016 2.59 1.176 5.71
Rancangan penelitian ini adalah 2. Tidak ada
penelitian retrospektif dengan pendekatan Total
data fokus case control. Penelitian ini
dilakukan dengan melihat rekam medik
Tabel 1 dan 2 menunjukkan bahwa
pasien untuk mengetahui faktor-faktor
terdapat hubungan yang signifikan dari
yang berhubungan dengan kejadian
riwayat keluarga dengan preeklampsia
preeklampsia pada kehamilan.
dengan kehamilan preeklampsia, dimana
Sumber data berasal dari rekam
nila p value 0.016 < 0.05, dengan nilai OR
medik pasien dengan riwayat preeklampsia
sebesar 2.59 artinya wanita hamil dengan
yaitu kasus preeklampsia dan kasus
riwwayat keluarga dengan preeklampsia
kontrol. Populasi dalam penelitian ini
memiliki kecenderungan 2 kali lebih besar
adalah semua ibu dengan riwayat
terjadi penyakit preekampsia dari pada
preeklampsia dan kontrolnya adalah ibu
wanita yang tidak memiliki riwayat
tanpa penyakit preeklampsia dengan
keluarga dengan preeklampsia.
kriteria kehamilan diatas 20 minggu yang
Selanjutnya diperoleh juga selang
periksa di Rumah Sakit daerah wilayah
Yogyakarta. Sampel penelitian diambil kepercayaan (1.176, 5.71) dimana pada
selang kepercayaan tidak mengandung
melalui data rekam medik pada ibu hamil
nilai relative risk 1 sehingga menunjukkan
atau bersalin dengan riwayat preeklampsia.
adanya hubungan antara riwayat keluarga
Teknik pengambilan sampel dilakukan
3

dengan preeklampsia dengan kejadian dengan preeklampsia, atau mempunyai


preeklampsia ada wanita hamil pada taraf riwayat preeklampsia/preeklampsia dalam
signifikan 5%. keluarga. Faktor ras dan genetik merupaka
c. Tabel 3. Hubungan paritas dengan unsur yang penting karena mendukung
preeklampsia insiden hipertensi kronis yang mendasari.³
Status Total ⁹
Preeklampsia
No Paritas Hubungan Paritas dengan
PE Tidak
PE preeklampsia Tabel 3 dan 4 menunjukkan
1. primigravida 22 40 62 terdapat hubungan yang signifikan dari
2. multigravida 29 59 88 paritas dengan kejadian preeklampsia. Dari
Total 51 99 150 kejadian delapan puluh persen semua
kasus hipertensi pada kehamilan, 3 – 8
d. Hubungan paritas dengan persen pasien terutama pada primigravida,
preeklampsia pada kehamilan trimester kedua.⁵ Catatan
N p OR CI 95%
Paritas statistik menunjukkan dari seluruh
o Lower Upper
1. primigravida 0.747 1,119 0.564 2.218
incidence dunia, dari 5%-8% pre-
2. multigravida eklampsia dari semua kehamilan, terdapat
Total 12% lebih dikarenakan oleh
Tabel 3 dan 4 menunjukkan bahwa primigravidae.¹¹ Faktor yang
tidak terdapat hubungan yang signifikan mempengaruhi pre-eklampsia frekuensi
dari paritas dengan kejadian preeklampsia, primigravida lebih tinggi bila
dimana nila p value 0.747 < 0.05, dengan dibandingkan dengan multigravida,
nilai OR sebesar 1.119 artinya wanita terutama primigravida muda Persalinan
hamil dengan primigravida maupun yang berulang-ulang akan mempunyai
multigravida bersifat netral atau tidak ada banyak risiko terhadap kehamilan, telah
beda resiko dengan kejadian penyakit terbukti bahwa persalinan kedua dan
preeklampsia. Selanjutnya diperoleh juga ketiga adalah persalinan yang paling aman.
selang kepercayaan (0.564, 2.218) dimana Pada The New England Journal of
pada selang kepercayaan melewati angka 1 Medicine tercatat bahwa pada kehamilan
sehingga menunjukkan sama saja atau pertama risiko terjadi preeklampsia 3,9% ,
tidak ada beda . sehingga nilai OR tersebut keham ilan kedua 1,7% , dan kehamilan
tidak bermakna pada taraf signifikan 5%. ketiga 1,8%.⁶

Sindrom preeklampsia merupakan


Hubungan Riwayat Keluarga
kelainan yang terjadi melalui dua tahap
dengan preeklampsia, Tabel 1 dan 2
yaitu tahap pertama bersifat preklinis dan
menunjukkan terdapat hubungan yang
ditandai dengan kelainan dalam proses
signifikan dari riwayat keluarga dengan
remodelling vaskular trofoblastik pada
preeklampsia dengan kehamilan
arteri uterinae yang akan mengakibatkan
preeklampsia. Terdapat bukti bahwa
terjadinya hipoksia plasenta. Tahap kedua
preeklampsia merupakan penyakit yang
pelepasan faktor plasenta kedalam
diturunkan, penyakit ini lebih sering
sirkulasi maternal menyebabkan respon
ditemukan pada anak wanita dari ibu
4

inflamasi dan aktivitasi endotel sistemik.²


¹² [3] Ben-zion Taber, MD. Kapita selekta.
Kedaruratan Obstetri & Ginecologi;
Preeklampsia merupakan hasil Alih bahasa; Teddy Supriyadi;
akhir dari suatu penyakit yang merupakan Johanes Gunawan; Editor Melfiawati
faktor yang mungkin berasal dari ibu, S, Ed 2, Jakarta, EGC.1994
plasenta dan janin.⁸ Faktor-faktor yang
[4] Departemen Kesehatan RI. 2011.
dianggap penting dalam perkembangan Analisis kematian Ibu di Indonesia
penyakit kehamilan dengan preeklampsia Tahun 2010 berdasarkan Data SDKI.
adalah : Implantasi plasenta disertai Riskesdas dan Laporan Rutin KIA.
dengan infansi trofoblastik yang abnormal Bandung : Direktur Bina Kesehatan
pada pembuluh darah uterus, Toleransi Ibu disampaikan pada Pertemuan
Tekhnis kesehatan Ibu 6 April 2011.
imunologis yang bersifat maladaptif
diantaranya jaringan maternal, paternal [5] Derek Lewellyn-jones, Dasar-dasar
dan janin, Maladaptif maternal terhadap obstetric dan ginekologi, Alih
perubahan kardiovaskuler/ inflamatorik bahasa;Hadyanto, Ed.6 Jakarta,
yang terjadi pada kehamilan normal, 2001.
Faktor-faktor genetik, termasuk gen
predisposisi yang diwariskan serta [6] Duffus, G.M. and Mac Gillivray, I.
The incidence of penyakit jantung
pengaruh epigenetik.⁸
coroner bukan merupakan
preeklampsia toxcaemia in smolers
and non smoker.Lancet. 1994
4. Kesimpulan
Pnelitian yang sudah dilakukan [7] Levine R.J., Maynard S.E., Qian C.,
disimpulkan bahwa : Lim K.H., England L.J., Yu K.F.
1. Terdapat hubungan yang signifikan
2004. Circulating Angiogenic
Factors and the Risk of
dari riwayat keluarga dengan
Preeclampsia. N Eng J Med. 350:
preeklampsia dengan kehamilan 672-83.
preeclampsia.
2. Tidak terdapat hubungan yang [8] Lindheimer, M.D., Taler, S.,
signifikan dari paritas dengan Chunningham, F.G. 2009.
kejadian preeclampsia Hypertensive disorders in
Pregnancy. J Am Soc hyper 6 :484.

5. Daftar Pustaka [9] Manuaba Ida Bagus Gede; Ilmu


[1] Batlibangkes, 2012. Kajian kebidanan, Penyakit kandungan &
Determinan kematian Maternal di Keluarga berencana untuk
Lima Regional. pendidikan bidan, Editor: Seriawan,
www.kesehatanibu.depkes.go.id Ed. I, Jakarta, EGC,1998.
downloaded on April, 28, 2014.
[10] Noris, M., Perico, N., Remuzzi, G.
[2] Borzychowski, A.M., Sargent, I.L., 2005. Mechanisms of Disease : Pre-
Redman, C.W. 2006. Inflammation eclampsia. Nature Publishing Group
and Preeklampsia. Semin Fetal Nephorogy. 1 (2) : 98-114.
Neonatal Med 11 (5) : 309-316.
5

[11] Pauline Mc.Call Sellers; Midwifery, American Journal of Reproductive


A tekbook and reference Book for Immunology. 63 : 534-543.
Midwifery in Southern Africa,
Volume II Complication in [13] Wang A., Rana S., Karumanchi A.S.
Childbirth, 1993. 2009. Preeclampsia : The Role of
Angiogenic Factors in Its
[12] Redman, C.W.G., Sargent, I.L, Pathogenesis.Physiology. 24 : 147-
2010.Immunology of Pre-Eclampsia. 158.

Anda mungkin juga menyukai